Analisa Tabel Silang HASIL DAN PEMBAHASAN

perusahaan setelah melaksanakan program CSR. Namun, tidak jarang perusahaan menjadikan citra ini sebagai tujuan utama dari program CSR tersebut.

IV.3.3.18. Tingkat Pengaruh Program CSR Satu untuk Sepuluh Terhadap Citra AQUA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak besar 16 16,3 16,3 16,3 Besar 56 57,1 57,1 73,5 Sangat besar 26 26,5 26,5 100,0 Total 98 100,0 100,0 P.35FC4 Dari hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa program CSR “Satu untuk Sepuluh” memiliki pengaruh yang besar terhadap citra AQUA. Hal ini ditunjukkan dari jawaban responden yang sebagian besar menyatakan program CSR tersebut berpengaruh besar terhadap citra AQUA. Ini juga berarti program CSR tersebut berhasil menarik simpati responden. Keberhasilan suatu program CSR akan menentukan citra yang akan diperoleh perusahaan tersebut.

IV.4. Analisa Tabel Silang

Dalam analisa tabel silang, peneliti melakukan analisa untuk mengetahui hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif dan negatif. Universitas Sumatera Utara IV.4.1. Hubungan Antara Tingkat Pemahaman Responden Terhadap Corporate Social Responsibility CSR dengan “Satu untuk Sepuluh” Sebagai Cerminan Tanggung Jawab Sosial AQUA Satu untuk Sepuluh Sebagai Tanggung Jawab Sosial AQUA Pemahaman Responden Terhadap CSR Crosstabulation Count Pemahaman Responden Terhadap CSR Total Tidak baik Baik Tidak baik Satu untuk Sepuluh Sebagai Tanggung Jawab Sosial AQUA Tidak mencerminkan 4 8 2 14 Mencerminkan 19 52 71 Sangat mencerminkan 3 7 3 13 Total 26 67 5 98 P.5FC.7 dan P.29FC.36 Tabel di atas menunjukkan hubungan antara tingkat pemahaman responden terhadap Corporate Social Responsibility CSR dengan “Satu untuk Sepuluh” sebagai cerminan tanggung jawab sosial AQUA. Dari 98 responden, 26 orang mengatakan “Satu untuk Sepuluh” tidak mencerminkan tanggung jawab sosial AQUA, 67 orang mengatakan mencerminkan, dan 5 orang mengatakan sangat mencerminkan. Sebaran data tentang tingkat pemahaman responden terhadap CSR adalah sebanyak 14 orang mengatakan tidak baik, 71 orang mengatakan baik, dan 13 orang mengatakan sangat baik. Dari data tersebut, dapat diketahui hubungan antara tingkat pemahaman responden terhadap Corporate Social Responsibility CSR dengan “Satu untuk Universitas Sumatera Utara Sepuluh” sebagai cerminan tanggung jawab sosial AQUA. Karena rata-rata responden menjawab “Satu untuk Sepuluh” mencerminkan tanggung jawab sosial AQUA, maka yang dibahas hanyalah yang menjawab mencerminkan: Tidak baik : 98 22 x 100 = 22,4 Baik : 98 52 x 100 = 53,1 Berdasarkan data di atas, dapat dilihat persentase responden yang mengatakan tingkat pemahamannya terhadap CSR baik. Sebanyak 53,1 mengatakan pemahamannya terhadap CSR baik, sehingga dapat menilai bahwa “Satu untuk Sepuluh” telah mencerminkan tanggung jawab sosial AQUA. IV.4.2. Hubungan Antara Frekuensi Responden Menonton Iklan Kampanye “Satu untuk Sepuluh” dengan Penyampaian Informasi Tentang Program CSR “Satu untuk Sepuluh” Melalui Kampanye Frekuensi Responden Menonton Iklan Kampanye Satu untuk Sepuluh Penyampaian Informasi Tentang Program CSR Satu untuk Sepuluh Melalui Kampanye Crosstabulation Count Penyampaian Informasi Tentang Program CSR Satu untuk Sepuluh Melalui Kampanye Total Tidak mengerti Mengerti Sangat mengerti Frekuensi Responden Menonton Iklan Kampanye Satu untuk Sepuluh Jarang 7 22 29 Kadang-kadang 7 43 3 53 Sering 2 13 1 16 Total 16 78 4 98 P.10FC.12 dan P.27FC34 Universitas Sumatera Utara Tabel di atas menunjukkan hubungan antara frekuensi responden menonton iklan kampanye “Satu untuk Sepuluh” dengan penyampaian informasi tentang program CSR “Satu untuk Sepuluh” melalui kampanye. Dari 98 orang responden, sebanyak 16 orang mengatakan tidak mengerti, 78 orang mengatakan mengerti, dan 4 orang mengatakan sangat mengerti tentang informasi tentang program CSR “Satu untuk Sepuluh” yang disampaikan lewat kampanye. Sebaran data tentang frekuensi responden menonton iklan kampanye “Satu untuk Sepuluh” adalah 29 orang mengatakan jarang, 51 orang mengatakan kadang-kadang, dan 16 orang mengatakan sering. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui hubungan antara frekuensi responden menonton iklan kampanye “Satu untuk Sepuluh” dan penyampaian informasi tentang program CSR “Satu untuk Sepuluh” melalui kampanye. Karena mayoritas responden mengatakan mengerti, maka yang dibahas hanyalah yang menjawab mengerti: Jarang : 98 23 x 100 = 23,5 Kadang-kadang : 98 42 x 100 = 42,9 Sering : 98 12 x 100 = 12,2 Dari data di atas, dapat dilihat persentase dari setiap responden yang mengatakan mengerti dengan informasi tentang program CSR “Satu untu Sepuluh” yang disampaikan lewat kampanye. Untuk persentase terbesar, yakni Universitas Sumatera Utara 42,9 responden yang mengatakan kadang-kadang menonton iklan kampanye “Satu untuk Sepuluh”. Dengan demikian, responden yang kadang-kadang menonton iklan kampanye “Satu untuk Sepuluh” adalah responden yang paling mengerti tentang informasi-informasi tentang program CSR “Satu untuk Sepuluh” yang disampaikan lewat kampanye. IV.4.3. Hubungan Antara Kesesuaian Pemakaian Tema “Satu untuk Sepuluh” dengan Kesan Responden Terhadap Program CSR “Satu untuk Sepuluh Kesesuaian Pemakaian Tema Satu untuk Sepuluh Kesan Responden Terhadap Program CSR Satu untuk Sepuluh Crosstabulation Count Kesan Responden Terhadap Program CSR Satu untuk Sepuluh Total Tidak baik Baik Tidak baik Kesesuaian Pemakaian Tema Satu untuk Sepuluh Tidak sesuai 7 1 8 Sesuai 2 63 19 84 Sangat sesuai 3 3 6 Total 2 73 23 98 P.11FC.13 dan P.25FC32 Tabel 4.38 menjelaskan hubungan antara kesesuaian pemakaian tema “Satu untuk Sepuluh” dan kesan responden terhadap program CSR “Satu untuk Sepuluh”. Dari 98 responden, sebanyak 2 orang mengatakan tidak baik, 73 orang mengatakan baik, dan 23 orang mengatakan sangat baik kesannya terhadap program CSR “Satu untuk Sepuluh”. Universitas Sumatera Utara Sebaran data tentang kesesuaian pemakaian tema “Satu untuk Sepuluh” adalah sebanyak 8 orang mengatakan tidak sesuai, 84 orang mengatakan sesuai, dan 6 orang mengatakan sangat sesuai. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui hubungan antara kesesuaian pemakaian tema “Satu untuk Sepuluh” dan kesan responden terhadap program CSR “Satu untuk Sepuluh”. Sebagian besar responden mengatakan kesannya terhadap program CSR “Satu untuk Sepuluh” baik, maka yang dibahas hanyalah responden yang menjawab baik, yaitu: Tidak sesuai : 98 8 x 100 = 8,2 Sesuai : 98 63 x 100 = 64,3 Sangat sesuai : 98 3 x 100 = 3,1 Dari hasil perhitungan data di atas, maka dapat diketahui persentase dari setiap responden yang mengatakan kesannya terhadap program CSR “Satu untuk Sepuluh” baik. Untuk itu, persentase terbesar adalah 64,3, yakni responden yang mengatakan pemakaian tema “Satu untuk Sepuluh” sesuai. Dengan demikian, kesesuaian pemakaian tema “Satu untuk Sepuluh” memberi dampak bagi kesan responden terhadap program CSR “Satu untuk Sepuluh”. Universitas Sumatera Utara IV.4.4. Hubungan Antara Pemahaman Responden Tentang Terhadap Program CSR “Satu untuk Sepuluh” dengan Sikap Responden Terhadap Program CSR “Satu untuk Sepuluh” Pemahaman Responden Terhadap Tujuan Program CSR Satu untuk Sepuluh Sikap Responden Terhadap Program CSR Satu untuk Sepuluh Crosstabulation Count Sikap Responden Terhadap Program CSR Satu untuk Sepuluh Total Tidak mendukung Mendukung Sangat mendukung Pemahama n Responden Terhadap Tujuan Program CSR Satu untuk Sepuluh Tidak memahami 1 12 1 14 Memahami 4 56 19 79 Sangat memahami 5 5 Total 5 68 25 98 P.14FC.16 dan P.33FC40 Tabel di atas menjelaskan hubungan antara pemahaman responden terhadap tujuan program CSR “Satu untuk Sepuluh” dan sikap responden terhadap program CSR “Satu untuk Sepuluh”. Dari 98 orang responden, sebanyak 5 orang mengatakan tidak mendukung, 68 orang mengatakan mendukung, dan 25 orang mengatakan sangat mendukung program CSR “Satu untuk Sepuluh”. Sebaran data mengenai pemahaman responden terhadap tujuan program CSR “Satu untuk Sepuluh” adalah 14 orang mengatakan tidak memahami, 79 orang mengatakan memahami, dan 5 orang mengatakan sangat memahami. Universitas Sumatera Utara Bedasarkan data di atas, dapat diketahui hubungan antara pemahaman responden terhadap tujuan program CSR “Satu untuk Sepuluh” dan sikap responden terhadap program CSR “Satu untuk Sepuluh”. Rata-rata responden mengatakan mendukung program CSR tersebut. Dengan demikian, yang dibahas hanyalah responden yang menjawab mendukung, yaitu: Tidak memahami : 98 12 x 100 = 12,2 Memahami : 98 56 x 100 = 57,1 Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui persentase untuk setiap responden yang mengatakan mendukung program CSR “Satu untuk Sepuluh”. Untuk persentase terbesar adalah 57,1, yaitu responden yang mengatakan memahami tujuan program CSR “Satu untuk Sepuluh”. Dengan mamahami tujuan dari program CSR tersebut, responden dapat menentukan sikap untuk mendukung program CSR “Satu untuk Sepuluh”. Dengan demikian, pemahaman terhadap tujuan program CSR tersebut akan memberikan dampak terhadap sikap mendukung program CSR tersebut. Universitas Sumatera Utara IV.4.5. Hubungan Antara Ketepatan Pemilihan Daerah Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur Sebagai Lokasi Kegiatan “Satu untuk Sepuluh” dengan Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial AQUA Melalui Program “Satu untuk Sepuluh” Ketepatan Pemilihan Daerah Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur Sebagai Lokasi Kegiatan Satu untuk Sepuluh Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial AQUA Melalui Program CSR Satu untuk Sepuluh Crosstabulation Count Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial AQUA Melalui Program CSR Satu untuk Sepuluh Total Tidak baik Baik Tidak baik Ketepatan Pemilihan Daerah Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur Sebagai Lokasi Kegiatan Satu untuk Sepuluh Tidak tepat 5 5 Tepat 3 74 8 85 Sangat tepat 7 1 8 Total 8 81 9 98 P.17FC.19 dan P.32FC39 Tabel di atas menunjukkan hubungan antara ketepatan pemilihan daerah Timor Tengah Selatan, provinsi NTT sebagai lokasi kegiatan “Satu untuk Sepuluh” dan pelaksanaan tanggung jawab sosial AQUA melalui program “Satu untuk Sepuluh”. Dari 98 responden, sebanyak 8 orang mengatakan tidak baik, 81 orang mengatakan baik, dan 9 orang mengatakan sangat baik pelaksanaan tanggung jawab sosial AQUA melalaui program “Satu untuk Sepuluh”. Sebaran data mengenai lokasi kegiatan “Satu untuk Sepuluh” adalah 5 orang mengatakan tidak tepat, 85 orang mengatakan tepat, dan 8 orang mengatakan sangat tepat. Universitas Sumatera Utara Dari data di atas, dapat diketahui hubungan antara ketepatan pemilihan daerah Timor Tengah Selatan, provinsi NTT sebagai lokasi kegiatan “Satu untuk Sepuluh” dan pelaksanaan tanggung jawab sosial AQUA melalui program “Satu untuk Sepuluh”. Karena mayoritas responden mengatakan pelaksanaan tanggung jawab sosial tersebut baik, maka yang dibahas hanyalah responden yang menjawab baik, yaitu: Tidak tepat : 98 1 x 100 = 1,0 Tepat : 98 74 x 100 = 82,2 Sangat tepat : 98 6 x 100 = 6,1 Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa persentase terbesar adalah 82,2. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa responden mengatakan pelaksanaan tanggung jawab sosial AQUA melalui program “Satu untuk Sepuluh” tersebut baik juga karena pemilihan lokasi kegiatan yang tepat, yaitu daerah Timor Tengah Selatan, provinsi NTT. Oleh sebab itu, pemilihan lokasi kegiatan yang tepat dapat berdampak bagi penilaian responden terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial tersebut. Universitas Sumatera Utara IV.4.6. Hubungan Antara Tingkat Pengaruh Jingle dalam Kampanye Program CSR “Satu untuk Sepuluh” dengan Ketertarikan Responden Terhadap Program CSR “Satu untuk Sepuluh” Tingkat Pengaruh Jingle Dalam Kampanye Program CSR Satu untuk Sepuluh Ketertarikan Responden Terhadap Program CSR Satu untuk Sepuluh Crosstabulation Count Ketertarikan Responden Terhadap Program CSR Satu untuk Sepuluh Total Tidak menarik Menarik Sangat menarik Tingkat Pengaruh Jingle Dalam Kampanye Program CSR Satu untuk Sepuluh Tidak besar 1 25 5 31 Besar 6 44 9 59 Sangat besar 3 5 8 Total 7 72 19 98 P.20FC.22 dan P.23FC.25 Tabel di atas menjelaskan hubungan antara tingkat pengaruh jingle dalam kampanye program CSR “Satu untuk Sepuluh” dan ketertarikan responden terhadap program CSR “Satu untuk Sepuluh”. Dari 98 orang responden, sebanyak 7 orang mengatakan program CSR “Satu untuk Sepuluh” tidak menarik, 72 orang mengatakan menarik, dan 19 orang mengatakan tidak menarik. Sebaran data mengenai tingkat pengaruh jingle dalam kampanye “Satu untuk Sepuluh” adalah 31 orang mengatakan tidak besar, 59 orang mengatakan besar, dan 8 orang mengatakan sangat besar. Berdasarkan data di atas, dapat diketahui hubungan antara tingkat pengaruh jingle dalam kampanye “Satu untuk Sepuluh” dan ketertarikan responden terhadap program CSR “Satu untuk Sepuluh”. Sebagian responden Universitas Sumatera Utara mengatakan program CSR tersebut menarik. Oleh karena itu, yang dibahas hanyalah responden yang menjawab menarik, yaitu: Tidak besar : 98 24 x 100 = 24,5 Besar : 98 47 x 100 = 47,9 Sangat besar : 98 2 x 100 = 2,0 Dari hasil perhitungan di atas, dapat diketahui persentase terbesar yaitu 47,9. Pengaruh jingle yang besar dalam program CSR “Satu untuk Sepuluh” memiliki ketertarikan tersendiri bagi responden. Dengan demikian, pengaruh jingle tersebut berdampak pada ketertarikan responden terhadap program CSR “Satu untuk Sepuluh”.

IV.5. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Nilai Perusahaan, Dan Kualitas Audit, Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

4 98 116

Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR)Internal dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara

18 141 162

Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Program Nikah Massal Terhadap Citra PT. PGN SBU III Medan di Kalangan Warga Masyarakat Kota Medan)

1 29 95

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

0 42 98

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas konsumen Pesta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

0 30 128

Corporate Social Responsibility (CSR) dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional mengenai Program CSR Bakti Olahraga PT Djarum terhadap Peningkatan Citra Perusahaan di Kalangan Mahasiswa USU)

8 101 134

Pengaruh Persepsi Konsumen Dalam Penerapan Program Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Brand Loyalty Sabun Mandi Lifebuoy (Studi Pada Mahasiswa Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)

1 46 67

Corporate Social Responsibility Dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility terhadap Citra Perusahaan PT. Toba Pulp Lestari,Tbk pada Masyarakat di Kecamatan Parmaksian Toba Samosir)

2 65 145

Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa dan Citra Perusahaan(Studi Kasus Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa Djarum Terhadap Peningkatan Citra Positif Perusahaan PT Djarum pada Mahasiswa US

4 66 121

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas Konsumen Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 27 107