95
PERUMUSAN STRATEGI KEUNGGULAN BERSAING BERKELANJUTAN
Dari hasil evaluasi faktor internal IFE, diperoleh kondisi perusahaan melalui pemetaan kekuatan dan kelemahannya. Sedangkan dengan melakukan
pemotretanevaluasi terhadap kondisi ekstarnal EFE maka diketahui potensi peluang yang masih dapat dieksplore lagi oleh perusahaan serta mengetahui
ancaman yang dapat mengganggu kelangsungan usahanya. Dalam menetapkan strategi umum besaran yang layak untuk perusahaan
CV.ARG dilakukan analisis dengan menggunakan matrik SWOT yang memadukan faktor internal dan eksternal perusahaan. Dari 9 sembilan strategi
yang layak untuk diterapkan dan prioritas utama untuk dilaksanakan oleh CV.ARG adalah menjalankan strategi agresif strategi SO, karena tidak
memerlukan effort yang besar peluang yang ada dapat lebih mudah dimanfaatkan dengan memberdayakan kekuatan yang dimiliki dan sejalan
dengan aktivitas yang dijalankan perusahaan saat ini, yakni :
a. Menghasilkan volume produksi yang lebih besar dari kontrak yang
ada untuk membangun kesinambungan usaha dan keunggulan bersaing dengan memperhatikan S1; S2; S3; S6; O4.
b. Memperluas area kerja sebagai kontraktor untuk meningkatkan laba
perusahaan dengan memperhatikan S1; S2; S3; S7; O1. c.
Memiliki Kuasa Pertambangan KP dan melakukan penambangan sendiri sehingga akan meningkatkan kemampu labaan perusahaan
dengan memperhatikan S1; S2; S3; S7; O1.
Untuk menentukan strategi yang lebih khusus, maka dilakukan analisis lingkungan industri untuk melihat posisi perusahaan CV.ARG di industri yang
dipengaruhi oleh 5 lima kekuatan persaingan, yang hasilnya menunjukkan bahwa di industri keberlangsungan usaha CV.ARG dipengaruhi oleh empat
kekuatan persaingan yakni 1 ancaman dari pendatang baru; 2 kekuatan tawar menawar pemasok; 3 kekuatan tawar menawar pembeli dan 4 intensitas
rivalitas persaingan. Selanjutnya dilakukan analisis strategi generik sebagai antisipasi terhadap
posisi di lingkungan industri, yang menghadapkan CV.ARG dengan 4 empat kekuatan persaingan, maka strategi yang dihasilkan adalah strategi keunggulan
96
biaya cost leadership atau penerapan biaya terendah dengan target cakupan area yang luas Gambar 19.
Selanjutnya untuk melihat implemantasi strategi keunggulan biaya ke dalam operasional perusahaan dilakukan analisis rantai nilai dengan pendekatan
matematis dan pendekatan aktivitas. Pendekatan aktivitas melalui implementasi dalam aktivitas penciptaan nilai, dan dapat dilakukan perbaikan-perbaikan pada
aktivitas : 1.
Logistik masuk dengan cara 1 mencari harga sewa peralatan yang lebih murah dengan kondisi yang masih relatif baru, 2 mencari karyawan inti
operator yang relatif baru namun berpengalaman dan memiliki integritas, untuk menekan biaya SDM.
2. Operasi dengan cara 1 pembelian bahan bakar solar agar dilakukan
secara tunai agar lebih murah 2 penggunaan bahan bakar agar dikontrol dengan baik.
3. Pemasaran penjualan dengan cara 1 menggunakan sarana yang efektif
dan murah dalam melakukan aktivitas pemasaran sebagai penjual jasa kontraktor, 2 menetapkan harga pokok produksi untuk menetapkan
minimum volume penjualan yang signifikan guna menghasilkan profit margin yang dikehendaki.
4. Infrastruktur perusahaan dengan cara 1 mempertahankan organisasi perusahaan dengan pola organisasi proyek untuk memudahkan kontrol dan
penekanan biaya SDM, 2 lapisan manajerial yang relatif sedikit untuk mengurangi OHC, 3 membuat layout operasional di lapangan seefektif
mungkin agar dapat menekan biaya. 5.
Perbaikan manajemen SDM dengan cara : 1 menempatkan karyawan inti operator dalam satu lokasi penginapan, 2 menyediakan kebutuhan
makanan karyawan secara kolektif, 3 pengaturan jadwal kerja operator. Sedangkan secara matematis strategi keunggulan biaya penerapan biaya
terendah dapat tergambar dengan penurunan biaya kontrak sebesar 5,49 dan biaya operasi sebesar 0,11 sehingga ada potensi meningkatkan margin laba
perusahaan sebesar 5,60 Strategi-strategi di atas dapat menjadi nilai tambah bagi perusahaan yang
akan mendukung proses penciptaan nilai perusahaan melalui keunggulan pada biaya rendah cost leadership yang akan memberikan dampak pada
97
meningkatnya margin laba sehingga akan menjadikan perusahaan menghasilkan laba di atas rata-rata industri pesaing.
Baik strategi yang dihasilkan dari analisis SWOT ataupun strategi keunggulan biaya atau penerapan biaya terendah cost leadership yang
dijalankan oleh perusahaan CV.ARG dapat diimplementasikan juga oleh perusahaan lain atau dapat dengan mudah perusahaan lain melakukan duplikasi
tanpa mengeluarkan biaya yang mahal, maka keunggulan bersaing yang dijalankan tersebut tidak akan berkelanjutan temporer competitive advantage.
Jadi perusahaan CV.ARG harus dapat mengimplementasikan strateginya tanpa dapat diduplikasi oleh perusahaan lain atau diperlukan biaya yang mahal
jika perusahaan lain akan meniru strategi yang dijalankannya sehingga strategi ini akan menjadikan keunggulan bersaing yang berkelanjutan sustainable
competitive advantage bagi perusahaan CV.ARG. Seperti dikatakan oleh Barney 2007 bahwa strategi yang dijalankan akan menjadi keunggulan
bersaing berkelanjutan sustainable competitive advantage maka strategi tersebut harus tidak dapat ditiru oleh perusahaan lain atau strategi tersebut
jarang dilakukan dan akan sangat berbiaya costly apabila diduplikasi oleh perusahaan. Untuk selanjutnya perlu dilakukan pembuktian dengan perusahaan
lain untuk memastikan tidak terjadinya imitasi strategi sehingga sustainability strateginya dapat terjamin, secara ringkas perumusan strategi keunggulan
bersaing berkelanjutan dapat dilihat pada Gambar 21. Semua strategi tersebut di atas dapat dijalankan dan berhasil apabila : 1
Perusahaan menjalankannya secara disiplin dan konsisten 2 Kondisi makro ekonomi masih terkendali atau stabil seperti tingkat inflasi, tingkat suku bunga
dan harga minyak dunia dan 3 Kebijakan pemerintah masih mendukung usaha pertambangan batubara sebagai salah satu sumber energi alternatif nasional dan
sumber devisa negara. Terlepas dari asumsi-asumsi di atas, mengingat saat ini kegiatan usaha
perusahaan CV.ARG yang merupakan komplementer dan bergantung pada kegiatan usaha PT.SBR, maka apabila terjadi gangguan keadaan sehingga
mengakibatkan PT.SBR tidak dapat melanjutkan kegiatan usahanya, secara langsung akan berpengaruh juga terhadap kelangsungan usaha CV.ARG, oleh
karenanya strategi-strategi tersebutpun tidak dapat diimplementasikan.
98
Alur penulis dalam melakukan perumusan strategi keunggulan bersaing berkelanjutan untuk CV.ARG dapat dideskripsikan sebagaimana gambar di
bawah ini :
Gambar 21. Alur perumusan strategi keunggulan bersaing berkelanjutan
ANALISIS SWOT
9 sembilan STRATEGI
PERUSAHAAN ANALISIS
INDUSTRI ANALISIS
STRATEGIK GENERIK
PERUSAHAAN DIPENGARUHI OLEH :
- PENDATANG BARU
- KEKUATAN PEMBELI
- KEKUATAN PEMASOK
- RIVALITAS PERSAINGAN
OVERALL LOW COST
STRATEGI CAKUPAN
LUAS
POTENSI + MARGIN LABA 5,49 + 0,11 = 5,60
PERBAIKAN PD AKTIVITAS : -
LOGISTIK MASUK. -
OPERASI -
PEMASARAN PENJUALAN -
INFRASTRUKTUR -
MANAJEMEN SDM
Sustainable Competitive
Advantage
ANALISIS RANTAI NILAI
Sustainable Competitive
Advantage
KONSISTEN DAN
TERUS MENERUS
KONSISTEN DAN TERUS MENERUS
ANALISIS SWOT
9 sembilan STRATEGI
PERUSAHAAN ANALISIS
INDUSTRI ANALISIS
STRATEGIK GENERIK
PERUSAHAAN DIPENGARUHI OLEH :
- PENDATANG BARU
- KEKUATAN PEMBELI
- KEKUATAN PEMASOK
- RIVALITAS PERSAINGAN
OVERALL LOW COST
STRATEGI CAKUPAN
LUAS
POTENSI + MARGIN LABA 5,49 + 0,11 = 5,60
PERBAIKAN PD AKTIVITAS : -
LOGISTIK MASUK. -
OPERASI -
PEMASARAN PENJUALAN -
INFRASTRUKTUR -
MANAJEMEN SDM
Sustainable Competitive
Advantage
ANALISIS RANTAI NILAI
Sustainable Competitive
Advantage
KONSISTEN DAN
TERUS MENERUS
KONSISTEN DAN TERUS MENERUS
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Dari hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan penulis terhadap faktor internal dan faktor eksternal perusahaan CV.ARG, maka dapat ditarik
kesimpulan, sbb : 1.
Dalam mengelola kondisi internalnya menunjukkan bahwa perusahaan CV.ARG memiliki 9 sembilan kekuatan
yang menjadi sumber daya dan kemampuannya, adapun kekuatan perusahaan yang dominan dengan
nilai tertimbang 2,000 yakni : a.
Perusahaan memiliki modal usaha yang kuat. b.
Key person Direktur CV.ARG memiliki pengalaman dan kemampuan teknis yang baik.
c. Sudah menetapkan Visi, Misi dan tujuan perusahaan dengan jelas.
d. Memiliki hubungan yang baik dengan pemberi kerja buyer.
e. Kondisi keuangan sangat likuid.
Secara umum perusahaan memiliki kekuatan di atas rata-rata nilai tertimbang IFE = 2,575, begitu juga responnya dalam memanfaatkan
peluang dan mengantisipasi ancaman-ancaman yang ada rata-rata tertimbang EFE = 2,600.
2. Dengan menggunakan analisis matrik SWOT, diperoleh sebanyak 9 alternatif strategi yang layak dipertimbangkan oleh CV.ARG untuk
dilakukan dalam rangka meraih peluang yang ada dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki serta memperbaiki kelemahan untuk mengantisipasi
ancaman dari lingkungan eksternal guna mendapatkan peluang yang ada. Prioritas strategi yang dapat dijalankan adalah strategi agresif strategi SO
karena tidak memerlukan banyak effort dan masih sejalan dengan aktivitas yang dijalankan saat ini, yakni :
a. Menghasilkan volume produksi yang lebih besar dari kontrak yang ada untuk membangun kesinambungan usaha dan keunggulan bersaing.
b. Memperluas area kerja sebagai kontraktor untuk meningkatkan laba perusahaan.
c. Memiliki Kuasa Pertambangan KP dan melakukan penambangan sendiri sehingga akan meningkatkan kemampu labaan perusahaan.
100
3. Dalam mengantisipasi posisi perusahaan di lingkungan industri, dimana
terdapat 4 empat kekuatan yang berpengaruh terhadap keberadaan perusahaan CV.ARG, maka alternatif strategi generik yang disarankan
adalah strategi keunggulan biaya atau penerapan biaya rendah cost leadership dengan cakupan area yang lebih luas.
4. Dari hasil analisis rantai nilai untuk mengetahui strategi yang lebih realistis
guna mendukung strategi keunggulan biaya dalam bentuk aktivitas penciptaan nilai dapat dilakukan melalui :
a. Perbaikan pada aktivitas utama dan aktivitas pendukung, yakni :
1. Perbaikan pada kegiatan logistik masuk. 2. Perbaikan pada kegiatan operasi.
3. Perbaikan pada kegiatan pemasaran penjualan. 4. Perbaikan pada kegiatan infrastruktur perusahaan.
5. Perbaikan pada kegiatan manajemen SDM. b.
Secara matematis dapat tergambar potensi margin laba yang akan didapat oleh perusahaan berdasarkan perbaikan pada aktivitas-
aktivitas yang telah dilakukan CV. ARG, yakni dapat menurunkan biaya kontrak sebesar 5,49 dan biaya operasi sebesar 0,11,
dengan potensi peningkatan profit margin sebesar 5,60. Strategi-strategi yang dijalankan oleh perusahaan tersebut dapat berhasil
apabila dijalankan secara disiplin dan konsisten, kondisi makro ekonomi masih terkendali atau stabil dan kebijakan pemerintah masih mendukung
usaha pertambangan batubara.
101
SARAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, dapat menyampaikan beberapa saran, yakni :
1. Dalam analisa industri penulis menggunakan parameter yang bersifat umum Porter, 1993 sehingga penulis merasa penelitian ini masih kurang
mendalam, untuk itu perlu kiranya digali lebih dalam dengan mengidentifikasi parameter berdasarkan bidang usaha dan lokasinya
sehingga diharapkan dapat menghasilkan kesimpulan yang lebih akurat. 2.
Guna mendukung keberhasilan perusahaan dengan diimplementasikannya strategi-strategi yang telah dihasilkan oleh penulis, maka disarankan
perusahaan dapat melakukan perbaikan terutama pada aspek menajemen dan keuangan sehingga dapat mendukung pencapaian visi, misi
perusahaan yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1997. Competitive Advantage. http:www.quickmba.com strategycompetitive-advantage: 1-3. [06 Pebruari 2008].
Anonim. 1997. Porter’s Five Model. http:www.quickmba.com strategy competitive-advantage: 1-10. [06 Pebruari 2008].
Anonim. 2008. Perkembangan dan Prospek Investasi pada Sub Sektor Mineral dan Batubara di Indonesia: 1-2.
http:www.tekmira.esdm.go.id berita_detail.asp. [07 Januari 2008].
Anonim. 2008. Batubara sumbang terbesar volume ekspor energi: 1-2. http:www.tekmira.esdm.go.id
berita_detail.asp. [07 Januari 2008]. Anonim. 2008. Fenomena Pertambangan Batubara di kalimantan Selatan:
Kebijakan Kuras Habis dan Berorientasi Pasar: 1-7. http:www.walhi.or.id kampanyatambang, [07 Januari 2008].
Anonim. 2008. Pembangunan Bidang Pertambangan dan Energi: 1-8. http:www.kalselprof.go.idv2index2.php?option=com_contenttask=view
id=42pop=1page=0Ite. [3 Nopember 2008]. Anonim. 2008. Pemerintahan Kabupaten Tapin: 1-7. http:www.tapinkab.go.id
tapin=letak. [3 Nopember 2008]. Barney, B.J. 2007. Gaining and Sustaining Competitive Advantage third edition.
Pearson Prentice Hall. New Jersey. David, RF. 2006. Manajemen Strategis: Konsep. Buku 1 Edisi 10. Sulistio P,
Mahardika H, penerjemah. Rahoyo S, editor. Jakarta: Salemba Empat . Terjemahan dari Strategic Management: Concepts and Case, 10
th
ed.. Divisi REN BNI. 2008. Sinyal Indonesia mampu Hadapi Krisis. Warta Statistik
Informasi Media edisi Oktober Minggu III-IV. Jakarta. Divisi REN BNI. 2008. Indikator Ekonomi Makro Perbankan. Kajian Divisi
Perencanaan Strategis BNI edisi September 2008. Jakarta. Fisk, P. 2007. Marketing Genius terjemahan oleh Majalah Marketing. PT.
Gramedia. Jakarta. Hitt A.M, Ireland DR, Hoskisson ER. 1997. Manajemen Strategis
Menyongsong era Persaingan dan Globalisasi. Hediyanto A, alih bahasa. Sihombing T dan Sumiharti Y, editor. Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari
Strategic Management Competitiveness and Globalization.
Hitt A M; Ireland DR; Hoskisson ER. 2001. Manajemen Strategi: Daya Saing dan Globalisasi; Konsep, buku kesatu edisi keempat, edisi terjemahan
Bahasa Indonesia. PT. Salemba Empat. Jakarta. Jankowicz, AD. 2002. Business Research Projects, third edition. Thompson
Learning. Inggris. Kodrat, DS. 2007. Perencanaan Strategi Marketing Industri Minuman Beralkohol
untuk Menciptakan Sustainable Competitive Advantage. Jurnal Manajemen Prasetiya Mulya volume 12 Nomor 1:67.
103
Nainggolan, HN. 2001. Analisis Rantai Nilai untuk menciptakan keunggulan bersaing dalam industri tas studi pada PT.gayabella Diantama.
Yogyakarta: Program Studi Magister Manajemen Universitas Gajah Mada. Pearce, John A, Robinson BRJr. 2003. Formulation, Implementation, and
Control of Competitive Strategy. McGraw-HillIrwin. New York. Porter, EM. 1985. Competitive Advantage, Creating and Sustaining Superior
Performance. The Free Press A Division of Macmillan, Inc. New York. Porter, EM. 1993. Strategi Bersaing; Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing.
Maulana A, penerjemah. Jakarta. Erlangga. Terjemahan dari Competitive Strategy.
Pramana, DA. 2001. Analisis Competitive Strategies di PT.Dasar Karya Utama dalam menghadapi persaingan. Yogyakarta: Program Studi Magister
Manajemen Universitas Gajah Mada. Rangkuti, F. 2002. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Scarborough MN, Zimmerer WT. 2006. Effective Small Business Management,
An Entrepreneurial Approach eigth edition. Pearson Prentice Hall. New Jersey.
Tim Kajian Batubara Nasional Kelompok Kajian Kebijakan Mineral dan Batubara. 2006. Statistik Batubara Indonesia. Pusat Litbang Teknologi Mineral dan
Batubara. Jakarta. Umar, H. 2001. Studi Kelayakan Bisnis edisi-2; Teknik Menganalisis Kelayakan
Rencana Bisnis Secara Komprehensif. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Umar, H. 2003. Metode Riset Bisnis Panduan Mahasiswa untuk Melakukan Riset Dilengkapi Contoh Proposal dan Hasil Riset Bidang manajemen dan
Akuntansi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Umar, H. 2005. Strategi Manajemen in Action; Konsep, Teori, dan Teknik
Menganalisis Manajemen Strategis Strategic Business Unit Berdasarkan Konsep Porter RM, David FR, dan Hunger W. Cetakan Keempat.
PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Wahyudi, AS. 1996. Manajemen Strategik, pengantar Proses berpikir Strategik. Binapura Aksara. Jakarta
Walker Gordon. 2004. Modern Competition Strategy. McGraw-Hillirwin. New York.
Yusuf ZE dan Williams L. 2007. Manajemen Pemasaran Studi Kasus Indonesia. Abdul Rosyid: Penerjemah. Jakarta. PPM.
Walhi Kalsel. 2007. Warga Tolak Dilintasi Batubara: 1-3. http:klipingtambang. blogpost.com2007. [3 Nopember 2008].
104
Lampiran 1. Kualitas, Sumberdaya dan Cadangan Batubara Indonesia 2005
Sumber Daya Cadangan
Kelas Kalori Kriteria
Juta Ton Juta Ton
1 BANTEN
Sedang 5100 - 6100
10.34 -
Tinggi 6100 - 7100
2.97 -
13.31 -
2 JAWA TENGAH
Rendah 5100
0.82 -
3 JAWA TIMUR
Sedang 5100 - 6100
0.08 -
4 NANGROE ACEH D
Rendah 5100
91.76 -
Sedang 5100 - 6100
351.69 -
443.45
5 SUMATERA UTARA
Rendah 5100
19.97 -
Sedang 5100 - 6100
7.00 -
26.97
6 RIAU
Rendah 5100
1,613.75 -
Sedang 5100 - 6100
82.19 -
Tinggi 6100 - 7100
389.38 16.54
2,085.32 16.54
7 SUMATERA BARAT
Sedang 5100 - 6100
369.24 2.83
Tinggi 6100 - 7100
314.61 19.24
Sangat Tinggi 7100
41.00 14.00
724.85 36.07
8 J A M B I
Rendah 5100
51.13 -
Sedang 5100 - 6100
1,517.49 18.00
Tinggi 6100 - 7100
293.77 -
1,862.39 18.00
9 BENGKULU
Rendah 5100
21.92 -
Sedang 5100 - 6100
6.67 3.79
Tinggi 6100 - 7100
169.37 17.33
Sangat Tinggi 7100
0.69 -
198.65 21.12
10 SUMATERA SELATAN
Rendah 5100
11,384.89 2,426.00
Sedang 5100 - 6100
11,334.10 186.00
Tinggi 6100 - 7100
478.89 67.00
23,197.88 2,679.00
11 LAMPUNG
Sedang 5100 - 6100
14.00 -
Tinggi 6100 - 7100
92.95 -
106.95 -
12 KALIMANTAN BARAT
Tinggi 6100 - 7100
420.72 -
Sangat Tinggi 7100
106.80 -
527.52 -
13 KALIMANTAN TENGAH
Rendah 5100
483.92 -
Sedang 5100 - 6100
354.80 4.05
Tinggi 6100 - 7100
449.47 -
Sangat Tinggi 7100
324.64 44.54
1,612.83 48.59
14 KALIMANTAN SELATAN
Rendah 5100
971.86 536.33
Sedang 5100 - 6100
7,620.95 1,287.01
Tinggi 6100 - 7100
478.95 44.36
Sangat Tinggi 7100
29.62 0.14
9,101.38 1,867.84
15 KALIMANTAN TIMUR
Rendah 5100
305.52 -
Sedang 5100 - 6100
15,682.72 941.62
Tinggi 6100 - 7100
4,918.92 1,064.82
Sangat Tinggi 7100
169.82 65.24
21,076.98 2,071.68
16 SULAWESI SELATAN
Sedang 5100 - 6100
216.44 0.06
Tinggi 6100 - 7100
14.68 -
231.12 0.06
17 SULAWESI TENGAH
Rendah 5100
1.98 -
18 MALUKU UTARA
Rendah 5100
2.13 -
19 PAPUA BARAT
Sedang 5100 - 6100
120.35 -
Tinggi 6100 - 7100
5.38 -
Sangat Tinggi 7100
25.53 -
151.26 -
JUMLAH SUMER DAYA BATUBARA TIAP PROPINSI 61,365.87
6,758.90 Sumber : Pusat Sumber Daya Geologi, 2006
Kualitas No
Provinsi
105
Lampiran 2. Perkiraan Peta lokasi Penelitian di sekitar areal no. 7 Puslit Tekmira, 2006