Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan Tehnik Pengumpulan Data

39 Pencatatan lapangan digunakan untuk melengkapi data-data yang tidak direkam dalam lembar observasi maupun wawancara, dengan demikian diharapkan tidak ada data penting yang terlewatkan dalam kegiatan penelitian. c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi berisikan tentang hasil belajar siswa pada pembelajaran sebelumnya dan dokumentasi pada proses pembelajaran berupa foto-foto kegiatan siswa d. Tes Hasil Belajar Tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Tes ini dilakukan 2 kali setiap akhir siklus.

H. Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu intrumen. 4 Pada penelitian ini menggunakan rumus korelasi Point Biserial r pbi , yaitu: 5 r PBL = Indek Poin Biserial M p = Mean rata-rata sekor yang dijawab betul oleh testee peserta tes pada butir soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan. M t = Mean rata-rata sekor yang dijawab salah oleh testee peserta tes pada butir soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan. SD = Deviasi standar skor total. 4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian :Suatu Pendekatan Praktek , Jakarta: Rineka Cipta, 2002, cet ke-12, hal. 144 5 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, cet ke-10, hal. 79 40 p = Proporsi testee yang menjawab betul terhadap butir soal yang sedang diuji validitasnya q = Proporsi testee yang menjawab betul terhadap butir soal yang sedang diuji validitasnya. Kemudian hasil di atas dibandingkan dengan nilai t- tabel pada signifikasi 5 dan derajat kebebasan dk = n-2. Kaidah keputusanya: Jika t hitung t tabel berarti valid, sebaliknya; Jika t hitung t tabel berarti tidak valid. Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 r ≤ 1,00 Sangat Tinggi 0,60 r ≤ 0,80 Tinggi 0,40 r ≤ 0,60 Cukup 0,20 r ≤ 0,40 Rendah 0,00 r ≤ 0,20 Sangat Rendah Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diperoleh data dari 40 soal untuk siklus 1 yang diujicobakan terdapat 29 soal yang dinyatakan valid. Diantara 29 soal yang valid ini selanjutnya akan disaring kembali berdasarkan kriteria yang lainnya untuk dapat digunakan dalam penelitian ini. Kemudian data dari 40 soal untuk siklus 2 yang diujicobakan terdapat 24 soal yang dinyatakan valid. Diantara 29 soal yang valid ini selanjutnya akan disaring kembali berdasarkan kriteria yang lainnya untuk dapat digunakan dalam penelitian ini.

I. Reliabilitas Instrumen

41 Realibilitas adalah ketetapan atau keajegan alat terebut dalam menilai apay yang dinilai. 6 Sebuah tes dikatakan reliabel jika hasil tes tersebut menunjukkan ketepatan jika diteskan kepada subjek yang sama. Perhitungan reliabilitas tes dalam penelitian ini menggunakan rumus Spearman Brown, yaitu: 7 Dimana : R n = Koefisien korelasi seluruh tes N = Perbandingan antara panjang tes secara keseluruhan dengan panjang tes yang dikorelsian r 12 = Koefisien korelasi antara sebagian tes dengan bagian tes lainya. Dalam teknik ini, tes yang telah dibagi dua bagian. Kemudian tiap-tiap bagian diberikan sekor secara terpisah. Terdapat dua prosedur yang dapat digunakan untuk membelah menjadi dua bagian sebuah tes, yaitu: a. Prosedur genap-ganjil. Pelaksanaan prosedur ini adalah seluruh butir soal tes yang bernomor ganjil dikumpulan menjadi satu kelompok, begitu pula dengan butir soal yang bernomor genap b. Prosedur secara random acak Dengan kualifikasi koefisien reabilitas adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Kreteria Realibilitas Instrumen Koefisien Realibilitas Kriterian 0.91-1.00 Sangat tinggi 0.71-0.90 Tinggi 0.41-0.70 Cukup 0.21-0.40 Rendah 0.20 Sangat rendah 6 Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : Remaja Rosydakarya, 2011 cet ke-16, hal. 16 7 Suharsimi Arikunto, Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan, … hal. 100

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa SMPN 3 kota Tangerang selatan

1 12 173

Deskripsi penggunaan pembelajaran kooperatif di MAN Jakarta Selatan : penelitian deskriptif di MAN Jakarta Selatan.

0 6 227

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 5 METRO SELATAN KOTA METRO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 56

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA KELAS IV SDN MARGAKAYA KECAMATAN JATIAGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

0 9 54