Pertanggungjawaban Mutu Alat Ukur

Tabel 3. Penskoran Skala Pengaturan Diri dalam Belajar Jawaban Pernyataan Favorable Unfavorable Sangat Sesuai 4 1 Sesuai 3 2 Tidak Sesuai 2 3 Sangat Tidak Sesuai 1 4 Uji coba skala pengaturan diri dalam belajar dilakukan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada tanggal 28 dan 29 Maret 2014 dengan melibatkan 79 siswa.

E. Pertanggungjawaban Mutu Alat Ukur

Pada bagian ini akan diuraikan tentang pertanggungjawaban mutu alat ukur yang meliputi validitas dengan menggunakan evidensi terkait isi, analisis dan seleksi item, bentuk final skala, uji reliabilitas final skala, dan daya diskriminasi tes. 1. Validitas dengan menggunakan evidensi terkait isi Validitas menurut pengertian terbaru merupakan taraf bukti-bukti atau evidensi untuk membenarkan penafsiran skor tes sesuai dengan tujuan dari penggunaan tes. Alat ukur ini didukung dengan evidensi terkait isi tes yakni dilakukan dengan meminta penilaian ahli untuk mengevaluasi isi alat ukur. Item yang akan diujicobakan diperoleh dengan melakukan konsultasi item yang telah disusun kepada ahli expert judgement yakni dosen pembimbing. Di samping itu, peneliti juga menunjukkan tabel spesifikasi serta konstruk dari atribut yang akan diukur. Tujuannya adalah agar alat ukur yang dibuat telah sesuai antara bagian-bagian tes dengan konstruk yang akan diukur Supratiknya, 2014. 2. Analisis Item dan Seleksi Item Setelah melakukan validasi dan melakukan uji coba skala, selanjutnya adalah menganalisis item. Analisis item dilakukan dengan melihat daya diskriminasi item. Tujuannya adalah untuk melihat sejauh mana item mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur. Daya diskriminasi item diketahui dengan cara menghitung koefisien korelasi antara skor item dan skor total tes. Hasil dari penghitungan tersebut adalah koefisien korelasi item-total r it . Besarnya r it berada diantara 0 hingga 1. Semakin tinggi nilai r it maka item tersebut dapat dikatakan semakin baik Supratiknya, 2014. Azwar 2012 menyebutkan bahwa item dengan besarnya koefisien item-total lebih besar dari atau sama dengan  0,30 disebut memuaskan. Setelah menghitung koefisien item-total maka dilakukan penyeleksian item. Item diseleksi dengan dua tahap. Pertama, item yang baik diseleksi dengan menggunakan patokan r it  0,30. Dengan mempertimbangkan struktur atau sebaran item yang baik, kemudian peneliti menambahkan item- item dengan melakukan penyeleksian terhadap item-item dengan nilai r it di bawah 0,30 melalui uji signifikansi. Uji signifikansi dilakukan dengan melihat tabel r Pearson product-moment dengan jumlah subjek skala uji coba N sebanyak 75 dan taraf signifikansi 5. Nilai signifikansinya adalah 0,227 Winarsunu, 2006 : 321. Item-item dengan nilai r it lebih besar dari 0,227 dianggap layak dan dapat digunakan untuk final skala. 3. Bentuk Final Skala Setelah dilakukan penyeleksian item, dapat dilihat struktur atau sebaran item yang baik sehingga dapat digunakan untuk penelitian. Berikut ini adalah spesifikasi blue-print final skala pengaturan diri dalam belajar setelah seleksi item: Tabel 4. Spesifikasi Blue-print Skala Pengaturan Diri dalam Belajar Setelah Seleksi Item Komponen Item Jumlah Favorable Unfavorable Kognisi akademis - Pengaturan kognitif - Pengaturan metakognitif 4610,6437,731 211,1147,6520,8338 2846,3728,5519 2029,3855,742 18,57 6 7 Motivasi akademis - Berkata-kata pada diri sendiri - Peningkatan minat - Konsekuensi diri - Penyusunan lingkungan 367,393,5756,6630 1331,4049,4957,764 2341,5058,5923,8614 1551,2442,4224,7815 1263,2112,4848,753 9 ,8421 440,2264,5822,6713 532,325,7750 3333,5159,606 44,28 9 8 7 7 Perilaku akademis - Pengaturan waktu dan lingkungan belajar - Pengaturan usaha - Mencari bantuan 1668,3434,7965,887 2653,3561,5370,7126 ,8917 954,4545,639,8136 752,4360,5216,6125 ,7043 88,1766,4435,6269, 8044 2777,5462,7218 37,14 9 10 7 Jumlah 51,42 36 48,57 34 100 70 Catatan. Angka di dalam kurung yang dicetak tebal adalah nomor item skala final setelah dilakukan pengacakan nomor item dari skala sebelumnya. 4. Uji Reliabilitas Final Skala Reliabilitas merupakan tingkat kepercayaan alat ukur sebagai fungsinya untuk mengukur atribut yang yang diukur. Dengan kata lain, alat ukur tersebut konsisten dan kecermatan pengukurannya tinggi. Uji reliabilitas dilakukan koefisien reliabilitas alpha Cronbach  . Besarnya koefisien adalah antara 0 hingga 1,00. Apabila angka  mendekati 1, maka alat ukur semakin reliabel Azwar, 2012. Supratiknya 2014 menyebutkan bahwa besarnya nilai koefisien minimum 0,70 maka reliabilitas alat ukur dianggap memuaskan. Pada penelitian ini, besarnya  adalah 0,923. Dengan demikian skala ini dapat dikatakan memuaskan untuk mengukur pengaturan diri dalam belajar. 5. Daya Diskriminasi Tes Selain melihat validitas dan reliabilitas alat ukur, tahap selanjutnya untuk membuktikan bahwa alat ukur yang digunakan adalah baik dilakukan dengan melihat daya diskriminasi tes Supratiknya, 2014. Tujuannya adalah mengetahui sejauh mana alat ukur memiliki daya diskriminasi yang baik. Di samping itu juga mengetahui seberapa cermat dan konsisten menjenjangkan subjek pada atribut yang diukur. Ini dilakukan dengan menghitung koefisien diskriminasi delta Ferguson . Alat ukur yang memiliki koefisien delta Ferguson lebih besar dari atau sama dengan  0,90 dapat dikatakan memiliki daya diskriminasi yang baik. Besarnya koefisien delta Ferguson skala pengaturan diri dalam belajar adalah 0,98. Dengan demikian skala ini memiliki daya diskriminasi tes yang baik.

F. Analisis Data