Pengertian dan Metode Depresiasi Aktiva Tetap

contoh: laintai kayu dengan lantai marmer. Sedang pergantian adalah subsitusi dari aktiva yang sama, contoh: lantai kayu dengan lantai kayu.

4. Pengertian dan Metode Depresiasi Aktiva Tetap

Aktiva tetap yang digunakan oleh perusahaan didalam menjalankan operasinya pasti akan mengalami penurunan produktivitas, kecuali tanah. Penurunan produktivitas ini disebabkan oleh faktor fisik dan faktor faktor funsional. Kehilangan masa manfaat yang disebabkan oleh faktor fisik misalnya karena pemakain, keausan karena umur, dan kerusakan. Sedangkan hilangnya masa masa manfaat aktiva tetap yang disebabkan oleh faktor fungsional karena hal-hal sebagai berikut. Faktor fungsional akan membatasi umur aktiva tetap karena : a. Ketidak mampuan untuk memenuhi kebutuhan produksi. b. Perubahan permintaan terhadap barang dan yang dihasilkan. c. Kemajuan tekhnologi sehingga aktiva tetap tersebut tidak ekonomis lagi. Sebagai akibat dari penurunan produktivitas tersebut maka nilai dari aktiva tetap tersebut juga ikut menurun. Penurunan nilai inilah yang sering disebut dengan depresiasi ataupun penyusutan. Menurut IAI 2007 : 16.2 “depresiasipenyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya”. Sedangkan menurut Jay M. Smith dan Fred K. Skousen 1997 : 491 ‘penyusutan adalah pengalokasian harga perolehan aktiva tetap secara sistematik dan rasional selama masa manfaat dari aktiva bersangkutan”. Universitas Sumatera Utara Dari kedua definisi di atas dapat disimpilkan bahwa penyusutan merupakan alokasi yang sistematis dan rasional dalam membebankan biaya dan bukan merupakan pengumpulan dana untuk menggantikan aktiva tersebut, yang berati bahwa seiring dengan jasa yang diberikan suatu aktiva terhadap proses produksi maka sangat perlu untuk mengalokasikan harga perolehannya melalui metode perhitungan yang sistematis. Menurut IAI 2007 : 16.11 Metode penyusutan yang digunakan untuk untuk aset harus di-review minimumsetiap akhir tahun buku dan, apabila terjadi perubahan yang signifikan dalam ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut, maka metode penyusutan harus diubah untuk mencerminkan perubahan pola tersebut. Perubahan metode penyusutan harus diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi sesuai dengan PSAK No. 25. Berbagai metode depresiasi dapat digunakan untuk mengalokasikan jumlah yang disusutkan secara sistematis dari suatu aset selama umur manfaatnya. Metode tersebut antara lain :

1. Berdasarkan Waktu a. Metode garis lurus straight line method