produk lebih banyak, dan segmentasi pasarnya menjadi lebih luas. Rangkuti, 2004: 125-126.
Dalam penelitian ini, variabel perluasan merek diukur melalui empat indikator, yaitu : pengetahuan merek induk, persepsi kualitas perceived
quality, inovatif innovativeness, konsistensi konsep merek.
4. Persepsi Kualitas Merek Brand Perceived Quality
Aaker dan Tjiptono 2005:40 menyatakan bahwa persepsi kualitas merek adalah penilaian konsumen terhadap keunggulan atau superioritas
produk secara keseluruhan. Sementara Durianto, Sugiarto Sitinjak 2004:96 menerangkan bahwa persepsi kualitas merek adalah persepsi
pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan.
Zeithaml dalam Killa 2008:417 menyebutkan persepsi kualitas merek sebagai penilaian subyektif konsumen tentang keunggulan atau kelebihan
produk secara keseluruhan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persepsi kualitas merek adalah persepsi atau penilaian pelanggan terkait
dengan keunggulan suatu produk atau jasa secara keseluruhan. Zeithaml dalam Killa 2008:417 mengidentifikasi bahwa persepsi
kualitas merek merupakan komponen dari nilai merek. Oleh karena itu, persepsi itu, persepsi kualitas merek yang tinggi akan mendorong
pelanggan untuk memilih merek perusahaan dibandingkan merek pesaing lainnya. Sementara itu Garvin dalam Durianto, Sugiarto Sitinjak
2004:98 menyebutkan bahwa terdapat tujuan dimensi dari persepsi kualitas merek, meliputi:
a. Kinerja : melibatkan berbagai karakteristik operasional yang utama, karena faktor kepentingan pelanggan berbeda satu sama lain,
seringkali pelanggan mempunyai sikap yang berbeda dalam menilai atribut-atribut kinerja ini.
b. Pelayanan : mencerminkan kemampuan memberikan pelayanan pada produk tersebut.
c. Ketahanan : mencerminkan umur ekonomis dari produk tersebut. d. Keandalan : konsistensi dari kinerja yang dihasilkan suatu produk dari
suatu pembelian ke pembelian berikutnya. e. Karakteristik produk : bagian-bagian dari produk yang ditambahkan
untuk membedakan dari produk pesaing. f.
Kesesuaian dengan spsifikasi : merupakan pandangan mengenai kualitas proses manufaktur tidak ada cacat produk sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditentukan dan teruji. g. Hasil : mengarah kepada kualitas yang dirasakan dan melibatkan
enam dimensi sebelumnya. Jika perusahaan tidak dapat menghasilkan otput produk yang baik maka kemungkinan produk tersebut tidak akan
mempunyai atribut kualitas lain yang penting. Faktor yang mempengaruhi persepsi kualitas mengacu pada pendapat
David A. Garvin dalam Rangkuti, 2004, dimensi persepsi kualitas dibagi
menjadi tujuh, yaitu : kinerja, pelayananan, ketahanan, karakteristik produk, kesesuaian dengan spesifikasi, dan hasil akhir.
Ada lima nilai yang dapat menggambarkan persepsi kualitas Durianto, dkk, 2004, yaitu :
1 Alasan untuk membeli Persepsi kualitas yang baik dapat membantu semua elemen
program pemasaran menjadi lebih efektif. Apabila persepsi kualitas tinggi, kemungkinan besar periklananan dan promosi yang dilakukan
akan efektif. 2 Diferensiasi atau Posisi
Persepsi kualitas suatu merek akan berpengaruh untuk menentukan posisi merek tersebut dalam persaingan. Berkaitan
dengan persepsi kualitas, apakah merek tersebut terbaik atau hanya kompetitif terhadap merek – merek lain.
3 Harga Optimum Penentuan harga optimum yang tepat dapat
membantu perusahaan untuk meningkatkan persepsi kualitas merek tersebut.
Harga optimum dapat meningkatkan laba dan memberikan sumber daya untuk reinvestasi pada merek tersebut.
4 Minat Saluran Distribusi Pengecer, distributor, dan berbagai pos saluran lainnya lebih
menyukai untuk memasarkan produk yang disukai oleh konsumen,
dan konsumen lebih menyukai produk dengan persepsi kualitas yang baik.
5 Perluasan Merek Merek dengan persepsi kualitas yang kuat akan memiliki peluang
sukses yang lebih besar dalam melakukan kebijakan perluasan merek. Menurut Durianto, dkk 2004, terdapat dimensi – dimensi yang
mempengaruhi kualitas suatu produk, antara lain : 1
Performance, yaitu karakteristik operasional produk yang utama. 2
Features, yaitu elemen sekunder dari produk atau bagian tambahan dari produk.
3 Conformance with Specifications, yaitu tidak ada produk yang cacat.
4 Reliability, yaitu konsistensi kinerja produk.
5 Durability, yaitu daya tahan sebuah produk.
6 Serviceability, yaitu kemampuan memberikan pelayanan sehubungan
dengan produk. 7
Fit and Finish, yaitu menunjukkan saat munculnya atau dirasakannya kualitas produk.
Dalam penelitian ini, variabel persepsi kualitas diukur melalui lima indikator, yaitu : alasan untuk membeli, diferensiasi atau posisi, harga
optimum, minat saluran distribusi, perluasan merek.
5. Loyalitas Merek Brand Loyalty a. Pengertian Loyalitas