Tindakan Keperawatan Pasca Bedah

25 25 Tindakan keperawatan yang langsung diberikan kepada klien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan, dengan metodologi proses keperawatan, berpedoman pada standar keperawatan, yang dilandasi pada kode etik. Keperawatan dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan. Praktek keperawatan juga merupakan tindakan mandiri perawat profesional melalui kerjasama berbentuk kolaborasi dengan pasien dan tenaga kesehatan lain dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan lingkup wewenang dan tanggung jawabnya Arwani, 2006. Pada Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996. Dikatakan bahwa keperawatan sebagai profesi. Dalam peraturan ini disebabkan bahwa salah satu tenaga kesehatan adalah tenaga keperawatan, yang terdiri dari perawat dan bidan. Peraturan ini juga mengatur penempatan tenaga keperawatan dan bidan dan teknik pembinaan Arwani, 2006. Pelayanan keperawatan profesional yaitu praktek keperawatan yang dilakukan oleh perawat didasarkan atas profesi keperawatan. Ciri dari praktek keperawatan profesional secara umum adalah memiliki otonomi, bertanggungjawab dan bertanggung gugat accountability menggunakan metode ilmiah berdasarkan standar praktek dan kode etik profesi dan memiliki aspek legal Arwani, 2006.

2.2.5. Tindakan Keperawatan

Tindakan keperawatan adalah tindakan mandiri perawat profesional melalui kerjasama berbentuk kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan lain dalam memberikan asuhan keperawatan atau sesuai dengan lingkungan wewenang dan tanggung jawabnya. Tindakan keperawatan profesional menggunakan pengetahuan teoritik yang mantap dan kokoh dari berbagai ilmu dasar biologi, fisika, biomedik, perilaku, dan sosial dan ilmu Decy Erni Nasution : Pengaruh Motivasi Perawat Terhadap Tindakan Perawatan Pada Pasien Pasca Bedah Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2008, 2008 USU Repository © 2008 26 26 keperawatan dasar, klinik dan komunitas sebagai landasan untuk melakukan asuhan keperawatan Nursalam, 2002.

2.2.6. Pasca Bedah

Pasca bedah atau pemulihan adalah periode kontiniu sampai pasien pulih dari dampak anastesi yang mengganggu Nightingale, 2003. Periode masa pasca bedah adalah dimulai pada saat perawat melakukan tindakan perawatan pada pasien setelah pasien berada pada ruangan perawatan pasien Athree,dkk, 2004. Hal yang dikaji setelah tindakan pembedahan pasca bedah diantaranya adalah status kesadaran, kualitas jalan nafas sirkulasi, perubahan tanda vital, keseimbangan elektrolit, si pembedahan dan sekitarnya, serta alat yang digunakan baik digunakan dalam pembedahan ataupun dalam tindakan perawatan pasien Hidayat, 2006. 2.2.6.1. Tujuan perawatan pasca bedah 1 Untuk mencegah dan mendeteksi komplikasi yang terjadi setelah pembedahan 2 Memperbaiki kesehatan maksimum dan kemandirian pasien sesegera mungkin setelah pembedahan Decy Erni Nasution : Pengaruh Motivasi Perawat Terhadap Tindakan Perawatan Pada Pasien Pasca Bedah Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2008, 2008 USU Repository © 2008 27 27 2.2.6.2. Perawatan pasien pasca bedah 1 Beritahu pada pasien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan 2 Pasien ditempatkan pada ruangan yang telah ditentukan 3 Periksa tanda vital pasien selama perawatan 4 Periksa luka dan tempat pembedahan untuk melihat adanya komplikasi pada daerah luka operasi 5 Atur dan monitor tanda pada luka operasi agar tidak terjadi infeksi dan tanda peradangan pada luka . 6 Atur posisi pasien senyaman mungkin 2.2.6.3. Perawatan lanjutan pasien pasca bedah 1 Tetap memberitahukan pada pasien tindakan yang akan dilakukan dan prosedur tindakan yang akan dilaksanakan 2 Terus monitor tanda-tanda vital pasien terutama pada luka operasi 3 Beri catatan terhadap pemasukan cairan dan pengeluaran cairan pasien sampai tingkat normal 4 Pada saat lambung kembali normal lakukan pemberian makan secara bertahap sampai lambung benar-benar normal untuk melakukan pencernaan. 5 Perawatan kulit dan mulut pasien tetap dijaga kebersihannya 6 Meningkatkan mobilisasi bertahap sesuai dengan indikator. Sediakan waktu untuk pasien agar beristirahat. Decy Erni Nasution : Pengaruh Motivasi Perawat Terhadap Tindakan Perawatan Pada Pasien Pasca Bedah Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2008, 2008 USU Repository © 2008 28 28 7 Pantau balutan luka-luka balutan tampak basah maka segera ganti agar tidak terjadi infeksi pada daerah luka 8 Pembersihan luka menggunakan teknik steril agar mencegah terjadinya infeksi pada luka operasi 2.2.6.4. Rencana tindakan pada pasien pasca bedah Menurut Hidayat 2006, rencana tindakan keperawatan pembedahan pasca bedah adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan proses penyembuhan luka untuk mengurangi nyeri yang dapat dilakukan dengan cara merawat luka menggunakan teknik pencegahan infeksi dan memperbaiki asuhan makanan yang tinggi protein dan vitamin C. Protein dan vitamin C dapat membantu pembentukan kolagen, dan mempertahankan integritas dinding kapiler. 2. Mempertahankan respirasi yang sempurna dengan cara latihan nafas, yakni nafas dalam dengan mulut terbuka, tahan selama 3 detik, kemudian dihembuskan. 3. Mempertahankan sirkulasi, dengan cara menggunakan stocking pada pasien yang beresiko tromboplebitis atau pasien dilatih agar duduk terlalu lama dan harus meninggikan kaki pada tempat duduk guna kelancaran vena. 4. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dengan memberikan cairan sesuai dengan kebutuhan pasien. 5. Mempertahankan diminasi dengan asuhan dan autup. 6. Mengurangi kecemasan Hidayat, 2006. Decy Erni Nasution : Pengaruh Motivasi Perawat Terhadap Tindakan Perawatan Pada Pasien Pasca Bedah Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2008, 2008 USU Repository © 2008 29 29 2.2.6.5. Tindakan perawat pada pasien pasca bedah Menurut Ester 2005, tindakan perawat pada pasien pasca bedah adalah sebagai berikut : 1. Mengontrol nyeri pasca operasi. Periksa tingkat dan lokasi pasien. Beri pasien pereda nyeri yang diprogramkan dokter. 2. Pastikan asupan cairan cukup. Periksa adanya tanda dehidrasi atau kelebihan beban cairan. Tanda dehidrasi seperti kulit kering, elastis kulit lambat, haus dan jumlah urine sedikit dan pekat. 3. Memeriksa haluaran urine. Bila menggunakan kateter selama pembedahan maka tinjau atau lihat jumlah cairan dan kondisi kateter agar tidak menimbulkan infeksi urinarius. 4. Miringkan dan latih pasien. Pasien dimiringkan dari satu sisi ke sisi lain minimal dua jam sekali, atau harus bangun dan berjalan sesegera mungkin setelah pembedahan. Yakinkan pasien nyaman dan nyeri terkontrol. 5. Mendorong batuk dan nafas dalam. Melatih batuk dan nafas dalam setiap dua jam selama hari pertama atau setelah pembedahan. Dianjurkan sampai pasien berdiri dan berjalan dengan teratur. 6. Memberikan diet adekuat. Berikan asupan cairan yang baik untuk membantu mencegah infeksi saluran kemih, konstipasi atau distensi abdomen, dan gas yang tertinggal di usus. 7. Memeriksa fungsi usus. Membantu pasien untuk mengeluarkan produk sisa dari usus dan feses lunak. Decy Erni Nasution : Pengaruh Motivasi Perawat Terhadap Tindakan Perawatan Pada Pasien Pasca Bedah Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2008, 2008 USU Repository © 2008 30 30 2.2.6.6. Komplikasi pasca bedah Menurut Ester 2005, komplikasi pasca bedah yang dapat muncul pada pasien setelah menjalani pasca bedah adalah sebagai berikut : 1. Pneumonia dan kolaps kantong udara kecil alveoli dalam paru pasien akan mengalami : nyeri dada dan nafas pendek, warna kebiruan, gelisah dan tekanan darah rendah dan nadi sangat cepat. 2. Perdarahan Tanda kehilangan darah adalah peningkatan perdarahan yang meliputi tanda penurunan tekanan darah, kulit dingin, basah dan pucat. 3. Masalah urinarius Buang air kecil dengan jumlah sedikit. tanda infeksi saluran perkemihan meliputi rasa terluka waktu berkemih, nyeri perut. 4. Infeksi luka operasi Merawat luka operasi pada pasien adalah tanggung jawab utama perawat. Jika penyembuhan terlambat, luka akan terjadi infeksi. 5. Tanda infeksi pada luka operasi meliputi kemerahan, nyeri tekan, rabas terinfeksi, luka menimbulkan bau tidak enak dan demam. Pasien juga mengalami nadi cepat dan pernafasan cepat. 6. Untuk mencegah infeksi, selalu cuci tangan anda sebelum merawat luka pasien. Gunakan teknik steril dan balutan steril. Lakukan yang terbaik untuk mempertahankan area luka sebersih mungkin. Ganti balutan luka ketika basah ketika mengganti balutan, bersihkan luka dengan larutan steril. Perhatikan dengan cermat jahitan yang diangkat dengan instrumen steril untuk menyalinkan. Benang jahitan yang ditinggalkan dalam luka dapat menyebabkan infeksi Ester, 2005. Decy Erni Nasution : Pengaruh Motivasi Perawat Terhadap Tindakan Perawatan Pada Pasien Pasca Bedah Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2008, 2008 USU Repository © 2008 31 31

2.2.7. Ruang Rawat