Jenis Data Metode Pengumpulan Data Analisis Linier Berganda

37

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono,2008:115. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Bank SUMUT Cabang Iskandar MudaMedan yang berjumlah 44orang.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Apabila objeknya kurang dari 100 orang lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi Arikunto,2000:122. Penelitian ini menggunakan sampel jenuh, dengan demikian sampel yang diambil adalah keseluruhan dari jumlah karyawan yaitu 44 karyawan PT. Bank SUMUT CabangIskandar Muda Medan.

3.7 Jenis Data

Peneliti menggunakan dua jenis data dalam melakukan penelitian untuk membantu memecahkan masalah yaitu: 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung di lokasi penelitian melalui kuesioner dan wawancara langsung mengenai variabel yang diteliti 38 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang berisikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian. Peneliti memperoleh data sekunder dari literatur, buku, jurnal, dan internet

3.8 Metode Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Wawancara Wawancara adalah kegiatan mengumpulkan data dengan bertanya langsung pada pihak-pihak yang terlibat langsung dalam penelitian ini untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian 2. Kuesioner Teknik ini menggunakan angket atau kuesioner dalam suatu cara pengumpulan data adalah dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka dapat memberi respon atas daftar pertanyaan tersebut. Jawaban tersebut selanjutnya diberi skor dengan skala interval. 3. Studi Dokumentasi Dilakukan dengan meneliti dokumen-dokumen dan bahan tulisan serta sumber- sumber lain yang berhubungan dengan penelitian. 39

3.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik sudah bisa didapatkan jika rangkaian penelitian yang dilakukan harus baik juga. Perencanaan yang matang mutlak diperlukan, lalu alat-alat yang digunakan juga harus dalam kondisi yang baik juga. Oleh karena itu, seringkali sebelum penelitian dilakukan, alat-alat yang digunakan di uji terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar data yang diperoleh valid dan reliabel. 3.9.1 Uji Validitas Pengujian validitas menunjukkan seberapa nyata pengujian mengukur apa yang harusnya diukur Situmorang, 2010:68. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur melakukan tugasnya dalam mencapai sasarannya. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Uji validitas pada penelitian ini akan diberikan kepada seluruh pegawai di PT. Bank SUMUT Cabang Iskandar Muda Medan dengan menggunakan program SPSS versi 17.0, dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika r hitung r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid 2. Jika r hitung r tabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. 3. Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation. Uji validitas dilakukan terlebih dahulu dengan melakukan pengamatan dan penelitian kepada responden yang diambil dari luar sampel penelitian yang dilakukan di PT. Bank SUMUT cabang pembantu Setia Budi medan yang berjumlah 30 orang pegawai. 40 Nilai r tabel dengan ketentuan df = N-2 30-2 = 28 dan tingkat signifikansi sebesar 5 , maka angka yang diperoleh = 0.361. Tabel 3.3 merupakan hasil pengolahan prasurvei yang telah dilakukan kepada 30 responden di luar sampel penelitian. Tabel 3.3 Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted Butir_1 202.2667 738.202 .670 . .985 Butir_2 202.6667 715.678 .890 . .985 Butir_3 202.2667 742.271 .608 . .985 Butir_4 202.2667 738.202 .670 . .985 Butir_5 202.6667 715.678 .890 . .985 Butir_6 202.5333 732.257 .847 . .985 Butir_7 202.2667 742.271 .608 . .985 Butir_8 202.3333 736.161 .737 . .985 Butir_9 202.6667 719.678 .741 . .985 Butir_10 202.5667 715.702 .892 . .985 Butir_11 202.9000 710.714 .867 . .985 Butir_12 202.5000 732.259 .756 . .985 Butir_13 202.2667 738.202 .670 . .985 Butir_14 202.6667 715.678 .890 . .985 Butir_15 202.2667 742.271 .608 . .985 Butir_16 202.2667 738.202 .670 . .985 Butir_17 202.6667 715.678 .890 . .985 Butir_18 202.5333 732.257 .847 . .985 Butir_19 202.2667 742.271 .608 . .985 Butir_20 202.3333 736.161 .737 . .985 Butir_21 202.6667 719.678 .741 . .985 Butir_22 202.5667 715.702 .892 . .985 41 Butir_23 202.9000 710.714 .867 . .985 Butir_24 202.5000 732.259 .756 . .985 Butir_25 202.2667 738.202 .670 . .985 Butir_26 202.6667 715.678 .890 . .985 Butir_27 202.2667 742.271 .608 . .985 Butir_28 202.2667 738.202 .670 . .985 Butir_29 202.6667 715.678 .890 . .985 Butir_30 202.5333 732.257 .847 . .985 Butir_31 202.2667 742.271 .608 . .985 Butir_32 202.3333 736.161 .737 . .985 Butir_33 202.6667 719.678 .741 . .985 Butir_34 202.5667 715.702 .892 . .985 Butir_35 202.9000 710.714 .867 . .985 Butir_36 202.5000 732.259 .756 . .985 Butir_37 202.2667 738.202 .670 . .985 Butir_38 202.6667 715.678 .890 . .985 Butir_39 202.2667 742.271 .608 . .985 Butir_40 202.2667 738.202 .670 . .985 Butri_41 202.6667 715.678 .890 . .985 Butir_42 202.5333 732.257 .847 . .985 Butir_43 202.2667 742.271 .608 . .985 Butir_44 202.3333 736.161 .737 . .985 Butir_45 202.6667 719.678 .741 . .985 Butir_46 202.5667 715.702 .892 . .985 Butir_47 202.9000 710.714 .867 . .985 Butir_48 202.5000 732.259 .756 . .985 Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah Tabel 3.3 menunjukan bahwa semua butir pernyataan memiliki nilai Corrected Item Total Correlation lebih besar dari nilai r tabel 0,361. Dengan demikian semua butir pernyataan dinyatakan valid dan kuisioner dapat dilanjut pada tahap pengujian reliabilitas. 42

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrumen penelitian. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama Sugiyono, 2007: 110. Uji reliabilitas akan dapat menunjukkan konsistensi dari jawaban- jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid. Menurut Ghozali dan Koncoro 2008:179 butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: 1. Menurut Ghozali jika nilai Cronbachs Alpha 0.60 maka pertanyaan reliabel. 2. Menurut Kuncoro jika nilai Cronbachs Alpha 0.80 maka pertanyaan reliabel. Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .985 .986 48 Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah Pada 48 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5 diketahui bahwa koefisien alpha Cronbachs Alpha adalah sebesar 0,985, ini berarti 0,985 0,60 dan 0,985 0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian. 43

3.10 Teknik Analisis data

1. Metode Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi Sugiyono,2008:206. Metode ini merupakan suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan mula-mula disusun, diklasifikasikan, dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang sedang diteliti. 2. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan untuk melihat atau menguji suatu model yang termasuk layak atau tidak digunakan dalam penelitian. Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi linier berganda sebelum data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut: a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak.Distribusi data tidak normal terdapat nilai ekstrem data yang diambil. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk uji normalitas yaitu: a. Analisis Grafik Normalitas data dapat dilihat melalui penyebaran titik pada sumbu diagonal dari P-Plot atau dengan melihat histogram dari residualnya.Dasar pengambilan keputusannya sebagai berikut: 44 Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Analisis Statistik Pengujian normalitas yang didasarkan pada uji statistik non parametrik Kolmogorof-Smirnov K-S. Menurut Umar 2008:181 bahwa apabila pada hasil uji Kolmogorov-Smirnov, nilai Asymp.Sig 2-Tailed lebih besar dari 0,05 α=5, tingkat signifikan maka data berdistribusi normal. b. Uji Multikolinieritas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas.Ada atau tidaknya multikolinieritas antar variabel dapat diketahui dengan melihat nilai dari varians inflation factor VIF dari masing-masing dari variabel independent terhadap variabel dependen. Pengambilan keputusannya: VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas VIF 5 maka tidak terdapat multikolinieritas Tolerence 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas Tolerence 0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas c. Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari suatu residual pengamatan kepengamatan lain. 45 Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi gejala Heteroskedastisitas yaitu: 1 Analisis Grafik Gejala Heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik Scatterplot.Apabila data yang yang berbetuk titik-titik tidak membentuk suatu pola atau menyebar, maka model regersi tidak terkena Heteroskedastisitas. 2 Analisis Statistik Gejala Heteroskedastisitas juga dapat dideteksi melalui uji Glesjer. d. Analisis Regresi Linier Berganda Metode analisis regresi linier berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruhhubungan antara variabel independent dan variabel dependentakan digunakan analisis regresi linier berganda multiple regression analysis. Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS untuk memperoleh hasil yang lebih terarah. Rumus perhitungan persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut: 46 Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Dimana: Y :Prestasi kerja a : Konstanta b 1 -b 2 : Koefisien Regresi Berganda X 1 : Pengawasan Kerja X 2 : Disiplin Kerja e :Standard error e. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 Uji F Uji Serempak Uji F Uji Serempak adalah untuk melihat apakah variabel independent secara bersama-sama serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Melalui uji statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut: H : b 1 , b 2 ,= 0 Artinya secara bersama-sama serempak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent terhadap variabel dependent. H 1 : b 1 , b 2 , ≠ 0 Artinya secara bersama-sama serempak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent terhadap variabel dependent. Nilai f hitung akan dibandingkan dengan nilai f tabel . Kriteria pengambilan keputusan yaitu: 47 H diterima jika f hitung f tabel pada α = 5 dengan tingkat keyakinan 95. H 1 diterima jika f hitung f tabel pada α = 5 dengan tingkat keyakinan 95. 2 Uji t Uji Parsial Uji t dimaksud untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel independent X terhadap variabel dependent Y. Bentuk pengujiannya yaitu: H : b 1 = 0 variabel independent secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent. H 1 : b 1 ≠ 0 variabel independent secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Nilai t hitung akan dibandingkan dengan nilai t tabel . Kriteria pengambilan keputusan yaitu: H diterima bila t hitung t tabel pada α = 5 H a diterima bila t hitung t tabel pada α = 5 3 Pengujian Koefisien Determinan R 2 Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi R² ini berkisar antara nol sampai dengan satu 0 ≤ R² ≤ 1. Jika R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 dan X 2 adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R² semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh 48 variabel bebas X 1 dan X 2 terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat. 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Bank Sumatera Utara Bank Sumut yang sebelumnya dikenal dengan nama Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara BPDSU didirikan pada tanggal 4 Nopember 1961 dengan Akte Notaris Rusli Nomor 22 dalam bentuk Perseroan Terbatas dengan nama BPDSU. Pada tahun 1962 berdasarkan Undang- Undang Nomor 13 tahun 1962 tentang ketentuan pokok Bank Pembangunan Daerah Tingkat l Sumatera Utara Nomor 5 Tahun 1965. Modal dasar pada saat itu sebesar Rp. 100.000.000 dan sahamnya dimiliki oleh pemerintah Daerah Tingkat II se-Sumatera Utara. Pada tanggal 16 April 1999, berdasarkan peraturan Daearah Tingkat I Sumatera Utara No.2 Tahun 1999, bentuk badan dirubah kembali menjadi perseroan terbatas dengan nama Bank Sumut. Perubahan tersebut dituangkan dalam Akte Pendirian Alina Hanum Nasution SH, dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dibawah Nomor C-8224 HT.01.01 TH 99, serta diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia Nomor 54 tanggal 6 juli 1999. Anggaran dasar Bank telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta No. 39 tanggal 10 Juni 2008 dan akta penegasan No. 05 tanggal 10 September 2008 notaris H. Marwansyah S.H, mengenai penambahan modal dasar dari Rp 500.000.000.000 menjadi Rp 1.000.000.000.000. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan dari 50 Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusannya No. AHU-87927.A.H.01.02 tanggal 20 November 2008 serta diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No. 10 tanggal Februari 2009 tambahan No. 3023. PT Bank Sumut merupakan bank non devisa yang kantor pusatnya di Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan. Dalam tahun 2011, Bank Sumut telah memiliki 30 unit kantor cabang, 101 unit kantor cabang pembantu dan 7 unit kantor kas. Pada tahun 2004, PT Bank Sumut membuka Unit Usaha Syariah UUS yang telah mendapatkan izin dari Bank Indonesia Cabang Medan dengan suratnya No. 6 142 DPIPPrzMdn tanggal 18 Oktober 2004. Dalam tahun 2011, PT Bank Sumut memiliki 5 unit kantor cabang syariah dan 17 kantor cabang pembantu syariah. PT Bank Sumut juga memiliki 36 unit kantor jaringan kas di luar kantor payment point. Keseluruhan jaringan ini melayani masyarakat diseluruh daerah di Sumatera Utara.

4.1.1 Visi dan Misi VISI

Menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat. MISI Mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara profesional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance. 51

4.1.2 Logo Perusahaan

Sumber: Bank Sumut Cabang Iskandar Muda Medan Gambar 4.1 Logo Perusahaan Bentuk logo menggambarkan dua elemen dalam bentuk huruf U yang saling berkait dan bersinergi membentuk huruf S yang merupakan kata awal SUMUT. Sebuah penggambaran bentuk kerjasama yang sangat erat antara Bank Sumut dengan masyarakat Sumatera Utara sebagaimana visi Bank Sumut. Warna orange sebagai simbol suatu hasrat untuk terus maju yang dilakukan dengan energik yang dipadu dengan warna biru yang sportif dan profesional sebagaimana misi Bank Sumut. Warna Putih sebagai ungkapan ketulusan hati untuk melayani sebagaimana statement Bank Sumut. Jenis huruf Platino Bold sederhana dan mudah dibaca. Penulisan Bank dengan huruf kecil dan SUMUT dengan huruf kapital guna lebih mengedepankan Sumatera Utara, sebagai gambaran keinginan dan dukungan untuk membangun dan membensarkan Sumatera Utara. Memberikan pelayanan TERBAIK yaitu terpercaya, enerjik, ramah, bersahabat,aman, integritas tinggi, dan komitmen. 52

4.1.3 Produk dan Jasa PT. Bank Sumut

Produk yang disediakan oleh PT. Bank Sumut dalam melayani para nasabah adalah sebagai berikut :

1. Produk Dana

a. Simpanan Giro 1. Dana Anda akan tersimpan dengan aman. 2. Cek Bilyet Giro Bank Sumut dapat diterima dimana saja b. Tabungan 1. Simpeda Berhadiah dan diundi 2 x setahun Pajak Undian 25 ditanggung pemenang. 2. Tabungan Martabe Perlindungan asuransi jiwa, bebas biaya premi asuransi, kartu ATM, berhadiah dan diundi 2 x setahun. 3. Tabungan Haji Makbul Perlindungan asuransi jiwa, bebas biaya premi asuransi. c. Deposito Berjangka 1. Deposito dapat digunakan sebagai angunan kredit. 2. Suku bunga bersaing. 3. Jangka waktu bervariasi yaitu 1,3,6,12 dan 24 bulan. 4. Dapat diperpanjang otomatis Automatic Roll Over ARO. 53

2. Produk Kredit

Produk kredit yang ditawarkan oleh PT. Bank Sumut adalah sebagai berikut: a. Kredit Umum b. Kredit SPK c. Kredit Pensiunan d. Kredit Angsuran Lainnya Kredit Bendaharawan e. Kredit Peduli Usaha Mikro f. Kredit Program Pemerintah g. Kredit Kepemilikan Rumah KPR h. KPRS Bersubsidi i. Kredit Konstruksi j. Kredit Kepemilikan Sepeda Motor k. Kredit Investasi l. Kredit Sindikasi m. Kredit Modal Kerja

4.2 Hasil Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk merumuskan dan menginterpretasikan hasil penelitian berupa identitas responden dan distribusi jawaban terhadap masing-masing variabel. 54

4.2.1 Karakteristik Responden

Berikut ini adalah tabulasi mengenai karakteristik responden yang berjumlah 44 orang, di distribusikan sebagai berikut : Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Presentase Laki - Laki 26 59 Perempuan 18 41 T O T A L 44 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah Pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah Laki - Laki dengan presentase sebesar 59, dan Perempuan sebesar 41. Hal ini menunjukan bahwa PT. Bank Sumut Cabang Iskandar Muda Medan memperkerjakan pegawainya pria dan wanita dengan jumlah yang seimbang balance. karena pekerjaan yang ada pada perusahaan yang dikerjakan oleh laki- laki dapat juga dikerjakan oleh wanita dan demikian sebaliknya. Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Jumlah Presentase 21 – 30 Tahun 20 45 31 – 40 Tahun 13 29 41 – 50 Tahun 11 26 T O T A L 44 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah Pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah usia 21 - 30 Tahun dengan presentase sebesar 45, 31 - 40 Tahun dengan presentase sebesar 29, dan 41 - 50 Tahun sebesar 26. Hal ini menunjukan bahwa usia 21- 30 tahun tergolong usia produktif. Dengan demikian pegawai yang bekerja di beberapa divisi pada PT. Bank Sumut Cabang Iskandar Muda Medan adalah 55 pegawai yang produktif, yang diharapkan mampu mendukung pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Jumlah Presentase SMA 4 9 D-III 12 27 S-1 18 41 S-2 10 23 T O T A L 44 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah Pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas pendidikan terakhir responden adalah S-1 dengan presentase sebesar 41, D-III dengan persentase sebesar 27, S-2 dengan presentase sebesar 23, dan SMA dengan persentase sebesar 9. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas tingkat pendidikan responden adalah sarjana. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada PT. Bank Sumut Cabang Iskandar Muda Medan , membutuhkan tenaga-tenaga kerja yang tergolong produktif untuk memberikan hasil kerja yang maksimal. Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Lama Bekerja Jumlah Presentase 1 – 5 Tahun 10 23 6 – 10 Tahun 16 36 11 Tahun 18 41 T O T A L 44 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah Pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah lama bekerja 11 Tahun dengan presentase sebesar 41, 6 – 10 Tahun dengan persentase sebesar 36, dan 1 - 5 Tahun dengan persentase sebesar 23. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas lama pegawai yang bekerja di PT. Bank Sumut 56 Cabang Iskandar Muda Medan adalah 11 Tahun. Dengan demikian pegawai yang bekerja di perusahaan tersebut sudah berpengalaman dalam bidangnya masing-masing. 4.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pengawasan Kerja, Disiplin Kerja, dan Prestasi Kerja Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pengawasan Kerja X 1 No. Item STS TS KS S SS T O T A L F F F F F F 1 1 2,3 2 4,5 28 63,6 13 29,5 44 100 2 2 4,5 5 11,4 20 45,5 17 38,6 44 100 3 2 4,5 7 15,9 6 13,6 15 34,1 14 31,8 44 100 4 1 2,3 1 2,3 3 6,8 24 54,5 15 34,1 44 100 5 1 2,3 1 2,3 2 4,5 25 56,8 15 34,1 44 100 6 1 2,3 32 72,7 11 25 44 100 7 1 2,3 4 9,1 25 56,8 14 31,8 44 100 8 13 29,5 31 70,5 44 100 9 1 2,3 11 25 32 72,7 44 100 10 1 2,3 6 13,6 37 84,1 44 100 11 1 2,3 7 15,9 36 81,8 44 100 12 2 4,5 4 9,1 13 29,5 25 56,8 44 100 13 2 4,5 1 2,3 19 43,2 22 50 44 100 14 2 4,5 2 4,5 3 6,8 18 40,9 19 43,2 44 100 15 2 4,5 3 6,8 1 2,3 23 52,3 15 34,1 44 100 16 1 2,3 1 2,3 3 6,8 25 56,8 14 31,8 44 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa: 1. Pada pernyataan pertama, dari 44 responden, sebanyak 29,5 responden menyatakan sangat setuju bahwa Standart perencanaan kerja berorientasi pada visi dan misi perusahaan, 63,6 menyatakan setuju, 4,5 menyatakan kurang setuju, 2,3 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa sebagian 57 besar karyawan setuju bahwa standart perencanaan kerja berorientasi pada visi misi perusahaan. 2. Pada pernyataan kedua, dari 44 responden, sebanyak 38,6 responden menyatakan sangat setuju bahwa Standart perencanaan kerja yang ditetapkan membuat karyawan menjadi terorganisir, 45,5 menyatakan setuju, 11,4 menyatakan kurang setuju, 4,5 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menujukan bahwa sebagian besar karyawan setuju bahwa standart perencanaan kerja dapat membuat karyawan terorganisir. 3. Pada pernyataan ketiga, dari 44 responden, sebanyak 31,8 responden menyatakan sangat setuju bahwa Standart pelakasanaan kerja sesuai dengan kemampuan karyawan, 34,1 menyatakan setuju, 13,6 menyatakan kurang setuju, 15,9 menyatakan tidak setuju, dan 4,5 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar karyawan setuju bahwa standart pelaksanaan kerja sesuai dengan kapasitaskemampuan karyawan. 4. Pada pernyataan keempat, dari 44 responden, sebanyak 34,1 responden menyatakan sangat setuju bahwa Standart pelaksanaan kerja dapat berubah sesuai kondisi dan kebutuhan karyawan, 54,5 menyatakan setuju, 6,8 menyatakan kurang setuju, 2,3 menyatakan tidak setuju, dan 2,3 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar karyawan setuju standart pelaksanaan kerja dapat berubah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan karyawan. 58 5. Pada pernyataan kelima, dari 44 responden, sebanyak 34,1 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya merasa nyaman pengawasan dilakukan saat pekerjaan berlangsung, 56,8 menyatakan setuju, 4,5 menyatakan kurang setuju, 2,3 menyatakan tidak setuju, dan 2,3 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas karyawan menyatakan setuju dan merasa nyaman dengan pengawasan yang dilakukan saat pekerjaan berlangsung. 6. Pada pernyataan keenam, dari 44 responden, sebanyak 25 responden menyatakan sangat setuju bahwa Pengawasan pada saat pekerjaan berlangsung sangat objektif, 72,7 menyatakan setuju, 2,3 menyatakan kurang setuju, 0 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan sebagian besar pengawasan yang dilakukan PT. bank Sumut Cabang Iskandar Muda Medan sangat objektif. 7. Pada pernyataan ketujuh, dari 44 responden, sebanyak 31,8 responden menyatakan sangat setuju bahwa Penilaian laporan tertulis membuat karyawan dapat lebih memahami kualitas kinerjanya, 56,8 menyatakan setuju, 4,5 menyatakan kurang setuju, 2,3 menyatakan tidak setuju, dan 2,3 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar karyawan merasa penilaian yang dilakukan dengan cara tertulis dapat membuat karyawan lebih memahami kualitas kerjanya. 8. Pada pernyataan kedelapan, dari 44 responden, sebanyak 70,5 responden menyatakan sangat setuju bahwa Pengawasan melalui laporan tertulis lebih 59 sering dilakukan daripada pengawasan langsung pada saat pekerjaan berlangsung, 29,5 menyatakan setuju, 0 menyatakan kurang setuju, 0 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa sebahagian besar karyawan sangat setuju bahwa pengawasan yang dilakukan perusahaan cenderung melalui laporan tertulis dari pada pengawasan secara langsung. 9. Pada pernyataan kesembilan, dari 44 responden, sebanyak 72,7 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya melakukan pekerjaan sesuai standart kerja perusahaan, 25 menyatakan setuju, 2,3 menyatakan kurang setuju, 0 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas karyawan perusahaan telah melakukan pekerjaan sesuai dengan standart kerja perusahaan. 10. Pada pernyataan kesepuluh, dari 44 responden, sebanyak 84,1 responden menyatakan sangat setuju bahwa Standart kerja perusahaan sesuai dengan jabatan karyawan, 13,6 menyatakan setuju, 2,3 menyatakan kurang setuju, 0 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas karyawan menyatakan sangat setuju standart kerja karyawan sesuai dengan jabatan yang dimiliki karyawan masing - masing. 11. Pada pernyataan kesebelas, dari 44 responden, sebanyak 81,8 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya tidak pernah melakukan penyimpangan pada saat bekerja, 15,9 menyatakan setuju, 2,3 menyatakan kurang setuju, 60 0 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar karyawan perusahaan tidak pernah melakukan penyimpangan dalam bertugas. 12. Pada pernyataan keduabelas, dari 44 responden, sebanyak 56,8 responden menyatakan sangat setuju bahwa Penyimpangan tidak akan terjadi apabila karyawan selalu fokus dalam bekerja, 29,5 menyatakan setuju, 9,1 menyatakan kurang setuju, 4,5 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar penyimpangan tidak akan terjadi apabila karyawan selalu fokus pada pekerjaan. 13. Pada pernyataan ketigabelas, dari 44 responden, sebanyak 50 responden menyatakan sangat setuju bahwa Standart pekerjaan selalu diperbaharui sesuai kondisi dan kebutuhan perusahaan, 43,2 menyatakan setuju, 2,3 menyatakan kurang setuju, 4,5 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar standart pekerjaan perusahaan selalu diperbaharui sesuai kondisi dan kebutuhan perusahaan. 14. Pada pernyataan keempatbelas, dari 44 responden, sebanyak 43,2 responden menyatakan sangat setuju bahwa Perubahaan standart kerja dapat diikuti karyawan dengan baik, 40,9 menyatakan setuju, 6,8 menyatakan kurang setuju, 4,5 menyatakan tidak setuju, dan 4,5 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan karyawan 61 perusahaan dapat mengikuti perubahan-perubahan standart kerja yang dilakukan perusahaan. 15. Pada pernyataan kelimabelas, dari 44 responden, sebanyak 34,1 responden menyatakan sangat setuju bahwa Pengawas membantu memperbaiki penyimpangan yang terjadi dengan segera, 52,3 menyatakan setuju, 2,3 menyatakan kurang setuju, 6,8 menyatakan tidak setuju, dan 4,5 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan pengawas yang ditunjuk oleh perusahaan dapat melakukan pekerjaannya dengan baik jika penyimpangan terjadi, maka pengawas akan segera memperbaiki. 16. Pada pernyataan keenambelas, dari 44 responden, sebanyak 31,8 responden menyatakan sangat setuju bahwa Pengawas memberikan sanksi terhadap karyawan yang melakukan penyimpangan, 56,8 menyatakan setuju, 6,8 menyatakan kurang setuju, 2,3 menyatakan tidak setuju, dan 2,3 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar mayoritas karyawan setuju dengan sikap pengawas yang akan memberikan sanksi kepada karyawan yang melakukan penyimpangan. 62 Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Disiplin Kerja X 2 No. Item STS TS KS S SS T O T A L F F F F F F 1 1 2,3 1 2,3 6 13,6 30 68,2 6 13,6 44 100 2 7 15,9 28 63,6 9 20,5 44 100 3 1 2,3 1 2,3 2 4,5 19 43,2 21 47,7 44 100 4 2 4,5 7 15,9 24 54,5 11 25 44 100 5 1 2,3 1 2,3 6 13,6 32 72,7 4 9,1 44 100 6 1 2,3 1 2,3 6 13,6 30 68,2 6 13,6 44 100 7 1 2,3 1 2,3 2 4,5 13 29,5 27 61,4 44 100 8 2 4,5 1 2,3 12 27,3 29 65,9 44 100 9 1 2,3 2 4,5 2 4,5 6 13,6 33 75 44 100 10 1 2,3 2 4,5 1 2,3 6 13,6 34 77,3 44 100 11 2 4,5 2 4,5 4 9,1 19 43,2 17 38,6 44 100 12 2 4,5 2 4,5 3 6,8 22 50 15 34,1 44 100 13 2 4,5 2 4,5 4 9,1 22 50 14 31,8 44 100 14 2 4,5 4 9,1 5 11,4 24 54,5 9 20,5 44 100 15 2 4,5 2 4,5 5 11,4 26 59,1 9 20,5 44 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa: 1. Pada pernyataan pertama, dari 44 responden, sebanyak 13,6 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya selalu mematuhi peraturan kerja yang ditetapkan perusahaan, 68,2 menyatakan setuju, 13,6 menyatakan kurang setuju, 2,3 menyatakan tidak setuju, dan 2,3 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa karyawan selalu mematuhi peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. 2. Pada pernyataan kedua, dari 44 responden, sebanyak 20,5 responden menyatakan sangat setuju bahwa Peraturan kerja yang diberlakukan perusahaan sesuai dengan waktu kerja, upah kerja yang ditetapkan pemerintah, 63,6 menyatakan setuju, 15,9 menyatakan kurang setuju, 0 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan memberlakukan 63 peraturan sesuai dengan waktu kerja, dan upah kerja yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 3. Pada pernyataan ketiga, dari 44 responden, sebanyak 47,7 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya selalu mendahulukan tugas pokok pekerjaan agar dapat terlaksana dengan cepat, 43,2 menyatakan setuju, 4,5 menyatakan kurang setuju, 2,3 menyatakan tidak setuju, dan 2,3 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa karyawan selalu mendahulukan tugas pokok yang diberikan agar dapat terlaksana dengan cepat. 4. Pada pernyataan keempat, dari 44 responden, sebanyak 25 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya bertanggung jawab penuh atas semua tugas pokok yang saya kerjakan, 54,5 menyatakan setuju, 15,9 menyatakan kurang setuju, 4,5 menyatakan tidak setuju, dan 0 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa karyawan bertanggung jawab penuh dalam tugas pokok yang dikerjakan. 5. Pada pernyataan kelima, dari 44 responden, sebanyak 9,1 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya tidak pernah terlambat masuk kantor, 72,7 menyatakan setuju, 13,6 menyatakan kurang setuju, 2,3 menyatakan tidak setuju, dan 2,3 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas karyawan tidak pernah terlambat masuk kantor. 6. Pada pernyataan keenam, dari 44 responden, sebanyak 13,6 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya selalu pulang sesuai dengan peraturan 64 yang berlaku di perusahaan, 68,2 menyatakan setuju, 13,6 menyatakan kurang setuju, 2,3 menyatakan tidak setuju, dan 2,3 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa karyawan selalu pulang sesuai dengan waktu dan peraturan yang telah ditentukan oleh perusahaan. 7. Pada pernyataan ketujuh, dari 44 responden, sebanyak 61,4 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya selalu bersedia jika perusahaan meminta untuk lembur, 29,5 menyatakan setuju, 4,5 menyatakan kurang setuju, 2,3 menyatakan tidak setuju, dan 2,3 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar karyawan setuju dan bersedia jika perusahaan meminta karyawan untuk lembur. 8. Pada pernyataan kedelapan, dari 44 responden, sebanyak 65,9 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya menggunakan waktu istirahat dengan baik, 27,3 menyatakan setuju, 2,3 menyatakan kurang setuju, 0 menyatakan tidak setuju, dan 4,5 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar karyawan selalu memanfaatkan waktu istirahat yang diberikan dengan baik. 9. Pada pernyataan kesembilan, dari 44 responden, sebanyak 75 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya menjaga sepenuhnya segala alat alat perusahaan dengan baik, 13,6 menyatakan setuju, 4,5 menyatakan kurang setuju, 4,5 menyatakan tidak setuju, dan 2,3 responden menyatakan sangat 65 tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa sebgaian besar karyawan selalu menjaga alat-alat perusahaan dengan baik. 10. Pada pernyataan kesepuluh, dari 44 responden, sebanyak 77,3 responden menyatakan sangat setuju bahwa Setiap alat yang saya gunakan dalam bekerja, saya kembalikan ke tempat semula, 13,6 menyatakan setuju, 2,3 menyatakan kurang setuju, 4,5 menyatakan tidak setuju, dan 2,3 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar karyawan selalu membalikkan alat yang dipakainya dalam berkerja ketempat semula. 11. Pada pernyataan kesebelas, dari 44 responden, sebanyak 38,6 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya selalu berusaha bersikap profesional dalam bekerja, 43,2 menyatakan setuju, 9,1 menyatakan kurang setuju, 4,5 menyatakan tidak setuju, dan 4,5 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar karyawan selalu bersikap profesional dalam bekerja. 12. Pada pernyataan keduabelas, dari 44 responden, sebanyak 34,1 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya tetap sopan dalam menghadapi keluhan nasabah, 50 menyatakan setuju, 6,8 menyatakan kurang setuju, 4,5 menyatakan tidak setuju, dan 4,5 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar karyawan selalu berinteraksi dengan sopan terhadap nasabah. 13. Pada pernyataan ketigabelas, dari 44 responden, sebanyak 31,8 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya selalu menggunakan seragam dan 66 atribut yang ditetapkan perusahaan, 50 menyatakan setuju, 9,1 menyatakan kurang setuju, 4,5 menyatakan tidak setuju, dan 4,5 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar karyawan selalu memakai atribut perusahaan dalam bekerja. 14. Pada pernyataan keempatbelas, dari 44 responden, sebanyak 20,5 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya tidak pernah melakukan korupsi diperusahaan, 54,5 menyatakan setuju, 11,4 menyatakan kurang setuju, 9,1 menyatakan tidak setuju, dan 4,5 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar karyawan jujur dan tidak pernah melakukan korupsi terhadap perusahaan. 15. Pada pernyataan kelimabelas, dari 44 responden, sebanyak 20,5 responden menyatakan sangat setuju bahwa Kejujuran adalah hal utama yang selalu saya junjung tinggi pada saat bekerja, 59,1 menyatakan setuju, 11,4 menyatakan kurang setuju, 4,5 menyatakan tidak setuju, dan 4,5 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar karyawan selalu mengutamakan kejujuran dalam bekerja. 67 Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Prestasi Kerja Y No. Item STS TS KS S SS T O T A L F F F F F F 1 1 2,3 3 6,8 6 13,6 20 45,5 14 31,8 44 100 2 4 9,1 7 15,9 9 20,5 14 31,8 10 22,7 44 100 3 3 6,8 2 4,5 6 13,6 23 52,3 10 22,7 44 100 4 3 6,8 2 4,5 5 11,4 25 56,8 9 20,5 44 100 5 1 2,3 4 9,1 6 13,6 29 65,9 4 9,1 44 100 6 3 6,8 1 2,3 9 20,5 25 56,8 6 13,6 44 100 7 7 15,9 3 6,8 7 15,9 16 36,4 11 25 44 100 8 7 15,9 1 2,3 7 15,9 12 27,3 17 38,6 44 100 9 8 18,2 5 11,4 11 25 9 20,5 11 25 44 100 10 10 22,7 5 11,4 6 13,6 6 13,6 17 38,6 44 100 11 4 9,1 4 9,1 8 18,2 18 40,9 10 22,7 44 100 12 2 4,5 3 6,8 5 11,4 22 50 12 27,3 44 100 13 3 6,8 4 9,1 6 13,6 19 43,2 12 27,3 44 100 14 3 6,8 6 13,6 9 20,5 20 45,5 6 13,6 44 100 15 2 4,5 2 4,5 6 13,6 26 59,1 8 18,2 44 100 16 4 9,1 1 2,3 4 9,1 13 29,5 22 50 44 100 17 1 2,3 2 4,5 3 6,8 8 18,2 30 68,2 44 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah Pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa: 1. Pada pernyataan pertama, dari 44 responden, sebanyak 31,8 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya memahami setiap pekerjaan saya lakukan, 45,5 menyatakan setuju, 13,6 menyatakan kurang setuju, 6,8 menyatakan tidak setuju, dan 2,3 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar mayoritas karyawan memahami setiap pekerjaan yang dilakukan. 2. Pada pernyataan kedua, dari 44 responden, sebanyak 22,7 responden menyatakan sangat setuju bahwa Setiap pekerjaan saya lakukan dengan sepenuh hati agar mendapatkan hasil sempurna, 31,8 menyatakan setuju, 20,5 menyatakan kurang setuju, 15,9 menyatakan tidak setuju, dan 9,1 68 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan setiap pekerjaan yang dilakukan karyawan dilakukan dengan sepenuh hati agar mendapat hasil yang sempurna. 3. Pada pernyataan ketiga, dari 44 responden, sebanyak 22,7 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya selalu menyelesaikan tugas yang diberikan kepada saya, 52,3 menyatakan setuju, 13,6 menyatakan kurang setuju, 4,5 menyatakan tidak setuju, dan 6,8 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar mayoritas karyawan selalu menyelesaikan tugas yang diberikan kepada karyawan. 4. Pada pernyataan keempat, dari 44 responden, sebanyak 20,5 responden menyatakan sangat setuju bahwa Tugas yang saya kerjakan dapat saya pertanggung jawabkan, 56,8 menyatakan setuju, 11,4 menyatakan kurang setuju, 4,5 menyatakan tidak setuju, dan 6,8 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa besagian besar mayoritas karyawan setuju bahwa tugas yang dikerjakan dapat dipertanggung jawabkan oleh karyawan. 5. Pada pernyataan kelima, dari 44 responden, sebanyak 9,1 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya berusaha memberikan hasil yang terbaik kepada perusahaan, 65,9 menyatakan setuju, 13,6 menyatakan kurang setuju, 9,1 menyatakan tidak setuju, dan 2,3 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa sebagian 69 besar mayoritas karyawan telah memberikan yang terbaik kepada perusahaan agar perusahaan dapat bersaing dan berkembang di bidangnya. 6. Pada pernyataan keenam, dari 44 responden, sebanyak 13,6 responden menyatakan sangat setuju bahwa Pimpinan selalu puas dengan hasil kerja saya, 56,8 menyatakan setuju, 20,5 menyatakan kurang setuju, 2,3 menyatakan tidak setuju, dan 6,8 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar pimpinan perusahaan merasa puas dengan kinerja karyawan-karyawannya. 7. Pada pernyataan ketujuh, dari 44 responden, sebanyak 25 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya selalu menyelesaikan pekerjaan sesuai batas waktu yang ditentukan, 36,4 menyatakan setuju, 15,9 menyatakan kurang setuju, 6,8 menyatakan tidak setuju, dan 15,9 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas karyawan telah berkomitmen dalam bekerja agar pekerjaan-pekerjaan yang diberikan selalu diselesaikan dengan tepat waktu. 8. Pada pernyataan kedelapan, dari 44 responden, sebanyak 38,6 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya memiliki inisiatif dalam melaksanakan pekerjaan, 27,3 menyatakan setuju, 15,9 menyatakan kurang setuju, 2,3 menyatakan tidak setuju, dan 15,9 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas karyawan perusahaan memiliki inisiatif dalam bekerja. 9. Pada pernyataan kesembilan, dari 44 responden, sebanyak 25 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya selalu memberikan ide baru dan 70 penyelesaian tugas tugas, 20,5 menyatakan setuju, 25 menyatakan kurang setuju, 11,4 menyatakan tidak setuju, dan 18,2 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar karyawan perusahaan memiliki ide ide baru dalam penyelesaian tugas yang diberikan. 10. Pada pernyataan kesepuluh, dari 44 responden, sebanyak 38,6 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya selalu mengutamakan kejujuran kepada nasabah, 13,6 menyatakan setuju, 13,6 menyatakan kurang setuju, 11,4 menyatakan tidak setuju, dan 22,7 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar karyawan selalu mengutamakan kejujuran dalam bekerja . 11. Pada pernyataan kesebelas, dari 44 responden, sebanyak 22,7 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya selalu mengutamakan kejujuran kepada rekan kerja, 40,9 menyatakan setuju, 18,2 menyatakan kurang setuju, 9,1 menyatakan tidak setuju, dan 9,1 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan sebagian besar karyawan perusahaan selalu jujur sesama rekan kerja. 12. Pada pernyataan keduabelas, dari 44 responden, sebanyak 27,3 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya mampu bekerja secara tim, 50 menyatakan setuju, 11,4 menyatakan kurang setuju, 6,8 menyatakan tidak setuju, dan 4,5 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan sebagian besar karyawan perusahaan mampu dibentuk dalam berbagai tim agar dapat melakukan pekerjaan yang ditentukan. 71 13. Pada pernyataan ketigabelas, dari 44 responden, sebanyak 27,3 responden menyatakan sangat setuju bahwa Dalam pengambilan keputusan, selalu menggunakan cara musyawarah dan mufakat, 43,2 menyatakan setuju, 13,6 menyatakan kurang setuju, 9,1 menyatakan tidak setuju, dan 6,8 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan keputusan yang dibuat perusahaan selalu dipengaruhi oleh sistem musyawarah dan mufakat antar sesama karyawan. 14. Pada pernyataan keempatbelas, dari 44 responden, sebanyak 13,6 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya mampu memahami kharakter pribadi masing masing karyawan, 45,5 menyatakan setuju, 20,5 menyatakan kurang setuju, 13,6 menyatakan tidak setuju, dan 6,8 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar karyawan dapat memahami masing-masing karakter pribadi rekan kerjanya. 15. Pada pernyataan kelimabelas, dari 44 responden, sebanyak 18,2 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya selalu menjunjung tinggi visi dan misi perusahaan, 59,1 menyatakan setuju, 13,6 menyatakan kurang setuju, 4,5 menyatakan tidak setuju, dan 4,5 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan sebagian besar karyawan menjunjung tinggi visi dan misi perusahaan agar perusahaan dapat berkembang dan bersaing dengan perusahaan lain. 16. Pada pernyataan keenambelas, dari 44 responden, sebanyak 50 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya bekerja dengan penuh dedikasi untuk 72 perusahaan, 29,5 menyatakan setuju, 9,1 menyatakan kurang setuju, 2,3 menyatakan tidak setuju, dan 9,1 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan sebagian besar karyawan telah berdekasi penuh untuk perusahaan. 17. Pada pernyataan ketujuhbelas, dari 44 responden, sebanyak 68,2 responden menyatakan sangat setuju bahwa Saya dengan senang hati membantu rekan yang menghadapi masalah, 18,2 menyatakan setuju, 6,8 menyatakan kurang setuju, 4,5 menyatakan tidak setuju, dan 2,3 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar karyawan dengan senang hati membantu rekan kerja yang sedang menghadapi masalah.

4.3 Uji Asumsi Klasik

4.3.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji apakah dalam model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogorv-Smirnov. 1. Analisis Grafik Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram, dan grafik normal p-p plot, yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Hasil output SPSS terlihat seperti Gambar 4.2, dan Gambar 4.3. 73 Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah Gambar 4.2 Pengujian Normalitas Histogram Berdasarkan grafik dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal karena grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi data normal yang tidak melenceng kanan maupun melenceng kiri. Jadi, berarti data residual berdistibusi normal. Terbukti bahwa data maupun model yang digunakan memenuhi asumsi normalitas. 74 Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah Gambar 4.3 Pengujian Normalitas P-P Plot Pada P-P plot terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan cenderung mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data yang dipergunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas sehingga layak untuk diuji dengan model regresi. 2. Analisis Statistik Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Jika nilai sig probability lebih besar dari 0,05 maka Ho ditolak dengan pengertian bahwa data yang dianalisis berdistribusi normal. Demikian juga sebaliknya jika nilai sig probability lebih kecil dari 0,05 maka Ho diterima dengan pengertian bahwa data yang dianalisis 75 tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang didasarkan dengan uji statistik nonparametik Kolmogorv-Smirnov K-S. Tabel 4.8 Uji Kolmogrov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 44 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 3.30366333 Most Extreme Differences Absolute .195 Positive .195 Negative -.074 Kolmogorov-Smirnov Z 1.293 Asymp. Sig. 2-tailed .071 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah Berdasarkan Tabel 4.8, terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. 2-tailed adalah 0,071, ini berarti nilainya diatas nilai signifikan 5 0.05, dengan kata lain variabel tersebut berdistribusi normal.

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu : 76 1. Analisis Grafik Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah Gambar 4.4 Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot Berdasarkan Gambar 4.4 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. 77 2. Analisis Statistik Dasar analisis metode statistik adalah jika variabel bebas signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Tabel 4.9 Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -5.378 7.377 -.729 .470 Pengawasan_Kerja .151 .095 .247 1.586 .120 Disiplin_Kerja -.044 .084 -.081 -.517 .608 a. Dependent Variable: RES2 Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa tidak satupun variabel bebas yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat RES2. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5 jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.3.3 Uji Multikolinieritas

Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor, kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya, Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel independen lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance 0,1, dan VIF 5, maka tidak terjadi multikolinieritas. 78 Tabel 4.10 Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -5.544 11.003 -.504 .617 Pengawasan_Kerja .253 .142 .187 1.780 .043 .944 1.059 Disiplin_Kerja .829 .126 .691 6.585 .000 .944 1.059 a. Dependent Variable: Prestasi_Kerja Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah Berdasarkan Tabel 4.10 dapat terlihat bahwa data variabel tidak terkena multikolinieritas karena nilai VIF 5 dan nilai Tolerance 0,1 sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi prestasi kerja berdasarkan masukan pengawasan kerja, dan disiplin kerja.

4.4 Analisis Linier Berganda

Analisis linier berganda dilakukan dengan bantuan SPSS 17.0 dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas pengawasan kerja, dan displin kerja terhadap variabel terikat yaitu prestasi kerja Y. Tabel 4.11 Variables EnteredRemoved Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Disiplin_Kerja, Pengawasan_Kerja a . Enter a. All requested variables entered. Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah 79 Berdasarkan Tabel 4.11 Variabel Enteredremoved b menunjukkan hasil analisis statistik tiap indikator sebagai berikut. Tabel 4.12 Analisis Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -5.544 11.003 -.504 .617 Pengawasan_Kerja .253 .142 .187 1.780 .043 Disiplin_Kerja .829 .126 .691 6.585 .000 a. Dependent Variable: Prestasi_Kerja Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah Berdasarkan Tabel 4.12 maka persamaan analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah: Y = -5,544 + 0,253 X 1 + 0,829 X 2 Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Konstanta a = -5,544 , ini menunjukkan harga constant, dimana jika variabel