Perilaku Konsumen LANDASAN TEORI

e. Hasil Konsumen mengevaluasi apakah alternatif yang dipilih memenuhi kebutuhan dan harapan segera sesudah produk digunakan. 4. Tipe-tipe perilaku pembelian konsumen Assael Philip Kotler, 2005 membedakan empat jenis perilaku pembelian konsumen berdarkan tingkat keterlibatan pemebeli dan tingkat perbedaan merek yaitu: Tabel II.1 Jenis Perilaku Pembelian Kosumen Keterlibatan Tinngi Keterlibatan Rendah Perbedaan Antar Merek Besar Perilaku pembelian yang kompleks Perilaku pembelian yang mencari variasi Perbedaan Antar Merek Kecil Perilaku pembelian dengan pengurangan penyesuaian Perilaku pembelian karena kebiasaan a. Perilaku pembelian yang kompleks Yaitu perilaku pembelian dimana konsumen terlibat penuh dalam proses pembelian dan menyadari penuh perbedaan merek-merek. Perilaku ini terjadi pada barang yang berharga mahal, jarang dibeli, beresiko dan menggambarkan ekspresi diri yang tinggi. Pembeli ini akan melalui proses belajar. Pertama mengembangkan keyakinan menggenai produknya, lalu sikap dan kemudian membantu pilihan pembelian yang dipikirkan masak-masak. b. Perilaku pembelian dengan pengurangan penyesuaian Perilaku pembelian diamana konsumen terlibat tinggi dalam proses pembelian tetapi menganggap bahwa perbedaan antar merek tinggi. Perilaku ini terjadi pada barang yang mahal, jarang dibeli dan beresiko. c. Perilaku pembelian karena kebiasaan Dalam hal ini konsumen mempunyai keterlibatan rendah dalam pemilihan merek produk. Contohnya adalah pembelian garam, gula. Mereka hanya pergi ke toko dan mengambil sembarang merek. Jika mereka ternyata tetap meraih merek yang sama, kejadian ini lebiih merupakan kebiasaan belaka daripada loyalitas yang kuat terhadap suatu merek. Konsumen tampaknya memiliki keterlibatan rendah terhadap produk- produk murah dan sering dibeli. d. Perilaku pembelian dengan mencari variasi Perilaku pembelian dimana keterlibatan konsumen rendah dan mereka mengetahui perbedaan antar merek. Dalam situasi tersebut konsumen sering melakukan peralihan merek. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen merupakan hal penting bagi suatu perusahaan. Maka sering terlihat slogan- slogan “Pelanggan adalah raja”. Kata kepuasan satisfaction berasal dari bahasa Latin “satis” artinya cukup baik, memadai dan “facio” yang artinya melakukan atau membuat. Kepuasan itu tidak hanya diindikasikan dengan keuntungan yang diperoleh baik untuk perusahaan maupun konsumen. Kepuasan itu juga merupakan perasaan yang menyenangkan Wikie, 1994. Berikut ini akan lebih dijelaskan mengenai konsep kepuasan konsumen: 1. Pengertian Kepuasan bisa diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu memadai Tjiptono, 2001.Pada dasarnya kepuasan konsumen itu suatu keadaan dimana kebutuhan keinginan dan harapan konsumen dapat terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi Nasution, 2005. Day Tjiptono, 2005 mengatakan kepuasan itu terlihat dari respon konsumen terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang dipersepsikan antara harapan awal atau standar kinerja tertentu dengan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah peemerolehan produk. Kotler 2000 mengatakan bahwa kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja produk yang dia rasakan dengan harapannya. Jadi ingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI harapan. Wikie 1994 mendefinisikan kepuasan konsumen sebagai tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa. Kepuasan merupakan tingkat perasaan konsumen yang diperoleh setelah konsumen melakukan atau menikmati sesuatu. Kepuasan konsumen merupakan perbedaan antara yang diharapkan di dalam usaha memenuhi harapan konsumen Mowen, 2001. Sementara dalam pandangan Engel 1990 menyatakan bahwa “Kepuasan pelanggan merupakan evaluasi pumabeli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan pelanggan sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil tidak memenuhi harapan.” Kepuasan konsumen sangat bergantung pada persepsi dan harapan konsumen. Gasperz Nasution, 2005 mengatakan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan harapan konsumen, adalah sebagai berkut: a. Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal-hal yang dirasakan konsumen ketika sedang mencoba melakukan transaksi dengan produsen produk perusahaan. b. Pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi produk dari perusahaan maupun pesaing-pesaingnya. c. Pengalaman dari teman-teman, komunikasi melalui iklan dan pemasaran mempengaruhi persepsi konsumen. Dari beragam pengertian kepuasan konsumen di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan konsumen merupakan tanggapan perilaku berupa evaluasi atau penilaian konsumen terhadap penampilan kinerja suatu barang atau jasa yang dirasakan konsumen dibandingkan dengan keinginan, kebutuhan dan harapan terhadap produk atau jasa tersebut. Hal ini yang dapat menimbulkan kepuasan konsumen, pembelian ulang dan loyalitas. Dan kepuasan konsumen ini sangat dipengaruhi oleh persepsi dan harapan konsumen terhadap suatu produk atau jasa. 2. Komponen-komponen dasar dalam kepuasan konsumen Giese dan Cote 2000 mengatakan bahwa ada banyak definisi kepuasan konsumen namun tetap mengacu kepada tiga komponen umum yang dapat mengidentifikasikan kepuasan konsumen, yakni: a. Respon: tipe dan intensitas Kepuasan konsumen merupakan respon emosional dan juga kognitif. Intensitas responnya mulai dari yang sangat puas dan menyukai produk tersebut sampai sikap yang apatis terhadap suatu produk. b. Fokus Fokus pada performasi objek disesuaikan dengan beberapa standar. Nilai standar ini secara langsung berhubungan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dengan produk konsumsi keputusan berbelanja, penjual dan toko. c. Waktu respon Respon terjadi pada waktu tertentu setelah konsumsi setelah pemilihan produkjasa berdasarkan pengalaman akumulatif. Sebagaqi tambahannya durasi kepuasan mengarah kepada berapa lama respon kepuasan itu berakhir. 3. Ciri-ciri konsumen yang puas Kotler 2000 mengatakan bahwa ciri-ciri konsumen yang puas adalah, sebagai berikut: a. Loyal terhadap produk Konsumen yang terpuaskan cenderung akan menjadi loyal. Konsumen yang puas terhadap produk yang dikonsumsinya akan mempunyai kecenderungan untuk membeli ulang dari produsen yang sama. Keinginan untuk membeli ulang karena aanya keinginan untuk mengulang pengalaman yang baik dan menghindari pengalaman yang buruk. b. Adanya komunikasi dari mulut yang bersifat positif Kepuasan adalah merupakan faktor yang mendorong adanya komunikasi dari mulut ke mulut word of mouth communication yang bersifat positif. Hal ini dapat berupa rekomendasi kepada calon konsumen yang lain dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengatakan hal-hal yang baik mengenai produk dan perusahaan yang menyediakan produk. c. Perusahaan menjadi pertimbangan utama ketika membeli produk lain. Hal ini merupakan proses kognitif ketika adanya kepuasan. 4. Tipe-tipe kepuasan dan ketidakpuasan konsumen Stauss dan Neuhaus Tjiptono, 2005, membedakan tiga tipe kepuasan dan dua tipe ketidakpuasan, yakni: a. Demanding customer satisfaction Tipe ini merupakan yang akif. Adanya emosi positif dari konsumen, yakni optimism dan kepercayaan. b. Stable customer satisfaction Konsumen dengan tipe ini memiliki tingkat aspirasi pasif dan perilaku yang menuntut. Emosi positifnya terhadap penyedia jasa bercirikan steadiness dan trust dalam relasi yang terbina saat ini. Konsumen menginginkan segala sesuatunya tetap sama. c. Resigned customer satisfaction Kosumen dalam tipe ini juga merasa puas. Namun kepuasannya bukan disebabkan oleh pemenuhan harapan, namun lebih didasarkan pada kesan bahwa tidak realistis untuk berharap lebih. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI