Teori Menetapkan Lokasi Usaha Faktor-Faktor Lokasi

1. Ketepatan waktu, para pegawai datang ke tempat kerja tepat waktu, tertib dan teratur, dengan begitu dapat dikatakan disiplin kerja baik. 2. Menggunakan peralatan dan perlengkapan dengan baik, sikap hati-hati dalam menggunakan peralatan dan perlengkapan, dapat menunjukkan bahwa seseorang memiliki disiplin kerja yang baik, sehingga peralatan dan perlengkapan dapat terhindar dari kerusakan. 3. Tanggung jawab yang tinggi, pegawai yang senantiasa menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya sesuai dengan prosedur dan bertanggung jawab atas hasil kerja, dapat pula dikatakan memiliki disiplin kerja yang baik. 4. Ketaatan terhadap aturan tempat bekerja. 5. Pegawai memakai seragam, menggunakan kartu tanda pengenal identitas, membuat ijin bila tidak masuk kerja, juga merupakan cerminan dari disiplin yang tinggi. 2.1.4. Lokasi 2.1.4.1. Pengertian Lokasi Bisnis Dalam buku ajar Pengantar Bisnis, Lokasi bisnis adalah tempat yang menjadi pusat kegiatan bisnis, baik teknis, administrasi, ataupun manajerial.Lokasi juga juga mempengaruhi sukses atau tidaknya bisnis. Berdasarkan pengertian lokasi di atas, maka dalam penelitian ini, lokasi merupakan tempat yang menjadi pusat bagi kegiatan-kegiatan dari suatu usaha bisnis dan yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang melingkupinya.

2.1.4.2. Teori Menetapkan Lokasi Usaha

Salah satu teori menetapkan lokasi usaha adalah seperti yang dikemukakan oleh Paul D. Converse, 1958 dalam Buchari Alma, 2001 : 107 yang disebut Hukum Pemilihan Tempat Toko Law Of Retail Trade Movement. Hukum ini menyatakan bahwa konsumen umumnya tertarik untuk belanja ke toko atau ke lokasi yang mempunyai banyak jenis dan persediaan barang dagangan, dan Universitas Sumatera Utara memiliki reputasi sebagai lokasi yang memiliki barang bermutu dengan harga bersaing. Berdasarkan teori di atas, maka dalam hal ini, peneliti menggunakan teori tersebut untuk digunakan dan ditujukkan kepada lokasi usaha bimbingan belajar. Dimana umumnya konsumen dalam hal ini siswa tertarik untuk bimbingan belajar ke tempat bimbingan belajar yang mempunyai berbagai metode dan program bimbingan belajar yang sesuai, dan memiliki reputasi sebagai lokasi yang strategis dengan harga bersaing.

2.1.4.3. Faktor-Faktor Lokasi

Dalam hal ini, terdapat beberapa faktor dari lokasi, yaitu sebagai berikut : 1. Faktor Hubungan Pasar Ini berhubungan dengan strategi pasar yang harus dipertimbangkan berdasarkan penempatan fasilitas usaha. Ramalan permintaan membantu untuk menentukan pasar barang atau jasa. Keputusan lokasi harus diperhitungkan berdasarkan lokasi dan tingkat permintaan untuk setiap produk barang atau jasa, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Menurut Rini Dwiastuti, dkk 2013 :140, keputusan dalam hal ini, misalnya memutuskan untuk memilih lokasi yang nyaman di suatu daerah yang lalu lintasnya padat dan dilengkapi dengan areal parkir yang luas. Dalam hal ini, kemudahan untuk dijangkaunya suatu lokasi usaha oleh konsumen dapat mempengaruhi jumlah konsumen potensial dan pendapatan usaha. Strategi pemasaran merupakan faktor penting untuk dipertimbangkan bersama dengan faktor-faktor operasi pada waktu lokasi telah ditetapkan. Mahmud Machfoedz, 2007 :167 2. Karakteristik Demografis Ini berhubungan dengan keadaanstruktur penduduk berdasarkan usia, jenis kelamin, tempat tinggal, dsb yang akan berpengaruh terhadap bentuk, mutu, dan jumlah barang atau jasa yang akan diproduksi dan dijual yang ditentukan oleh Universitas Sumatera Utara tingkatan pendapatan, pekerjaan, dan pendidikan. Perbedaan ini akan menentukan daya beli konsumen. Demikian pula selera dan mode barang atau jasa yang mereka senangi dipengaruhi oleh faktor tersebut. Jadi jalannya suatu usaha harus menetapkan tipe konsumen mana yang akan mereka layani. Jika telah diketahui, maka masyarakat dapat dievaluasi dengan membedakan karakteristik demografisnya, yaitu : - Kekuatan daya beli dari pembeli potensial. - Apa pekerjaan dan dimana mereka bekerja. - Kendaraan yang mereka gunakan. - Usia. - Status keluarga. - Kegiatan konsumen pada waktu libur. Karakteristik konsumen di atas harus selalu diperhatikan, karena jika masyarakat berubah, maka cara konsumsi mereka berubah pula. 3. Kondisi Ekonomi Keadaan ekonomi ini dapat diukur dengan menilai hasil bidang pekerjaan pada masyarakat yang mencerminkan kesempatan kerja, pendapatan, dan pertumbuhan penduduk setempat. Kekuatan daya beli suatu masyarakat dicerminkan oleh : - Jumlah orang yang bekerja dan jenis pekerjaannya - Jumlah penerimaan dan rata-rata gaji per keluarga - Jumlah dan kecenderungan deposito di bank - Jumlah nilai harta yang ada di rumah masing-masing. Universitas Sumatera Utara 4. Kecenderungan Penghasilan Penduduk Usaha di bidang jasa sebaiknya ditempatkan di lokasi penduduk yang mempunyai pendapatan tetap, apalagi bila jumlahnya besar. Hal ini dimaksudkan agar mengatasi masalah pembayaran terhadap produk barang atau jasa di dalam masyarakat karena tentu usaha di bidang jasa tidak mau menjual produk barang atau jasa secara kredit. Dengan demikian, maka akan timbul rasa saling mempercayai dan tanggung jawab sesama. 5. Persaingan Apakah persaingan ini baik atau tidak bagi suatu usaha, sangat tergantung kepada kemampuan dan kinerja dari pihak-pihak dalam usaha tersebut. Banyaknya suatu usaha sejenis yang berlokasi pada satu tempat dan menjadi pusatnya akan menarik banyak konsumen. Lokasi pesaing juga dapat berpengaruh terhadap tingkat disukai atau tidaknya suatu lokasi. Adanya saingan ini akan menjadi tantangan dan membangkitkan ambisi suatu usaha untuk mengatasi para saingannya. 6. Iklim Sosial dan Perdagangan. Dalam memilih lingkungan masyarakat tertentu untuk mendirikan usaha bisnis, maka dipertimbangkan apakah di lingkungan tersebut baik pula dipakai untuk rumah tinggal. Faktor ini akan sangat menunjang keberhasilan usahanya. Dengan demikian, mereka akan menampilkan diri secara lebih luas di masyarakat sekitarnya. Kemudian perlu dipertimbangkan segala fasilitas yang ada di lingkungannya seperti bank, angkutan umum, perusahaan jasa, dan fasilitas listrik, air, telepon, dan sebagainya. Juga perlu dipertimbangkan fasilitas lainnya seperti sekolah, mesjid, tempat hiburan, dan rumah sakit, atau klinik kesehatan, yang juga cukup menunjang keberhasilan bisnis. Buchari Alma, 2001 : 105 Universitas Sumatera Utara 2.1.5. Bimbingan Belajar 2.1.5.1. Pengertian Bimbingan Belajar

Dokumen yang terkait

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN SISWA DALAM MEMILIH BIMBINGAN BELAJAR DI GANESHA Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Siswa Dalam Memilih Bimbingan Belajar Di Ganesha Operation Surakarta.

0 1 11

PENDAHULUAN Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Siswa Dalam Memilih Bimbingan Belajar Di Ganesha Operation Surakarta.

0 1 8

NASKAH PUBLIKASI Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Siswa Dalam Memilih Bimbingan Belajar Di Ganesha Operation Surakarta.

1 3 27

TANGGAPAN PESERTA DIDIK TERHADAP PENYELENGGARAAN BIMBINGAN BELAJAR DI GANESHA OPERATION MEDAN (STUDI KASUS PESERTA DIDIK SMA GANESHA OPERATION UNIT HAYAM HURUK MEDAN).

0 6 25

Pengaruh Pelayanan, Disiplin Kerja dan Lokasi Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Memilih Bimbingan Belajar Ganesha Operation Jl. Hayam Wuruk No. 7 ABC Medan

0 1 24

Pengaruh Pelayanan, Disiplin Kerja dan Lokasi Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Memilih Bimbingan Belajar Ganesha Operation Jl. Hayam Wuruk No. 7 ABC Medan

0 0 2

Pengaruh Pelayanan, Disiplin Kerja dan Lokasi Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Memilih Bimbingan Belajar Ganesha Operation Jl. Hayam Wuruk No. 7 ABC Medan

0 0 7

Pengaruh Pelayanan, Disiplin Kerja dan Lokasi Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Memilih Bimbingan Belajar Ganesha Operation Jl. Hayam Wuruk No. 7 ABC Medan

1 4 19

Pengaruh Pelayanan, Disiplin Kerja dan Lokasi Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Memilih Bimbingan Belajar Ganesha Operation Jl. Hayam Wuruk No. 7 ABC Medan

0 0 3

Pengaruh Pelayanan, Disiplin Kerja dan Lokasi Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Memilih Bimbingan Belajar Ganesha Operation Jl. Hayam Wuruk No. 7 ABC Medan

0 0 24