Karakteristik Wilayah Teori-teori Pengembangan Wilayah

26 perkotaan. Menurut para ahli geografi dan perancangan, region adalah suatu wilayah yang memiliki sifat keadaan yang homogenous, apakah tentang tanahnya, manusia yang berdiam disuatu tempat, mengenai aktivitasnya, misalnya: industri, pertanian, perdagangan dan penyebarandistribusi penduduknya, ataupun luas pengaruh perkotaan yang terdapat di tempat itu. Dilihat dari segi pembangunan, region adalah penghubung link antara masyarakat lokal dan nasional. Komponen-komponen yang ada dalam wilayah meliputi: resources sumber daya alam, penduduk sumber daya manusia dan pemanfaatan teknologi, yaitu sumber daya buatan man made

2.1.2 Karakteristik Wilayah

Konsep tentang wilayah sebagai metode klasifikasi, muncul melalui dua fase yang berbeda, yaitu yang mencerminkan kemajuan ekonomi dan perekonomian sederhana ke sistem industri yang kompleks Glasson, 1983. Pada fase pertama memperlihatkan wilayah formal, yaitu berkenaan dengan keseragaman dan didefinisikan menurut homogenitas. Fase kedua memperlihatkan perkembangan wilayah fungsional, yaitu berkenaan dengan interpersonal, saling hubungan antara bagian-bagian dan didefinisikan menurut koherensi fungsional. Pembagian wilayah terdiri dari 3 tiga tipe Richardson, 2001, yaitu: a. Wilayah Homogen, yaitu wilayah yang dilihat dari segi kesamaan karakteristik serta perbedaan internal dan interaksi intraregional dianggap bukan sesuatu yang penting. b. Wilayah Nodal Polarized, yaitu keterpaduan yang merupakan hasil dari aliran- aliran internal, hubungan dan saling ketergantungan terpolarisasi menuju ke sebuah pusat node yang dominan. c. Wilayah Perencanaan, yaitu sebagai sebuah daerah dimana kebijaksanaan ekonomi diterapkan, dan hal ini merupakan satu-satunya kekuatan yang menyatukan sistem perwilayahan. 27

2.1.3 Teori-teori Pengembangan Wilayah

Pengembangan wilayah adalah upaya untuk memperbaiki tingkat kesejahteraan kualitas hidup masyarakat dari suatu wilayah tertentu. Tujuan pengembangan wilayah mengandung dua sisi yang saling berkaitan, yaitu sisi sosial ekonomi dan sisi ekologis. Pengembangan Wilayah merupakan program yang menyeluruh dan terpadu dari semua kegiatan dengan memperhitungkan sumber daya yang ada dan kontribusinya pada pembangunan suatu wilayah Prod’homme, 1985. Beberapa kata kunci yang terdapat dalam pengembangan wilayah, yaitu : 1. Program yang menyeluruh dan terpadu. 2. Sumber daya yang tersedia dan kontribusinya terhadap wilayah. 3. Suatu wilayah tertentu. Menurut kamus tata ruang, perkembangan wilayah adalah pertumbuhan fisik suatu wilayah yang disertai dengan perkembangan keadaan ekonomi dan sosial. Dalam pengembangan wilayah terdapat beberapa pengertian tetapi secara umum mengacu kepada adanya perubahan dalam produktivitas wilayah. Tolok ukur produktivitas wilayah, antara lain: populasi penduduk, kesempatan kerja, tingkat pendapatan dan nilai tambah industri manufaktur, juga bisa mengacu kepada pengembangan sosial, seperti: kualitas kesehatan masyarakat dan tingkat kesejahteraan, kualitas lingkungan, kreativitas dan sebagainya. Dalam pengembangan wilayah terdapat dua pendekatan, yaitu: pembangunan dari atas development from above sedang yang kedua adalah pembangunan dari bawah development from below. Meskipun berbeda jalur dari mana datangnya perkembangan kedua pendekatan tersebut mempunyai beberapa pemikiran yang sama, yaitu penerapan teori basis ekonomi economic basis dan tahapan pertumbuhan stage of growth. 28 Pertumbuhan ekonomi wilayah adalah pertambahan seluruh pendapatan masyarakat yang terjadi pada wilayah tersebut, yaitu kenaikan seluruh nilai tambah value added. Pertambahan pendapatan diukur dalam nilai riil, artinya dalam harga konstan, yang juga menggambarkan balas jasa bagi faktor-faktor produksi yang beroperasi pada wilayah tersebut, seperti tanah, modal, tenaga kerja dan teknologi Tarigan, 2004. Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output perkapita dalam jangka panjang Boediono, 1985.

2.2 Pasar Sebagai Penunjang Kegiatan Koleksi dan Distribusi Komoditas