37 tangga mempunyai harapan bahwa inflasi yang terjadi berkisar antara 5-10 . Angka
tersebut dianggap logis didasarkan pada kondisi perekonomian yang normal. Tabel 4.8
Ekspektasi Rasional Rumah Tangga Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Ekspekt. Rasional
Petani Nelayan
Buruh Angkutan
Pengusa- ha pe-
dagang PNS, TNI
POLRI Pensiunan
Lainnya Total
5 5,1 – 10
10,1 – 15,0 15,1 – 20
20,1 3 20
6 40 3 20
1 6,7 2 13,3
51 39,5 45 34,9
17 13,2 6 4,7
10 7,7 10 24,4
21 51,2 6 14,6
2 4,9 2 4,9
13 30,2 22 51,2
4 9,3 0 0
4 9,3 20 47,7
10 23,8 6 14,3
3 7,1 3 7,1
97 36 104 38,5
36 13,3 12 4,4
21 7,8
Jumlah 15 100
129 100 41 100
43 100 42 100
270 100 Rerata
Median Modus
St.Deviasi 12,5
10 10
8,5 9,3
7,0 5,0
8,0 9,1
8,0 10,0
5,4 9,6
7,5 10,0
8,6 8,8
6,0 1,0
9,0 9,4
7,5 10,0
7,9
Sumber : data primer diolah Keterangan : angka dalam kurung merupakan prosentase
4.9. Tabungan dan Variabel Penelitian
Hubungan antara jumlah tabungan dan variabel penelitian pendapatan permanen, pendapatan sementara, umur kepala rumah tangga, pendidikan kepala rumah
tangga, harapan hidup, dependency ratio dan ekspektasi rasional terhadap inflasi pada berbagai jenis pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 4.9.1. Setiap jenis pekerjaan
mempunyai pola tabungan, pendapatan permanen, pendapatan sementara, umur kepala rumah tangga, pendidikan kepala rumah tangga, harapan hidup, dependency ratio dan
ekspektasi rasional yang berbeda.
38 Isi ada di file diskrp excel
39 Korelasi antara tabungan dan variabel penelitian pada berbagai jenis pekerjaan
secara statistik dapat dilihat pada Tabel 4.9.2. Korelasi tersebut memiliki tanda yang tidak sama. Untuk lebih lengkapnya, hubungan antara tabungan dan variabel penelitian
akan dibahas lebih lanjut pada bab selanjutnya, tentang model tabungan rumah tangga. Tabel 4.9.2
Korelasi Antara Tabungan dan Variabel Penelitian Pada Berbagai Jenis Pekerjaan
Variabel Petani Nelayan
Buruh Angkutan
Pengusaha Pedagang
PNS,TNI POLRI
Pensiunan Lainnya
Total Tab-Y
P
Tab-Y
T
Tab-Age Tab-Ed
Tab-Hdp Tab-DR
Tab-Kred Tab-As
Tab-Infl 0,210
0,053 -0,598
0,039 0,447
0,122 0,179
-0,013 -0,022
0,629 0,059
-0,160 0,354
0,122 -0,285
-0,022 -0,031
0,229 0,888
0,763 0,008
0,309 0,362
0,546 0,056
0,087 -0,152
0,879 0,735
0,236 0,339
-0,391 -0,218
-0,175 -
-0,015 0,705
0,388 -0,365
0,510 0,307
-0,278 0,050
0,058 -0,233
0,787 0,595
-0,015 0,324
0,050 0,150
0,065 0,139
-0,038
Sumber : data primer diolah. Keterangan :
signifikan pada α = 5; signifikan pada α = 10
Tab = tabungan Hdp = harapan hidup rumah tangga
Y
P
= pendapatan permanent DR = dependency ratio
Y
T
= pendapatan sementara Kred = jumlah kredit
Age = umur kepala rumah tangga As = asuransi
Ed = pendidikan kepala rumah tangga Infl = ekspektasi rasional terhadap inflasi
40
V. MODEL TABUNGAN RUMAH TANGGA
Dalam bab ini akan dibahas tentang perbandingan model empirik dan kemudian ditetapkan model terpilih sebagai model temuan hasil penelitian sekaligus sebagai model
yang layakbaik. Pembahasan akan dilakukan pada sampel secara keseluruhan maupun berdasarkan pada empat jenis pekerjaan. Hasil analisis regresi perbandingan model dapat
dilihat pada Tabel 5.1.1 – 5.1.4.2.
5.1. Analisis Model Penelitian
Model análisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model log-linier menurut life cycle hypothesis LCH, permanent income hypothesis PIH, síntesis life
cycle – permanent income hypothesis LC-PIH dan tiga model pengembangan LC-PIH I, LC-PIH II dan LC-PIH III.
Berdasarkan hasil analisis model penelitian Tabel 5.1, hasil uji diagnostik Tabel 5.2 dan hasil uji stabilitas parameter Lampiran 11-16 akan ditentukan model
yang baik. Pertimbangan didasarkan pada kriteria yang diberikan oleh Thomas 1997, Insukindro 1998 dan Gujarati 2003, yaitu model sederhana dan stabil, nilai t
signifikan dan mempunyai tanda yang konsisten dengan teori, uji kecocokan goodness of fit serta lolos dari asumsi klasik OLS.
Hasil estimasi log-linier terhadap model LCH, PIH, LC-PIH, LC-PIH I, LC-PIH II dan LC-PIH III, ternyata model LC-PIH II merupakan model yang
baiknested. Hasil uji diagnostik dan uji stabilitas parameter model LC-PIH II menunjukkan bahwa model ini lolos dari asumsi klasik OLS berdistribusi normal, tidak