dan tidak konvensional. Misalnya penggunaan warna yang mencolok pada point of interest atau signage tapak, untuk memberikan kesan menarik diluar warna-
warna monoton yang biasa digunakan pada kampus hitam, putih, kuning gading, coklat, hijau, dsb. Selain itu dapat juga dikembangkan elemen-elemen desain
dengan skala non-human untuk memberikan aksen pada tapak. Tentunya keseluruhan desain harus tetap menjaga kesatuan dan
keharmonisan tapak.
4.2 Pengembangan Konsep Desain
Konsep dasar kampus ini dikembangkan dalam bentuk penataan yang meliputi tata ruang, tata aktivitas, tata sirkulasi, tata hijau, dan konsep fasilitas dan
prasarana kampus. 4.2.1 Konsep Tata Ruang
Pengembangan tata ruang dalam Kampus ini dibagi menjadi ruang-ruang yang akan memfasilitasi aktivitas dan kebutuhan seluruh civitas akademi kampus.
Zonasi dibagi kedalam zona aktif dan zona pasif. Zona pasif adalah zona yang diperuntukan bagi tujuan ekologis tapak. Zona ini diperuntukan sebagai tempat
penanaman tumbuhan yang akan berkontribusi terhadap perbaikan iklim, sekaligus sebagai buffer tapak. Zona vegetasi ini akan berada di bagian terluar
dari tapak. Zona aktif adalah zona yang dimanfaatkan sebagai tempat beraktivitas bagi pengguna tapak. Zona ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu : zona
budaya, zona edukasi, zona sosial. Zona budaya diperuntukan sebagai display area bagi mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI, bisa dianggap sebagai galeri
karya mahasiswa. Zona edukasi adalah zona yang dimanfaatkan untuk keperluan edukatif, seperti outdoor class dan outdoor studio bagi mahasiswa. Zona sosial
meliputi area sirkulasi dan area berkumpulnya pengguna tapak baik untuk berdiskusi, bercengkrama, dan sebagainya.
Berikut adalah diagram pembagian zona tata ruang berdasarkan keterangan diatas.
Gambar 4. Diagram pembagian zona tata ruang
4.2.2 Konsep Aktivitas
Berdasarkan konsep tata ruang yang ada, zona pasif vegetasi adalah zona yang ada disekeliling tapak, sementara zona aktif adalah zona yang terdapat di
bagian tengah tapak yang menghubungkan antar gedung yang ada di dalam tapak, yaitu plaza Fakultas Seni Rupa dan Desain.
Plaza harus didesain untuk mengakomodir berbagai macam kebutuhan dan aktivitas yang mungkin dilakukan pada area tersebut, baik kegiatan tersebut
adalah kegiatan pasif ataupun aktif, formal ataupun informal, diperuntukan untuk berkelompok maupun perorangan, terencana maupun impromptu. Plaza harus
dapat menjadi area yang fleksibel dan adaptif untuk berbagai macam kemungkinan aktivitas yang ada.
Plaza pada sebuah kampus sebaiknya dapat menjadi area rekreasi dan meeting point bagi pengguna. Pengguna tapak dapat beristiraht, bercengkrama dan
mengakses layanan internet dengan teknologi wifi selama berada di tapak. Hal ini dapat dilakukan baik secara individual maupun berkelompok.
Sebagai sebuah kampus seni, maka plaza ini selain dapat menjadi sarana bagi kegiatan akademis misalnya untuk outdoor classroom studio, maka
alangkah baiknya jika plaza juga dapat dijadikan area pameran exhibition untuk hasil karya mahasiswa kampus. Dinding-dinding gedung bangunan Fakultas Seni
Rupa dan Desain juga dapat dijadikan sebagai salah satu media kreativitas bagi mahasiswa.
Tabel 3. Konsep fungsi aktivitas pada plaza Fakultas Seni Rupa dan Desain
Fungsi: Contoh
Penggunaan:
RekreasiSosial ‐ Tempat beristirahat
‐ Tempat bercengkrama mengobrol ‐ Tempat berdiskusi
‐ Tempat mengakses internet dengan teknologi wi‐fi
Edukasi ‐ Outdoor class
‐ Outdoor studio Eksibisi
budaya ‐ Ruang pameran bagi karya mahasiswa
‐ Panggung untuk pertunjukan ataupun kegiatan lain bagi
mahasiswa
Gambar 5. Berbagai macam kegiatan pengguna yang dapat dilakukan pada tapak
2
2
Sumber gambar: flickr.com, image.google.com, gettyimage.com
4.2.3 Konsep Tata Sirkulasi Sirkulasi yang ada adalah sirkulasi kendaraan bermotor, sepeda dan
pejalan kaki di bagian luar tapak dan sirkulasi untuk pejalan kaki dan sepeda di dalam tapak. Fakultas Fakultas Seni Rupa dan Desain terdiri dari beberapa gedung
yang berbeda, tempat parkir yang ada di luar tapak dan arus sirkulasi yang cukup tinggi dari satu tempat ke tempat lain. Bentuk sirkulasi diupayakan supaya dapat
memfasilitasi kebutuhan sirkulasi pengguna tapak dan tidak berada di luar jalur sirkulasi yang ada.
4.2.4 Konsep Tata Hijau Vegetasi yang dikembangkan dalam lanskap Fakultas Seni Rupa dan
Desain ISI Yogyakarta akan dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu vegetasi yang memiliki aspek arsitektural dan vegetasi dengan aspek ekologis, tentunya kedua
aspek ini harus fungsional. Vegetasi tersebut secara ekologis diharapkan untuk dapat membuat iklim mikro pada tapak menjadi lebih nyaman, yaitu dengan
pohon yang melindungi tanah dan air, mengurangi polusi, dsb. Vegetasi yang digunakan juga harus memiliki fungsi secara arsitektural, terutama sebagai
pelindung, pembentuk ruang, menambah kualitas estetik, dsb. Vegetasi dengan fungsi ekologis akan berada pada zona dengan aksesibilitas rendah untuk menjaga
fungsi vegetasi yang ada. Sementara untuk vegetasi dengan fungsi arsitektural akan berada di zona dengan aksesibilitas tinggi.
Fungsi Peran
Jenis
Ekologi
melindungi tanah dan air
mengendalikan iklim mikro
dsb Tanaman
Lokal Tanaman
Non Lokal
Arsitektural
sebagai pelindung
sebagai pembentuk ruang
sebagai penambah estetik
dsb
Gambar 6. Konsep tata hijau Species yang digunakan sebisa mungkin akan didominasi oleh species
lokal dengan kebutuhan perawatan seminimal mungkin, sehingga lanskap Fakultas Seni Rupa dan Desain tidak akan membutuhkan perawatan yang terlalu
tinggi. Selain itu penggunaan species lokal dapat membantu pembentukan identitas tapak. Variasi tanaman yang digunakan tidak perlu terlalu beragam untuk
mempermudah perawatan
4.2.5 Konsep Fasilitas
Fasilitas yang dikembangkan di tapak adalah fasilitas yang akan mendukung seluruh aktivitas yang dapat dilakukan pada tapak, yaitu kegiatan
dengan fungsi rekreasi, edukasi dan eksibisi, seperti yang dapat dilihat pada gambar 7. Fasilitas yang disediakan harus dapat berkelanjutan, dan fleksibel.
Fasilitas yang ada harus memiliki identitas Kampus ISI Yogyakarta sebagai kampus berwawasan seni dan budaya.
Gambar 7. Berbagai macam referensi untuk konsep fasilitas plaza
3
3
Sumber gambar: flickr.com, image.google.com, gettyimage.com
BAB V DATA DAN ANALISIS
5.1 Aspek Fisik