sebagai  penyedia  data  untuk  membahas  studi  kasus  mengenai  bagaimana sikap terhadap jinamee tinggi.
E. UJI
VALIDITAS, UJI
DAYA BEDA
AITEM, DAN
UJI RELIABILITAS
1. Uji Validitas
Azwar  2003  mendefinisikan  validitas  tes  atau  validitas  alat  ukur adalah  sejauh  mana  tes  itu  mengukur  apa  yang  dimaksudkannya  untuk
diukur,  artinya  derajat  fungsi  mengukurnya  suatu  tes  atau  derajat kecermatan suatu tes. Untuk mengkaji validitas alat ukur dalam penelitian
ini,  peneliti  melihat  alat  ukur  berdasarkan  arah  isi  yang  diukur  yang disebut  dengan  validitas  isi  content  validity.  Dalam  penelitian  ini,
validitas  alat  ukur  ditentukan  melalui  pendapat  profesional  professional judgement  dalam  proses  telaah  soal.Pengujian  validitas  ini  dilakukan
dengan  cara  analisis  rasional  atau  professional  judgement  dengan  dosen pembimbing dan pihak-pihak yang ahli di bidangnya.
Tabel 1. Distribusi Aitem Skala Sikap Sebelum Uji Coba
Komponen Favourable
Unfavorable Jumlah
Aitem Bobot
Kognitif 1, 2, 4, 7, 11,
13, 14, 15, 20, 21, 33
3, 6, 8, 9, 17, 19, 25, 27
19 44,1
Afektif 10, 22, 34, 36,
37 16, 26, 29, 31,
42, 43 11
25,5
Konatif 5, 12, 18, 24,
28, 32, 35, 38 23, 30, 39, 40,
41 13
30,2
Total 43
100
2. Uji Daya Beda Aitem
Pengujian  reliabilitas  terhadap  hasil  ukur  skala  dilakukan  bila aitem-aitem  yang terpilih lewat prosedur analisis aitem telah dikompilasi
menjadi  satu.  Reliabilitas  mengacu  kepada  konsistensi  atau  kepercayaan hasil  ukur,  yang  mengandung  makna  kecermatan  pengukuran  Azwar,
2003. Daya beda aitem diperoleh dengan cara mengkorelasikan skor aitem
dengan  skor  total.  Koefisien  korelasi  aitem  dengan  skor  total  harus signifikan,  untuk  memperoleh  skor  total  digunakan  teknik  korelasi
PearsonProduct  Moment  Azwar,2003.  Semakin  tinggi  korelasi  positif antara skor aitem dengan skor total maka semakin tinggi pula konsistensi
antara  aitem  tersebut  dengan  skor  total  yang  diperoleh,  sehingga  daya bedanya  juga  semakin  tinggi.  Bila  koefisien  korelasinya  rendah  atau
mendekati 0 nol, maka berarti fungsi aitem tersebut tidak cocok dengan fungsi  alat  ukur  tes  dan  daya  bedanya  tidak  baik.  Apabila  korelasi
berharga negatif, maka dapat diartikan terdapat cacat pada aitem tersebut. Penghitungannyadilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 20
for  windows.Batasan  nilai  indeks  daya  beda  item  dalam  penelitian  ini adalah  0,3,  sehingga  setiap  item  yang  memiliki  harga  kritik  ≥  0,3  saja
yang akan digunakan dalam pengambilan data yang sebenarnya.
Tabel 2. Distribusi Aitem Skala Sikap Setelah Uji Coba
Komponen Favourable
Unfavorable Jumlah
Aitem Bobot
Kognitif 1
, 2, 4, 7, 11, 13, 14, 15, 20,
21, 33 3, 6, 8, 9, 17,
19, 25, 27 19
44,18
Afektif 10, 22, 34, 36,
37
16, 26, 29, 31, 42, 43