49
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian dan pengembangan atau research and development RD. Borg and Gall dalam
Setyosari, 2013: 222 mengemukakan bahwa penelitian pengembangan merupakan suatu proses yang dipakai dengan tujuan mengembangkan dan memvalidasi produk
pendidikan. Terdapat beberapa langkah di dalam penelitian pengembangan. Sugiyono 2014: 297 mengemukakan prosedur penelitian pengembangan Borg and
Gall ada 10 langkah yaitu: 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi desain, 5 revisi desain, 6 uji coba produk, 7 revisi produk,
8 uji coba pemakaian, 9 revisi produk, dan 10 produksi masal. Berikut adalah sepuluh langkah prosedur penelitian R D menurut Borg and Gall dalam
Sugiyono, 2015: 407.
Gambar 3.1 Bagan Langkah-Langkah Penelitian Pengembangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penjelasan mengenai sepuluh langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall dalam Sugiyono, 2010: 407-426 adalah sebagai berikut:
1. Potensi dan Masalah Penelitian dapat berangkat dari potensi dan masalah. Potensi adalah
segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Masalah merupakan merupakan penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang
terjadi. Masalah ini dapat diatasi melalui RD dengan cara meneliti sehingga dapat ditemukan suatu model, pola atau sistem penanganan terpadu yang efektif
jika dilakukan melalui penelitian dan pengembangan. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik. Data
tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, tetapi bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain atau dokumentasi laporan kegiatan dari
perorangan atau instansi tertentu yang masih up to date. 2. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data dilakukan dengan mengumpulkan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang
diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Mengatasai masalah membutuhkan metode penelitian, metode penelitian yang digunakan tergantung
permasalahan dan ketelitian tujuan yang ingin dicapai. Fungsi dari pengumpulan data bagi peneliti sendiri adalah untuk menentukan metode yang
akan dipilih dalam penentuan tujuan dari penelitian yang akan dilakukan seorang peneliti.
3. Desain Produk Penelitian research and development menghasilkan produk yang
bermacam-macam. Hasil akhir dari kegiatan penelitian dan pengembangan adalah berupa desain produk baru yang lengkap dengan spesifikasinya. Desain
produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya.
4. Validasi Desain Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah
rancangan produk sesuai dengan kebutuhan permasalahan yang akan ditangani. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar
atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang sudah dirancang tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai desain tersebut,
sehingga selanjutnya dapat dikatahui kelemahan dan kekuatannya. 5. Revisi Desain
Desain produk yang telah divalidasi oleh para ahli, maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut kemudian dicoba untuk dikurangi
dengan cara perbaikan desain, yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang akan menghasilkan produk tersebut.
6. Uji Coba Produk Pengujian dapat dilakukan dengan eksperimen, yaitu dengan
membandingkan efektivitas sistem kerja lama dengan yang baru. Eksperimen dapat dilakukan dengan cara membandingkan dengan keadaan sebelum dan
sesudah memakai sistem baru. 7. Revisi Produk
Setelah dilakukan uji coba maka selanjutnya peneliti akan melakukan analisis data sesuai dengan teknik analisis data yang telah ditentukan. Langkah
selanjutnya yaitu merevisi desain produk sesuai dengan kelemahan yang didapat. Setelah desain produk direvisi, maka perlu dilakukan uji coba produk
yang sesungguhnya. 8. Uji Coba Pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil dan mungkin ada revisi yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk tersebut diterapkan dalam
lingkup lembaga pendidikan yang luas. 9. Revisi Produk
Revisi produk ini dilakukan apabila dalam pemakaiannya terdapat kekurangan dan kelemahan. Dalam uji pemakaian sebaiknya pembuat produk
selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk, untuk mengetahui kelemahan- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelemahan yang ada, sehingga dapat digunakan untuk penyempurnaan dan pembuatan produk baru lagi.
10. Pembuatan Produk Masal Pembuatan produk masal adalah langkah terakhir dalam penelitian
pengembangan. Langkah ini dilakukan apabila produk yang dihasilkan telah dinyatakan efektif setelah dilakukan uji coba dan layak untuk di produksi masal.
Penelitian pengembangan yang baik memang harus menerapkan kesepuluh langkah yang menjadi pedoman penelitian pengembangan menurut Sugiyono
2014: 426. Pada penelitian ini peneliti hanya menerapkan tujuh yaitu revisi produk dari sepuluh langkah yang menjadi pedoman peneliti, dikarenakan
ketujuh langkah tersebut sudah mencangkup seluruh langkah pengembangan tes hasil belajar yang dilakukan peneliti. Kemudian produksi produk hanya
dilakukan terbatas yaitu soal yang dinyatakan efektif dan layak untuk digunakan.
B. Setting Penelitian