2. 6 Perancangan
Perancangan adalah perluasan dari perencanaan yang berkenaan dengan seleksi komponen-komponen rancangan, bahan-bahan, tumbuh-tumbuhan dan
kombinasinya sebagai pemecah masalah di dalam perencanaan. Disamping dasar dasar teknik mengenai bahan-bahan atau elemen-elemen, perancang juga
berhubungan dengan visual. Seperti halnya dalam perencanaan, bentuk dan wujud dalam rancangan timbul dari kendala-kendala dan potensi yang dimiliki tapak
serta suatu perumusan yang jelas atas masalah perancangan Laurie, 1986. Perhatian pada perancangan ditujukan pada penggunaan volume dan ruang,
setiap volume memiliki bentuk, tekstur, ukuran, bahan, warna, dan kualitas lain. Kesemuaan ini dapat dengan baik mengekspresikan dan mengakomodasikan
fungsi-fungsi yang diinginkan Simonds 1983. Dasar-dasar estetika dalam perancangan lanskap berkaitan dengan titik,
garis, tekstur, warna, variasi, perulangan, keseimbangan dan penekanan. Garis merupakan pembentuk dan pengontrol pola, pergerakan, visual, dan fisik. Bentuk
berkaitan dengan bentuk vertikal dan horizontal dan kedalaman. Tekstur berkaitan dengan halus-kasarnya bentuk. Bentuk dan tekstur dalam perancangan lanskap
banyak dibentuk oleh elemen tanaman. Warna dikaitkan dengan pengaruh kejiwaan yang dihasilkannya. Variasi berperan dalam mengurangi kemonotonan.
Sementara perulangan menjadikan variasi menjadi lebih memiliki ekspresi. Keseimbangan berperan dalam penentuan bentukan formal maupun non-formal
dan simetris maupun asimetris. Sedangkan penekanan berperan dalam mengarahkan mata pada satu atau dua obyek yang dipentingkan dalam sebuah
komposisi Carpenter et al, 1975. Pemilihan materi atau bahan juga merupakan hal penting dalam
perancangan lanskap Laurie, 1986. Perbedaan jenis bahan yang digunakan dapat mengkomunikasikan kegunaan-kegunaan tertentu. Begitu pula dengan merancang
obyek, ruang dan materi harus didisain seefektif mungkin dalam fungsinya Simonds, 1983.
Seorang perancang harus memiliki kemampuan imajinatif untuk merencana bentuk baru dan kreatif dalam menganalisa permasalahan dan faktor-
faktor penentu bentuk. Sebuah rancangan yang dibangun di atas tapak dapat
dinilai berhasil jika terlihat keterkaitan antara tapak dengan program-programnya Laurie, 1986.
Sasaran dari perancangan adalah kesesuaian dan respon terhadap situasi sekitar. Kesesuaian, menurutnya, adalah sasaran mayor dalam perancangan dan
berhubungan dengan penempatan elemen-elemen dalam tapak, sehingga penting bagi perancang untuk mengetahui lebih jauh karakter dari tapak, baik kondisi awal
maupun fungsi yang diusulkan. Respon terhadap situasi dan keadaan sekitar berkaitan dengan respon terhadap identitas atau ciri pokok suatu karakter yang
menonjol dari tapak. Keberhasilan dari perancangan adalah bila perancang dapat menanggapi kebutuhan-kebutuhan penggunanya, mempertemukan fungsi yang
dibutuhkan dan beradaptasi terhadap tekanan dari lingkungan yang mempengaruhinya.
Dalam Campus Landscape Master Plan University of California Riverside
, 1996, dalam Nugroho, 2001 dijelaskan secara lebih spesifik tentang perancangan
sebuah lanskap kampus. Perancangan lanskap kampus haruslah mempertimbangkan prinsip desain lanskap kampus, yaitu :
1. Lanskap sangat penting dalam komunitas kampus, oleh sebab itu harus
memperhitungkan rencana pengembangan bangunan kampus ke depan, 2.
Perancangan lanskap kampus haruslah menjadi komponen integral dari lingkungan kampus,
3. Perancangan lanskap harus memperhatikan atribut yang telah eksis
sebelumnya, 4.
Habitat tanaman harus diperhatikan baik dalam pemilihan jenis maupun dalam peletakannya lay out. Untuk menghindari kelebihan penanaman, perawatan
berlebihan, kebutuhan penggunaan air yang berlebihan, dan konflik dengan tanaaman lain, maupun struktur.
5. Perancangan ruang terbuka harus memperhatikan lokasi dan gerak pengguna
dan pemerhati tapak viewer. Perancangan lanskap harus memperhatikan pandangan dinamis, bukan statis.
6. Perancangan yang bersifat multi-sensory dengan memberikan warna, aroma,
tekstur, dan pencahayaan dalam lanskap akan memberikan kesan mendalam.
Laurie 1986 dalam perencanaan Foothill Collage di California menyatakan bahwa penggunaan bahan-bahan perkerasan khusus dan tumbuhan-
tumbuhan ornamental diperlukan untuk memberikan identitas pada suatu tapak ataupun bagian-bagiannya. Kampus direncanakan secara logis dan efisien
mencerminkan program untuk sekolah tersebut dan sekaligus tanggap terhadap lingkungan sekitar beserta faktor-faktor sosialnya.
2. 7 Budaya