Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kerja

8 Tahapan-tahapan dalam melakukan survei atau analisis pekerjaan dengan work sampling antara lain adalah: 1. Menentukan jumlah personil yang akan diteliti; apabila jumlah personil banyak, maka perlu dilakukan pemilihan sampel sebagai subjek personal yang akan diamati. 2. Membuat formulir daftar kegiatan. 3. Pengamatan dilakukan selama jam kerja dengan interval 2 - 15 menit, tergantung pada karakteristik pekerjaan.

2.5. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kerja

Menurut Moekijat 2008, jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu jabatan atau pekerjaan dapat ditentukan yaitu dengan menentukan jumlah waktu yang sunguh-sungguh diperlukan untuk menyelesaikan jabatan. Jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan jabatan dibagi dengan jumlah waktu yang disediakan untuk menyelesaikan jabatan tersebut, kemudian dikalikan dengan satu orang sehingga diperoleh jumlah tenaga kerja yang diperlukan. Metode lain yang dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja yaitu terdapat dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP75M.PAN72004. Jumlah kebutuhan pegawai dapat dihitung dengan mengidentifikasi beban kerja melalui beberapa pendekatan, yaitu pendekatan hasil kerja, pendekatan objek kerja, pendekatan peralatan kerja, dan pendekatan tugas per tugas jabatan. 1. Pendekatan hasil kerja Metode dengan pendekatan hasil kerja adalah menghitung formasi dengan mengidentifikasi beban kerja dari hasil kerja jabatan. Metode ini dipergunakan untuk jabatan yang hasil kerjanya fisik atau bersifat kebendaan, atau hasil kerja non fisik tetapi dapat dikuantifisir. Informasi yang diperlukan dalam menggunakan metode ini adalah wujud hasil kerja dan satuannya, jumlah beban kerja yang tercermin dari target hasil kerja yang harus dicapai, dan standar kemampuan rata-rata untuk memperoleh hasil kerja. 9 2. Pendekatan objek kerja Objek kerja yang dimaksud adalah objek yang dilayani dalam pelaksanaan pekerjaan. Metode ini dipergunakan untuk jabatan yang beban kerjanya bergantung dari jumlah objek yang harus dilayani. Sebagai contoh; dokter melayani pasien, maka objek kerja jabatan dokter adalah pasien. Banyaknya volume pekerjaan dokter tersebut dipengaruhi oleh banyaknya pasien. Pendekatan melalui metode ini memerlukan informasi tentang wujud objek kerja dan satuannya, jumlah beban kerja yang tercermin dari banyaknya objek yang harus dilayani serta standar kemampuan rata-rata untuk melayani objek kerja. 3. Pendekatan peralatan kerja Peralatan kerja adalah peralatan yang digunakan dalam bekerja. Metode ini digunakan untuk jabatan yang beban kerjanya bergantung pada peralatan kerjanya. Sebagai contoh adalah pengemudi, maka beban kerjanya bergantung pada kebutuhan operasional kendaraan yang harus dikemudikan. Informasi yang diperlukan dalam metode ini adalah satuan alat kerja, jabatan yang diperlukan untuk pengoperasian alat kerja, jumlah alat kerja yang dioperasikan, dan rasio jumlah pegawai per jabatan per alat kerja RPK. 4. Pendekatan tugas per tugas jabatan Metode ini adalah untuk menghitung kebutuhan pegawai pada jabatan yang hasil kerjanya beragam. Hasil beragam artinya hasil kerja dalam jabatan tersebut banyak jenisnya, seperti yang terdapat pada pekerjaan pengadministrasian umum. Informasi yang diperlukan untuk dapat menghitung dengan metode ini adalah uraian tugas beserta jumlah beban untuk setiap tugas, waktu penyelesaian tugas, dan jumlah waktu kerja efektif per hari rata-rata.

2.6. Tinjauan Penelitian Terdahulu