Peranan Usaha Kecil Dalam Perekonomian

penting dalam pembangunan ekonomi nasional karena unit usahanya sangat banyak dan menyerap tenaga kerja yang besar. Peran penting usaha kecil merupakan wahana utama dalam penyerapan tenaga kerja juga sebagai penggerak roda ekonomi serta pelayanan masyarakat. Tidak kurang pentingnya, industri kecil juga memberikan manfaat sosial yang sangat berarti bagi perekonomian. Manfaat pertama, industri kecil dapat menciptakan peluang yang luas dengan pembiayaan yang relatif murah.Manfaat kedua, industri kecil turut memberikan peranan dalam peningkatan dan mobilisasi tabungan domestik. 10 Panji Anoraga dan Djoko Sudantoko, Koprasi kewira Usahaan dan Usaha Kecil, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, Cet.I, h. 24 Ini dimungkinkan oleh kenyataan bahwa industri kecil cendrung memperoleh modal dari tabungan pengusa itu sendiri, atau dari tabungan keluarga dan kerabatnya. Adapun manfaat sosial yang ketiga, industri kecil mempunyai kedudukan komplementer terhadap industri besar dan sedang, karena industri kecil menghasilkan produk yang relatif murah dan sederhana, yang biasanya tidak dihasilkan oleh industri besar.

3. Masalah- masalah yang dihadapi Usaha Kecil

Peran usaha kecil di Indonesia memang diakui sangat penting didalam perekonomian nasional, terutama dalam aspek-aspek, seperti peningkatan kesempatan kerja, pemerataan pendapatan, pembangunan ekonomi pedesaan dan peingkatan ekspor nonmigas. Tetapi selain itu juga usaha kecil menghadapi berbagai kendala baik internal usaka kecil itu sendiri maupun kendala ekternal. Secara umum selalu dikatakan bahwa masalah yang dihadapi usaha kecil di Indonesia adalah keterbatasan modal, pemasaran, bahan baku, tenaga kerja penguasaan teknologi, manajemen, organisasi dan lainnya. Namun tidak semua usaha kecil menghadapi masalah yang sama karena sangat tergantung pada kondisi perusahaan masing-masing. 11 11 Ibid Dari sisi pengusaha, perbankan masih menghadapi permasalahan dalam pemberian pembiayaan. Umumnya usaha kecil memiliki tingkat kelayakan yang masih rendah, akibat adanya keterbatasan pada aspek pemasaran, teknik produksi manajemen dan organisasi. Pada umumnya mereka belum mampu menerima persyaratan secara teknis, antara lain berkaitan dengan penyediaan perizinan dan jaminan. 12 Dari sisi perbankan, kendala yang muncul adalah sukarnya memperoleh usaha kecil yang layak, tingginya biaya transaksi, tingginya resiko dan terbatasnya sumber daya manusia dan jaringan kantor cabang bank. 13 Bagi kebanyakan bank terlebih yang biasa membiayai koperasi seringkali diliputi kehawatiran kegagalan pembiayaan untuk usaha kecil. Tingkat kehawatiran sering kali dinyataka dalam berbagai alasan utama resiko dan tidak adanya agunan. Padahal sekarang terbukti bahwa pembiayaan kepada pengusaha sama besarnya mengandung resiko yang sama bahkan dapat menyeret bank kepada kebangkrutan. 14