Hutan hujan tropis dataran rendah

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Komposisi dan Struktur Vegetasi

5.1.1 Hutan hujan tropis dataran rendah

Hutan hujan tropis dataran rendah merupakan salah satu habitat yang penting bagi banteng di kawasan TNMB. Tipe vegetasi ini mendominasi sebagian besar kawasan TNMB. Pada lokasi ini dilakukan analisis vegetasi untuk berbagai tingkat pertumbuhan. Lokasi yang menjadi pengukuran vegetasi merupakan hutan hujan tropis primer dan sekunder. Berdasarkan hasil pengukuran diperoleh 38 jenis tumbuhan dengan 24 famili Tabel 6. Tabel 6 Hasil analisis vegetasi hutan hujan tropis dataran rendah Area Tingkat Nama lokal Nama ilmiah KR FR DR INP Blok Banyuputih Tumb. Bawah Babadotan Ageratum conyzoides 77,98 50 - 127,98 Kariya Mikania micrantha 13,76 30 - 43,76 Lagetan Spilanthes acmelia 8,25 20 - 28,25 Semai Bambu Schizoschyum blumea 94,11 57,14 - 151,25 Jenti Sesbania sesban 2,35 28,57 - 30,92 Jerukan Polyalthia rumphii 3,52 14,28 - 17,80 Pancang Bambu Schizoschyum blumea 90,90 40 - 130,90 Jerukan Polyalthia rumphii 4,95 20 - 24,95 Kopi Coffea robusta 2,06 20 - 22,06 Tiang Kopi Coffea robusta 33,33 25 26,71 85,04 Jerukan Polyalthia rumphii 26,66 25 28,89 80,56 Jenti Sesbania sesban 20 25 20,47 65,47 Pohon Walangan Pterospermum diversifolium 28,57 13,33 18,50 60,41 Kelapa Cocos nucifera 14,28 20 20,79 55,08 Timo Kleinhovia hospital 14,28 13,33 14,80 42,42 Blok Sikapal Tumb. Bawah Paitan Paspalum conjugatum 75,65 38,46 - 114,11 Kariya Mikania micrantha 18,26 23,07 - 41,33 Kirinyuh Chromolaena odorata 3,47 15,38 - 18,86 Semai Lengkian Leea aequata 26,92 22,22 - 49,14 Luwingan Ficus hispida 26,92 22,22 - 49,14 Gondang legi Ficus variegate 23,07 11,11 - 34,18 Pancang Luwingan Ficus hispida 25 25 - 50 Mat-mat Dinochloa scandes 25 12,5 - 37,5 Kemunduh Baccauera recemosa 15 12,5 - 27,5 Tabel 6 lanjutan. Pada hutan hujan tropis dataran rendah Blok Banyuputih diperoleh 14 jenis tumbuhan dengan 12 famili. Blok Banyuputih memiliki tanah kering dengan topografi yang relatif datar sampai dengan bergelombang. Suhu rata-rata pada blok ini yaitu 29°C dengan kelembaban 65 dan berada pada ketinggian ± 20 m dpl. Jenis tanaman kopi Coffea robusta dan jenti Sesbania sesban merupakan tanaman perkebunan, karena letak hutan hujan tropis dataran rendah di pinggir perkebunan maka plot diambil dari areal perkebunan untuk mengambil data daerah cover banteng. Rumpun bambu mendominasi di perbatasan antara hutan dan perkebunan sehingga digunakan banteng untuk berlindung. Lebatnya rumpun bambu membuat banteng sulit ditemukan ketika masuk ke dalam hutan. Sumber air diperoleh dari Sungai Banyuputih dan untuk kebutuhan mengasin banteng dapat mengunakan Pantai Bandealit karena lokasi perkebunan hanya berjarak ± 1 km dari pantai. Pada hutan hujan tropis dataran rendah Blok Sikapal diperoleh 25 jenis tumbuhan dengan 20 famili Lampiran 5. Pada blok ini terdapat ruang-ruang terbuka yang kecil dan ditumbuhi dengan tumbuhan bawah pakan banteng. Kondisi tanah sebagian besar basah dan memiliki topografi bergelombang. Suhu rata-rata pada blok ini yaitu 26°C berada pada ketinggian 600 m dpl dengan kelembaban 69. Pada jalur menuju plot analisis vegetasi dan plot produktivitas Blok Sikapal ditemukan rumpun bambu yang letaknya dekat dengan sungai dan berada di tepi hutan hujan tropis dataran rendah, serta berbatasan dengan areal perkebunan. Rumpun bambu tersebut dijadikan koridor lintasan bagi banteng, hal ini dibuktikan dengan adanya jejak-jejak baru dan jejak-jejak lama. Hutan hujan tropis dataran rendah Blok Sikapal masih alami dilihat dari vegetasinya yang rapat, lokasinya yang sulit dijangkau, tidak adanya aktivitas Area Tingkat Nama lokal Nama ilmiah KR FR DR INP Tiang Luwingan Ficus hispida 26,66 28,57 11,01 66,25 Kemunduh Baccauera recemosa 26,66 14,28 22,85 63,80 Gondang legi Ficus variegata 20 14,28 28,40 62,69 Pohon Apak Ficus benjamina 12 15,78 55,73 83,52 Pakem Pangium edule 20 10,52 6,72 37,25 Bendo Artocarpus elasticus 16 10,52 6,72 33,25 manusia, dan masuknya kawasan Blok Sikapal dalam zona inti TNMB. Pada Tabel 7 disajikan vegetasi yang berfungsi cover dan pakan bagi banteng di hutan hujan tropis dataran rendah. Tabel 7 Jenis-jenis vegetasi yang berfungsi cover dan pakan di hutan hujan tropis dataran rendah. Kondisi tumbuhan hutan hujan tropis dataran rendah di TNMB masih baik, hal ini dapat dilihat dari penutupan vegetasi yang rapat dan diameter pohon yang besar serta topografi yang relatif datar sampai dengan bergelombang dan tidak terganggu aktivitas manusia. Medway 1977 menyatakan bahwa banteng sangat menyukai habitat yang berhutan sekunder dan banyak tempat terbuka tetapi tidak terganggu oleh manusia. Kawasan TNMB sebagian besar merupakan hutan hujan tropis dataran rendah, hampir 70 luasan TNMB merupakan hutan hujan tropis dataran rendah baik primer maupun sekunder. Hasil pengamatan jenis vegetasi di habitat banteng diperoleh 38 jenis vegetasi dengan 24 famili. Pada kawasan Taman Nasional Alas Purwo diperoleh 40 jenis Delfiandi 2006 dan pada Taman Nasional Ujung Kulon diperoleh 27 jenis Destriana 2006 pada lokasi habitat banteng hutan hujan tropis dataran rendah. Berdasarkan hasil analisis vegetasi, banteng banyak mendapat pakan dari tumbuhan bawah yang terdapat di sela-sela tegakan dan merupakan tempat lintasan banteng. Banteng memanfaatkan vegetasi yang rapat dan tutupan tajuk Areal Jenis vegetasi Fungsi Pakan Fungsi Cover Nama lokal Nama ilmiah Nama lokal Nama ilmiah Blok Banyuputih Babadotan Ageratum conyzoides Walangan Pterospermum diversifolium Kariya Mikania micrantha Bambu wuluh Schizoschyum blumea Lagetan Spilanthes acmelia Jenti Sesbania sesban Bambu wuluh Schizoschyum blumea Kopi Coffea robusta Jenti Sesbania sesban Blok Sikapal Paitan Paspalum conjugatum Luwingan Ficus hispida Kariya Mikania micrantha Kemunduh Baccauera recemosa Kirinyuh Chromolaena odorata Apak Ficus benjamina Luwingan Ficus hispida Gondang legi Ficus variegata yang lebat di dalam hutan untuk berlindung dari berbagai macam gangguan dan juga sebagai tempat istirahat Gambar 5. Banteng memilih rumpun bambu sebagai tempat berteduh selain tajuk pohon dan terdapat hamparan pakan yang dijadikan sebagai bahan makanan tambahan, karena banteng ketika beristirahat juga sambil memamah biak Alikodra 1983. Jika banteng bertemu dengan manusia maka akan berlari masuk hutan dengan tegakan bambu yang rapat sehingga sangat sulit untuk menemukannya. Banteng memilih hutan hujan tropis dataran rendah sebagai lokasi berlindung karena jarang terdapat aktivitas manusia. Alikodra 1983 mengemukakan hutan hujan tropis dataran rendah dijadikan sebagai tempat bersembunyi dari berbagai macam gangguan dan dijadikan sebagai tempat berlindung dari kondisi cuaca yang tidak menentu. Pada kawasan Taman Nasional Alas Purwo bambu mendominasi 40 dari luasan hutan hujan tropis dataran rendah Delfiandi 2006. Pada kawasan TNMB bambu mendominasi di daerah tepi antara areal perkebunan dan hutan hujan tropis dataran rendah. Gambar 5 Habitat hutan hujan tropis dataran rendah.

5.1.2 Perkebunan