Pengembangan Konsep Desain 5 Batasan Studi

dan tidak konvensional. Misalnya penggunaan warna yang mencolok pada point of interest atau signage tapak, untuk memberikan kesan menarik diluar warna- warna monoton yang biasa digunakan pada kampus hitam, putih, kuning gading, coklat, hijau, dsb. Selain itu dapat juga dikembangkan elemen-elemen desain dengan skala non-human untuk memberikan aksen pada tapak. Tentunya keseluruhan desain harus tetap menjaga kesatuan dan keharmonisan tapak.

4.2 Pengembangan Konsep Desain

Konsep dasar kampus ini dikembangkan dalam bentuk penataan yang meliputi tata ruang, tata aktivitas, tata sirkulasi, tata hijau, dan konsep fasilitas dan prasarana kampus. 4.2.1 Konsep Tata Ruang Pengembangan tata ruang dalam Kampus ini dibagi menjadi ruang-ruang yang akan memfasilitasi aktivitas dan kebutuhan seluruh civitas akademi kampus. Zonasi dibagi kedalam zona aktif dan zona pasif. Zona pasif adalah zona yang diperuntukan bagi tujuan ekologis tapak. Zona ini diperuntukan sebagai tempat penanaman tumbuhan yang akan berkontribusi terhadap perbaikan iklim, sekaligus sebagai buffer tapak. Zona vegetasi ini akan berada di bagian terluar dari tapak. Zona aktif adalah zona yang dimanfaatkan sebagai tempat beraktivitas bagi pengguna tapak. Zona ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu : zona budaya, zona edukasi, zona sosial. Zona budaya diperuntukan sebagai display area bagi mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI, bisa dianggap sebagai galeri karya mahasiswa. Zona edukasi adalah zona yang dimanfaatkan untuk keperluan edukatif, seperti outdoor class dan outdoor studio bagi mahasiswa. Zona sosial meliputi area sirkulasi dan area berkumpulnya pengguna tapak baik untuk berdiskusi, bercengkrama, dan sebagainya. Berikut adalah diagram pembagian zona tata ruang berdasarkan keterangan diatas. Gambar 4. Diagram pembagian zona tata ruang 4.2.2 Konsep Aktivitas Berdasarkan konsep tata ruang yang ada, zona pasif vegetasi adalah zona yang ada disekeliling tapak, sementara zona aktif adalah zona yang terdapat di bagian tengah tapak yang menghubungkan antar gedung yang ada di dalam tapak, yaitu plaza Fakultas Seni Rupa dan Desain. Plaza harus didesain untuk mengakomodir berbagai macam kebutuhan dan aktivitas yang mungkin dilakukan pada area tersebut, baik kegiatan tersebut adalah kegiatan pasif ataupun aktif, formal ataupun informal, diperuntukan untuk berkelompok maupun perorangan, terencana maupun impromptu. Plaza harus dapat menjadi area yang fleksibel dan adaptif untuk berbagai macam kemungkinan aktivitas yang ada. Plaza pada sebuah kampus sebaiknya dapat menjadi area rekreasi dan meeting point bagi pengguna. Pengguna tapak dapat beristiraht, bercengkrama dan mengakses layanan internet dengan teknologi wifi selama berada di tapak. Hal ini dapat dilakukan baik secara individual maupun berkelompok. Sebagai sebuah kampus seni, maka plaza ini selain dapat menjadi sarana bagi kegiatan akademis misalnya untuk outdoor classroom studio, maka alangkah baiknya jika plaza juga dapat dijadikan area pameran exhibition untuk hasil karya mahasiswa kampus. Dinding-dinding gedung bangunan Fakultas Seni Rupa dan Desain juga dapat dijadikan sebagai salah satu media kreativitas bagi mahasiswa. Tabel 3. Konsep fungsi aktivitas pada plaza Fakultas Seni Rupa dan Desain Fungsi: Contoh Penggunaan: RekreasiSosial ‐ Tempat beristirahat ‐ Tempat bercengkrama mengobrol ‐ Tempat berdiskusi ‐ Tempat mengakses internet dengan teknologi wi‐fi Edukasi ‐ Outdoor class ‐ Outdoor studio Eksibisi budaya ‐ Ruang pameran bagi karya mahasiswa ‐ Panggung untuk pertunjukan ataupun kegiatan lain bagi mahasiswa Gambar 5. Berbagai macam kegiatan pengguna yang dapat dilakukan pada tapak 2 2 Sumber gambar: flickr.com, image.google.com, gettyimage.com 4.2.3 Konsep Tata Sirkulasi Sirkulasi yang ada adalah sirkulasi kendaraan bermotor, sepeda dan pejalan kaki di bagian luar tapak dan sirkulasi untuk pejalan kaki dan sepeda di dalam tapak. Fakultas Fakultas Seni Rupa dan Desain terdiri dari beberapa gedung yang berbeda, tempat parkir yang ada di luar tapak dan arus sirkulasi yang cukup tinggi dari satu tempat ke tempat lain. Bentuk sirkulasi diupayakan supaya dapat memfasilitasi kebutuhan sirkulasi pengguna tapak dan tidak berada di luar jalur sirkulasi yang ada. 4.2.4 Konsep Tata Hijau Vegetasi yang dikembangkan dalam lanskap Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Yogyakarta akan dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu vegetasi yang memiliki aspek arsitektural dan vegetasi dengan aspek ekologis, tentunya kedua aspek ini harus fungsional. Vegetasi tersebut secara ekologis diharapkan untuk dapat membuat iklim mikro pada tapak menjadi lebih nyaman, yaitu dengan pohon yang melindungi tanah dan air, mengurangi polusi, dsb. Vegetasi yang digunakan juga harus memiliki fungsi secara arsitektural, terutama sebagai pelindung, pembentuk ruang, menambah kualitas estetik, dsb. Vegetasi dengan fungsi ekologis akan berada pada zona dengan aksesibilitas rendah untuk menjaga fungsi vegetasi yang ada. Sementara untuk vegetasi dengan fungsi arsitektural akan berada di zona dengan aksesibilitas tinggi. Fungsi Peran Jenis Ekologi ™ melindungi tanah dan air ™ mengendalikan iklim mikro ™ dsb Tanaman Lokal Tanaman Non Lokal Arsitektural ™ sebagai pelindung ™ sebagai pembentuk ruang ™ sebagai penambah estetik ™ dsb Gambar 6. Konsep tata hijau Species yang digunakan sebisa mungkin akan didominasi oleh species lokal dengan kebutuhan perawatan seminimal mungkin, sehingga lanskap Fakultas Seni Rupa dan Desain tidak akan membutuhkan perawatan yang terlalu tinggi. Selain itu penggunaan species lokal dapat membantu pembentukan identitas tapak. Variasi tanaman yang digunakan tidak perlu terlalu beragam untuk mempermudah perawatan 4.2.5 Konsep Fasilitas Fasilitas yang dikembangkan di tapak adalah fasilitas yang akan mendukung seluruh aktivitas yang dapat dilakukan pada tapak, yaitu kegiatan dengan fungsi rekreasi, edukasi dan eksibisi, seperti yang dapat dilihat pada gambar 7. Fasilitas yang disediakan harus dapat berkelanjutan, dan fleksibel. Fasilitas yang ada harus memiliki identitas Kampus ISI Yogyakarta sebagai kampus berwawasan seni dan budaya. Gambar 7. Berbagai macam referensi untuk konsep fasilitas plaza 3 3 Sumber gambar: flickr.com, image.google.com, gettyimage.com BAB V DATA DAN ANALISIS

5.1 Aspek Fisik