a. Suhu
Dari hasil pengukuran suhu pada masing-masing stasiun penelitian, nilai rata- rata suhu berkisar antara 28,5 - 30,5
C, nilai suhu tertinggi terdapat pada stasiun 5 dengan nilai 30,5
C. Suhu pada masing-masing stasiun dan kedalaman relatif konstan, suhu yang konstan disebabkan karena adanya pencampuran air yang merata
sehingga perbedaan suhu dari kedalaman yang berbeda tidak ada. Dengan kisaran suhu seperti ini dapat dikategorikan bahwa perairan Danau Siais masih layak untuk
diminum sesuai dengan baku mutu air PP No.82 tahun 2001. Menurut Hutabarat, 2000, bahwa suhu merupakan faktor pembatas bagi
proses produksi fitoplankton. Jika suhu terlalu tinggi dapat merusak jaringan tubuh fitoplankton sehingga proses fotosintesis terganggu. Menurut Barus, 2004, pola
temperatur ekosistem air dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti intensitas cahaya matahari, pertukaran panas antara air dengan udara sekelilingnya, ketinggian
geografis dan juga oleh faktor kanopi penutupan oleh vegetasi dari pepohonan yang tumbuh di tepi. Disamping itu pola temperatur perairan dapat dipengaruhi oleh
faktor-faktor anthropogen faktor yang diakibatkan oleh manusia.
b. Penetrasi Cahaya
Hasil pengukuran penetrasi cahaya pada kelima stasiun berkisar antara 1,9 – 2,2 m. penetrasi cahaya tertinggi terdapat pada stasiun 2 dengan nilai penetrasi 2,2
meter. Edward, 1995 menyatakan kecerahan yang baik untuk kehidupan biota adalah jumlah cahaya yang masuk tidak terlalu besar, sehingga proses fotosintesis
dapat berjalan seimbang dan jumlah fitoplanton memadai untuk kehidupan semua biota perairan.
Menurut Sastrawijaya, 1991, partikel yang tersuspensi akan menghamburkan cahaya yang datang, sehingga akan menurunkan intensitas cahaya
yang ditransmisikan. Padatan tersuspensi akan mempengaruhi transparansi dan warna air. Sifat transparan ada hubungan dengan produktivitas primer.
Universitas Sumatera Utara
c. Intensitas Cahaya
Nilai rata-rata intensitas cahaya yang diperoleh dari hasil penelitian berkisar antara 1375 – 1991 lux. Menurut Erlina, 2007 menyatakan bahwa intensitas cahaya
dipengaruhi oleh faktor kedalaman dan cuaca yaitu adanya awan. Awan yang melintas mengakibatkan isolation pemanasan lautan atau daratan oleh sinar
matahari berkurang karena awan menyerap dan menyebarkan sinar-sinar yang datang.
Antara penetrasi cahaya dan intensitas cahaya saling mempengaruhi. Semakin maksimal intensitas cahaya, maka semakin tinggi penetrasi cahaya. Jumlah radiasi
yang mencapai permukaan perairan sangat dipengaruhi oleh awan, ketinggian dari permukaan air laut, letak geografis dan musiman Tarumingkeng, 2001.
d. Total Dissolved Solid TDS