2. Pendapat lain bahawa ganti rugi dari pembebasan dan investasi dari aktiva
yang baru harus dipandang sebagai transaksi yang terpisah. Jadi keuntungan atau kerugian konversi terpaksa harus diakui, dan aktiva
yang baru dicatat sebesar harga perolehannya. Contoh: sebuah perusahaan mempunyai sebidang tanah yang dibebaskan oleh pemerintah yang dijadikan
taman-taman rekreasi. Harga perolehan tanah Rp 3.000.000.000, dan nilai ganti rugi disepakati sebesar harga pasarnya Rp 15.600.000.000. ayat jurnal untuk
mencatat peristiwa ini adalah: Cash
Rp 15.600.000.000 Land
Rp 3.000.000.000 Gain on condemnation
Rp 12.600.000.000
6. Penggolongan Aktiva Tetap
Aktiva tetap dapat digolongkan dalam berbagai sudut antara lain: a.
Sudut Substansi, Aktiva tetap dapat dibagi: 1.
Tangible Assets aktiva tetap berwujud, seperti lahan, mesin, gedung dan peralatan.
2. Intangible Assets aktiva tetap tidak berwujud seperti HGU, HGB,
Goodwill-paten, Copyright, Hak cipta, Franchise, dan lain-lain. b. Sudut disusutkan atau tidak
1. Depreciated Plant Assets, yaitu aktiva tetap yang disusutkan,
seperti building, equipment, machinery, inventaris, jalan dan lain- lain.
Universitas Sumatera Utara
2. Undepreciated Plant Assets, yaitua aktiva tetap yang tidak
disusutkan, seperti land lahan. c.
Berdasarkan Jenis 1.
Lahan yaitu bidang tanah terhampar yang merupakan tempat bangunan maupun yang masih kosong. Dalam akuntansi apabla
ada lahan yang didirikan bangunan di atasnya harus dipisahkan pencatatannya dari lahan itu sendiri.
2. Bangunan Gedung yaitu bangunan yang berdiri di atas bumi, baik
di atas lahan ataupun air. Pencatatannya harus terpisah dari lahan yang menjadi lokasi gedung itu.
3. Mesin. Mesin termasuk peralatan yang menjadi bagian dari mesin
yang bersangkutan. 4.
Kendaraan, terdiri dari semua jenis kendaraan seperti alat pengangkutan, truck, mobil, kendaraan roda dua, dan lain-lain.
5. Perabot, terdiri dari perabot kantor, perabot laboratorium, perabot
pabrik yang merupakan isi dari suatu bangunan. 6.
Inventaris peralatan, peralatan yang dianggap merupakan alat-alat besar yang digunakan dalam perusahaan, seperti inventaris kantor,
inventaris pabrik, inventaris laboratorium, inventaris gudang, dan lain-lain.
7. Prasarana. Perusahaan di Indonesia pada umumnya
mengklasifikasikan sarana seperti jalan, jembatan, pagar, dan lain- lain.
Universitas Sumatera Utara
7. Penyajian Aktiva Tetap dalam Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sejumlah pemakai. Tujuan laporan keuangan
adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Namun beberapa pemakai juga memerlukan dan berhak untuk memperoleh informasi tambahan disamping yang
tercakup dalam laporan keuangan. Agar laporan keuangan dapat dikatakan wajar maka salah satu
persyaratannya adalah full disclosure. Artinya laporan keuangan dapat menggambarkan posisi keuangan yang wajar, tidak menyesatkan dan tidak
menimbulkan kekeliruan apabila dibaca oleh pemiliknya. Menurut IAI 2002 : 1.3 laporan keuangan yang lengkap terdiri dari
komponen-komponen berikut: 1.
Neraca 2.
Laporan laba rugi 3.
Laporan perubahan ekuitas 4.
Laporan arus kas 5.
Catatan atas laporan keuangan Aktiva tetap perusahaan disajikan dalam laporan keuangan pada
komponen neraca dan berada pada sisi debet neraca. Menurut Sofyan S. Harahap 2002: 123, bentuk penyajian aktiva tetap didalam neraca yang umunya sering
digunakan dalam perusahaan adalah: 1.
Dineraca hanya dicantumkan nilai buku saja atau nilai cost aktiva tetap masing- masing dan kemudian dikurangi akumulasi penyusutan secara
gelobal.
Universitas Sumatera Utara
2. Informasi yang lebih lanjut dapat dibuat dalam catatan atas laporan
keuangan. Disini dapat dibuat nilai cost masing-masing dan akumulasi penyusutan masing-masing.
3. Informasi yang lebih lengkap dapat dilihat melalui lampiran daftar aktiva
tetap.
Berikut ini merupakan contoh penyajian aktiva dalam laporan keuangan:
Aktiva Tetap Tanah
Rp 100.000.000 Bangunan
250.000.000 Mesin
150.000.000 Kendaraan
125.000.000 Peralatan
75.000.000 Total Aktiva Tetap
Rp 700.000.000 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap 140.000.000
Total Aktiva Tetap Bersih Rp 560.000.000
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu Nama
dan Tahun
Penelitian Judul
Penelitian Perumusan Masalah
Hasil Penelitian
Sosa Suanti
Pasaribu 2006
Penerapan Pengakuan
dan Pengukuran
Aktiva Tetap pada
Rumah Sakit Haji
Medan Penelitian yang
dilakukan menyangkut permasalahan :
a. Apakah Penerapan
Pengakuan dan Pengukuran Aktiva
Tetap telah sesuai dengan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan No.16?
b. Bagaimana
Penerapan Dalam hasil penelitian
Sosa suanti Pasaribu mengambil kesimpulan
bahwa Penerapan Pengakuan dan
Pengukuran Aktiva Tetap pada Rumah Sakit Haji
Medan sudah sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan No.16. Penerapan Pengakuan dan
Pengukuran Aktiva Tetap
Universitas Sumatera Utara