53
C. Metode Sumber Data
Data yang digunakan untuk penelitian ini berupa :
1. Data primer
Data yang langsung dikumpulkan dari tempat penelitian berupa kuisioner yang disebar dan dibagikan ke calon kandidat
sampel didalam perusahaan. Skala merupakan ukuran sikap responden dalam menanggapi atau menjawab setiap pertanyaan
dalam instrument penelitian. skala sikap yang akan digunakan untuk kuisioner tersebut adalah skala likert, skala likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang kejadian atau gejala sosial, Riduwan dan Kuncoro 2011 : 20.
Tingkat skala likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Sangat Setuju SS = Diberi Bobot skor 5
Setuju S = Diberi Bobot skor 4
Netral N = Diberi Bobot skor 3
Tidak Setuju TS = Diberi Bobot skor 2
Sangat Tidak Setuju STS = Diberi Bobot skor 1 2. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan secara tidak langsung dari sumbernya. Data sekunder biasanya telah
dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan
54 kepada masyarakat pengguna Sugiyono dalam Adhian 2011. Data
sekunder dari penelitian ini diperoleh dari Jurnal, Skripsi, Buku Buku Referensi dan Laporan Hasil kerja internal perusahaan yang
dibutuhkan dan dapat di jangkau oleh peneliti.
D. Metode Analisis
Untuk menunjang proses analisis maka alat pengukur data harus terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Jika pertanyaan sudah
valid dan reliable, berarti pertanyaan tersebut sudah bias digunakan untuk mengukur faktornya.
1. Uji Validitas Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk menguji
kevalidan kuisioner yang akan di sebar kepada para responden. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan dalam
kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut Ghozali dalam Adhian 2010.
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Uji validitas
dilakukan pada setiap butir instrument atau butir pertanyaan yang terkait dengan variable dengan menggunakan metode
sekali ukur one shot method. Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :
a. Jika r
hitung
positif dan r
hitung
r
tebel
, maka butir pertanyaan tersebut valid.
55 b. Jika r
hitung
negatif atau r
hitung
r
hitung
, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid. Pratisto dalam
Djatmiko 2009 Untuk memperoleh hasil yang valid dai uji valisitas peneliti
menggunakan fasilitas softwere SPSS Statistical Package for Social Science.
2. Uji Reliabilitas Setelah setiap instrumen valid melalui uji validitas maka
setiap instrumen juga harus memenuhi syarat Reliability atau instrument tersebut harus memiliki ketepatan dan dapat
dipercaya. Hasil pengukuran yang reliable hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok
subyek yang sama diperoleh hasil yang relative sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek memang belum berubah.
Menurut Ghozali dalam Anoki 2012, Dalam uji reliabilitas terdapat dua cara perhitungan, yaitu :
a. Repeated Measure atau pengukuran ulang yaitu seorang akan disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang
berbeda, dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya
b. One shot atau pengukuran sekali disini pengukuran hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan
56 pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban
pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur realibilitas dengan uji statistik Cronbach alpha α. Suatu
konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbatch Alpha 0,60. Realibilitas yang kurang
dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan realibitias dengan cronbach’s alpa 0,8 atau diatasnya
adalah baik.
3. Analisis Jalur Path Analysis Analisis jalur yang dikenal sebagai Path Analysis
dikembangkan pertama pada tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright. Ridwan dan Kuncoro 2011
menatakan bahwa model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variable dengan tujuan
mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variable bebas eksogen terhadap variable
eksogen. Ridwan dan Kuncoro 2011 : 2 menyatakan, terdapat
beberapa asumsi dasar untuk melakukan penelitian dengan metode path analysis :
57 a. Hubungan antar variabel harus bersifat linier.
b. Model penelitian memiliki hubungan kausalitas dengan panah satu arah one-way casual flow, tidak ada
hubungan kausalitas terbalik. c. Variabel endogen minimal dalam skala interval
d. Instrument penelitian harus valid dan reliable e. Menggunakan sampel probability sampling yaitu
tekhnik pengambilan sampel untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk
dipilih menjadi anggota sample. f. Model penelitian yang dilakukan dibangun berdasarkan
kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan kasualitas anar variabel yang diteliti.
Setelah asumsi dasar tersebut diatas dapat dipenuhi sebagai dasar penelitian metode path analysis maka, maka tahap awal
dalam penerapan model path analysis yaitu dengan merumuskan persamaan model structural dan diagram jalur
berdasarkan kajian teroritis. Berdasarkan diagram jalur yang digambarkan sebagai berikut :
58 Gambar 3.1
Model Struktur Penelitian
Tekhnik analisis jalur ini akan digunakan dalam menguji besarnya sumbangan kontribusi yang ditunjukan oleh
koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kasual antar variabel X
1
, X
2
, terhadap Y serta dampaknya terhadap Z. Analisis korelasi dan regresi menjadi dasar dari perhitungan
analisis jalur. Ridwan dan Kuncoro 2011 : 16 menyatakan bahwa pada
dasarnya koefisien jalur path adalah koefisien regresi yang distandarisasikan yaitu koefisien regresi yang dihitung dari
basis data yang telah di set dalam angka baku atau Z-score data yang diset dengan nilai rata-rata = 0 dan standar deviasi =
X1
X2 Y
Z
ZX1
= H2
ZX2
= H4
ZY
= H3
Z
yx1
= H6
yx2
= H7
y
R
2 yx1x2
= H5
R
2 zyx1x2
= H1
R
1.2
59 1. Koefisien jalur yang distandarkan standardized path
coefficient ini digunakan untuk menjelaskan besarnya pengaruh bukan memprediksi variabel bebas terhadap
variabel lain yang diberlakukan sebagai variabel terikat. Khsusus untuk program SPSS menu analisis regresi,
koeisien yang distandarkan standardized path coefficient dikenal dengan nilai Beta. Jika ada diagram jalur sederhana
mengandung satu unsur hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat, maka koefisien path-nya adalah sama dengan
koefisien korelasi r sederhana.
a. Menguji dengan analisis Jalur 1. Merumuskan hipotesis simultan
Terdapat dua hipotests statistik secara simultan yang dirumuskan dalam penelitian ini, sebagai berikut:
Ha : Pzyx
1
x
2
= Pzyx
1
x
2
= 0 Ho : Pzyx
1
x
2
= Pzyx
1
x
2
≠ 0
Ha : Pyx
1
x
2
= Pyx
1
x
2
= 0 Ho : Pyx
1
x
2
= Pyx
1
x
2
≠ 0
60 Kaidah pengujian hipotesis menggunakan tabel F, dengan kaidah :
a. Nilai F hitung Lebih Besar dari pada nilai F tabel F
hitung
≥ F
tabel
dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima artinya Signifikan
b. Nilai F hitung Lebih Besar dari pada nilai F tabel F
hitung
≤ F
tabel
dengan demikian Ho diterima artinya tidak Signifikan
Kaidah pengujian signifikansi, dengan kaidah; a. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan
nilai probabilitas Sig. atau 0,05 ≤ Sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
b. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig. atau 0,05 ≥ Sig, maka Ho ditolak
dan Ha diterima, artinya signifikan.
2. Merumuskan persamaan struktural Berdasarkan dua hipotesis diatas maka diketahui persamaan
structural, sebagai berikut :
61 Tabel 3.1
Persamaan Struktur secara simultan No
Hubungan antar Variabel
Persamaan 1
X1 dan X2 secara simultan terhadap Y
= +
+
2
X1, X2, Y secara simultan terhadap Z
= +
+ +
3. Pengujian secara individual antar variabel Uji secara individual ditunjukan oleh tabel coefficient.
Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik :
Ha= pyx
1 ;
Ho= pyx
1
= 0
;
Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus :
1
=
1 1
Pengujian signifikansi yang digunakan untuk mencari generalisasi dari hubungan variabel baik secara
simultan maupun parsial. Ialah : a Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas sig atau 0,05 ≤ sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan
62 b Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai
probabilitas sig atau 0,05 ≥ sig, maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya signifikan.
E. Operasional Variabel Penelitian 1. Pengertian Variabel