Berdasarkan penggalan lirik 9 berjudul Beri Pijar Matahari menggambarkan pengalaman Iwan Fals tentang konsep suatu tanda adanya
matahari yang membuat terang di saat gelap. Hal itu dihayati Iwan Fals sebagai suatu nasihat. Dengan demikian data ungkapan metafora 85-JL.6-AS-83 konsep
matahari bertindak sebagai lambang kias signifier, sedangkan konsep suatu nasihat atau hal kebaikan tersebut berperan sebagai makna yang dimaksudkan
penyair signified. Dilihat dari kriteria lambang kias matahari dalam ungkapan metafora 85-
JL.6-AS.83-Fra memiliki kesesuaian dengan kriteria kategori cosmos. Hal tersebutmenunjukkan adanya wujud interaksi manusia dengan cosmos yang
mencakup contoh kongkrit matahari, bumi, bulan dan lain-lain serta tidak hanya ada, melainkan menempati ruang di jagad raya. Dengan demikian, penciptaan
ungkapan metaforis penyair dengan lambang kias matahari dapat digolongkan pada kategori cosmos dalam hierarki ruang persepsi manusia model Haley.
c. Kategori energy
Kategori energy predikasinya tidak hanya ada dan menempati ruang, melainkan juga adanya perilaku gerak. Contoh nomina dari kategori ini yaitu
cahaya, angin, dan api. Kategori ini ditemukan 6 data dalam lirik lagu Iwan Fals pada tahun 1981-1983.
Berikut beberapa contoh analisis data ungkapan metafora yang mewakili kategori energy dalam lirik lagu Iwan Fals.
1 Hujan air mata dari pelosok negeri 05-JL.3-ASM.81-Fra
Ungkapan metaforis hujan air mata pada data 05-JL.3-ASM.81-Fra terdiri dari lambang kias hujan dan diikuti ungkapan klise air mata yang berarti
kesedihan. Hujan adalahtitik-titik air yang banyak berjatuhan dari udara karena proses pendinginan Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 409. Dengan
demikian, konsep hujan dapat disebut sebagai konsep suatu gerakan titik-titik air yang banyak dari udara ke bumi.Dalam data ungkapan metaforis 05-JL.3-
ASM.81-Fra, lambang hujan dihayati Iwan Fals sebagai konsep jumlah banyaknya manusia yang bersedih dari pelosok negeri. Hal tersebut
mengambarkan konsep hujan bertindak sebagai lambang kias signifier, sedangkan konsep jumlah banyaknya manusia bersedih dari pelosok negeri
sebagai maknayang dimaksudkan penyair signified. Dilihat dari kriteria lambang kias hujan yang telah dijelaskan di atas,
ungkapan metafora penyair ini memiliki kesesuaian dengan kriteria kategori energy. Hal tersebutmenunjukkan adanya wujud interaksi manusia dengan energy
yang mencakup contoh kongkrit cahaya, angin, api dan sejenisnya serta predikasinya tidak hanya ada dan menempati ruang, melainkan juga adanya
perilaku gerak. Dengan demikian, penciptaan ungkapan metaforis penyair pada data 05-JL.3-ASM.81-Fra dengan lambang kias hujan dapat digolongkan pada
kategori energy dalam hierarki ruang persepsi manusia model Haley. 2
Sinar matamu tajam namun ragu 22-JL.10-ASM.81-Fra Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007: 1068, sinar merupakan
pancaran terang cahaya, seperti bulan, matahari dan sebagainya. Dengan demikian, konsep sinar dapat disebut sebagai konsep wujud energi yang
dihasilkan dari benda-benda cosmos seperti bulan, matahari dan sebagainya. Dalam ungkapan metafora pada data22-JL.10-ASM.81-Kla, sinar dihayati Iwan
Fals seperti pandangan seseorang. Hal tersebut menimbulkan makna kias, karena hakikat sinar merupakan wujud energi yang berupa pancaran cahaya dan
dihasilkan dari benda-benda cosmos. Perhatikan penggalan lirik lagu di bawah ini. 10
Sinar matamu tajam namun ragu Kokoh sayapmu semua tahu
Tegap tubuhmu tak kan tergoyahkan Kuat jarimu kala mencengkeram
Iwan Fals. Bangunlah Putra Putri Pertiwi dalam Album Sarjana Muda. 1981
Penggalan lirik lagu 10 mengambarkan pengalaman penyair tentang pandangan mata seseorang yang tajam, namun terlihat ragu. Dengan demikian,
konsep sinar pada data ungkapan metafora 22-JL.10-ASM.81-Kla bertindak sebagai lambang kias signifier, sedangkan konsep pandangan yang terlihat ragu-
ragu berperan sebagai makna yang dimaksudkan penyair signified. Dilihat dari kriteria lambang kias sinar pada ungkapan metafora penyair
pada data 22-JL.10-ASM.81-Kla memiliki kesesuaian dengan kriteria kategori energy. Hal tersebutmenunjukkan adanya wujud interaksi manusia dengan energy
yang mencakup mencakup contoh kongkrit cahaya, angin, api dan sejenisnya serta predikasinya tidak hanya ada dan menempati ruang, melainkan juga adanya
prilaku gerak. Dengan demikian, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kias sinar dapat digolongkan pada kategori energy dalam hierarki ruang
persepsi model Haley. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 Dengan sorot mata yang keduanya buta 13-JL.7-ASM.81-Fra
Sorot adalah sinar cahaya atau lampu senter Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007:1085. Dengan demikian, konsep sorot dapat disebut sebagai
predikasi gerakan cahaya yang menyorot dari hasil sumber cahaya. Dalam data ungkapan metafora 13-JL.7-ASM.81-Fra, konsep sorot dihayati Iwan Fals
sebagai konsep pandangan mata. Hal tersebut mengambarkan konsep sorot bertindak sebagai lambang kias signifier, sedangkan konseppandangan mata
berperan sebagai makna yang dimaksudkan penyair signified dalam ungkapan metafora di atas.
Dilihat dari kriteria lambang kias sorot dalam ungkapan metafora penyair pada data 13-JL.7-ASM.81-Fra memiliki kesesuaian dengan kriteria kategori
energy. Hal tersebutmenunjukkan adanya wujud interaksi manusia dengan energy yang mencakup contoh kongkrit cahaya, angin, api dan sejenisnya serta
predikasinya tidak hanya ada dan menempati ruang, melainkan juga adanya prilaku gerak. Dengan demikian, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan
lambang kias sorot dapat digolongkan pada kategori energy dalam hierarki ruang persepsi manusia model Haley.
4 Sentuhan anginwaktu siang
kibarkan satu kain bendera usang 89-JL.7-AS.83-Fra Angin adalahgerakan udara dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah
bertekanan rendah Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 49. Dengan demikian, lambang angin dapat disebut sebagai konsep energi gerakan udara. Dalam
ungkapan metaforis pada data 89-JL.7-AS.83-Fra, angin dikiaskan Iwan Fals sebagai konsep manusia yang dapat mengibarkan bendera. Hal tersebut
mengambarkan tentang konsep konsep angin bertindak sebagai lambang kias signifier, sedangkan konsep manusia sebagai makna yang dimaksudkan penyair
signified. Dilihat dari kriteria lambang kias angin dalam ungkapan metafora penyair
pada data 89-JL.7-AS.83-Fra memiliki kesesuaian dengan kriteria kategori energy. Hal tersebutmenunjukkan adanya wujud interaksi manusia dengan energy
yang mencakup contoh kongkrit cahaya, angin, api dan sejenisnya serta predikasinya tidak hanya ada dan menempati ruang, melainkan juga adanya
prilaku gerak. Dengan demikian, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kias angin dapat digolongkan pada kategori energy dalam hierarki ruang
persepsi model Haley.
d. Kategori substance