82 Kepuasan Kerja
0,829 Reliabel
Kinerja 0,743
Reliabel
Berdasarkan tabel 4.10 diatas dikatehui bahwa semua variabel memiliki koefisiensi alpha diatas 0,6 sehingga dapat
dikatakan bahwa semua konsep pengukur masing masing variabel dari masing masing kuisioner adalah reliable.
D. Uji Hipotesis Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan tekhnik analisis jalur path analysis, analisis jalur digunakan untuk menguji besarnya sumbangan pengaruh
langsung dan tidak langsung yang diwujidkan oleh koefisien jalur dari hubungan kausal antar variabel X
1
, X
2
terhadap Y serta dampaknya terhadap Z. Adapun alat menghitung dari analisi jalur untuk menghasilkan koefisien
jalur adalah dengan cara meminjam hitungan analisis korelasi dan regresi sebagai dasar perhitungannya.
Dalam uji hipotesis penelitian ini terdapat dua model pengujian Hipotesis yaitu pengujian model hipotesis Model 1 yang merupakan pengujian
pengaruh variabel X
1
, X
2
, Y terhadap Z secara langsung maupun tidak langsung. Serta, pengujian hipotesis model 2 yang merupakan pengujian
pengaruh variabel X
1
, dan X
2
terhadap Z baik secara langsung ataupun tidak langsung.
1. Uji Hipotesis Penelitian Model-1 a. Pengujian Hipotesis Model-1 Secara Keseluruhan
83 Dalam Pengujian Secara Keseluruhan ini akan diuji secara
simultan seberapa besar pengaruh Variabel Program Pelatihan X
1
, Kepuasan Kompensasi X
2
, dan Kepuasan kerja Y terhadap Z secara. Sehingga meghasilkan rumusan hipotesis
sebagai berikut : Ho : Program pelatihan, kepuasan kompensasi dan kepuasan
kerja tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
Ho : Program pelatihan, kepuasan kompensasi dan kepuasan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Dari rumusan hipotesis tersebut diatas, maka diketahui
persamaan structural model-1 nilai Pengaruh dari variabel
independen terhadap variabel dependent diperoleh dari nilai
Beta pada analisis Regresi yang dilakukan sehingga membentuk struktur persamaan model-1 seperti dibawah ini :
= 1 +
2 + +
Berdasarkan rumus persamaan diatas maka diketahui bentuk diagram koefisien jalur model-1 yaitu :
X1
X2 Y
Z
ZX1
R12
ZX2
Z
R
2 zyx1x2
84 Gambar 4.1
Hubungan Struktur X
1
, X
2
, dan Y Terhadap Z model-1
Berdasarkan Variabel yang akan diuji meliputi Pengaruh langsung ataupun tidak langsung variabel Program Pelatihan X
1
, Kepuasan Kompensasi X
2
, dan Kepuasan kerja Y terhadap Kinerja Karyawan Z. Untuk menguji hal tersebut maka akan
ditunjukan hasil uji Korelasi dan hasil uji Regresi yang terdiri dari Model Summary, ANOVA, dan Coeficients yang akan ditunjukan
sebagai berikut : Tabel 4.11
Hasil Uji Korelasi Antar Variabel
Correlations
Kinerja_Z Pelatihan_
X1 Kepuasan_Ko
mpensasi_X2 Kepuasan_
Kerja_Y Pearson
Correlation Kinerja_Z
1.000 .570
.623 .665
Pelatihan_X1 .570
1.000 .226
.345 Kepuasan_Kompensasi_X2
.623 .226
1.000 .753
Kepuasan_Kerja_Y .665
.345 .753
1.000 Sig. 1-tailed Kinerja_Z
. .000
.000 .000
Pelatihan_X1 .000
. .041
.003 Kepuasan_Kompensasi_X2
.000 .041
. .000
Kepuasan_Kerja_Y .000
.003 .000
. N
Kinerja_Z 60
60 60
60 Pelatihan_X1
60 60
60 60
85
Kepuasan_Kompensasi_X2 60
60 60
60 Kepuasan_Kerja_Y
60 60
60 60
Berdasarkan tabel 4.11 diatas yang mengambarkan hasil uji korelasai antar variabel diketahui bahwa variabel pelatihan X
1
dan variabel kepuasan kompensasi X
2
memiliki korelasi masing- masing 0,345 dan 0,753 terhadap variabel kepuasan kerja Y.
Sementara itu variabel pelatihan X
1
dan variabel kepuasan kompensasi X
2
memiliki korelasi masing-masing 0,570 dan 0,623 terhadap variabel kinerja Z, serta variabel kepuasan kerja Y
memiliki korelasi sebesar 0,665 terhadap variabel kinerja Z
Tabel 4.12 Tabel Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of
the Estimate Change Statistics
R Square Change
F Change df1 df2 Sig. F
Change 1
.785
a
.616 .596
1.781 .616
29.968 3 56
.000 a. Predictors: Constant, Kepuasan_Kerja_Y, Pelatihan_X1, Kepuasan_Kompensasi_X2
b. Dependent Variable: Kinerja_Z
Berdasarkan tabel 4.12 menunjukan bahwa koefisien determinasi yang digunakan untuk melihat kemampuan variabel
independen dalam menerangkan variabel dependen, dimana nilai R
Squere
sebesar 0,616 yang dapat diartikan bahwa variabel pelatihan, kepuasan kompensasi dan kepuasan kerja mampu
86 mempengaruhi kinerja sebesar 61,6 sedangkan sisanya sebesar
38,4 dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Tabel 4.13 Tabel ANOVA
ANOVA
b
Model df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 3
95.094 29.968
.000
a
Residual 56
3.173 Total
59 a. Predictors: Constant, Kepuasan_Kerja_Y, Pelatihan_X1, Kepuasan_Kompensasi_X2
b. Dependent Variable: Kinerja_Z
Untuk membuktikan Hipotesis penelitian Model-1 yang telah diketahui sebelumya dapat dilihat berdasarkan Tebel 4.13
diketahui bahwa nilai F sebesar 29,968 dengan F tabel ditentukan dari df = 3 dan df2 = 56 60-3-1, maka didapat besaran F tebel
2,77. Nilai F hitung Lebih Besar dari pada nilai F tabel dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, artinya Program Pelatihan,
Kepuasan Kompensasi, dan Kepuasan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Nilai F hitung secara manual dapat dihitung melalui rumus :
= − − 1.
1 − Diketahui bahwa :
n jumlah sampel = 60
87 k jumlah variabel independent
= 3 R
2 yx1yx2
R
square
= 0,616 Maka :
= 50 − 3 − 1. 0,616
3. 1 − 0,616 = 29,968
Sementara itu berdasarkan Tebel 4.13 diketahui bahwa nilai probabiliotas Sig. yang dihasilkan sebesar 0,000. Dengan
menggunakan taraf signifikansi 5 0,05 diperoleh nilai
probabilitas lebih kecil dari 0,05. Hal ini membuktikan bahwa dalam penelitian ini variabel program pelatihan, kepuasan
kompensasi dan kepuasan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel kinerja karyawan, atau dapat
dikatakan bahwa berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya Ho ditolak dan Ha Diterima sehingga dapat dilakukan
uji secara individual. Diterima atau ditolaknya Ho atau Ha berdasarkan pada uji
signifikansi analisis jalur dengan membandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig dengan dasar
pengambilan keputusan sebagai berikut : 1. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas Sig yang dihasilkan dalam perhitungan atau 0,05 ≤ Sig., maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak
signifikan.
88 2. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai
probabilitas Sig yang dihasilkan dalam perhitungan atau 0,05 ≤ Sig., maka Ho ditolek dan Ha diterima, artinya signifikan.
b. Pengujian Hipotesis Secara Individual Untuk menguji pengaruh secara individual baik secara
parsial maupun simultan antara Program Pelatihan, Kepuasan kompensasi, dan kepuasan kerja terhadap variabel dependent yaitu
Kinerja karyawan, dapat mengunakan tabel Coefficients berdasarkan analisis Regresi dengan program SPSS, seperti pada
gambaran tabel dibawah ini : Tabel 4.14
Tabel Coefficients berdasarkan uji regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
15.391 2.621
5.873 .000
Pelatihan_X1 .307
.068 .398 4.509
.000 Kepuasan_Kompensasi_X2
.143 .057
.315 2.501 .015
Kepuasan_Kerja_Y .207
.093 .290 2.219
.031 a. Dependent Variable: Kinerja_Z
1. Program Pelatihan X
1
Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap Kinerja Karyawan Z
Uji secara individual ditunjukan oleh Tabel 4.14 Coefficients. Hipotesis penelitian yang akan diuji
dirumuskan menjadi hipotesis berikut :
89 Tabel 4.15
Tabel Hipotesis Pengaruh Program Pelatihan X
1
terhadap Kinerja Karyawan Z Hipotesis
Statistik Hipotesis Kalimat
Ho : p
ZX1
= 0 Program Pelatihan tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja karyawan
Ha : p
ZX1
Program Pelatihan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
karyawan
Dari hasil perhitungan pada tabel 4.14 diketahui bahwa t hitung untuk variabel pelatihan X
1
memiliki nilai sebesar 4,509 dengan nilai probabilitas sebesar
0,000. Dengan menggunakan taraf signifikansi 5 0,05 diketauhi bahwa nilai probabilitas 0,000 lebih
kecil dari 0,05 berarti Ho ditolak dan Ha diterima.
Sehingga didapati bahwa dalam penelitian ini program pelatihan berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja karyawan.
2. Kepuasan Kompensasi X
2
Berpengaruh secara Signifikan terhadap Kinerja Karyawan Z
Uji secara individual ditunjukan oleh Tabel 4.14 Coefficients. Hipotesis penelitian yang akan diuji
dirumuskan menjadi hipotesis berikut : Tabel 4.16
90 Tabel Hipotesis Pengaruh Kepuasan
Kompensasi X
2
terhadap Kinerja Karyawan Z
Hipotesis Statistik
Hipotesis Kalimat Ho : p
ZX1
= 0 Kepuasan
Kompensasi tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan
Ha : p
ZX1
Kepuasan Kompensasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
karyawan
Dari hasil perhitungan pada tabel 4.14 diketahui bahwa t hitung untuk variabel kepuasan kompensasi
X
2
memiliki nilai sebesar 2,501 dengan nilai probabilitas sebesar 0,015. Dengan menggunakan taraf
signifikansi 5 0,05 diketauhi bahwa nilai probabilitas 0,015 lebih kecil dari 0,05 berarti Ho
ditolak dan Ha diterima. Sehingga didapati bahwa dalam penelitian ini kepuasan kompensasi
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan.
3. Kepuasan Kerja Y Berpengaruh secara Signifikan terhadap Kinerja Karyawan Z
Uji secara individual ditunjukan oleh Tabel 4.14 Coefficients. Hipotesis penelitian yang akan diuji
dirumuskan menjadi hipotesis berikut : Tabel 4.17
91 Tabel Hipotesis Pengaruh Kepuasan Kerja Y
terhadap Kinerja karyawan Z Hipotesis
Statistik Hipotesis Kalimat
Ho : p
ZX1
= 0 Kepuasan Kerja tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja karyawan
Ha : p
ZX1
Kepuasan Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan
Dari hasil perhitungan pada tabel 4.14 diketahui bahwa t hitung untuk variabel kepuasan kerja Y
memiliki nilai sebesar 2,219 dengan nilai probabilitas sebesar 0,031. Dengan menggunakan taraf signifikansi
5 0,05 diketauhi bahwa nilai probabilitas 0,031 lebih kecil dari 0,05 berarti Ho ditolak dan Ha diterima.
Sehingga didapati bahwa dalam penelitian ini kepuasan kerja berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan penjelasan tebel Model Summary 4.12, Tabel ANOVA 4.13 dan Tabel Coefficients pada tabel 4.14 dapat
diketahui kerangka hubungan kasual empiris antara X
1
, X
2
, dan Y terhadap Z, yang dapat dihasilkan sebuah rumus persamaan
struktur pada Model-1, iketahui rumus Persamaan yang telah Dibuat :
= 1 +
2 + +
92
= 0,398 1 + 0,315 2 + 0,290 + 0,6196
Nilai
nilai pengaruh sisa Diperoleh dari nilai R
2 zy.x1.x2
atau nilai R
square
dapat dilihat pada tabel Model summary
4.12, yang kemudian dimasukan mengunakan rumus : = 1 − R
. .
= 1 − 0,616 = 0,384
= 0,61967 Berdasarkan rumus persamaan struktur model-1 yang
dihasilkan, maka dapat diagram jalur hubungan pada model-1 antara variabel X
1
, X
2
dan Y terhadap Z, yaitu :
Gambar 4.2 Hubungan Struktur X
1
, X
2
dan Y terhadap Z model-1
c. Memaknai Hasil Analisi Jalur pada Struktur Model-1 X1
X2 Y
Z
ZX1
= 0,398
ZX2
= 0,315 ZX1 =
Z = 0,6196
R
2 zyx1x2
= 0,616 R
1.2
= 0,275
93 Berdasarkan hasil perhitungan secara keseluruhan, maka
dapat dimaknai pengaruh variabel independen terhadap variabel dependent pada model-1 sehingga memberikan informasi secara
objektif sebagai berikut : 1. Besarnya pengaruh program pelatihan X
1
dan kepuasan kompensasi X
2
berpengaruh secara simultan yang langsung mempengaruhi variabel kinerja
karyawan Z adalah berdasarkan nilai R
square
sebesar 0,616 = 61,6 dan pengaruh sisa
sebesar 0,384 1-0,616 atau sebesar 38,4 dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Secara manual nilai koefisien determinan pengaruh
X
1
, X
2
dan Y secara simultan terhdap Z dapat diperoleh dari nilai R
square
= R
YX1X2
dengan rumus :
= .
+ .
+ .
= 0,398. 0,570 + 0,315. 0,623 + 0,290. 0,665
= 0,22686 + 0,196245 + 0,19285 = 0,615955
94 2. Besarnya pengaruh Program pelatihan X
1
secara langung mempengaruhi kinerja karyawan Z dengan
nilai pengaruh sebesar 0,398
2
x 100 = 15,84 3. Besarnya pengaruh Kepuasan Kompensasi X
2
secara langung mempengaruhi kinerja karyawan Z dengan
nilai pengaruh sebesar 0,315
2
x 100 = 9,92 4. Besarnya pengaruh Kepuasan Kopensasi Y secara
langung mempengaruhi kinerja karyawan Z dengan nilai pengaruh sebesar 0,290
2
x 100 = 8,41
2. Pengujian Hipotesis Penelitian Model-2 a. Pengujian Model-2 Secara Keseluruhan
Dalam Pengujian Secara Keseluruhan ini akan diuji secara simultan seberapa besar pengaruh Variabel Program Pelatihan X
1
dan Kepuasan Kompensasi X
2
, terhadap kepuasan kerja Y. Sehingga meghasilkan rumusan hipotesis sebagai berikut :
Ho : Program pelatihan dan kepuasan kompensasi tidak
berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan Ha
: Program pelatihan dan kepuasan kompensasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan
Dari rumusan hipotesis tersebut diatas, maka diketahui persamaan structural model-1 dengan nilai Pengaruh
variabel
independen terhadap variabel dependent diperoleh dari nilai Beta
95
pada analisis Regresi yang dilakukan sehingga membentuk dasar acuan struktur persamaan model-1 seperti dibawah ini.
= 1 +
2 +
Berdasarkan rumus persamaan diatas maka diketahui bentuk diagram koefisien jalur model-1 yaitu :
Gambar 4.3 Hubungan Struktur X1 dan X2 Terhadap Y model-2
Berdasarkan Variabel yang akan diuji meliputi Pengaruh langsung ataupun tidak langsung variabel Program Pelatihan X
1
dan Kepuasan Kompensasi X
2
terhadap Kepuasan kerja Y. Untuk menguji hal tersebut maka akan ditunjukan hasil uji
Korelasi dan hasil uji Regresi yang terdiri dari Model Summary, ANOVA, dan Coeficients yang akan ditunjukan sebagai berikut :
Tabel 4.18 Tabel Summary Variabel X
1,
X
2
dan Y
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Change Statistics
X1
X2 Y
R
1.2 yx1
yx2 y
R
2 yx1x2
96
Square R Square
Change F Change df1 df2
Sig. F Change
1 .774
a
.599 .585
.599 42.551
2 57 .000
a. Predictors: Constant, Kepuasan_Kompensasi_X2, Pelatihan_X1 b. Dependent Variable: Kepuasan_Kerja_Y
Berdasarkan tabel 4.18 menunjukan bahwa koefisien determinasi yang digunakan untuk melihat kemampuan variabel
independen dalam menerangkan variabel dependen, dimana nilai R
Squere
sebesar 0.599 yang dapat diartikan bahwa pengaruh variabel program pelatihan dan kepuasan kompensasi mampu
mempengaruhi kinerja sebesar 59,9 sedangkan sisanya sebesar 40,1 dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini. Tabel 4.19
Tabel ANOVA Model-2
Untuk membuktikan Hipotesis penelitian Model-2 yang telah diketahui sebelumya dapat dilihat berdasarkan Tebel 4.19
diketahui bahwa nilai F sebesar 42,551 dengan F tabel ditentukan dari df1 = 2 dan df2 = 57 60-2-1, maka didapat besaran F tebel
ANOVA
b
Model df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 2
271.411 42.551 .000
a
Residual 57
6.379 Total
59 a. Predictors: Constant, Kepuasan_Kompensasi_X2, Pelatihan_X1
b. Dependent Variable: Kepuasan_Kerja_Y
97 3,16. Nilai F hitung Lebih Besar dari pada nilai F tabel dengan
demikian Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Nilai F hitung secara manual dapat dihitung melalui rumus
: =
− − 1. 1 −
Diketahui bahwa : n jumlah sampel
= 60 k jumlah variabel independent
= 2 R
2 yx1yx2
R
square
= 0.599 Maka :
= 50 − 2 − 1. 0,599
2. 1 − 0,599 = 42,551
Berdasarkan tebel 4.19 diketahui bahwa nilai probabilitas Sig. yang dihasilkan sebesar 0,000. Dengan menggunakan taraf
signifikansi 5 0,05 diperoleh nilai probabilitas lebih kecil dari
pada 0,05. Hal ini menunjukan bahwa dalam penelitian ini variabel program pelatihan dan kepuasan kompensasi
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kepuasan kerja, atau berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskan
sebelumnya disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha Diterima sehingga dapat dilakukan uji secara individual.
Diterima atau ditolaknya Ho atau Ha berdasarkan pada uji signifikansi analisis jalur dengan membandingkan antara nilai
probabilitas dengan taraf signifikansi sebesar 5 0,05 dengan
98 nilai probabilitas Sig berdasarkan hasil perhitungan melalui
program spss dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :
1. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig yang dihasilkan dalam perhitungan atau 0,05
≤ Sig., maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
2. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig yang dihasilkan dalam perhitungan atau 0,05
≤ Sig., maka Ho ditolek dan Ha diterima, artinya signifikan.
b. Pengujian Hipotesis secara individu Model-2 Untuk menguji pengaruh secara individual baik secara
parsial maupun simultan antara variabel program pelatihan dan kepuasan kompensasi terhadap variabel dependent yaitu kepuasan
kerja, dapat mengunakan tabel Coefficients berdasarkan analisis Regresi dengan program SPSS, seperti pada gambaran tabel
dibawah ini : Tabel 4.20
Tabel Coefficients
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
13.538 3.254
4.160 .000
99 1. Program Pelatihan X
1
Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap Kepuasan Kerja Y
Uji secara individual ditunjukan oleh Tabel 4.20 Coefficients. Hipotesis penelitian yang akan diuji
dirumuskan menjadi hipotesis berikut : Tabel 4.21
Tabel Hipotesis Pengaruh Program Pelatihan X
1
terhadap Kepuasan Kerja Y Hipotesis
Statistik Hipotesis Kalimat
Ho : p
YX1
= 0 Program pelatihan tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap kepuasan kerja
Ha : p
YX1
Program pelatihan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
kerja
Dari hasil perhitungan pada tabel 4.20 diketahui bahwa t hitung untuk variabel program pelatihan X
1
memiliki nilai sebesar 2,141 dengan nilai probabilitas sebesar 0,037. Dengan menggunakan taraf signifikansi
Pelatihan_X1 .199
.093 .184 2.141 .037
Kepuasan_Kompensasi_X2 .452
.055 .711 8.256 .000
a. Dependent Variable: Kepuasan_Kerja_Y
100 5 0,05 diketahui bahwa nilai probabilitas yang
dihasilkan sebesar 0,037 lebih kecil dari pada 0,05,
berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga didapati bahwa dalam penelitian ini program pelatihan
berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja.
2. Kepuasan Kerja X
2
Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap Kepuasan Kerja Y
Uji secara individual ditunjukan oleh Tabel 4.17 Coefficients. Hipotesis penelitian yang akan diuji
dirumuskan menjadi hipotesis berikut : Tabel 4.22
Tabel Hipotesis Pengaruh Kepuasan Kompensasi X
2
terhadap Kepuasan Kerja Y Hipotesis
Statistik Hipotesis Kalimat
Ho : p
YX2
= 0 Kepuasan
kompensasi tidak
berpengaruh secara
signifikan terhadap kepuasan kerja
Ha : p
YX2
Kepuasan kompensasi berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
kerja
Dari hasil perhitungan pada tabel 4.20 diketahui bahwa t hitung untuk variabel program pelatihan X
1
memiliki nilai sebesar 8,256 dengan nilai probabilitas
101 sebesar 0,000. Dengan menggunakan taraf signifikansi
5 0,05 diketahui bahwa nilai probabilitas yang dihasilkan sebesar 0,000 lebih kecil dari pada 0,05,
berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga didapati bahwa dalam penelitian ini kepuasan kompensasi
berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja.
Berdasarkan penjelasan tebel Model Summary 4.18, Tabel ANOVA 4.19 dan Tabel Coefficients pada tabel 4.20 pada hasil
regresi model-2 dapat diketahui kerangka hubungan kasual empiris antara X
1
dan X
2
terhadap Y, yang dapat dihasilkan sebuah rumus persamaan struktur pada Model-1 :
Diketahui rumus Persamaan yang telah Dibuat :
= 1 +
2 + = 0,184 1 + 0,711 2 + 0,6465
Nilai
nilai pengaruh sisa Diperoleh dari nilai R
2 yx1x2
atau nilai R
square
dapat dilihat pada tabel Model summary 4.18, yang
kemudian dimasukan mengunakan rumus : = 1 − R
. .
= 1 − 0,599 = 0,401
102 = 0,6332
Berdasarkan rumus persamaan struktur model-1 yang dihasilkan, maka dapat diagram jalur hubungan pada model-1
antara variabel X
1
, X
2
dan Y terhadap Z, yaitu :
Gambar 4.4 Diagram Jalur Hubungan pada Model-2
c. Memaknai Hasil Analisi Jalur pada Struktur Model-2 Berdasarkan hasil perhitungan secara keseluruhan, maka
dapat dimaknai pengaruh variabel independen terhadap variabel dependent pada model-2 sehingga memberikan informasi secara
objektif sebagai berikut : 5. Besarnya pengaruh program pelatihan X
1
dan kepuasan kompensasi X
2
berpengaruh secara simultan yang langsung mempengaruhi variabel kepuasan kerja
Z adalah berdasarkan nilai R
square
sebesar 0,599 = 59,9 dan pengaruh sisanya
sebesar 0,401 1- X1
X2 Y
R
1.2
= 0,226
yx1
= 0,184
yx2
= 0.711
y
= 0,6332 R
2 yx1x2
= 0,599
103 0,599 atau sebesar 40,1 dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Secara manual nilai koefisien determinan pengaruh X
1
dan X
2
secara simultan terhdap Y dapat diperoleh dari R
square
= R
YX1X2
dengan rumus :
= .
+ .
= 0,184. 0,345 + 0,711. 0,753 = 0,06348 + 0,535383
= 0,5988
6. Besarnya pengaruh Program pelatihan X
1
secara langung mempengaruhi kepuasan kerja Y dengan nilai
pengaruh sebesar 0,184
2
x 100 = 3,38 7. Besarnya pengaruh Kepuasan Kompensasi X
2
secara langung mempengaruhi kepuasan kerja Y dengan nilai
pengaruh sebesar 0,711
2
x 100 = 50,5
3. Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Antar Variabel Berdasarkan hasil yang didapat dari struktur model-1 dan
model-2 dapat dirangkum hasilnya melalui gambar diagram hubungan kasual empiris antar variabel, dan tabel koefisien jalur
pengaruh langsung dan tidak langsung antar variabel yang dijelaskan pada :
104 Gambar 4.5
Hubungan Kasual Empiris Variabel X
1
, X
2
dan Y terhadap Z
X1
X2 Y
Z
ZX1
=
ZX2
=
ZY
= 0,290
Z
= 0,6196
yx1
= 0,184
yx2
= 0,711
y
= 0,6332
R
2 yx1x2
= 0,599
R
2 zyx1x2
= 0,616 R
1.2
= 0,226
105 Tabel 4.23
Koefisien Jalur, Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung, Pengaruh Total dan Bersama Variabel Program Pelatihan
X
1
, Kepuasan Kompensasi X
2
, dan Kepuasan Kerja Y Terhadap Kinerja Z
Pengaruh Variabel
Pengaruh Kasual Sisa
dan Total
Langsung Tidak
Langsung Melalui Y
X1 terhadap Z 0,398
- -
0,398 -
0,398 + 0,184 x
0,290 -
0,451
X2 terhadap Z 0,315
- -
0,315 -
0,315 + 0,711 x
0,290 -
0,521 Y terhadap Z
0,290 -
0,290 X1, X2, Y
terhadap Z 0.616
- 0,384
1,00 X1 terhadap Y
0,184 -
- 0,184
X2 terhadap Y 0,711
- -
0,711 X1, X2
terhadap Y 0,599
- 0,401
1,00
106 1. Program Pelatihan X
1
, Kepuasan Kompensasi X
2
dan Kepuasan Kerja Y Berpengaruh Secara Signifikan terhadap Kinerja Karyawan
Z Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan diketahui bahwa,
program pelatihan, kepuasan kompensasi, dan kepuasan kerja berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan. Hal tersebut
dibuktikan dengan nilai tabel F hitung sebesar 29,968 yang lebih besar dari pada nilai F tabel sebesar 2,77 dan signifikasi yang diperoleh sebesar
0,000 lebih kecil dari pada 0,05. Nilai pengaruh yang dihasilkan secara simultan variabel program pelatihan, kepuasan kompensasi dan kepuasan
kerja terhadap kinerja karyawan ditunjukan melalui nilai R
square
yang dihasilkan sebesar 0,616. Hal tersebut berarti bahwa variabel program
pelatihan, kepuasan kompensasi dan kepuasan kerja secara simultan berpengaruh sebesar 0,616 atau 61,6 terhadap kepuasan keja karyawan
pada PT. Bank BTN Persero Tbk. Kantor Cabang Tangerang berdasarkan indikator penelitian yang telah ditetapkan dan sisanya sebesar
38,4 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Misalnya kepemimpinan organisasi, budaya organisasi,
iklim organisasi, loyalitas, standar operasional prosedur, motivasi, dll.
107 2. Program Pelatihan X
1
Berpengaruh secara Signifikan dan Positif Terhadap Kinerja Karyawan Z
Berdasarkan hasil analisa data diketahui bahwa program pelatihan yang dilakukan oleh PT. Bank BTN Persero Tbk. Kantor Cabang
Tangerang berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan dengan nilai t hitung sebesar 2,230 dan signifikansi probailitas
sebesar 0,000 dan nilai koefisien pengaruh sebesar Beta sebesar 0,398 atau setara dengan 15,84 terhadap kinerja karyawan. Hal tersebut juga
menjelaskan bahwa dalam penelitian ini berdasarkan responden dan indikator penilaian variabel pelatihan yang terdiri dari perencanaan,
implementasi, dan evaluasi program pelatihan, menyatakan bahwa pelatihan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karawan
dengan persentase sebesar 15,84. Sejalan dengan itu, penelitian yang dilakukan oleh oleh Novrianto
2009 dengan studi kasus pada PT Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk. Medan yang menyetakan bahwa pelatihan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dengan nilai signifikansi sebesar 0,005 dan nilai beta sebesar 0,386. Indikator yang
digunakan dalam penelitian tersebut yaitu kesesuaian materi yang digunakan, metode pelatihan, sikap dan keterampilan instruktur, lama
waktu pelaksanaan, dan fasilitas pendukung. Disatu sisi, program pelatihan merupakan usaha untuk
memperbaiki kinerja pegawai pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang
108 menjadi tanggung jawabnya. Sementara itu, penelitian yang dilakuka oleh
Suryoadi 2011 yang dilakukan di Kantor Bank Muamalat Cabang Semarang menyatakan pula bahwa kegiatan pelatihan yang dilakukan
menunjukan pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. indikator yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah perlunya
dibekali keterampilan bagi karyawan, pelatihan dapat meningkatkan pengejaran target volume pekerjaan, pelatihan dapat membangkitkan
minat dan rasa ingin tahu karyawan, program pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan keahlian karyawan dalam
mengoperasikan mesin-mesin produksi, dan program pelatihan memudahkan karyawan menyerap pengarahan pekerjaan dari pimpinan.
3. Kepuasan Kompensasi X
2
Berpengaruh secara Signifikan Terhadap Kinerja Karyawan Z
Dalam penelitian ini diketahui bahwa kepuasan kompensasi pada karyawan PT. Bank BTN Persero Tbk. Kantor Cabang Tangerang
berpengaruh secara signifikan dengan nilai t hitung sebesar 2,501 dan signifikansi probabilitas sebesar 0,015 lebih kecil dari pada 0,05. Nilai
koefisien pengaruh Beta sebesar 0,315 yang setara dengan 9,92 terhadap kinerja karyawan. Hal tersebut menjelaskan bahwa berdasarkan
sampel dalam penelitian ini dan dimensi yang menjadi dasar bagi variabel kepuasan kompensasi yang terdiri dari kompensasi financial langsung,
kompensasi financial tidak langsung dan kompensasi non-financial
109 menyatakan bahwa kepuasan kompensasi pada karyawan PT. Bank BTN
Persero Tbk. Kantor Cabang Tangerang berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dengan persentase pengaruh hanya
sebesar 9,92. Penelitian yang dilakukan oleh Nugraha 2010 studi kasus pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Semarang Patimura dan Unit Kerjanya dengan jumlah sampel sebanyak 111 karyawan. Indikator dari kepuasan
kompensasi yaitu gaji, bonus, asuransi kesehatan, masa libur atau cuti, dan kompensasi pekerjaan dengan masing-masing menghasilkan lima buah
instrument penelitian menunjukan bahwa berpengaruh positif terhadap kinerja karawan serta menyatakan bahwa semakin tinggi kepuasan
kompensasi karyawab pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Semarang Patimura dan Unit Kerjanya maka akan meningkatkan kinerja karyawan.
Dalam penelitian tersebut diketahui bahwa nilai beta yang dihasilkan sebesar 0,486 atau sebesar 23,61 dengan nilai probabilitas sebesar 0,000.
Suryoadi 2012 yang meneliti pada variabel serupa studi kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Semarang dengan jumlah
sampel sebanyak 46 karyawan dengan indikator variabel kepuasan kerja adalah gaji, bonus, asuransi kesehatan, masa liburan atau cuti, dan
kompensasi pekerjaan. Berdasarkan hal itu diketahui bahwa variabel pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
dengan nilai probabilitas sebesar 0,001. Hal tersebut sejalan pada
110 penelitian ini bahwa pelatihan berpengaruh secara signifikan dan positif
terhadap kinerja karyawan.
4. Kepuasan Kerja Y Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap Kinerja Karyawan Z
Dalam penelitian ini diketahui bahwa kepuasan kerja pada PT. Bank BTN Persero Tbk. Kantor Cabang Tangerang berpengaruh secara
signifikan dengan nilai t hitung sebesar 2,219 dan nilai signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,031 terhadap kinerja karyawan. Nilai koefisien
pengaruh Beta sebesar 0,290 yang setara dengan 8,41 terhadap kinerja karyawan. Hal tersebut menjelaskan bahwa berdasarkan sampel dalam
penelitian ini dan indikator pada variabel kepuasan kerja yang terdiri dari pekerjaan itu sendiri, penghargaan yang sepadan, dukungan kondisi kerja,
dukungan rekan kerja dan pengawasan menyatakan bahwa kepuasan kerja pada karyawan PT. Bank BTN Persero Tbk. Kantor Cabang Tangerang
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan dengan persentase pengaruh sebesar 8,41.
Mahesa 2010 dalam penelitiannya yang dilakukan pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia Central Java dengan jumlah sampel sebanyak 64
karyawan menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dengan nilai koefisien Beta sebesar
0,264 atau berpengaruh sebesar 6,96 terhadap kinerja dengan probabilitas sebesar 0,024 lebih kecil dari 0,05. Indikator yang digunakan
111 dalam penelitian tersebut yaitu pekerjaan yang menarik, lebih suka
melaksanakan pekerjaan yang lain, tunjangan, gaji yang lebih baik dari organisasi lain, jarang terjadi promosi, kesempatan promosi, dukungan
supervisor, motivasi kerja supervisor, kerjasama antar rekan kerja dan rasa nyaman dengan rekan kerja.
5. Program Pelatihan X
1
dan Kepuasan Kompensasi X
2
Berpengaruh secara simultan terhadap Kepuasan Kerja Y
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan diketahui bahwa, program pelatihan dan kepuasan kompensasi berpengaruh secara
signifikan terhadap kepuasan kerja. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai tabel F hitung sebesar 42,551 yang lebih besar dari pada nilai F tabel
sebesar 3,16 dan signifikasi yang diperoleh sebesar 0,000 lebih kecil dari pada 0,05. Nilai pengaruh yang dihasilkan variabel program pelatihan dan
kepuasan kompensasi terhadap kepuasan kerja ditunjukan melalui nilai R
square
yang dihasilkan sebesar 0,599. Hal tersebut berarti bahwa variabel program pelatihan dan kepuasan kompensasi berpengaruh sebesar 0,599
atau 59,9 terhadap kepuasan keja karyawan pada PT. Bank BTN Persero Tbk. Kantor Cabang Tangerang dan sisanya sebesar 40,1
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
6. Program Pelatihan X
1
Berpengaruh secara Signifikan dan Positif terhadap Kepuasan Kerja Y
112 Secara parsial dalam penelitian ini, terbukti bahwa program
pelatihan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Hal tersebut ditunjukan dengan nilai t hitung sebesar 2,141 dan
signifikansi yang diperoleh sebesar 0,037 lebih kecil dari 0,05 yang berarti dikategorikan signifikan. Sementara itu nilai Beta yang dihasilkan sebesar
0,184 atau dengan kata lain variabel program pelatihan berpengaruh hanya sebesar 3,38 terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Bank BTN
Persero Tbk. Kantor Cabang Tangerang. Riadi 2012 dalam penelitiannya dengan judul “Pengaruh
Pelatihan terhadap Kepuasan Kerja melalui Kinerja Karyawan ; studi kasus pada Perusahaan Umum Bulog Sub Divisi Tulungagung” dengan
jumlah sampel sebanyak 41 karyawan. Didapati bahwa secara parsial variabel pelatihan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja
dengan nilai t hitung sebesar 0,902 dan signifikansi sebesar 0,058. Sedangkan secara tidak langsung, pelatihan berpengaruh terhadap
kepuasan kerja karawan melalui kinerja karyawan. Sementara itu penelitian yang dilakukan Bruce 1991 yang
dilakukan pada karyawan Agen asuransi pertanian nasional State Farm Insurance Cos. Agents yang beropersi di Fort Wayne, Indianapolis, dan
Evansville Indiana dengan mengunakan metode pelatihan, usia, dan jabatan sebagai indikator penelitian. Indikator Metode penelitian
diklasisifasikan menjadi metode pelatihan di kelas, seminar, studi kasus dan e-learnig. Dari hal tersebut diketahui bahwa bahwa secara keseluruhan
113 dari empat metode yang dijadikan indikator variabel pelatihan, pelatihan
yang diadakan hanya memberikan efek yang kecil terhadap kepuasan kerja secara keseluruhan, dengan nilai R
Square
sebesar 0,231 atau sebesar 23,1. Jika dilihat lebih spesifik dari indikator keempat metode palatihan yang
dijadikan sebagai prediktor dalam penelitian, hanya metode e-learning yang memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mempelajari hal baru
dengan mengunakan perangkat dan sistem komputer berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan dengan nilai
koefisien beta sebesar 0,70 atau setara dengan 49.
7. Kepuasan Kompensasi X
2
Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap Kepuasan Kerja Y
Secara parsial dalam penelitian ini, terbukti bahwa program kepuasan kompensasi secara signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.
Hal tersebut ditunjukan dengan nilai t hitung sebesar 8,256 dan signifikansi yang diperoleh sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang berarti
dikategorikan signifikan. Sementara itu nilai Beta yang dihasilkan sebesar 0,711 atau dengan kata lain nilai koefisien determinan variabel program
berpengaruh hanya sebesar 50,55 terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Bank BTN Persero Tbk. Kantor Cabang Tangerang. Hal ini
membuktikan bahwa kepuasan tarhadap kompensasi menjadi faktor paling dominan menjadi prediktor terhadap kepuasan kerja karyawan.
114 Dalam penelitian ini korelasi variabel kepuasan kompensasi
dengan kepuasan kerja diketahui sebesar 0,753 dari skala maksimal sebesar 1,00. Hal tersebut menunjukan terdapat korelasi sangat tinggi
antara kepuasan kompensasi dengan kepuasan kerja. Penelitian yang dilakukan Debyandu Choudhury dan Sasmita Mishra 2011 menguji pada
seberapa besar korelasi variabel kepuasan kompensasi dengan kepuasan kerja. Dalam penelitian dengan jumlah responden sebanyak 106 tersebut
ditemukan bahwa kepuasan kompensasi memiliki korelasi yang tinggi terhadap tingkat kepuasan kerja karyawan, hal ini ditunjukan dengan nilai
koefisien korelasi yang sebesar 0,48. Sementara itu, dalam penelitianyna Patricia Olivia 2004 pada 100
karyawan yang bekerja di perusahaan swasta pada ringkat pelaksanaan di Jakarta, ditemukan bahwa korelasi terdapat korelasi antara kepuasan
kompensasi imbalan terhadap kepuasan kerja dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,624 dari skala maksimal 1,00. Indikator kepuasan kerja
yang digunakan dalam penelitian ini merupakan turunan dari empat dimensi kepuasan kompensasi pay level, benefits, raises, dan pay
administration yang kemudian diturunkan kedalam Pay Satisfaction Questionnaire PSQ.
115
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN