Uji Asumsi Klasik Metode Analisis Linier Berganda Pengujian Hipotesis

52 dikelola Kuncoro,2009:192. Metode ini digunakan untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai pengaruh penyajian paket attack terhadap keputusan pembelian di KFC Gajah Mada Medan

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu : 3. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai Asymp.sig 2-tailed diatas nilai signifikan 5 artinya residual berdistribusi normal Situmorang,dkk,2010:95 4. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Varians Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai Universitas Sumatera Utara 53 umum yang biasa dipakai adalah Tolerance 1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang,2010:129.

3.10.3 Metode Analisis Linier Berganda

Penulis menganalisa data yang diperoleh dengan menggunakan metode analisis linear berganda multiple linear regression Sugiyono,2008 : 218. Data pada penelitian merupakan ordinal, yaitu : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Dimana : Y = Variabel Keputusan pembelian a = Konstanta X 1 = Variabel Harga X 2 = Variabel Kualitas Produk e = Standar error b 1 ,b 2 Penelitian ini akan diproses dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 16.0

3.10.4 Pengujian Hipotesis

1. Uji Signifikan Serentak Uji – F Dilakukan untuk menguji apakah setiap variabel bebas X 1 , X 2 secara serentak mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap variabel terikat Y. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut : H0 : b1 = b2 =0 Universitas Sumatera Utara 54 Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 yaitu harga dan kualitas produk terhadap variabel terikat Y yaitu keputusan pembelian. H1 : b1 ≠ b2 ≠ 0 Artinya secara bersamaan terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 yaitu harga dan kualitas produk terhadap variabel terikat Y yaitu keputusan pembelian. Kriteria pengambilan keputusan : H0 diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 H1 diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 2. Uji Signifikan Parsial atau Individual Uji –t Dilakukan untuk menguji secara parsial setiap variabel bebas X 1 , X 2 yaitu Harga dan Kualitas Produk apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y yaitu Keputusan Pembelian. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: H0 : b i = 0 Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas X 1 , X 2 yaitu harga dan kualitas produk terhadap variabel terikat Y yaitu keputusan pembelian. H1 : b i ≠ 0 Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variable bebas X 1 , X 2 yaitu harga dan kualitas produk mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap variabel terikat Universitas Sumatera Utara 55 Y yaitu keputusan pembelian Sugyono ,2008 : 121. Kriteria Keputusan Pembelian H0 diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H1 diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 3. Koefisien Determinan R 2 Koefisien determinan R 2 pada intinya untuk mengukur kontribusi atau persentase sumbangan variabel bebas yaitu variabel harga X 1 dan kualitas produk X 2 terhadap variabel terikat Y dimana batasan determinasinya adalah 0 ≤ R 2 ≥ 1 Jika R 2 semakin besar mendekati satu maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 , X 2 yang terdiri dari harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian sebagai variabel terikat Y adalah besar. Berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas X 1 ,X 2 terhadap keputusan pembelian Y Sebaliknya jika R 2 semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 , X 2 yang terdiri dari harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian sebagai variabel terikat Y adalah semakin kecil. Berarti model yang digunakan lemah untuk menerangkan pengaruh variabel bebas X 1 ,X 2 terhadap keputusan pembelian Y. Universitas Sumatera Utara 56

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Restoran KFC Dunia KFC adalah suatu merek dagang waralaba yang mempunyai pusat operasi pertama kali di Louiseville, Kentucky, Amerika Serikat. Diasaskan oleh Kolonel Harland Sanders, KFC terkenal karena ayam gorengnya yang merupakan daging ayam dalam campuran tepung gandum, garam, lada hitam, dan monosodium glutamat yang dimasak dengan minyak panas didalam wajan penggorengan dengan tekanan suhu tertentu. Restoran yang berdiri pertama kalinya di Corbin, Kentucky Amerika Utara pada tahun 1939 ini menyimpan banyak cerita menarik pada awal berdirinya. Kolonel Harland Sanders pemilik restoran berjuang mati – matian untuk menawarkan resepnya ke seluruh rumah makan hingga ditolak 1000 kali dan ketika dia mencoba pada restorean yang ke 1006 kalinya, maka dewi fortuna pun berpihak kepadanya dimana restoran ini menerima resep yang dia tawarkan. Ini merupakan awal keberhasilan Kentucky Fried Chicken hingga saat ini. Waralaba yang pertama kali dibuka pada tahun 1952, yang saat ini disebut Soult Saltlake, Utah oleh Harland Sanders dan Pete Harman. Kolonel Harland Sanders membuka dan menjual sistem waralaba secara umum KFC miliknya di seluruh dunia pada tahun 1964 untuk AS 2juta. Sejak itu, waralaba ini sudah dijual sebanyak 3 kali lagi. Pemiliknya kini Pepsico yang menjadikannya sebagai bagian dari Tricon Global Restaurants. Resep rahasia dari Universitas Sumatera Utara