53 akan diterima dari tabungan, dengan naiknya tingkat bunga maka akan mengurangi
tabungan dan meningkatkan konsumsi. Kelemahan klasik adalah pada kepercayaannya atas sistem laissez faire. Suatu
perekonomian yang menganut sistem tersebut, menurut kaum klasik, mempunyai kemampuan untuk menghasilkan tingkat kegiatan yang full employment secara
otomatis tanpa memerlukan campur tangan pemerintah. Pada kenyataannya kondisi full employment tersebut tidak pernah terjadi. Selain itu teori klasik juga melakukan
pemisahan antara sektor moneter dan sektor riil, yang masing-masing sektor tidak saling mempengaruhi Boediono, 2001. Padahal kenyataannya kedua sektor tersebut bisa
saling mempengaruhi. Menurut klasik, tabungan dipengaruhi secara positif oleh tingkat bunga dan
pendapatan serta dipengaruhi secara negatif oleh tingkat konsumsi. Secara ringkas hubungan antar variabel dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Determinan Tabungan menurut Klasik
Variabel Hubungan empiris
Pendapatan Tingkat bunga
Tingkat konsumsi +
+ -
2.3. Tabungan menurut Hipotesis Pendapatan Absolut Keynes
Dalam teori Keynesian, tingkat bunga tidak ditentukan oleh interaksi tabungan dan investasi di pasar modal, tetapi merupakan fenomena moneter. Perubahan tingkat
bunga akan mempengaruhi keinginan untuk investasi sektor perusahaan, karena investasi sangat senstitif terhadap tingkat bunga. Menurut Keynesian, tabungan
ditentukan oleh tingkat pendapatan saat ini current income.
54 Crouch 1972 menyatakan bahwa dalam analisis konsumsitabungan rumah
tangga tidak dapat dilepaskan dari pendapatan. Sebab pendapatan akan digunakan untuk keperluan konsumsi dan tabungan dengan berbagai alternatif . Selain itu pendapatan
juga merupakan pembataskendala bagi rumah tangga untuk memaksimumkan utility. Apabila diasumsikan harga dan pendapatan saat ini sama dengan masa yang akan datang
P
t
= P
t+1
dan Y
t
=Y
t+1
, maka perubahan pendapatan akan mengakibatkan perubahan intersep pada persamaan konsumsi. Oleh karena itu garis anggaran bergeser sejajar dari
DB menjadi D ′B′ dan pola konsumsi rumah tangga menjadi R′ seperti pada Gambar 2.6.
Gambar 2.6. Konsumsi Saving dan Pendapatan
Dari Gambar 2.6 diketahui bahwa apabila pendapatan riil meningkat dari Y
t
P
t 1
ke Y
t
P
t 2
, maka konsumsi saat ini akan meningkat dari OF ke OF ′. Peningkatan jumlah
konsumsi lebih rendah dari peningkatan pendapatan. Apabila pendapatan rii naik sebesar DD
′= RT, maka konsumsi naik sebesar FF′= RU dan sisanya UT akan ditabung. Hubungan antara tabungan riil dan pendapatan riil saat ini dapat dilihat dengan
fungsi tabungan seperti pada Gambar 2.7. Dari Gambar 2.7 diketahui bahwa intersep
55 dari fungsi tabungan adalah negatif, yaitu sebesar OV. Hal tersebut menunjukkan bahwa
besarnya tabungan negatif atau dissaving dan tidak ada pendapatan saat ini. Gambar 2.7.Hubungan Tabungan dan Pendapatan
Sumber : Crouch 1972 Teori tentang hubungan antara tabungan dan pendapatan dimulai dari hipotesis
Keynesian, yang menyatakan bahwa rata-rata MPS = marginal propensity to save meningkat dengan meningkatnya pendapatan. Hipotesis ini diturunkan dari hukum
pertama psikologi Keynes yang dinyatakan sebagai fungsi tabungan Mikesell dan Zinser, 1973 :
Y a
a S
1
+ =
2.7 a
o
0 dan MPS adalah 0 a
1
1. Dengan spesifikasi persamaan 2.7, APS average propensity to save akan meningkat dengan meningkatnya pendapatan. Apabila a
o
≥0, maka APS lebih kecil atau sama dengan MPS.
Hukum kedua psikologi Keynes menyatakan bahwa MPS merupakan fungsi increasing dari tingkat pendapatan dan diformulasikan :
Y b
b S
ln ln
1
+ =
2.8
56 b
o
dan b
1
0. b
1
merupakan koefisien elastisitas. Menurut Mikesell dan Zinser 1973, Fungsi pendapatan absolut Keynesian menyatakan bahwa tabungan berhubungan erat
dengan pendapatan absolut. Pendapatan absolut didefinisikan sebagai pendapatan nasional yang terjadi atau current income, dengan menggunakan konsep GDP Gross
DomesticProduct. Fungsi tabungan konsumsi menggunakan bentuk linier dengan MPS tetap. Arsyad 1999, menyatakan bahwa perumusan Keynesian tersebut cukup
baik untuk menggambarkan perilaku tabungan rumah tangga untuk jangka waktu yang sangat pendek, tetapi kurang baik untuk jangka panjang.
Teori Keynes konsistensejalan dengan teori klasik, karena sama-sama berorientasi pada preferensi rumah tangga untuk memaksimumkan utility, tetapi dengan
sudut pandang yang berbeda. Teori klasik mendasarkan pada tingkat bunga. Apabila tingkat bunga berubah akan mengakibatkan garis anggaranbudget line bergeser secara
berputar sehingga kurva indiferen bergeser. Teori Keynes mendasarkan pada pendapatan yang terjadi saat ini current income. Apabila pendapatan berubah akan mengakibatkan
garis anggaran bergeser sejajar sehingga terjadi pergeseran kurva indiferen. Menurut Keynes, tabungan dipengaruhi secara positif oleh pendapatan dan
dipengaruhi secara negatif oleh tingkat konsumsi. Determinan tabungan menurut Keynes seperti pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Determinan tabungan menurut Keynes
Variabel Hubungan empiris
Pendapatan current income Tingkat konsumsi
+ +
57
2.4. Tabungan menurut Hipotesis Pendapatan Relatif