BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode ini digunakan untuk meneliti hubungan di antara variabel-
variabel. Metode korelasional bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada variabel lain Rakhmat, 2004: 27.
III.2. Deskripsi Lokasi Penelitian III.2.1. Sejarah Universitas Sumatera Utara http:usu.ac.id
Sejarah Universitas Sumatera Utara USU dimulai dengan berdirinya Yayasan Universitet Sumatera Utara pada tanggal 4 Juni 1952. Pendirian yayasan
ini dipelopori oleh Gubernur Sumatera Utara untuk memenuhi keinginan masyarakat Sumatera Utara khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya.
Yayasan ini diurus oleh suatu Dewan Pimpinan yang diketuai langsung oleh Gubernur Sumatera Utara, dengan susunan sebagai berikut:
1. Abdul Hakim Ketua 2. Dr. T. Mansoer Wakil Ketua
3. Dr. Soemarsono SekretarisBendahara
Universitas Sumatera Utara
4. Ir. R. S. Danunagoro, Drh. Sahar, Drg. Oh Tjie Lien, Anwar Abubakar, Madong Lubis, Dr. Maas, J. Pohan, Drg. Barlan, dan Soetan Pane
Paruhum Anggota Sebenarnya hasrat untuk mendirikan perguruan tinggi di Medan telah
mulai sejak sebelum Perang Dunia II, tetapi tidak disetujui oleh pemerintah Belanda pada waktu itu. Pada zaman pendudukan Jepang, beberapa orang
terkemuka di Medan termasuk Dr. Pirngadi dan Dr. T. Mansoer membuat rancangan perguruan tinggi Kedokteran. Setelah kemerdekaan Indonesia,
pemerintah mengangkat Dr. Mohd. Djamil di Bukit Tinggi sebagai ketua panitia. Setelah pemulihan kedaulatan akibat clash pada tahun 1947, Gubernur Abdul
Hakim mengambil inisiatif menganjurkan kepada rakyat di seluruh Sumatera Utara mengumpulkan uang untuk pendirian sebuah universitas di daerah ini.
Pada tanggal 31 Desember 1951 dibentuk panitia persiapan pendirian perguruan tinggi yang diketuai oleh Dr. Soemarsono yang anggotanya terdiri dari
Dr. Ahmad Sofian, Ir. Danunagoro, dan sekretaris Mr. Djaidin Purba. Selain Dewan Pimpinan Yayasan, Organisasi USU pada awal berdirinya terdiri dari
Dewan Kurator, Presiden Universitas, Majelis Presiden dan Asesor, Senat Universitas, dan Dewan Fakultet.
Sebagai hasil kerja sama dan bantuan moril dan material dari seluruh masyarakat Sumatera Utara yang pada waktu itu meliputi juga Daerah Istimewa
Aceh, pada tanggal 20 Agustus 1952 berhasil didirikan Fakultas Kedokteran di Jalan Seram dengan dua puluh tujuh orang mahasiswa diantaranya dua orang
wanita. Kemudian disusul dengan berdirinya Fakultas Hukum dan Pengetahuan
Universitas Sumatera Utara
Masyarakat 1954, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 1956, dan Fakultas Pertanian 1956.
Pada tanggal 20 November 1957, USU diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Dr. Ir. Soekarno menjadi universitas negeri yang ketujuh di Indonesia.
Pada tahun 1959, dibuka Fakultas Teknik di Medan dan Fakultas Ekonomi di Kutaradja Banda Aceh yang diresmikan secara meriah oleh Presiden R.I.
Kemudian disusul berdirinya Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan 1960 di Banda Aceh. Sehingga pada waktu itu, USU terdiri dari lima fakultas di Medan
dan dua fakultas di Banda Aceh. Selanjutnya menyusul berdirinya Fakultas Kedokteran Gigi 1961, Fakultas Sastra 1965, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam 1965, Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik 1982, Sekolah Pascasarjana 1992, Fakultas Kesehatan Masyarakat 1993, dan
Fakultas Farmasi 2007. Pada tahun 2003, USU berubah status dari suatu perguruan tinggi negeri
PTN menjadi suatu perguruan tinggi Badan Hukum Milik Negara BHMN. Perubahan status USU dari PTN menjadi BMHN merupakan yang kelima di
Indonesia. Sebelumnya telah berubah status UI, UGM, ITB dan IPB pada tahun 2000. Setelah USU disusul perubahan status UPI 2004 dan UNAIR 2006.
Dalam perkembangannya, beberapa fakultas di lingkungan USU telah menjadi embrio berdirinya tiga perguruan tinggi negeri baru, yaitu Universitas
Syiah Kuala di Banda Aceh, yang embrionya adalah Fakultas Ekonomi dan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan USU di Banda Aceh. Kemudian
disusul berdirinya Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan IKIP Negeri Medan
Universitas Sumatera Utara
1964, yang sekarang berubah menjadi Universitas Negeri Medan UNIMED yang embrionya adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USU. Setelah itu,
berdiri Politeknik Negeri Medan 1999, yang semula adalah Politeknik USU.
III.2.2. Profil Universitas Sumatera Utara
1.
USU memiliki 13 fakultassekolah yaitu Kedokteran, Hukum, Pertanian, Teknik, Kedokteran Gigi, Ekonomi, Sastra, Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kesehatan Masyarakat, Farmasi, Psikologi, dan Pascasarjana. Jumlah program studi
yang ditawarkan sebanyak 101, terdiri dari 8 tingkat doktoral, 28 magister, 15 spesialis, 5 profesi, 50 sarjana, dan 15 diploma. Jumlah mahasiswa terdaftar
saat ini lebih dari 32.000 orang, 688 di antaranya adalah mahasiswa asing.
Program Studi
2.
Sejak awal pendiriannya, USU dipersiapkan menjadi pusat pendidikan tinggi di Kawasan Barat Indonesia. Sewaktu didirikan pada tahun 1952, USU
merupakan sebuah Yayasan, kemudian beralih status menjadi PTN pada tahun 1957, dan selanjutnya berubah menjadi PT-BHMN pada tahun 2003.
Sekilas Pandang
Kampus USU berlokasi di Padang Bulan, sebuah area yang hijau dan rindang seluas 120 ha yang terletak di tengah Kota Medan. Zona akademik
seluas 90 ha menampung hampir seluruh kegiatan perkuliahan dan praktikum
Universitas Sumatera Utara
mahasiswa. Sistem pembelajaran didukung oleh fasilitas perpustakaan dan lebih dari 200 laboratorium. Perpustakaan menyediakan berbagai jenis
sumber belajar baik dalam bentuk cetak maupun elektronik. Perpustakaan USU merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia saat ini. Kampus
Padang Bulan juga didukung oleh infrastruktur teknologi informasi untuk memfasilitasi akses terhadap berbagai sumber daya informasi dan
pengetahuan untuk mendukung proses pembelajaran dan penelitian mahasiswa dan dosen.
Selain itu, di dalam kampus juga terdapat berbagai sarana seperti asrama, arena olah raga, wisma, kafetaria, toko, bank, dan kantor pos. Wisuda
dan berbagai acara akademik lainnya diadakan di Auditorium dan Gelanggang Mahasiswa. Sebuah rumah sakit pendidikan akan dibangun di
lokasi kampus pada tahun 2008. Sebuah kampus baru seluas 300 ha yang berlokasi di Kwala Bekala,
berjarak 15 km dari Kampus Padang Bulan sedang dikembangkan, yang saat ini digunakan untuk mendukung berbagai penelitian dan percobaan di bidang
pertanian, kehutanan, perkebunan, dan peternakan. Dalam upaya mengembangkan diri sebagai universitas berjangkauan luas, USU mengelola
Kebun Percobaan seluas sekitar 550 ha di Langkat. USU juga telah memperoleh izin pengembangan hutan percontohan seluas 10.000 ha di
Mandailing Natal.
Universitas Sumatera Utara
3.
Diawali dengan membuka sekolah kedokteran, USU memposisikan diri sebagai universitas unggulan. Proses pendidikan dan penelitian
melibatkan 1.680 orang dosen, 78 di antaranya memiliki latar belakang pendidikan pascasarjana. Hingga saat ini USU memiliki lebih dari 103.000
alumni yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Sejumlah alumni menempati posisi penting di berbagai sektor kerja, baik pemerintahan
maupun swasta.
Keunggulan Kompetitif
Program studi bidang kesehatan seperti Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Farmasi saat ini menjadi primadona bagi mahasiswa asing terutama yang
berasal dari Malaysia. Program studi pada Fakultas MIPA dan Pertanian menjadi ujung tombak berbagai kegiatan penelitian dan pengabdian
masyarakat. Program Studi Etnomusikologi memiliki kekhasan tentang musik-musik etnik di Sumatera. Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu-Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik banyak terlibat dalam pengembangan hukum dan penataan administrasi pemerintahan. Sebuah produk penjernihan air - Ferro
Filter - hasil penemuan dosen Fakultas Teknik sedang dalam proses pengurusan hak paten, telah banyak digunakan di berbagai wilayah Sumatera.
Penataan dan pengembangan sistem penjaminan mutu, yang didukung dengan komitmen tinggi para manajer di semua lini, dilakukan secara terus-
menerus dan menjadi agenda utama USU dalam upaya menghasilkan lulusan dan produk terbaik.
Universitas Sumatera Utara
III.2.3. Organisasi Universitas Sumatera Utara
1. Struktur
Struktur organisasi USU sebagai PT-BHMN terdiri dari: a. Majelis Wali Amanat MWA, Dewan Audit, Unit Usaha
Komersial, Senat Akademik, Pimpinan Universitas Rektor dan Pembantu Rektor, Dewan Guru Besar DGB, Sekretaris
Eksekutif, Satuan Audit Internal, dan Satuan Penjaminan Mutu organisasi sentral;
b. Fakultas, Sekolah Pasacasarjana, dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat unsur pelaksana akademik;
c. Biro Akademik, Biro Sumber Daya Manusia, Biro Keuangan, Biro Kemahasiswaan dan Kealumnian, Biro Perencanaan dan
Kerjasama, dan Biro Pengembangan dan Pemeliharaan Aset unsur pelaksana administratif; dan
d. Perpustakaan dan Sistem Informasi, Pelayanan dan Pengembangan Pendidikan, Unit Usaha Non Komersial, dan Unit Pengadaan
unsur penunjang.
2. Visi:
University for Industry.
Universitas Sumatera Utara
1. Mempersiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat akademik dan profesional dalam menerapkan, mengembangkan pengetahuan
ilmiah, teknologi dan seni, serta berdaya saing tinggi.
3. Misi:
2. Memperluas partisipasi dalam pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan nasional dalam pembelajaran dan modernisasi cara
pembelajaran. 3. Mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan ilmiah,
teknologi, seni, dan rancangan penerapannya untuk mendukung produktivitas dan daya saing masyarakat.
1. Memperluas partisipasi dalam pelayanan pendidikan bagi masyarakat dalam mendukung pemenuhan pendidikan nasional
serta memodernisasi cara pembelajaran.
4. Tujuan:
2. Meningkatkan partisipasi aktif dalam pengembangan ilmiah, teknologi dan senibudaya serta kemanusiaan.
3. Mengembangkan pusat informasi serta sistem teknologi komunikasi dan sistem penjaminan mutu yang handal.
4. Membangun sistem tata pamong universitas yang efektif, efisien dan demokratis.
5. Mewujudkan lingkungan pengajaran dan pembelajaran yang kondusif.
Universitas Sumatera Utara
6. Memperkuat departemen dalam pengelolaan disiplin silang antar departemenprogram studi.
7. Membangun kemampuan pendanaan sendiri melalui kerjasamakemitraan dalam usaha-usaha ventura.
8. Mengembangkan kemampuan dalam memasarkan produk-produk pengetahuan ilmiah, konsep-konsep, pemecahan masalah
industrial, jasa tenaga ahli, dan lain-lain. 9. Membangun pendekatan baru dalam pembelajaran yang berfokus
kepada pembelajaran sesuai kebutuhan demand-driven learning system
.
III.2.4. Lokasi Kampus
Kampus USU Padang Bulan sebagai kampus utama berlokasi di Keluarahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru. Kampus ini mulai digunakan
sejak tahun 1957, sebelumnya beberapa Fakultas di lingkungan USU menggunakan sejumlah gedung yang tersebar di kota Medan termasuk di
antaranya berlokasi di Jalan Seram, Jalan Cik Ditiro, Jalan Sempali, dan Jalan Gandhi. Kampus Padang Bulan yang pada awalnya terdapat di pinggiran kota
Medan, kemudiaan dengan perkembangan kota Medan sehingga sekarang berada di tengah-tengah kota. Kampus ini memiliki luas sekitar 122 Ha, dengan zona
akademik seluas sekitar 100 Ha yang berada ditengahnya.
Universitas Sumatera Utara
Kampus Padang Bulan dapat dicapai dengan mudah baik dari pusat kota maupun dari bandar udara. Jarak kampus dengan pusat kota Lapangan Merdeka
sekitar 15 km yang dapat ditempuh dengan menggunakan taksi selama sekitar 20 menit atau dengan bus mini angkutan kota selama sekitar 30 menit. Jarak kampus
dengan bandar udara Polonia Internasional Airport sekitar 6 km yang dapat ditempuh dengan menggunakan taksi selama sekitar 15 menit.
III.3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Universitas Sumatera Utara USU, Padang Bulan, Keluarahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru. Waktu pelaksanaan
penelitian berlangsung mulai tanggal 13 Maret 2008 sampai dengan 5 April 2008.
III.4. Populasi dan Sampel III.4.1. Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisis, yaitu objek yang akan diteliti. Populasi merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa
manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian
Bungin, 2001: 101. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik FISIP dan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara S-1
Universitas Sumatera Utara
Reguler. Alasan peneliti memilih populasi dari dua fakultas tersebut adalah berdasarkan hasil pra penelitian di lapangan, mayoritas dari para mahasiswa
tersebut memahami tentang CSR karena mereka juga mempelajari tentang CSR dalam perkuliahan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pra penelitian, jumlah mahasiswa aktif Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP dan Fakultas
Ekonomi USU S-1 Reguler adalah sebanyak 4334 orang Badan Administrasi Akademik USU, 31 Oktober 2007.
Fakultas Populasi
ISIP 2038
Ekonomi 2296
Jumlah 4334
III.4.2. Sampel
Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan populasinya. David Nachmias dan Vhava
Nachmias Bulaeng, 2004: 156 mendefenisikan sampel sebagai bagian dari populasi yang karakteristiknya tidak berbeda dengan karakteristik populasi.
Sampel harus memenuhi unsur representatif atau mewakili dari seluruh sifat-sifat populasi. Sampel yang representatif bisa diartikan bahwa sampel
tersebut mencerminkan semua unsur dalam populasi secara proporsional atau memberikan kesempatan yang sama pada semua unsur populasi untuk dipilih,
Universitas Sumatera Utara
sehingga dapat mewakili keadaan sebenarnya dalam keseluruhan populasi Kriyantono, 2006: 150.
Berdasarkan data yang diperoleh, maka untuk menghitung jumlah sampel digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10 dengan tingkat kepercayaan
90, yakni sebagai berikut:
n =
1
2
+ d
N N
n =
1 1
, 4334
4334
2
+ n
= 34
, 44
4334
n = 97,7
= 98 orang
Keterangan : N = Jumlah Populasi
n = Sampel d² = Presisi
Berdasarkan sampel yang diperoleh, maka dapat dihitung sampel yang terpilih dari setiap fakultas, yaitu:
Fakultas Populasi
Penarikan Sampel Sampel
ISIP 2038
4334 98
2038x
46
Ekonomi 2296
4334 98
2296x
52
Jumlah 98
Universitas Sumatera Utara
III.5. Teknik Penarikan Sampel III.5.1. Sampel Acak Stratifikasi Proporsional
Sampel acak stratifikasi proporsional dipakai untuk populasi yang heterogen, berbeda dalam hal karaketristik populasi, seperti tingkat pendidikan,
tingkat penghasilan, usia, atau jenis kelamin. Untuk menggambarkan secara tepat mengenai sifat-sifat populasi yang heterogen, maka populasi yang bersangkutan
harus dibagi terlebih dahulu dalam lapisan strata yang seragam Eriyanto, 1999: 95.
Teknik penarikan sampel ini bertujuan untuk membuat sifat homogen dari populasi yang heterogen. Keuntungan teknik ini adalah dapat memperoleh secara
jelas mengenai sifat-sifat populasi yang heterogen, maka populasi yang bersangkutan harus dibagi-bagi dalam strata yang seragam, dan dari setiap lapisan
dapat diambil secara acak.
III.5.2. Purposive Sampling
Teknik penarikan sampel ini mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan peneliti.
Sedangkan orang-orang dalam populasi yang tidak sesuai dengan kriteria tersebut tidak dijadikan sampel. Purposive Sampling dilakukan dengan cara mengambil
subjek, bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah, tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu Kriyantono, 2006: 154.
Universitas Sumatera Utara
Dalam purposive sampling terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi Arikunto, 2006: 140, yakni:
a. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat, atau karakteristik tertentu, yang merupakan cirri-ciri pokok populasi.
b. Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi key
subjects .
c. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan.
Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP dan Fakultas Ekonomi USU S-1
Reguler yang mengetahui tentang Corporate Social Responsibility CSR dan mengetahui adanya program CSR “Satu untuk Sepuluh” serta pernah melihat
iklan kampanye “Satu untuk Sepuluh”.
III.6. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu:
a. Penelitian Kepustakaan Yaitu dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literature
dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian.
Universitas Sumatera Utara
b. Penelitian Lapangan Field Research Yaitu pengumpulan data dengan melakukan survey di lokasi penelitian
melalui kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden
Soehartono, 2004: 65.
III.7. Teknik Analisa Data
Analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan Singarimbun, 2006: 263. Data yang
diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahap analisa, yaitu:
III.7.1. Analisa Tabel Tunggal
Analisa tabel tunggal merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan
atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari dua kolom, yaitu sejumlah frekuensi dan persentase untuk
setiap kategori Singarimbun, 2006: 266.
III.7.2. Analisa Tabel Silang
Analisa tabel silang merupakan teknik yang digunakan untuk menganalisa dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya,
Universitas Sumatera Utara
sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif dan negatif Singarimbun, 2006: 273.
III.8. Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesa yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji tingkat
hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan, maka peneliti menggunakan rumus Korelasi Tata Jenjang yang dikemukakan oleh Spearman Arikunto, 2006:
278.
r
s
1 6
2 2
−
∑
N N
d
= 1 −
Keterangan: r
s
d = Difference, yaitu beda antara jenjang setiap subjek
= Koefisien korelasi tata jenjang
N = Jumlah individu dalam sampel
Korelasi tata jenjang juga disebut dengan rank-difference correlation atau rank
-order correlation. Korelasi tata jenjang digunakan untuk menentukan hubungan dua gejala yang kedua-duanya merupakan gejala ordinal atau tata
jenjang. Selanjutnya, untuk melihat tinggi rendahnya korelasi digunakan rumus
skala Gilford Kriyantono, 2007: 169.
Universitas Sumatera Utara
0,20 : Hubungan rendah sekali, lemah sekali
0,20 – 0,39 : Hubungan rendah tapi pasti
0,40 – 0,70 : Hubungan yang cukup berarti
0,71 – 0,90 : Hubungan yang tinggi; kuat
0,90 : Hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN