Berikut tabel perbandingan antara anak aktif dan anak hiperaktif menurut Zaviera 2014:15-18:
Tabel 2.1 Perbedaan Anak Hiperaktif dan Anak Aktif
Anak Hiperaktif Anak Aktif
Tidak fokus Fokus perhatian kuat
Menentang Lebih penurut
Destruktif Konstruktif
Tak kenal lelah Ada waktu lelah
Tanpa tujuan Ada tujuan
Tidak sabar dan usil Lebih sabar
Intelektualitasnya remdah Dan intelektualitas tinggi
4. Penyebab ADHD
Penyebab pasti ADHD sampai saat ini belum diketahui. Ada beberapa teori tentang faktor yang mempengaruhi ADHD. Genetika menjadi salah satu faktor
penting dalam munculnya perilaku ADHD. Menurut Farone dkk dan Smalley dkk satu pertiga keluarga anak ADHD memiliki gangguan Sutardjo dan Sugiarmin,
2010:22. Jadi, jika orangtua mengidap ADHD, anak-anaknya memiliki resiko ADHD sebesar 60 Biederman dalam Sutardjo dan Sugiarmin, 2010:22.
Sedangkan berdasarkan penelitian, Paternotte dan Buitelaar mengungkapkan jika faktor genetik pada anak kembar dan anak adopsi tampak bahwa faktor genetik
atau keturunan ini membawa peranan sekitar 80 Wiyani, 2014:170. Anak dengan dengan orangtua penyandang ADHD memiliki delapan kali kemungkinan
memiliki resiko mendapatkan anak ADHD. Namun sampai saat ini belum diketahui gen spesifik yang membawa sifat tersebut.
Berikut Azmira dalam memaparkan teori penyebab hiperaktif 2015:32-33: “
Beberapa teori mengatakan bahwa penyebab hiperaktif adalah disfungsi dopamin pada saraf otak. Teori ini merupakan teori yang
paling mendekati kebenaran. Gangguan produksi dopamin menyebabkan gangguan perilaku dan konsentrasi secara langsung. Anak hiperaktif
diduga mengalami abnormalitas dopamin sehingga tidak dapat fokus terhadap sesuatu dan tidak dapat memberikan respon tindakan yang
sesuai dengan rangsangan. Teori lain mengatakan bahwa peningkatan dopamin selalu berbanding lurus dengan peningkatan agreivitas dan
hiperaktivitas.
“ Dopamin merupakan salah satu bentuk neurotransmiter Azmira, 2015:32
senyawa kimia yang bertugas mengangkut rangsangan impuls dari sel neuron ke sel neuron berikutnya. Neurontransmiter dopamin bertugas menghantarkan impuls
yang berhubungan dengan sensasi emosi, tingkah laku, dan beberapa proses psikologis. Selain itu hormon adrenalin juga berpengaruh terhadap tingkah laku
anak. Menurut Amira 2015:33 anak hiperaktif memiliki hormon adrenalin yang yang berlebih sehingga tanpa disadari, dirinya ingin terus bergerak dan
menurunkan kontrol diri seorang anak. Akibatnya kegiatan yang dilakukan selalu di luar batas dan sulit untuk berkonsentrasi.
Selain dopamin dan genetik, riwayat kehamilan juga menjadi salah satu penyebab anak menderita ADHD. Azmira 2015:35 menjelaskan jika apa yang
dikonsumsi ibu hamil, gaya hidup yang dijalani, serta psikologis ibu sangat berpengaruh terhadap perkembangan janin. Ia juga menjelaskan jika 80
perkembangan otak dilakukan pada masa kehamilan, jika ibu terinfeksi suatu penyakit pada saat hamil akan menghambat perkembangan otak pada janin. Jika
hambatan terjadi pada pembentukan neurotransmitter dopamin salah satu kemungkinan yang terjadi adalah anak akan lahir dengan kelainan ADHD. Faktor
yang menghambat perkembangan otak pada janin antara lain jika ibu hamil mengalami stres, mengkonsumsi kafein, terkena paparan radiasi dan rokok, serta
mengkonsumsi alkohol. Riwayat persalinan juga menjadi salah satu penyebab
ADHD. Menurut Azmira 2015:38, kesalahan saat berlangsungya persalinan dapat mengakibatkan cacat otak pada bagian frontal yang dapat menyebabkan
kelainan tertentu seperti perubahan tingkah laku. Persalinan yang buruk dapat mengakibatkan perubahan metaboloisme otak yang berakibat fatal yang dapat
menyebabkan anak mengalami hiperaktif. Selain penyebab yang telah dijelaskan di atas, Azmira menambahkan jika
faktor lingkungan dan faktor makanan menjadi penyebab anak mengalami ADHD 2015:38-39. Lingkungan yang buruk seperti lingkungan perokok dipercaya
menyebabkan perubahan perilaku dan konsentrasi yang menjadi tidak terarah. Selain rokok, kurang tidur diduga menjadi salah satu faktor kelainan hiperaktif
dan inatensi. Menurut Azmira 2015:39 makanan memang tidak memengaruhi ADHD secara langsung. Penelitian mengenai keterlibatan makanan kurang sehat
seperti
junk food,
mengandung pestisida, dan bahan kimia belum menunjukkan hasil yang tepat terhadap perubahan dopamin pada otak. Pengaruh makanan
kurang sehat terhadap perubahan perilaku merupakan asumsi yang berkaitan pengaruh makanan tersebut terhadap kerusakan otak secara umum. Sejauh ini
seberapa banyak dan bahan makanan apa saja yang berpengaruh langsung terhadap ADHD belum diketahui.
Dari paparan di atas dapat diketahui jika ADHD dapat disebabkan oleh faktor kelainan genetik, dopamin, riwayat kehamilan, lingkungan dan makanan yang
dikonsumsi
2.1.1.2 Alat Peraga
1. Pengertian Alat Peraga