19 Gambar 9a. Akurasi maksimal RH SHT71
Gambar 9b. Akurasi maksimal suhu SHT71
SHT 75 Easy replaceable relative humidity sensor for high-precision measurements
SHT75 merupakan sensor suhu dan kelembaban relatif digital. Sensor ini digunakan sebagai pengindra suhu dan kelembaban dalam aplikasi pengendali suhu dan kelembaban ruangan maupun
aplikasi pemantau suhu dan kelembaban relatif ruangan dengan kualitas yang baik dan presisi. SHT75 sepenuhnya telah terkalibrasi dan menyediakan output digital. Adapun spesifikasi SHT75 adalah
sebagai berikut :
Konsumsi energi : 80uWat 12bit, 3V, 1 measurement s
RH jarak operasi
: 0-100 RH
T Jarak operasi : -40 -125
o
C -40 – 257
o
F
RH respon time : 8 sec tau63
Output
: digital 2 kabel antar muka
Akurasi maksimal batas RH dan suhu :
Gambar 10a. Akurasi maksimal RH SHT75 Gambar 10b. Akurasi maksimal suhu SHT75
2.3.4 Konversi Nilai Output SHT75
Untuk mengetahui nilai RH maka nilai output sensor harus di koversi terlebih dahulu dengan menggunakan persamaan berikut :
RH liniear = C
1
+ C
2
SO
RH
+ C
3
SO
RH 2
...............................................................................................12 keterangan :
C
1
= -4 C
2
= 0.0405 C
3
= -2.8 x 10
-6
SO
RH
= keluaran sensor untuk RH dalam desimal
20 Dalam pengkonversian nilai output sensor ke nilai RH diperlukan koefisien konversi yang
terdiri atas C1, C2, C3, sedangkan SORH yang digunakan adalah 12 bit seperti terdapat pada tabel 4 dibawah.
Tabel 4. Nilai koefisien konversi RH, Sensirion. Crop.2012
SO
RH
C
1
C
2
C
3
12 bit -4
0.0405 -2.8 10
-6
8 bit -4
0.648 -7.2 10
-4
Untuk mengkonversi nilai suhu hasil keluaran dari pembacaan sensor SHT11 dan SHT 75 digunakan persamaan sebagai berikut :
Suhu = d
1
+d
2
Sor.......................................................................................................................... .......13 Keterangan :
d1 = -40
o
C d2
= 0.01
o
C SOr
= keluar sensor untuk suhu dalam desimal Untuk mengubah nilai output sensor ke nilai suhu, digunakan koefisien konversi yang terdiri
atas d1 dan d2. Nilai koefisien konversi d1 dan d2 dapat dilihat pada Tabel 5. Nilai SO
T
yang digunakan adalah 12 bit dengan tegangan catu sebesar 5 Volt seperti terlihat pada tabel 6.
Tabel 5. Koefisiensi konversi suhu berdasarkan SO
T,
Sensirion. Crop. 2012
Sor d
1
oC d
2 o
F 12 bit
0.01 0.018
8 bit 0.04
0.072
Tabel 6. Koefisien konversi temperatur berdasarkan VDD Sensirion. Crop. 2012
VDD d
1 o
C d
2 o
F 5V
-40.00 -40.00
4V -39.75
-39.50 3.5V
-39.66 -39.35
3V -39.60
-39.28 2.5V
-39.66 -39.35
21
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 WAKTU DAN TEMPAT
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai November 2012, bertempat di Laboratorium Teknik Energi Terbarukan TET dan Laboratorium Instrumentasi dan Kontrol.
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
3.2 ALAT DAN BAHAN
Alat
Peralatan yang akan digunakan dalam pengeringan jagung pipilan tipe tumpukan ini adalah : Peralatan untuk pengambilan data meliputi
a. Sitem akuisisi dengan alat kendali sensor SHT 75
b. Hybryd recorder Yokogawa
c. Termokopel tipe CC Copper Constanta
d. Oven
e. Digital Moisture Tester model TD-1
f. Timbangan Digital AND Model EK-1200A
g. Watt Meter DW-6091
h. Volt Meter
i. Amphere meter
j. KWH Meter
k. Anemometer Kanomax tipe 6011
l. Manometer
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jagung pipilan varietas Pioneer dengan kadar air rata-rata 20b.b dengan kapasitas pengeringan optimal 50 kg yang diperoleh dari Lampung
dan untuk uji pressure drop 50 kg dengan kadar air rata – rata 26b.b yang di peroleh dari distributor
jagung pipil pasar Bogor, Sukasari, Kota Bogor.
3.3 METODE
3.3.1 Tahap – tahap penelitian
Metode penelitian yang dilakukan meliputi beberapa tahapan yaitu mendesain model alat pengering, merancang perangkat kersa dan perangkat lunak sistem kendali, melakukan pengujian
pressure drop pada jagung pipilan dengan kadar air yang berbeda, perancangan strategi pengendalian, pengujian sistem kendali pada alat pengering dan pengambilan data pengeringan jagung pipilan.
Tahapan ini dapat terlihat pada Gambar 11.