iklan. Faktor-faktor pendorong seseorang melakukan social comparison, adalah karena adanya motivasi untuk mengevaluasi diri, adanya kebutuhan
mempertahankan citra diri yang positif dan adanya kebutuhan untuk meningkatkan diri Corcoran, Crusius, Mussweiler 2011.
Berdasarkan penjabaran diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa social comparison
tubuh adalah, kecenderungan individu untuk menggunakan orang lain sebagai objek pembanding untuk mengevaluasi kemampuan dan pendapat
individu terkait tubuhnya dengan tujuan mencapai dan memenuhi kebutuhan dasar seperti meningkatkan diri dan perbaikan diri terkait tubuhnya.
2. Aspek -aspek dari social comparison
1. Aspek social comparison oleh Festinger 1954 : a Aspek pendapat opinion, yaitu pendapat yang menjadi tolak ukur
perbandingan. Seorang
individu dapat
membandingkan pendapatnya sendiri dengan pendapat orang lain. Apabila pendapat
seseorang terkait penampilan menarik dan citra dirinya berbeda dengan pendapat orang lain, hal ini memiliki kecenderungan orang
tersebut merubah pendapatnya agar mendekati pendapat orang lain atau
melakukan sebaliknya,
pendapat orang
lain berubah
mendekati pendapatnya. Perbandingan ini bersifat dua arah. b Aspek kemampuan ability, yaitu adanya dorongan searah menuju
keadaan yang
lebih baik.
Individu membandingkan
kemampuannya dengan orang lain. Apabila kemampuan individu berbeda dengan orang lain, individu akan memiliki dorongan untuk
meningkatkan kemampuannya sehingga mencapai keadaan dimana perbedaan antara dirinya dengan orang lain menjadi sedikit dan
tidak berjarak. Dorongan ini bersifat searah, sehingga sehubungan dengan itu perubahan pendapat relatif mudah terjadi dari pada
perubahan kemampuan. 2. Aspek social comparison menurut Jones 2002 :
a Aspek tinggi tubuh height, yaitu individu membandingkan tinggi dirinya dengan tinggi rekan-rekannya seperti, tinggi pendek
tinggi sedang b Aspek berat tubuh weight, yaitu individu membandingkan ukuran
tubuhnya seperti, langsing ideal, kurus, gendut, tidak gendut, berat rata-rata
c Aspek bentuk tubuh shape, yaitu individu membandingkan bentuk tubuhnya dengan rekan rekannya seperti proporsi tulang
yang pas, bertubuh bongsor, bertubuh lebar, dan bertubuh kecil d Aspek wajah face, yaitu membandingkan fitur wajah seperti,
cantik, good looking, kulit wajah bagus, tidak berjerawat, dagu runcing atau tumpul
e Aspek gaya style, yaitu membandingkan dengan kemampuan berdandan dan berpakaian, serta atribut yang digunakan
dan terlihat pada teman seperti, keren, berpakaian bagus, pandai
berpakaian
Pada penelitian ini, aspek-aspek yang digunakan adalah aspek social comparison
Festinger 1954 karena menurut festinger social comparison mencangkup pencarian informasi dan melakukan penilaian tentang dirinya
terhadap orang lain, untuk mengetahui standar dari luar diri mereka yang digunakan untuk menilai kemampuan dan pendapat mereka, sehingga
menurut festinger 1945 kemampuan dan pendapat merupakan dasar dari sebuah
perbandingan. Aspek
yang kedua
adalah aspek
physical attractiveness
oleh Jones 2002, karena Fisher, Dunn dan Thompson 2002 mengatakan bahwa umpan balik yang negatif, rasa rendah diri yang
ditimbulkan dari standar masyarakat terhadap attractiveness merupakan alasan banyak kasus ketidakpuasan tubuh yang dimunculkan dari adanya
perbandingan. Berdasarkan aspek-aspek tersebut, disimpulkan bahwa aspek pada
social comparison yang digunakan oleh peneliti adalah berupa gabungan
dari dua aspek yang dipilih sesuai dengan tujuan penelitian, adapun aspek- aspek tersebut adalah sebagai berikut:
A. Aspek kemampuan
a Aspek kemampuan tinggi tubuh, yaitu perbandingan
yang dilakukan
oleh invidu
terhadap rekan-rekannya
dalam hal
kemampuan dan usaha untuk mendapatkan tinggi tubuh . b Aspek kemampuan berat tubuh, yaitu perbandingan yang dilakukan
individu terhadap rekan-rekannya dalam hal menjaga berat tubuhnya.
c Aspek kemampuan bentuk tubuh, yaitu perbandingan yang dilakukan oleh individu terhadap rekan-rekannya dalam hal
kemampuan membentuk tubuh. d Aspek kemampuan merawat bentuk wajah, yaitu perbandingan
terhadap rekan-rekannya dalam hal kemampuan merawat wajah. e Aspek kemampuan berpenampilan gaya, yaitu perbandingan
yang dilakukan oleh individu terhadap rekan-rekannya dalam hal berpenampilan atribut yang digunakan dan terlihat pada teman
seperti, keren, pandai berdandan, pandai berpakaian.
B. Aspek pendapat
a Aspek pendapat tentang tinggi tubuh, yaitu pendapat individu dalam
menilai dirinya
dan temannya
serta melakukan
perbandingan terhadap pendapat dirinya dengan pendapat rekan- rekannya dalam hal tinggi tubuh seperti memiliki tubuh yang
tinggi, pendek atau tinggi sedang. b Aspek pendapat tentang berat tubuh, yaitu pendapat individu dalam
menilai dirinya dan temannya serta melakukan perbandingan terhadap pendapat dirinya dengan pendapat rekan-rekannya dalam
hal ukuran tubuhnya seperti langsing ideal, kurus, gendut dan tidak gendut.
c Aspek pendapat tentang bentuk tubuh, yaitu pendapat individu dalam
menilai dirinya
dan temannya,
serta melakukan
perbandingan pendapat dirinya dengan pendapat rekan-rekannya
dalam hal bentuk tubuh seperti tubuh bongsor, tubuh lebar, dan tubuh kecil.
d Aspek pendapat tentang wajah, yaitu pendapat individu dalam menilai dirinya dan temannya serta melakukan perbandingan
pendapat dirinya dengan pendapat rekan-rekannya dalam hal merawat wajah seperti cantik, good looking, kulit wajah bagus,
dagu runcing, atau tumpul. e Aspek pendapat tentang gaya, yaitu pendapat individu dalam
menilai dirinya dan temannya, serta melakukan perbandingan pendapat dirinya dengan pendapat rekan-rekannya dalam hal
berpenampilan atau atribut yang digunakan dan terlihat pada teman seperti, keren, pandai berdandan, pandai berpakaian
3. Dampak dari social comparison adalah sebagai berikut :