Kategori animate HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

subjek bibir bertindak sebagai lambang kias signifier, sedangkan konsep bibir terbuka sebagai makna yang dimaksudkan penyair signified. Dilihat dari kriteria lambang kias merekah dalam ungkapan metafora penyair pada data 82-JL.5-AS.83-Kla memiliki kesesuaian dengan kriteria kategori living. Hal tersebut, menunjukkan adanya wujud interaksi manusia dengan living yang mencakup contoh kongkrit dari semua kehidupan flora dengan segala predikasinya. Dengan demikian, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya tersebut dapat digolongkan pada kategori living dalam hierarki ruang persepsi manusia model Haley.

h. Kategori animate

Predikasi kategori animate ialah kemampuanya berjalan, berlari, atau terbang dan contoh nominanya terbatas dalam segala macam dunia fauna serta perilakunya. Kategori ini ditemukan 15 data dalam lirik lagu Iwan Fals pada album tahun 1981-1983. Berikut beberapa contoh analisis data ungkapan metafora yang mewakili kategori animate dalam lirik lagu Iwan Fals. 1 Terpisah dari ramai berteman nyamuk nakal 07-JL.4-ASM.81-Fra Nyamuk adalah serangga bersayap, memiliki sepasang sungut dipakai sebagai penghisap darah manusia dan binatang Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 789. Oleh karena itu, lambang nyamuk dapat dikaitkan dengan konsep segala macam dari dunia fauna serta segala perilakunya. Dalam ungkapan metaforis data 07-JL.4-ASM.81-Fra, nyamuk dihayati Iwan Fals sebagai seorang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI wanita pekerja seks komersial PSK. Perhatikan penggalan lirik lagu di bawah ini. 14 Terpisah dari ramai Berteman nyamuk nakal... dan segumpal harapan Kapankah datang... tuan berkantong tebal... Iwan Fals. Doa Pengobral Dosa dalam Album Sarjana Muda. 1981 Penggalan lirik lagu 14 dengan judul Doa Pengobral Dosa,menggambarkan nyamuk digunakan penyair sebagai lambang kias PSK atau seseorang wanita yang berprofesi sebagai pekerja seks komersial. Dengan demikian ungkapan metaforis pada data 07-JL.4-ASM.81-Fra terebentuk dari lambang kias signifier nyamuk, sedangkan makna yang dimaksud signified penyair adalah sesorang wanita yang berprofesi sebagai pekerja seks komersial PSK. Dilihat dari kriteria lambang kias nyamuk dalam ungkapan metafora penyair pada data 07-JL.4-ASM.81.Fra memiliki kesesuaian dengan kriteria kategori animate. Hal tersebut, menunjukkan adanya wujud interaksi manusia dengan animate yang mencakup contoh kongkrit dari dunia fauna dan segala prilakunya. Dengan demikian, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya tersebut dapat digolongkan pada kategori animate dalam hierarki ruang persepsi manusia model Haley. 2 Bermacam suku berbeda Bersatu dalam cengkeramanmu23-JL.10-ASM.81-Kla Kata cengkeramanmu terbentuk dari kata dasar cengkeram disertai akhiran an dan mu. Kata cengkeram adalah memegang erat dengan cakar Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 207. Oleh karena itu, lambang cengkeram dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dikatakan sebagai konsep predikasi dari binatang yang mempunyai cakar. Dalam ungkapan metaforis 23-JL.10-ASM.81-Kla, Iwan Fals menghayati cengkraman sebagai konsep kekuasaan. Perhatikan penggalan lirik lagu di bawah ini. 15 Sinar matamu tajam namun ragu Kokoh sayapmu semua tahu Tegap tubuhmu tak kan tergoyahkan Kuat jarimu kala mencengkeram Bermacam suku yang berbeda Bersatu dalam cengkerammu Iwan Fals. Bangunlah Putra Putri Pertiwi dalam Album Sarjana Muda. 1981 Penggalan lirik lagu 15 dengan judul Bangunlah Putra Putri Pertiwi menggambarkan lambang Negara Indonesia, yaitu Burung Garuda yang mencengkram kain berwana merah putih tertuliskan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Hal itu digambarkan Iwan Fals dalam ungkapan metafora data 23-JL.10- ASM.81-Kla dengan lambang kias signified cengkraman, sedangkan makna yang dimaksudkan signified penyair adalah kekuasaan. Dilihat dari kriteria lambang kias cengkraman dalam ungkapan metafora penyair pada data 23-JL.10-ASM.81-Kla memiliki kesesuaian dengan kriteria kategori animate. Hal tersebut, menunjukkan adanya wujud interaksi manusia dengan animate yang mencakup contoh kongkrit dari dunia fauna dan segala prilakunya. Dengan demikian, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya tersebut dapat digolongkan pada kategori animate dalam hierarki ruang persepsi manusia model Haley. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 Tabir gelap yang dulu hinggap40-JL.3-AP.82-Fra Hinggap adalah bertengger setelah terbang tentang burung: burung itu terbang, kemudian hinggap di jendela Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 403. Dengan demikian, lambang hinggap dapat disebut sebagai salah satu predikasi dari dunia fauna. Dalam ungkapan metaforis data 40-JL.3-AP.82- Fra,hinggap dihayati Iwan Fals sebagi konsep terpasang. Hal tersebut, menggambarkan pengalaman penyair tentang tabir yang terpasang sebagai menyekat dinding dihayati sebagai burung yang sedang hinggap di suatu tempat. Tabir merupakan sebuah penyekat dinding atau benda mati yang tidak lazim dikenakan predikasi hinggap. Dengan demikian, predikasi hinggap yang dikenakan pada subjek tabir menimbulkan makna kias. Hal tersebut mencerminkan makna yang dimaksudkan penyair sebagai konsep terpasang lebih dan lebih sesuai dikenakan pada subjek tabir. Jadi konsep hinggap yang lazimnya dikenakan pada fauna bertindak sebagai lambang kias signified, sedangkan konsep terpasang lebih sesuai dikenakan pada subjek tabir atau penyekat dinding berperan sebagai makna yang dimaksudkan penyair signified. Dilihat dari kriteria lambang kias hinggap dalam ungkapan metafora penyair pada data 40-JL.3-AP.82-Fra memiliki kesesuaian dengan kriteria kategori animate. Hal tersebut, menunjukkan adanya wujud interaksi manusia dengan animate yang mencakup contoh kongkrit dari dunia fauna dan segala perilakunya. Dengan demikian, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya tersebut dapat digolongkan pada kategori animate dalam hierarki ruang persepsi manusia model Haley. 4 Kala sisa ombak merayap54-JL.8-AP.82-Kla Kata merayap adalah berkerumun seperti rayap bergerak maju dengan tangan dan kaki serta badan bertumpu ke tanah Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 935. Oleh karena itu, konsep merayap dapat dikatakan sebagai predikasi dari berberapa jenis serangga seperti rayap, lipan, dan sejenisnya. Dalam ungkapan metafora data 54-JL.8-AP.82-Kla, merayap dihayati Iwan Fals sebagai konsep bergelombang yang lazimnya diterapkan pada subjek ombak. Dengan demikian ungkapan metaforis ini terbentuk dari lambang kias signifier merayap, sedangkan signified atau makna yang dimaksudkan penyair adalah bergelombang. Perhatikan penggalan lirik lagu di bawah ini. 16 Hamparan pasir Tampak putih berbuh Kala sisa ombak merayap Iwan Fals. Tak Biru Lagi Lautku dalam album Opini. 1982 Penggalan 16 dengan judul lagu tak Biru Lagi Lautku,menggambarkan pengalaman penyair tentang ombak yang bergelombang menuju ke tepi pantai dihayati seperti konsep binatang yang sedang merayap. Dilihat dari kriteria lambang kias merayap dalam ungkapan metafora penyair pada data 54-JL.8-AP.82-Kla memiliki kesesuaian dengan kriteria kategori animate. Hal tersebut, menunjukkan adanya wujud interaksi manusia dengan animate yang mencakup contoh kongkrit dari dunia fauna dan segala prilakunya. Dengan demikian, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya tersebut dapat digolongkan pada kategori animate dalam hierarki ruang persepsi model Haley. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 Terasa panas menyengat55-JL.8-AP.82-Kla Kata menyengat terbentuk dari kata dasar sengat yang memiliki arti alat tajam yang berbisa pada serangga dan binatang lain, seperti lebah, lipan, dan sejenisnya Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007:1035. Oleh karena itu, konsep menyengat dapat disebut sebagai konsep segala kemapuan perilaku dari binatang seperti lebah, kalajengking, lipan dan sejenisnya. Dalam ungkapan metaforis “Panas menyengat” yang diungkapan Iwan Fals, menunjukkan bahwa ia pernah mengalami rasa panas luar biasa dihayati seperti rasa sengatan lebah, lipan dan sejenisnya. Dengan demikian ungkapan metaforis pada data 54-JL.8-AP.82-Kla terbentuk dari lambang kias Signifier menyengat, sedangkan signified atau makna yang dimaksudkan penyair adalah rasa panas yang luar biasa. Dilihat dari kriteria lambang kias menyengat dalam ungkapan metafora penyair pada data 54-JL.8-AP.82-Kla memiliki kesesuaian dengan kriteria kategori animate. Hal tersebut, menunjukkan adanya wujud interaksi manusia dengan animate yang mencakup contoh kongkrit dari dunia fauna dan segala prilakunya. Dengan demikian, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya tersebut dapat digolongkan pada kategori animate dalam hierarki ruang persepsi manusia model Haley. 6 Lalu sibuk kasak kusuk mencari kambing hitam 64-JL.1-AS.83-Fra Frasa kambing hitam pada data 64-JL.1-AS.83-Fra terbentuk dari kumpulan dua kata dasar, yaitu kata kambing dan kata hitam. Hakikatnya kambaing adalah binatang pemamah biak dan pemakan rumput daun-daunan, berkuku genap, tanduknya bergeronggang, biasanya dipelihara sebagai hewan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ternak untuk diambil daging dan susu Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 497, sedangkan hitam adalah warna dasar yang serupa dengan warna arang Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 405. Oleh karena itu, frasa kambing hitam memiliki makna sebenarnya adalah kambing yang berwarna hitam. Selain itu, frasa kambing hitam merupakan ungkapan klise atau ungkapan metafora yang sudah sering digunakan oleh masyrakat untuk kosep lain. Dalam Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia 1984: 124, kambing hitam diartikan sebagai orang yang dituduh. Dalam ungkapan metaforis data 64-JL.1-AS.83-Fra, kambing hitam atau kambing yang berwarna hitam dihayati Iwan Fals sebagai pengalamannya tentang konsep seseorang yang tidak bersalah dituduh melakukan kesalahan. Jadi kambing hitam kambing yang berwarna hitam bertindak sebagai lambang kias signifier, sedangkan konsep pengalaman manusia yang dituduh melakukan kesalahan sebagai makna yang dimaksudkan penyair signified. Dilihat dari kriteria lambang kias kambnig hitam atau kambanig berwarna hitam dalam ungkapan metafora penyair pada data 64-JL.1-AS.83-Fra,memiliki kesesuaian dengan kriteria kategori animate. Hal tersebut,menunjukkan adanya wujud interaksi manusia dengan animate yang mencakup contoh kongkrit dari dunia fauna dan segala perilakunya. Dengan demikian, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya tersebut dapat digolongkan pada kategori animate dalam hierarki ruang persepsi manusia model Haley. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

i. Jenis kategori human