48 Untuk aspek komunikasi visual meliputi:
1 Komunikatif
2 Tampilan media
3 Kemenarikan media
4 Kerapian desain
5 Kemenarikan desain
b. Pengukuran Motivasi Belajar
Untuk memperoleh data atau informasi dalam penelitian perlu dilakukan
kegiatan pengumpulan
data. Menurut
Endang Mulyatiningsih 2012: 24-26, dalam proses pengumpulan data
diperlukan sebuah alat atau instrumen pengumpul data. Alat pengumpul data dapat dibedakan menjadi dua yaitu test dan non-test.
Instrumen yang berwujud tes digunakan pada variabel yang mengukur pengetahuan, kemampuan atau kompetensi sedangkan
instrumen non-tes digunakan untuk mengukur pendapatopini, sikap, motivasi, kinerja, dll. Beberapa metode pengumpulan data non-tes
antara lain: angket, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Menurut Sugiyono 2015: 172, metode pengumpulan data antara
lain: 1
Angket : digunakan bila responden jumlahnya besar, dapat membaca dengan baik, dan dapat mengungkapkan hal-hal yang
sifatnya rahasia.
49 2
Observasi : digunakan bila obyek penelitian bersifat perilaku manusia, proses kerja, gejala alam, responden kecil.
3 Wawancara : digunakan bila ingin mengetahui hal-hal dari
responden secara lebih mendalam serta jumlah responden sedikit. 4
Gabungan ketiganya : digunakan bila ingin mendapatkan data yang lengkap, akurat dan konsisten.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen non-tes berupa angket untuk mengukur Motivasi Belajar siswa. Menurut
Sugiyono 2015: 199, Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
B.
Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Pipin Marfia Susanti 2016 yang
berjudul “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament TGT dengan Media Dart Board untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi 4 SMK YPKK 2 Sleman Tahun Ajaran 20152016” hasil dari penelitian
ini disimpulkan bahwa Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament TGT dengan Media Dart Board
dapat meningkatkan Motivasi Belajar Akuntansi pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Penyusutan dan Akumulasi Penyusutan Aset
Tetap kelas XI Akuntansi 4 SMK YPKK 2 Sleman Tahun Ajaran
50 20152016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan di
setiap indikator Motivasi Belajar Akuntansi dari siklus I ke siklus II. Peningkatan skor rata-rata Motivasi Belajar Akuntansi sebesar 12,26
dari skor rata-rata Motivasi Belajar Akuntansi siklus I sebesar 79,24 menjadi sebesar 91,51 dari skor rata-rata Motivasi Belajar Akuntansi
siklus II. Persamaan dengan penelitian relevan ini adalah penggunaan media dart sebagai media pembelajaran. Perbedaan dengan penelitian
relevan ini adalah jenis penlitianya. Penilitian yang dilakukan oleh Pipin Marfia Susanti merupakan jenis penelitian tindakan kelas PTK,
sedangkan penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti merupakan jenis penelitian dan pengembangan Research and Development.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Nanang Yulianto 2016 yang berjudul
“Pengembangan Media Pembelajaran Ular Tangga untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Administrasi Pajak Kelas XI Akuntansi SMK Negeri 1 Klaten Tahun Ajaran 20152016
” hasil dari penelitian ini adalah menunjukkan lima tahap dalam pembuatan Ular Tangga Administrasi Pajak: 1 Analisis
Analysis, 2 Desain Design 3 Pengembangan Development, 4 Implementasi Implementation, dan Evaluasi Evaluation. Tingkat
kelayakan Ular Tangga Administrasi Pajak sebagai media pembelajaran berdasarkan penilaian: 1 Ahli Materi diperoleh rerata
skor 4,30 yang termasuk dalam kategori Sangat Layak, 2 Ahli Media diperoleh rerata skor 4,11 yang termasuk dalam kategori Layak.
51 Penilaian kelayakan media oleh siswa uji coba kelompok kecil
diperoleh rerata skor 4,39 yang termasuk dalam kategori Sangat Layak dan siswa uji coba lapangan diperoleh rerata skor 4,21 yang termasuk
dalam kategori Sangat Layak. Dengan demikian, Ular Tangga Administrasi Pajak ini layak digunakan sebagai media pembelajaran.
Berdasarkan analisis peningkatan motivasi belajar dengan uji t diperoleh t hitung = 5,808 t tabel = 1,997 dan sig p = 0,000 0,05.
Dengan demikian, media Ular Tangga Administrasi Pajak efektif untuk meningkatkan motivasi belajar. Persamaan dengan penelitian yang
relevan ini terdapat pada jenis penelitian dan pegembangan Research and Development dan variabel terikatnya sama yaitu Motivasi Belajar.
Persamaan lainya yaitu pengembangan media pembelajaran yang mengandung unsur probabilitas.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Annisa Nur Isnaini 2016 yang
berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Monopoli Akuntansi untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas X Ak 2 SMK
Negeri 4 Klaten Tahun Ajaran 20152016” hasil dari penelitian ini menunjukkan: 1 Analysis, pada tahap ini Media Pembelajaran
Monopoli Akuntansi ditetapkan sebagai media pembelajaran dalam standar kompetensi entri jurnal khusus 2 Design, pada tahap ini peneliti
merancang Media Pembelajaran Monopoli Akuntansi di atas kertas 3 Development or Production, pada tahap ini peneliti merancang Media
Pembelajaran Monopoli Akuntansi dengan menggunakan Corel Draw
52 X5 4 Implementation, pada tahap ini siswa terlihat antusias dalam
pembelajaran menggunakan Media Pembelajaran Monopoli Akuntansi 5 Evaluation, pada tahap ini diketahui bahwa Media Pembelajaran
Monopoli Akuntansi dapat meningkatkan Motivasi Belajar siswa kelas X Ak 2 SMK Negeri 4 Klaten sebesar 0,22. Tingkat kelayakan Media
Pembelajaran Monopoli Akuntansi sebagai media pembelajaran berdasarkan penilaian: 1 Ahli Materi diperoleh rata-rata skor 4,8 dalam
kategori Sangat Layak, 2 Ahli Media diperoleh rata-rata skor 4,29 dalam kategori Sangat Layak, dan 3 Siswa uji coba kelompok kecil
diperoleh rata-rata skor 4,22 dalam kategori Sangat Layak, sehingga Media Pembelajaran Monopoli Akuntansi ini sangat layak digunakan
sebagai media pembelajaran. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan gain score menunjukkan bahwa Media Pembelajaran
Monopoli Akuntansi dapat meningkatkan Motivasi Belajar siswa kelas X Ak 2 SMK Negeri 4 Klaten sebesar 0,22. Peningkatan tersebut masuk
dalam kategori rendah karena nilai gain 0,3. Artinya, meskipun ada peningkatan Motivasi Belajar, tetapi secara signifikansi dari
peningkatannya tidak terlalu banyak. Persamaan dengan penelitian yang relevan ini terdapat pada jenis penelitian dan pegembangan
Research and Development dan variabel terikatnya sama yaitu Motivasi Belajar. Persamaan lainya yaitu pengembangan media
pembelajaran yang mengandung unsur probabilitas.
53
C. Kerangka Berfikir
Pendidikan yang dapat menghasilkan sumber daya manusia SDM berkualitas membutuhkan suatu proses pembelajaran yang baik.
Pembelajaran dapat dikatakan baik apabila terjadi interaksi diantara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar. Ketiga aspek pembelajaran ini
dapat membuat lingkungan belajar yang kondusif, menyenangkan, serta dapat menumbuhkan Motivasi Belajar pada siswa. Motivasi Belajar adalah
daya dorong yang timbul dari dalam diri siswa untuk menumbuhkan gairah dan semangat belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu unsur
yang dapat mendorong motivasi belajar siswa adalah penggunaan media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Media pembelajaran
adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran.
Motivasi Belajar siswa kelas X Keuangan masih rendah dalam mengikuti proses pembelajaran akuntansi. Siswa mengalami kesulitan
dalam mengerjakan soal kompetensi mengelola kas kecil yang disajikan oleh guru akuntansi dengan menggunakan media yang monoton sehingga
siswa malas-malasan dan tidak mengerjakan soal yang diberikan. Guru akuntansi sebagai sumber utama pengetahuan selalu menggunakan metode
ceramah. Belum dikembangkannya media pembelajaran yang mampu menarik perhatian siswa dalam pembelajaran akuntansi.
Berdasarkan uraian tersebut maka perlu adanya pengembangan media pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan. Media pembelajaran