Berdasarkan uraian teori diatas, disimpulkan bahwa anak usia 8-11 tahun adalah usia anak memasuki masa transisi menuju remaja. Usia ini didukung
oleh perubahan fisik, kognitif dan lingkup sosial anak.
B. KETIDAKPUASAN TUBUH 1. Citra Tubuh
Pandangan seseorang mengenai penampilan dan aspek tubuhnya didasarkan oleh persepsi mereka terhadap dirinya sendiri, kepercayaan dan
perasaan ini mengarah pada bagaimana orang lain melihat dia. Inilah yang disebut
dengan citra
tubuh body
image .
Thompson 2002
mendefinisikan citra tubuh sebagai gambaran internal seseorang terhadap penampilan luar, dan persepsi seseorang terhadap tubuhnya. Body Image
atau citra tubuh diartikan sebagai sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya yang dapat berupa penilaian postif dan penilaian negatif Cash
dan Pruzinsky, 2002. Sikap individu tersebut mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk, fungsi penampilan dan potensi tubuh saat
ini dan masa lalu yang berkesinambungan yang telah dimodifikasi oleh pengalaman terbaru saat ini pada setiap individu Stuart dan Sudeen,
dalam Keliat, 1992. Dengan demikian, menurut Waldman dkk 2013 citra tubuh terdiri dari dua komponen yaitu persepsi sensorik persepsi
dan sikap kognitif dan faktor-faktor afektif. Pada prosesnya citra tubuh merupakan cara seseorang mempersepsikan
tubuhnya dengan konsep ideal yang dimiliki pada pola kehidupan
setempat dan berhubungan dengan cara orang lain menilai tubuhnya Hurlock dalam Melliana, 2006. Akan tetapi, perspesi seseorang terhadap
tubuh juga dipengaruhi oleh sikap, keyakinan dan pikiran serta kesediaan mereka untuk melihat apakah diri mereka tergambar secara normal atau
telah terdistorsi saat mengestimasi ukuran tubuh Thompson, 2002. Oleh sebab itu, citra tubuh juga tergantung pada pandangan unik individu dan
kepribadiannya, karena kepribadian seseorang bisa memusatkan perhatian pada tubuh dengan cara mendistorsi realitas. Kepribadian juga dapat
menciptakan bias penilaian tentang ukuran bentuk tubuh dan memiliki konsekuensi kepada harga diri Thompson, 2002.
Sikap terhadap tubuh bisa saja positif dan negatif, tergantung bagaimana individu tersebut menghayatinya. Citra tubuh yang positif akan
menimbulkan kepuasan tubuh yang tinggi, sedangkan individu yang memiliki citra tubuh negatif akan memiliki kepuasan tubuh yang rendah
Cash dan Femming dalam Cash dan Pruzinsky, 2002. Gangguan citra tubuh merupakan pemikiran dan perasaan negatif seseorang mengenai
tubuhnya. Gangguan citra tubuh biasanya juga dikenal dengan istilah body image disturbance.
Ada dua jenis gangguan citra tubuh yaitu persepsi dan sikap Pallan, Hiam, Duda, Adab, 2011. Gangguan persepsi biasanya
melibatkan ketidakmampuan untuk menilai ukuran tubuh seseorang secara akurat, sedangkan sikap merupakan ketidakpuasan tubuh berupa persepsi
afektif atau sikap seseorang terhadap tubuh Garner Garfinkel dalam Massidda, 2010. Garner dan Grafinkel dalam Massidda, 2010 juga
mengatakan bahwa gangguan citra tubuh merupakan dua aspek yang terpisah yang dapat bekerja independen atau bersama-sama, sehingga
dapat saling mempengaruhi. Walaupun tidak ada definisi yang dapat diterima dan secara universal mengenai citra tubuh, tetapi Hsu dan
Sobkiewicz dalam Massidda, 2010 mengatakan bahwa perbedaan antara gangguan persepsi dan gangguan ketidakpuasan tubuh dijelaskan sebagai
berikut : 1 Dimensi perseptual mempresentasikan mental dari bentuk dan ukuran tubuh misalnya seseorang mempersepsikan dirinya memiliki tubuh
yang gendut padahal BMI menunjukkan individu tersebut memiliki berat ideal, sedangkan 2 Dimensi kognitif dan Emosional ketidakpuasan
tubuh mempresentasikan sikap, keyakinan, harapan dan perasaan terhadap tubuh, misalnya seseorang merasa tidak menyukai tubuh atau
bagian tubuhnya karena tidak sesuai dengan standar yang berlaku dimasyarakat.
Berdasarkan penjabaran teori diatas, disimpulkan bahwa citra tubuh merupakan suatu sikap individu terhadap tubuhnya, baik secara positif
maupun secara negatif, adapun sikap individu tersebut berkaitan dengan persepsi dan perasaan individu terhadap ukuran, bentuk, fungsi dan
potensi tubuhnya yang berkaitan juga terhadap pengalaman-pengalaman individu. Konsep positif dan negatif terhadap tubuh sangat bergantung
pada sikap, keyakinan, pikiran, kepribadian serta kesediaan individu melihat dirinya secara normal yang menciptakan citra tubuh positif atau
terdistorsi yang menciptakan citra tubuh negatif. Gangguan citra tubuh
bisa saja terjadi pada gangguan persepsinya mengenai ukuran dan bentuk tubuh, gangguan citra tubuh juga dapat berupa ketidakpuasan terhadap
bentuk dan ukuran tubuh yang mengakibatkan perasaan kecewa terhadap bentuk dan ukuran tubuh yang tidak sesuai dengan standar ideal
masyarakat.
2. Ketidakpuasaan Bentuk Tubuh
Rosen Reiter dalam Bestina, 2012, mengatakan ketidakpuasan pada bentuk tubuh adalah keterpakuan pikiran karena ada penilaian yang
negatif terhadap tampilan fisik dan adanya perasaan malu dengan keadaan fisik ketika berada di lingkungan sosial.
Grogan 1999 mendefinisikan ketidakpuasan tubuh sebagai pikiran dan perasaan yang negatif oleh seseorang terhadap tubuhnya.
Ketidakpuasan tubuh
berawal dari
seseorang yang
merasakan ketidaknyamanan pada tubuhnya, lalu membangun gambaran negatif
tentang tubuhnya secara terus menerus Maggie, Christopher, dan Jody, 2010.
Ketidakpuasan bentuk tubuh disebabkan adanya kesenjangan antara bentuk tubuh ideal yang didasarkan budaya atau bentuk tubuh
aktual dengan tubuh yang dimiliki Asri dan Setasih 2004. Menurut Ogden dalam Adlard 2006 ketidakpuasan tubuh adalah
perbedaan antara penilaian individu mengenai ukuran tubuh ideal dan ukuran tubuh mereka yang sebenarnya, yang muncul ketika individu