Faktor-faktor Kemenangan Pasangan Pendatang Baru (HADE)

8.2. Faktor-faktor Kemenangan Pasangan Pendatang Baru (HADE)

Kemenangan pasangan HADE sebagai calon pendatang baru dalam pemilihan kepala daerah Jawa Barat memang cukup fenomenal. Pasangan HADE yang sejak awal tidak diperhitungkan, karena diramalkan Pilkada Jawa Barat hanya merupakan persaingan antara DA’I dan AMAN saja, ternyata mampu memenangkan pemilihan kepala daerah dengan jumlah suara total sebanyak 5.238.449 suara (39,29%). Kemenangan ini disebut fenomenal juga karena berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan oleh berbagai lembaga survei sebelum pemilihan dilaksanakan, pasangan HADE selalu menempati urutan terakhir di belakang pasangan DA’I dan AMAN. Hal tersebut mengindikasikan bahwa ada semacam kekuatan yang bekerja selama masa kampanye dilaksanakan, sehingga mampu mengubah pilihan masyarakat menjadi mendukung pasangan HADE. Berikut ini akan dibahas beberapa faktor yang menjadi penentu kemenangan Kemenangan pasangan HADE sebagai calon pendatang baru dalam pemilihan kepala daerah Jawa Barat memang cukup fenomenal. Pasangan HADE yang sejak awal tidak diperhitungkan, karena diramalkan Pilkada Jawa Barat hanya merupakan persaingan antara DA’I dan AMAN saja, ternyata mampu memenangkan pemilihan kepala daerah dengan jumlah suara total sebanyak 5.238.449 suara (39,29%). Kemenangan ini disebut fenomenal juga karena berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan oleh berbagai lembaga survei sebelum pemilihan dilaksanakan, pasangan HADE selalu menempati urutan terakhir di belakang pasangan DA’I dan AMAN. Hal tersebut mengindikasikan bahwa ada semacam kekuatan yang bekerja selama masa kampanye dilaksanakan, sehingga mampu mengubah pilihan masyarakat menjadi mendukung pasangan HADE. Berikut ini akan dibahas beberapa faktor yang menjadi penentu kemenangan

Pertama, faktor kemenangan HADE disebabkan oleh keberhasilan implementasi strategi kampanye dengan menggunakan teknik kampanye door to door campaign (direct selling). Keberhasilan strategi kampanye direct selling tersebut merupakan implikasi dari kegiatan konsolidasi internal yang sesuai dengan pendapat Arifin (2003), yang menyatakan bahwa salah satu jenis strategi komunikasi dalam konteks politik adalah dengan cara merawat kelembagaan dan kader partai. Perawatan kader partai dan kelembagaan tersebut berupa penguatan jaringan hingga ke lapisan paling bawah, yaitu tingkat kelurahan/desa, serta pemberian pelatihan cara sosialisasi dan kampanye kepada tim kampanye tingkat bawah. Hal ini menunjukkan kesiapan tim kampanye dalam menerapkan strategi direct selling. Jumlah kader yang bergerak untuk melakukan direct selling sebanyak 10.000 kader juga merupakan faktor kunci keberhasilan kampanye pasangan HADE di Kota Bogor.

Kedua, mekanisme kerja tim kampanye HADE yang dibagi berdasarkan partai politik, menjadi tim kampanye HADE PKS dan HADE PAN. Pembagian kerja seperti itu ternyata mampu meningkatkan efektifitas kinerja tim kampanye, karena mampu mengeliminasi berbagai hambatan yang muncul akibat ketidakharmonisan dan ketidakkompakkan kerja akibat perbedaan birokrasi, ide, dan terutama sifat dan gaya individu anggota partai. Pembagian kerja tersebut juga efektif dalam menjalankan kampanye politik dengan waktu yang terbatas, yaitu kurang dari dua minggu.

Ketiga, kegiatan-kegiatan kampanye politik yang dijalankan oleh tim kampanye HADE lebih mampu menarik simpati masyarakat. Kegiatan seperti ”Angkot gratis dari HADE” merupakan salah satu bentuk kampanye inovatif yang manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat. Keberanian pasangan HADE lewat tim kampanye, untuk melakukan kontrak politik dengan masyarakat juga meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pasangan HADE.

Keempat, citra pasangan HADE sebagai pemimpin muda yang tepat untuk memimpin Jawa Barat, sesuai dengan isu yang sedang ramai bergulir saat itu mengenai kepemimpinan muda yang dipelopori oleh calon presiden Amerika Serikat, Barrack Obama. Citra pasangan HADE sebagai pasangan muda juga memposisikan HADE sebagai pasangan alternatif, bagi yang tidak puas dengan kepemimpinan gubernur dan wakil gubernur sebelumnya, yang juga merupakan pesaing pasangan HADE, yaitu pasangan DA’I dan AMAN.