BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.Kajian Teori 1. Konsep tentang Kemiskinan
a. Pengertian Kemiskinan merupakan masalah sosial yang senantiasa hadir di
tengah -tengah masyarakat, khususnya di Negara berkembang. Di Indonesia masalah kemiskinan terus menerus dikaji oleh beberapa ahli
karena gejala kemiskinan terus menerus meningkat dari tahun ke tahun. Kemiskinan adalah kondisi sosial ekonomi warga masyarakat yang tidak
mempunyai kemampuan dalam memenuhi kebutuhan pokok yang layak bagi kemanusiaan.
Kemiskinan berhubungan dengan kekurangan materi, rendahnya penghasilan, dan adanya kebutuhan sosial menurut Edi Suharto
2013:15. Sedangkan menurut Ambar Teguh Sulistyani 2004:27, “...kemiskinan merupakan keadaan yang jauh dari kondisi sejahtera, yaitu
kondisi dimana seseorang belum mampu memenuhi kebutuhan pokok dalam hidupnya”.Kemiskinan penduduk disebabkan oleh ketimpangan
sosial dan ekonomi dan ketidakmampuan penduduk miskin dalam mengelola sumberdaya yang ada, sebagai akibat kurangnya pengetahuan
dan ketrampilan yang dimiliki Menurut Kusnadi 2005:37. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
kemiskinan memiliki makna yaitu kondisi pada masyarakat yang jauh dari sejahtera dimana masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan
14
hidupnya yang disebabkan karena turun menurun atau struktural atau disebabkan oleh konflik sosial, kurangnya pengetahuan serta ketrampilan
untuk mengelola sumberdaya, rendahnya penghasilan dan bencana alam. b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan
Kemiskinan dapat menunjuk pada kondisi individu, kelompok, maupun situasi kolektif masyarakat. Kemiskinan menurut Edi Suharto
2013:17 disebabkan oleh banyak faktor, secara konseptual bisa diakibatkan oleh empat faktor yaitu:
1 Faktor individual. Terkait dengan aspek patologis, termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin.
2 Faktor sosial. Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin termasuk dalam faktor ini adalah kondisi
sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi.
3 Faktor kultural. Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan seperti malas, fatalisme atau menyerah pada nasib, tidak
memiliki jiwa wirausaha dan kurang menghormati etos kerja. 4 Faktor structural. Menunjuk pada struktur atau sistem yang tidak adil,
tidak sensiif dan tidak accessible sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin.
Jika dilihat dari faktor-faktor yang mengakibatkan kemiskinan sesuai yang dijelaskan diatas, tenyata tidak hanya faktor internal yang
menyebabkan seseorang miskin, namun juga adanya faktor eksternal. Melihat kondisi seperti ini, maka perlu dilakukan suatu upayaprogram
dari pemerintah untuk mengatasi permasalahan tersebut.Hal ini diharapkan mampu merubah cara pandang masyarakat miskin dan
memberikan semangat agar mereka mau merubah hidupnya yang lebih baik lagi.
15