15 e.
Pendidikan Untuk menggali ilmu pengetahuan sehingga mendorong
perkembangan intelektual yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.
f. Memajukan Kehidupan
Yaitu dengan penyebaran hasil kebudayaan dan seni untuk melestarikan warisan masa lalu dengan memperluas wawasan
individu, membangun imajinasi, mendorong kreativitas dan kebutuhan estetikanya.
g. Hiburan
Penyebaran sinyal, symbol, suara dan image dari drama, tari kesenian, kesusastraan, musik, olah raga merupakan
kesenangan individu dan kelompok. h.
Integrasi Adalah menyediakan bagi kelompok setiap bangsa dan
individu untuk memperoleh berbagai pesan yang mereka perlukan agar mereka dapat saling kenal, mengerti dan menghargai kondisi,
pandangan dan keinginan individu lain.
4. Komunikasi Sebagai Interaksi Sosial
a. Komunikasi sebagai interaksi
Komunikasi sebagai interaksi disetarakan dengan komunikasi sebab-akibat atau aksi-reaksi yang arahnya
bergantian. Hal ini bisa dilihat dari seorang komunikator
16 menyampaikan pesan baik berupa verbal maupun non verbal
kemudian direspon oleh komunikan baik berupa lisan atau isyarat tubuh, kemudian di komunikator merespon lemabali
dan hal ini berlangsung selama komunikasi berlangsung. Dalam komunikasi ini antara komunikator dan komunikan
mempunyai fungsi dan peran yang berbeda. Dalam komunikasi ini komponen atau unsur yang
penting adalah umpan balik feed back yakni apa yang disampaikan oleh komunikan kepada komunikator, dimana
pesan tersebut digunakan sebagai petunjuk mengenai efektivitas terhadap pesan yang disampaikan sebelunmya.
Suatu pesan dapat dikatakan sebagai umpan balik apabila yang disampaikan merupakan respon terhadap pesan pengirim dan
dapat mempengaruhi perilaku komunikator pengirim. Umpan balik dapat berasal dari saluran komunikasi atau dari
lingkungan yang digunakan oleh komunikator. b.
Komunikasi sosial Komunikasi sosial ini mengisyarakat bahwa komunikasi
itu penting untuk membangun konsep diri, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperolah kebahagian dan
untuk terhindar dari tekanan dan ketegangan. Mulyana, 2005:5. Melalui komunikasi individu bisa berhubungan dan
bekerja sama dengan individu lain. Dengan komunikasi
17 individu
dapat membangun
kerangka rujukan
dan mengunakannya sebagai panduan untuk menafsirka situasi
yang dihadapi. Komunikasi juga berguna untuk menerapkan strategi-
strategi adaptasi untuk mengatasi problematik yang dimasuki oleh individu. Seseorang yang tidak memasuki komunikasi
untuk berinteraksi dengan individu lain maka individu tersebut tidaka akan bisa beradaptasi dengan lingkungan. Hal ini
terbukti dengan ditemukannya Victor, manusia liar asal Aveyron yang dibesarkan oleh seekor serigala yang hidup
akhir abad ke-18. Dalam melakukan kegiatan sehari-hari seperti makan, minum, berperilaku dan berkomunikasi Victor
meniru gaya hidup serigala. Tapi sayang Victor akhirnya meninggal muda setelah ditemunakan oleh manusia yang
beradab dan dicoba untuk menjadi manusia normal seperti kebanyakan individu lain.
c. Komunikasi sebagai interaksi sosial
Komunikasi merupakan dasar dari interaksi antar individu, dimana komunikasi itu digunakan sebagai alat untuk
membangun suatu hubungan sosial yang baik diantara ke duanya. Tidak ada individu yang tidak membutuhkan
komunikasi. Apalagi sebagai mahkluk sosial, mereka membutuhkan
komunikasi untuk
berinteraksi dengan
18 lingkuangan sosial karena setiap individu pasti membutuhkan
individu lain dalam memenuhi kebutuhannya. Selain itu komunikasi juga diguanakan oleh individu
untuk beradaptasi dalam interaksi dilingkuan sosialnya supaya tidak ada salah paham diantara mereka. Dalam menjalin
hubungan dengan lingkuannya setiap individu harus memperhatikan aturan dan batasan yang ada dimasyarakat.
Menurut Stewart dan Sylvia 2005:3 ada beberapa atuaran yang berlaku dalam masyarakat yang harus diperhatikan dalam
menjalin hubungan sosial, diantaranya yaitu: 1.
Norma Adalah aturan, implisit maupun eksplisit mengenai
perilaku. Dari aturan-aturan ini diharapkan supaya tahu bagaimana individu akan bersikap. Seperti halnya pada
saat individu bertemu pertama kali dengan individu lain maka harus mengikuti norma-norma yang berlaku dalam
berkomunikasi dengan lain yaitu bagaiman memulai dan mengakhiri pembicaraan, bagaiman cara memandang
seseorang pada saat berkomunikasi dan bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pertemuan.
Norma-norma muncul dalam beberapa tingkat sosial dan sering kali dialihkan dari satu hubungan ke hubungan
yang lainnya dengan ukuran keberhasilan yang tidak
19 selalu sama. Penting untuk disadari bahwa persetujuan
normatif harus dan diubah mengikuti perubahan orang- orang yang membuatnya. Beberapa perjanjian sebenarnya
menetapkan kondisi untuk merundingkan istialah baru atau memperbaruhi istilah yang lama.
Dengan demikian norma merupakan suatu petunjuk yang membatasi dan mengarahkan perilaku. Individu
menerima norma-norma itu karena norma-norma tersebut memberi kesempatan kepada individu untuk menetapkan
prosedur operasi yang baku dan aturan yang dasar yang membuat perilaku orang lain lebih mudah di perkirakan
dan mengurangi kebutuhan untuk mengkomunikasikan perilaku tersebut. Menurut Tribaut dan Kelley Stewart
dan Sylvia, 2005:3 bahwa norma-norma efektif dapat mengurangi risiko interaksi dan menghilangkan kegiatan
yang kurang menyenangkan dalam suatu hubungan. 2.
Peranan Peranan merupakan seperangkat norma yang
berlaku bagi subkelas tertentu dalam masyarakat. Contohnnya seperti Nancy dia dilukiskan sebagai gadis
muda, seorang teman, seorang mitra, seorang pembeli dan seorang istri. Dalam mengangsumsikan perana-peranan itu
individu tidak menjadi orang yang bergerak secara
20 otomatis juga individu tidak perlu mengorbankan
individualismenya. Dalam banyak situasi peranan yang diharapkan dan
yang dimainkan seseorang bisa sangat berbeda. Seperti halny orang tua yang diharapkan dapat menenuhi
kebutuhan anaknya. Akan tetapi peranan yang dimainkan orang tua pada kenyataannya bisa sangat berbeda. Bahkan
tanpa disadari bisa terjadi perubahan peranan menjadi sebaliknya. Tanpa diminta kita semua memainkan suatu
peranan. Apabila individu memainkan suatu peranan dengan intensitas tertentu maka individu tersebut
berkomunikasi melalui peranan tersebut, dimana individu tersebut memerankan peranan tertentu.
5. Pengertian Komunikasi Organisasi