G. Landasan Teori
Hand sanitizer merupakan sediaan antiseptik yang dapat digunakan
untuk membersihkan tangan dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mencuci tangan Simonne, 2005. Hand sanitizer bekerja membunuh
mikroorganisme transient yang ada di permukaan kulit tangan. Sediaan ini disukai karena praktis dan singkat dalam pengaplikasiannya, kerja yang efektif, dan
nyaman bagi penggunanya Traore, dkk.2007. Formulasi sediaan hand sanitizer menggunakan bahan aktif alkohol
mulai digantikan dengan bahan aktif alami karena alkohol dapat menyebabkan iritasi dan kekeringan pada aplikasi yang berulang pada kulit Retnosari dan
Isadiartuti, 2006. Minyak atsiri jeruk bergamot Citrus bergamia dapat dimanfaatkan sebagai alternatif zat aktif sediaan hand sanitizer karena aktivitas
antimikroba yang dimilikinya. Minyak atsiri jeruk bergamot diketahui memiliki kemampuan antifungi terhadap jamur Candida sp. Romano dkk, 2005, serta
aktivitas antibakteri terhadap bakteri Campylobacter jejuni, Escherichia coli, Listeria monocytogenes, Bacillus cereus,
dan Staphylococcus aureus Fisher dan Phillips, 2006. Aktivitas antimkroba tersebut diketahui berasal dari senyawa
linalool yang terdapat di dalam minyak atsiri jeruk bergamot Fisher dan Phillips, 2006.
Sediaan hand sanitizer dapat diformulasikan menjadi bentuk sediaan gel. Gel merupakan sistem semisolid terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel
anorganik kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan Dirjen POM, 1995. Konsistensi sediaan gel disusun oleh suatu polimer yang
mengembang dalam solven hingga batas konsentrasi tertentu, atau yang biasa dikenal dengan istilah gelling agent. Salah satu polimer yang dipakai untuk
gelling agent adalah Carbopol yang tersusun dari monomer asam akrilik.
Carbopol sebagai gelling agent akan meningkatkan viskositas sediaan dari sediaan gel yang terbentuk Troy dan Beringer, 2006. Senyawa humektan juga
ditambahkan pada sediaan gel untuk mempertahankan kelembapan dan kandungan air pada sediaan Allen dan Howard, 2014. Humektan bersifat
higroskopis dan bersifat menurunkan viskositas dari sediaan gel yang terbentuk Schueller dan Romanowski, 1999.
Terkait uraian di atas, diperlukan adanya optimasi formula sediaan gel hand sanitizer
minyak atsiri jeruk bergamot dengan gelling agent Carbopol serta humektan propilen glikol supaya didapatkan sediaan yang memiliki sifat fisik dan
stabilitas yang baik. Optimasi dilakukan menggunakan desain faktorial dua faktor, yakni Carbopol dan propilen glikol.
H. Hipotesis