18 1  Anggaran  dibuat  berdasarkan  taksiran  dan  asumsi,  sehingga
mengandung unsur ketidakpastian; 2  Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang dan tenaga
yang  tidak  sedikit,  sehingga  tidak  semua  perusahaan  mampu menyusun anggaran yang lengkap komprehensif dan akurat;
3  Bagi pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran dapat menggerutu  dan  menentang,  sehingga  pelaksanaan  anggaran  dapat
menjadi kurang efektif. Berdasarkan uraian  mengenai tujuan dan manfaat  anggaran tersebut,
dapat  disimpulkan  bahwa  manfaat  utama  dari  anggaran  adalah  sebagai pengendalian  manajemen  dalam  pencapaian  tujuan-tujuan  perusahaan
dengan memanfaatkan sumber daya  yang ada. Anggaran dapat dijadikan standar untuk mengukur prestasi, mengordinasikan, menghubungkan, dan
mengintegrasikan rencana operasional organisasi dalam pencapaian target dengan pelaksanaan yang efektif dan efisien.
2. Anggaran Sektor Publik
a. Pengertian Anggaran Sektor Publik
Menurut  National  Committee  on  Governmental  Accounting  NCGA, saat  ini  Governmental  Accounting  Standarts  Board  GASB,  definisi
anggaran budget sebagai berikut : “…. Rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran
yang  diusulkan,  dan  sumber  pendapatan  yang  diharapkan  untuk membiayainya dalam periode waktu tertentu
. ”
Bastian, 2001: 79
19 Menurut  PSAP  01-2  paragraf  8  mendefinisikan
anggaran sebagai : …pedoman  tindakan  yang  akan  dilaksanakan  pemerintah  meliputi
rencana  pendapatan,  belanja,  transfer,  dan  pembiayaan  yang  diukur dalam satuan rupiah, yang disusun menurut klasifikasi tertentu secara
sistematis untuk satu periode”. Berkaitan  dengan  penelitian  ini  adalah  mengenai  akuntansi  sektor
publik, maka anggaranpun di bahas dalam lingkup sektor publik. Dimana pembuatan  anggaran  sektor  publik,  terutama  pemerintahan,  merupakan
suatu  proses  yang  cukup  rumit  dan  mengandung  muatan  politis  yang cukup  signifikan.  Bagi  organisasi  sektor  publik  seperti  pemerintah,
anggaran  tidak  hanya  sebuah  rencana  tahunan  tetapi  juga  merupakan bentuk  akuntabilitas  atas  pengelolaan  dana  publik  yang  dibebankan
kepadanya  Nordiawan,  dkk,  2009.  Anggaran  sektor  publik  merupakan instrument  akuntabilitas  atas  pengelolaan  dana  publik  dan  pelaksanaan
program-program yang dibiayai oleh uang publik Mardiasmo, 2009:61. Anggaran  pemerintah  menurut  Peraturan  Pemerintah  Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah SAP  yang  tertuang  dalam  kerangka  konseptual  akuntansi  pemerintahan
Paragraf 13 merupakan : “…dokumen formal hasil kesepakatan antara eksekutif dan legislative
tentang  belanja  yang  ditetapkan  untuk  melaksanakan  kegiatan pemerintah  dan  pendapatan  yang  diharapkan  untuk  menutup
keperluan belanja tersebut atau pembiayaan yang diperlukan apabila diperkirakan akan terjadi defisit atau surplu
s”. Pembahasan  mengenai  definisi  anggaran  sektor  publik  di  atas
disimpulkan bahwa  anggaran sektor publik merupakan rencana keuangan
20 yang  menjadi  alat  perencanaan  dan  pengendalian  mengenai  estimasi
pengeluaran  dan  pendapatan  dalam  periode  tertentu  untuk  kepentingan publik  kesejahteraan  masyarakat,  anggaran  juga  mengkoordinasikan
aktivitas belanja pemerintah dan memberi landasan bagi upaya perolehan pendapatan  dan  pembiayaan  oleh  pemerintah  untuk  suatu  periode
tertentuyang  biasanya  mencakup  periode  tahunan.  Namun  tidak  menutup kemungkinan  disiapkan  anggaran  untuk  jangka  waktu  lebih  atau  kurang
dari setahun SAP KK-4 Paragraf 13, 2005.
b. Karakteristik Anggaran Sektor Publik
Untuk memperoleh konsep yang lebih jelas mengenai anggaran sektor publik,  berikut  karakteristik  anggaran  yang  dikemukakan  Sumarsono
2010:48: 1  Anggaran  dinyatakan  dalam  satuan  keuangan  dan  satuan  selain
keuangan; 2  Anggaran  umumnya  mencakup  jangka  waktu  tertentu,  satu  atau
beberapa tahun; 3  Anggaran  berisi  komitmen  atau  kesanggupan  manajemen  untuk
mencapai sasaran yang ditetapkan dalam anggaran; 4  Usulan  anggaran  ditelaah  dan  disetujui  oleh  pihak  yang  berwenang
lebih tinggi dari penyusun anggaran; 5  Sekali  disetujui,  anggaran  hanya  dapat  diubah  di  bawah  kondisi
tertentu.
21 Karakteristik  anggaran  sector  publik  sebenarnya  tidak  jauh  berbeda
dengan  anggaran  secara  konvensional  yaitu  mengukur  anggaran  dalam satuan  keuangan  maupun  non-keuangan,  yang  dibuat  oleh  manajemen
sebagai  bentuk  komitmen  dalam  pencapaian  tujuan  organisasi  yang umumnya mencakup jangka waktu satu tahun.
c. Prinsip Anggaran Sektor Publik
Prinsip-prinsip di dalam anggaran sektor publik meliputi : 1  Otoritas oleh Legislatif
Anggaran  publik  harus  mendapatkan  otoritas  dari  legislatif  terlebih dahulu sebelum eksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut.
2  Komprehensif Anggaran  harus  menunjukan  semua  penerimaan  dan  pengeluaran
pemerintah. Oleh karena itu, adanya dana non-budgetair pada dasarnya menyalahi prinsip anggaran yang bersifat komprehensif.
3  Keutuhan Anggaran Semua  penerimaan  dan  belanja  pemerintah  harus  terhimpun  dalam
dana umum. 4  Nondiscretionary appropriation
Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus termanfaatkan secara ekonomis, efisien, dan efektif.
5  Periodik Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, bisa bersifat tahunan
maupun multi tahunan.
22 6  Akurat
Estimasi  anggaran  hendaknya  tidak  memasukkan  cadangan  yang tersembunyi,  yang  dapat  dijadikan  sebagai  kantong-kantong
pemborosan  dan  in-efisience  anggaran  serta  dapat  mengakibatkan munculnya underestimate pendapatn dan over-estimate pengeluaran.
7  Jelas Anggaran hendaknya sederhana, dapat difahami masyarakat dan tidak
membingungkan. 8  Diketahui Publik
Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas. Prinsip-prinsip di atas menyatakan bahwa anggaran harus menunjukan
semua  penerimaan  dan  pengeluaran  pemerintah  yang  terhimpun  dalam dana  umum  yang  harus  termanfaatkan  secara  ekonomis,  efisien,  dan
efektif serta harus diinformasikan kepada masyarkat luas.
d. Jenis-Jenis Anggaran Sektor Publik
Menurut  Mardiasmo  2009:66-67  Anggaran  sektor  publik  dibagai menjadi dua, yaitu:
1  Anggaran Operasional Anggaran  operasional  digunakan  untuk  merencanakan  kebutuhan
sehari-hari  dalam  menjalankan  pemerintahan.  Pengeluaran  pemerintah yang dapat dikategorikan dalam anggaran operasional adalah belanja rutin.
23 Belanja rutin recurrent expenditure adalah pengeluaran yang manfaatnya
hanya  untuk  satu  tahun  anggaran  dan  tidak  dapat  menambah  aset  atau kekayaan  bagi  pemerintah.  Secara  umum,  pengeluaran  yang  masuk
kategori anggaran operasional antara lain; belanja administrasi umum dan belanja operasi dan pemeliharaan.
2  Anggaran Modal Anggaran  modal  menunjukkan  rencana  jangka  panjang  dan
pembelanjaan  atas  aktiva  tetap  seperti  gedung,  peralatan,  kendaraan, perabot dan sebagainya. Pengeluaran modal yang besar biasanya dilakukan
dengan  menggunakan  pinjaman.  Belanja  investasimodal  adalah pengeluaran  yang  manfaatnya  cenderung  melebihi  satu  tahun  anggaran
dan akan menambah aset atau kekayaan pemerintah dan selanjutnya akan menambah anggaran rutin untuk biaya operasional dan pemeliharaannya.
Anggaran  dibagi  menjadi  dua  jenis  yaitu  anggaran  operasional  atau anggaran  rutin  karena  sifatnya  pengeluaran  yang  berulang  untuk
kebutuhan  sehari-hari  dalam  menjalankan  pemerintahan  dan  anggaran modal yang menunjukan rencana jangka panjangdan pembelanjaan aktiva
tetap.
e. Fungsi dan Tujuan Anggaran Sektor Publik
Fungsi  anggaran  di  lingkungan  pemerintah  mempunyai  pengaruh penting dalam akuntansi dan pelaporan keuangan, antara lain karena SAP
KK-4 Paragraf 13, 2005 :
24 1  Anggaran merupakan pernyataan kebijakan publik.
2  Anggaran merupakan
target fiskal
yang menggambarkan
keseimbangan  antara  belanja,  pendapatan,  dan  pembiayaan  yang diinginkan.
3  Anggaran menjadi landasan pengendalian  yang  memiliki konsekuensi hukum.
4  Anggaran memberi landasan penilaian kinerja pemerintah. 5  Hasil  pelaksanaan  anggaran  dituangkan  dalam  laporan  keuangan
pemerintah  sebagai  pernyataan  pertanggungjawab  pemerintah  kepada publik.
Sedangkan menurut  Mardiasmo 2009:63-66 anggaran sektor publik memiliki beberapa fungsi utama, yaitu:
1  Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Planning Tool. Anggaran  sektor  publik  dibuat  untuk merencanakan  tindakan  apa
yang  akan dilakukan oleh pemerintah, berapa biaya  yang dibutuhkan, dan  hasil  apa  yang  diperoleh  dari  belanja  pemerintah  tersebut.
Anggaran sebagai alat perencanaan digunakan juga untuk merumuskan tujuan  dan  sasaran  kebijakan  agar  sesuai  dengan  visi  misi,
merencanakan  program  dan  kegiatan  serta  alternatif  sumber pembiayaannya,  mengalokasikan  dana  pada  program  yang  telah
disusun, menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi.
25 2
Anggaran Sebagai Alat Pengendalian Control Tool Anggaran  memberikan  rencana  detail  atas  pendapatan  dan
pengeluaran  pemerintah  agar  pembelanjaan  yang  dilakukan  dapat dipertanggung  jawabkan  kepada  publik.  Tanpa  anggaran,  pemerintah
tidak  dapat  mengendalikan  pemborosan-pemborosan  pengeluaran. Anggaran  sebagai  instrumen  kontrol  digunakan  untuk  menghindari
adanya  over  spending,  underspending  dan  salah  sasaran misappropriation dalam alokasi pada bidang yang bukan prioritas.
3  Anggaran  Sebagai  Alat  Koordinasi  Dan  Komunikasi  Coordination And Communication Tool
Anggaran  publik  merupakan  alat  koordinasi  antar  bagian  dalam pemerintahan,  sehingga  mampu  mendeteksi  terjadinya  inkonsistensi
suatu  unit  kerja  dalam  pencapaian  tujuan  organisasi  serta  berfungsi sebagai  alat  komunikasi  antar  unit  kerja  dalam  lingkungan  eksekutif
dan dikomunikasikan ke seluruh bagian untuk dilaksanakan. 4
Anggaran  Merupakan  Alat  Penilaian  Kinerja  Performance Measurement Tool
Anggaran  merupakan  wujud  komitmen  dari  budget  holder eksekutif  kepada  pemberi  wewenang  legislatif.  Kinerja  eksekutif
akan  dinilai  berdasarkan  pencapaian  target  anggaran  dan  efisiensi
26 pelaksanaan anggaran. Anggaran berfungsi sebagai alat pengendali dan
penilaian kinerja yang efektif.
5 Anggaran Merupakan Alat Kebijakan Fiskal Fiscal Tool
Anggaran  sebagai  alat  kebijakan  fiskal  digunakan  untuk menstabilkan  ekonomi  dan  mendorong  pertumbuhan  ekonomi  karena
melalui  anggaran  tersebut  dapat  diketahui  arah  kebijakan  fiskal pemerintah  sehingga  dapat  dilakukan  prediksi  dan  estimasi  ekonomi.
Anggaran  juga  bermanfaat  untuk  mendorong,  memfasilitasi,  dang mengkoordinasi  kegiatan  ekonomi  masyarakat  untum  mempercepat
ekonomi. 6
Anggaran Sebagai Alat Motivasi Motivation Tool Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer
dan  stafnya  agar  bekerja  secara  ekonomis,  efektif,  dan  efisien  dalam pencapaian  target  dan  tujuan  organisasi  yang  telah  ditetapkan.
Penetapan  target  anggaran  hendaknya  jangan  terlalu  tinggi  sehingga tidak dapat dipenuhi, namun tidak juga terlalu rendah sehingga terlalu
mudah dicapai. 7
Anggaran Merupakan Alat Politik Political Fiscal Anggaran  digunakan  untuk  memutuskan  prioritas-prioritas  dan
kebutuhan  keuangan  terhadap  prioritas  tersebut.  Pada  sektor  publik, anggaran  merupakan  dokumen  politik  sebagai  bentuk  komitmen
27 eksekutif  dan  kesepakatan  legislatif  atas  penggunaan  dana  publik
untuk kepentingan tertentu.
8 Anggaran  Sebagai  Alat  Untuk  Menciptakan  Ruang  Publik  Publik
Sphere Anggaran publik tidak boleh diabaikan oleh kabinet, birokrat dan
DPRD.  Masyarakat,  LSM,  dan  berbagai  organisasi  kemasyarakatan harus  terlibat  dalam  proses  penganggaran  publik.  Kelompok
masyarakat  yang  terorganisir  akan  mencoba  mempengaruhi  anggaran pemerintah  untuk  kepentingan  mereka.  Kelompok  masyarakat  yang
tidak  terorganisir  akan  mempercayakan  aspirasinya  melalui  proses politik  sehinggaakan  dengan  mudah  dan  tidak  berdaya  mengikuti
tindakan pemerintah. Jika tidak ada alat untuk menyampaikan aspirasi mereka, maka akan terjadi tindakan massa yang tidak diinginkan.
Tujuan anggaran sektor publik dirumuskan sebagai alat akuntabilitas, alat  manajemen  dan  instrumen  kebijakan  ekonomi,  proses  akhir
penyusunan anggaran merupakan hasil persetujuan politik, sehingga tujuan pengeluaran  sebaiknya  disetujui  oleh  para  legislator  dan  pihak  unit  kerja
pemerintah  akan  menjadi  pelaksana  pengelolaan  dana  dan  program Bastian. 2001:81.
Uraian  di  atas  menyatakan  bahwa  anggaran  sektor  publik  memiliki tujuan  selain  sebagai  alat  perencanaan  dan  pengendalian  juga  sebagi  alat
28 kebijakan dan penilaian kinerja yang dinilai berdasarkan pencapaian target
anggaran dan efisiensi dalam pelaksanaan anggaran.
f. Proses Penyusunan Anggaran
Penyusunan  dan  pelaksanaan  anggaran  tahunan  merupakan  rangkaian proses  anggaran.  Proses  penyusunanan  anggaran  mempunyai  empat  tujuan
Mardiasmo, 2009: 68, yaitu :
1  Membantu  pemerintah  mencapai  tujuan  fiskal  dan  meningkatkan
koordinasi antarbagian dalam lingkungan pemerintah.
2  Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang
dan jasa publik melalui proses pemrioritasan. 3  Memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja.
4  Meningkatkan  transparansi  dan  pertanggungjawaban  pemerintah  kepada
DPRDPRD dan masyarakat luas.
Sedangkan  faktor  dominan  yang  terdapat  dalam  proses  penganggaran adalah :
1  Tujuan dan target yang hendak dicapai.
2  Ketersediaan  sumber  daya  faktor-faktor  produksi  yang  dimiliki
pemerintah. 3  Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan target.
29 4  Faktor-faktor  lain  yang  mempengaruhi  anggaran,  seperti  munculnya
peraturan  pemerintah  yang  baru,  fluktuasi  pasar,  perubahan  sosial  dan
politik, bencana alam dan sebagainya.
Penyusunan  anggaran  sektor  publik  pada  dasarnya  tidak  berbeda  jauh dengan  sektor  swasta.  Penyusunan  anggaran  sektor  publik  terdiri  atas  empat
tahapan Mardiasmo, 2009: 69-73 yaitu : 1  Tahap Persiapan Anggaran
Pada  tahap  persiapan  anggaran  dilakukan  taksiran  pengeluaran  atas dasar taksiran pendapatan yang tersedia. Terkait dengan masalah tersebut,
yang  perlu  diperhatikan  adalah  sebelum  menyetujui  taksiran  pengeluaran hendaknya  terlebih  dahulu  dilakukan  penaksiran  pendapatan  secara  lebih
akurat. Di  Indonesia,  proses  perencanaan  APBD  dengan  paradigma  baru
menekankan pada pendekatan  bottom up planning  dengan tetap mengacu pada  arah  kebijakan  pembangunan  pemerintah  pusat.  Arah  kebijakan
pembangunan  pemerintah  pusat  tertuang  dalam  dokumen  perencanaan berupa program Pembangunan Nasional PROPENAS, Rencana Strategis
RENSTRA  dan  Rencana  Pembangunan  Tahunan  REPETA.Sementara itu, ditingkat daerah Propinsi dan kabupatenkota berdasarkan ketentuan
Peraturan  Pemerintah  No.108  tahun  2000  pemerintah  daerah  disyaratkan untuk  membuat  dokumen  perencanaan  daerah  yang  terdiri  atas
RENSTRADA,  yang  isinya  diupayakan  tidak  menyimpang  dari PROPENAS  dan  RENSTRA  pemerintah  pusat.  Rincian  RENSTRADA
30 untuk  setiap  tahunnya  akan  digunakan  sebagai  masukan  dalam
penyusunan REPETADA dan APBD.
2  Tahap Ratifikasi
Tahap  ini  merupakan  tahap  yang  melibatkan  proses  politik  yang cukup rumit dan berat.  Pimpinan eksekutif dituntut tidak hanya memiliki
managerial skill namun juga harus mempunyai politicalskill, salesmanship
dan coalition building yang memadai. Hal tersebut penting karena dalam tahap ini pimpinan eksekutif harus
mempunyai  kemampuan  untuk  menjawab  dan  memberikan  argumentasi yang  rasional  atas  segala  pertanyaan-pertanyaan  dan  bantahan-bantahan
dari pihak legislatif.
3  Tahap Implementasi Budget Implementation
Setelah  anggaran  disetujui  oleh  legislatif,  tahap  berikutnya  adalah pelaksanaan anggaran. Dalam tahap pelaksanaan anggaran, hal terpenting
yang harus diperhatikan oleh manajer keuangan publik adalah dimilikinya sistem  informasi  akuntansi  dan  sistem  pengendalian  manajemen.
Manajer  keuangan  publik  dalam  hal  ini  bertanggung  jawab  untuk menciptakan  sistem  akuntansi  yang  memadai  dan  handal  untuk
perencanaan dan pengendalian anggaran yang telah disepakati dan bahkan daapt  diandalkan  untuk  tahap  penyusunan  anggaran  periode  berikutnya.
Sistem  akuntansi  yang  baik  meliputi  pula  dibuatnya  sistem  pengendalian internal yang memadai.
4  Tahap pelaporan dan evaluasi
31 Tahap persiapan, ratifikasi dan implementasi anggaran terkait dengan
aspek  operasional  anggaran,  sedangkan  tahap  pelaporan  dan  evaluasi terkait dengan aspek akuntabilitas. Jika tahap implementasi telah didukung
dengan  sistem  akuntansi  dan  sistem  pengendalian  manajemen  yang  baik, maka  diharapkan  tahap  budget  reporting  and  evaluation  tidak  akan
menemui banyak masalah. Prinsip  penyusunan  anggaran  APBDAPBN  di  Indonesia  pada
umumnya sama Bastian, 2001:81, yakni: 1  Prinsip  anggaran  yang  berimbang  dan  dinamis,  yang  harus
mencerminkan keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran; 2  Prinsip disiplin anggaran. Setiap dinas InstansiDinasLembagaSatuan
Kerja  hendaknya  menggunakan  secara  efisien,  tepat  guna  serta  tepat waktu dalam mempertanggungjawabkannya;
3  Prinsip  kemandirian,  dengan  mengupayakan  peningkatan  sumber- sumber  pendapatan  sesuai  dengan  potensi  dalam  rangka  mengurangi
ketergantungan  kepada  organisasi  lain,  dalam  hal  ini  adalah desentralisasi  melalui  otonomi  daerah  pemerintah  pusat  kepada
pemerintah daerah; 4  Prinsip prioritas dalam pembangunan daerah.
5  Prinsip  efisiensi  dan  efektifitas  anggaran,  dengan  menyediakan pembiayaan dan penghematan yang mengarah pada skala prioritas.
Dalam penyusunan anggaran harus ada seseorang yang bertanggungjawab untuk  mengarahkan  dan  mengoordinasikan  seluruh  proses  penganggaran
32 organisasi yang bekerja di bawah arahan tim anggaran. Penyusunan anggaran
dalam  suatu  organisasi  biasanya  dikoordinasi  oleh  tim  anggaran  dan departemen  anggaran.  Tim  anggaran  anggotanya  terdiri  atas  manajer  divisi
dan  manajer  lainnya  yang  melaksanakan  fungsi-fungsi  pokok  kegiatan  suatu organisasi  atau  unit  organisasi.  Tim  anggaran  berperan  dalam  pemeriksaan,
memberikan tujuan dan tuntutan kebijakan, mengasistensi unit-unit penyusun anggaran,  menyelesaikan  berbagai  konflik  anggaran,  menyetujui  anggaran
final  sebelum  disetujui  dewan  komisaris,  serta  memonitor  kerja  aktual  dari pelaksanaan anggaran Yuwono, dkk, 2005:34.
Jadi, proses penyusunan anggaran sektorpublik tidak jauh berbeda dengan sektor  swasta,  dimulai  dari  tahap  persiapan,  ratifikasi,  implementasi,  hingga
pelaporan  dan  evaluasi  yang  disusun  oleh  tim  anggaran  untuk  melaksanakan tujuan organisasi.
3. Partisipasi Anggaran