masalah teratasi klien mengatakan ingin masalah teratasi masalah teratasi

2. Menyediakan pakaian pasien ditempat yang mudah untuk dijangkau 3. Memberi bantuan dalam berpakaian jika diperlukan 4. Memfasilitasi klien untuk menyisir rambutnya sendiri 5. Mempertahankan privasi klien ketika klien berpakaian - Rambut tertata dengan baik - Klien masih belum berpakaian secara mandiri

A: masalah teratasi

sebagian

P: Dalam 1x8 jam klien akan

mampu menunjukkan perawatan diri: berpakaian dengan indikator 5. Rencana tindakan selanjutnya: 1. Bantuan perawatan diri: berpakaian

3. Kamis

05-06-2014 Bantuan perawatan diri eliminasi : 1. Membantu pasien ke kamar mandi 2. Membantu membuka pakaian klien saat melakukan eliminasi 3. Mempertahankan privacy klien selama melakukan eliminasi 4. Memfasilitasi alat kebersihan eliminasi setelah selesai melakukan eliminasi 5. Membantu untuk membersihkan atau menyiram kamar mandi

S: klien mengatakan ingin

melakukan eliminasi O: − Eliminasi klien berjalan dengan baik setelah dibantu berpindah ke kamar mandi − Klien belum mampu melakukan hygiene eliminasi dengan benar − Klien belum mampu menyiram toilet setelah melakukan eliminasi

A: masalah teratasi

sebagian P: Dalam 1x8 jam klien akan mampu menunjukkan Universitas Sumatera Utara setelah selesai. perawatan diri: eliminasi dengan indikator 5. Rencana tindakan selanjutnya: 1. Bantuan perawatan diri : eliminasi

4. Kamis

05-06-2014 Bantuan perawatan diri makan: 1. Membuka penutup makanan. 2. Memberi tempat, dan posisi yang nyaman kepada klien untuk makan. 3. Menggunakan peralatan makan yang tidak mudah pecah jika diperlukan S: O: − Klien menghabiskan porsi makanannya dengan baik − Klien masih memerlukan bantuan orang saat makan

A: masalah teratasi

sebagian

P: Dalam 1x8 jam klien akan

mampu menunjukkan perawatan diri: makan dengan indikator 5. Rencana tindakan selanjutnya: 1. Bantuan perawatan diri: makan

5. Kamis

05-06-2014 Surveilans kulit : 1. Mengobservasi perbedaan warna, kehangatan, bengkak, pulsasi, teksture, edema dan ulkus. 2. Memonitor adanya ruam dan luka lecet pada kulit 3. Memeriksa kesesakan dari dari pakaian S: - O: − Perbedaan warna kulit masih tampak, − Lecet pada kulit belum sembuh, kulit yang terkelupas mulai utuh dengan baik. Universitas Sumatera Utara 4. Membersihkan kulit dengan sabun anti bacteri yang cocok. Manajemen area penekanan : 1. Berikan tindakan untuk mencegah keparahan yang lebih lanjut seperti terlalu lama berbaring, membuat jadwal perpindahan posisi 2. Jaga tempat tidur klien tetap bersih dan kering. 3. Ubah imobilisasi pasien setiap 2 jam menurut jadwal yang telah ditentukan. Pemberian Obat: Memberikan obat kulit anti radang hidrocortisol sesuai dengan resep dokter pada area kulit yang rusak.

A: masalah teratasi

sebagian P : Dalam 1x8 jam klien akan mampu menunjukkan integritas jaringan : kulit dan membran mukosa yang dibuktikan oleh indikator 5 Rencana tindakan selanjutnya: 1. Survelians kulit. 2. Manajemen area penekanan 3. Pemberian obat Universitas Sumatera Utara 48

BAB III PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar Riskesdas tahun 2007 diagnosa keperawatan jiwa yang paling sering muncul dari sejumlah 1.168 penduduk, dengan jumlah penduduk dewasa adalah 817 jiwa. Angka gangguan mental emosional diperkirakan sebanyak 148 jiwa dari 200 jiwa. Angka tersebut meningkat hampir 45 dari angka gangguan jiwa tingkat nasional yaitu 0,46. Masalah keperawatan pada klien gangguan jiwa yaitu, harga diri rendah, isolasi sosial, waham, resiko bunuh diri, perilaku kekerasanrisiko perilaku kekerasan dan defisit perawatan diri. Dari masalah keperawatan tersebut yang paling sering ditemukan adalah masalah defisit perawatan diri, sebanyak 18 orang 100 klien mengalami defisit perawatan diri. Menurut penelitian Rochmawati 2008, yang dilakukan dengan metode serial kasus terhadap responden yang berjumlah 18 orang klien gangguan jiwa 9 skizofrenia, 5 retardasi mental dan 4 demensia dengan defisit perawatan diri . Hasil yang ditemukan adalah persentase terbesar jenis kelamin klien adalah laki-laki, yaitu 11 orang klien 61,1 yang terdiri dari 8 orang klien 44,4 skizofrenia dan 3 orang klien 16,7 retardasi mental. Usia klien yang mengalami defisit perawatan diri terbanyak adalah 21- 40 tahun, yaitu 10 orang klien 55,6, yang terdiri dari 8 orang klien 44,4 skizofrenia dan 2 orang klien 11,1 retardasi mental. Sebagian besar klien tidak menikah, yaitu 11 orang klien 61,1, yaitu 6 orang klien 33,3 skizofrenia dan 5 orang klien 27,8 retardasi mental. Sebagian besar klien berpendidikan dasar SD, yaitu sebanyak 6 orang klien 33,3, yang terdiri dari 2 orang klien 11,1 skizofrenia, 1 orang klien 5,6 retardasi mental dan 3 orang klien 16,7 demensia. Klien tidak bekerja sebanyak 11 orang klien 61,1, yaitu 3 orang klien 16,7 skizofrenia, 4 orang klien 22,2 retardasi mental dan 4 orang klien 22,2 demensia. Lama menderita sakit 10 tahun, sebanyak 11 orang klien 61,1, yang terdiri dari 7 orang klien 38,9 skizofrenia, 1 orang klien retardasi mental dan 3 orang klien 16,7 demensia, dan sebanyak 15 orang klien 83,3 dirawat selama 3 bulan, yaitu 8 orang klien 44,4 skizofrenia, 3 orang klien 16,7retardasi mental dan 4 orang klien 22,2 demensia. Kedua artikel diatas menuliskan diagnosa keperawatan yang muncul bukan dengan menggunakan NANDA 2012. Penulisan diagnosa keperawatan yang tepat seharusnya menggunakan NANDA 2012. Namun artikel tersebut diambil hanya Universitas Sumatera Utara