Pengujian Sistem Pengering METODOLOGI PENELITIAN

28

d. Pengujian Sistem Pengering

Pengering bed dryer ini dibuat berdasarkan kebutuhan penelitian pengeringan jagung pipil. Dengan penambahan kapasitas pengeringan dan perubahan logika sistem kendali. Ini diharapkan mendapatkan hasil yang optimal dalam jumlah penggunaan energi serta kemudahan sistem kendali yang lebih banyak penambahan logika sesuai dengan kadar air bahan. Pengujian pengeringan dilakukan untuk menggetahui seberapa besar energi yang digunakan untuk suatu pengeringan yang menggunakan udara lingkungan. Dan dapat melihat bagaimana suatu sistem kendali yang diciptakan dapat menghemat dan mengefisienkan penggunaan energi pada saat pengeringan. Sistem kendali yang dibuat memiliki 3 buah sensor yang dipasang pada titik – titik yang terlihat pada Gambar 14. Sensor ini dapat membaca suhu dan RH sehingga kadar air yang diperoleh berdasarkan pada persamaan 7. Sistem kendali ini mengatur udara yang masuk pada bak pengering jika udaranya berpotensial untuk mengeringkan bahan. Gambar 14. Letak titik – titik pengukuran data pengeringan 29 Tahap – tahap yang dilakukan dalam proses pengeringan jagung pipilan dilakukan langkah - langkah sebagai berikut :  Persiapan. Pengecekan tiap –tiap sambungan pada pengering, menghubungkan motor listrik blower pada kontroler dan pemasangan sensor pada titik yang terlihat pada gambar 14.  Setelah semua alat terpasang, masukan jagung pipilan setinggi 100cm pada bak penampung dengan berat 50kg.  Persiapkan manometer dan katup samping dalam keadaan baik. Ini dilakukan agar tidak terjadi kebocoran yang dapat menyebakan kehilangan tekanan udara yang masuk pada bak pengering.  Menghubungkan komputer pada kontroler menjadi suatu sistem kendali. Mendownload algoritma dengan menggunakan program uC51 pada mikrokontroler DT-51 Petrafuzz ver 3.3 dan pada mikrokontroler DT-51 Lowcost ver 2.2. hal ini dilakukan untuk mengaktifkan sistem kendali dari logika yang telah dibuat. Ini terlihat seperti pada Gambar 14.  Nyalakan blower dan kontroler, lalu dimulailah pengamatan. Pada percobaan ini akan dilakukan pengukuran dari :  Suhu Udara Titik pengukuran suhu udara meliputi suhu tumpukan jagung dan suhu lingkungan setiap 30 menit dapat telihat dari hybrid recorder dan dari LCD pada kontroler.  Kelembaban Relatif RH Udara Mengukur RH lingkungan dan RH tumpukan jagung menggunakan termokopel bola kering dan termokopel bola basah tipe CC setiap 30 menit seperti pada Gambar 13.  Daya, Tegangan dan Arus Listrik Mengukur dan daya, tegangan dan arus yang digunakan untuk memutar kipas selama proses pengeringan, diukur dengan menggunakan Watt meter. Waktu pengukuran daya, tegangan dan arus dilakukan setiap 60 menit hingga pengeringan selesai.  Kecepatan Aliran Udara Titik pengukuran aliran udara yaitu pada aliran udara setelah melewati tumpukan jagung lapisan atas. Adapun pengukuran kecepatan aliran udara tersebut dilakukan dengan menggunakan anemometer setiap 30 menit sekali.  Kadar Air bahan Terdapat tiga titik pengukuran kadar air bahan yaitu bagian bawah, tengah dan atas. Pengukuran kadar air bahan dilakukan dengan menggunakan Digital moisture Tester dengan interval waktu 1.5 jam dan oven dengan interval waktu 3 jam hingga kadar air mencapai 14 b.b.

e. Pengukuran Efisiensi Kipas