Latar Belakang Masalah Pola komunikasi pada sub dinas pembinaan mental dalam upaya meningkatkan disiplin prajurit di markas komando korps marinir

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Disiplin adalah sikap mental yang merupakan wujud dari kepribadian seseorang yang tercermin dari sikap, perbuatan terhadap peraturan dan tata tertib yang berlaku yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran. Sebagai organisasi militer yang berfungsi sebagai alat negara dalam menjaga kedaulatan negara dilengkapi alat- peralatan dan persenjataan yang dapat mematikan dan membunuh lawan manusia. Alat-peralatan dan persenjataan yang dibeli dengan uang negara, dibenarkan secara hukum untuk digunakan TNI terhadap seseorang atau sekelompok orang yang dengan kekuatan padanya mengancam integritas dan kedaulatan negara. Dengan fungsi dan tugas serta tanggung jawabnya seperti itu, maka disiplin merupakan harga mati yang tidak dapat ditawar di dalam organisasi militer Tentara Nasional Indonesia TNI. Kekuatan persenjataan yang ada padanya, membuat militer berkemampuan untuk berbuat apa pun, tanpa ada kekuatan lain yang dimiliki negara mampu mencegahnya. Karena itu, disiplin, yang berarti ketaatan terhadap hukum dan peraturan serta ketaatan pada perintah, adalah hal mutlak bagi setiap anggota militer, karena hanya itulah yang mampu mencegah militer untuk berbuat apa pun sekehendaknya. Dalam Al-quran Surah An-Nisa Ayat 59 Allah berfirman: 2 Artinya: ”Wahai orang-orang yang beriman Taatilah Allah dan taatilah Rasul Muhammad, dan Ulul Amri Pemegang kekuasaan diantara kamu. Kemudian jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah kepada Allah Al-quran dan Rasul Sunahnya, jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian, yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya”. Dari ayat di atas jelas bahwa kita diperintahkan untuk mentaati Allah Swt, Rasul dan Pemegang kekuasaan. Allah Swt Yang Maha Tahu mana yang terbaik buat manusia. Allah Swt memerintahkan manusia untuk shalat agar membentuk sikap ta’at dan berdisiplin tinggi dan tahu akan pentingnya waktu. Dalam lingkungan militer sebagai prajurit harus disiplin atau mentaati aturan-aturan dan perintah pimpinan atau atasan. Disiplin menghadap Tuhan 5 kali sehari. Disiplin melakukan aturan-aturan shalat. Disiplin waktu, disiplin berjamaah, kebersamaan, disiplin kebersihan, disiplin mengikuti undang-undang ataupun aturan-aturan. Disiplin menghadap atau memberikan laporan kepada atasan, disiplin berbuat dan bekerja baik, hal ini sekaligus menjadikan manusia-manusia yang jujur, manusia yang bertanggung jawab, manusia bersih hati dan perbuatan, manusia bergotong-royong, manusia yang rajin dan sungguh-sungguh, manusia yang pandai mensyukuri pemberian Tuhan, manusia yang takut kepada Tuhan. 1 Pasal 1a Peraturan Disiplin Militer berbunyi, Disiplin Militer adalah suatu syarat mutlak untuk menepati semua peraturan militer dan semua perintah kedinasan dari tiap-tiap atasan, pun yang mengenai hal yang kecil-kecil, dengan tertib, tepat dan sempurna. 1 http:latifabdul.multiply.comjournalitem28 . 3 Disiplin merupakan rohnya militer. Maka di dalam beberapa hal, kehidupan militer menjadi amat berbeda dengan kehidupan masyarakat pada umumnya. Hak dan kewajiban antara atasan dan bawahan diatur secara ketat. Kewajiban bawahan untuk memberikan penghormatan pada atasannya di mana pun dan dalam keadaan apa pun. Baju seragam dengan tanda pangkat yang menunjukkan atasan dan bawahan yang dibuat mencolok, dimaksudkan agar setiap anggota tentara dapat dengan cepat mengenali siapa atasannya dan siapa bawahannya. Dalam keadaan yang paling kritis sekali pun yang mungkin menyangkut nyawa dan keselamatan negara, seorang anggota militer dalam hitungan detik, harus dapat segera mengenali perintah yang diberikan itu dikeluarkan oleh orang yang berhak atau tidak 2 Prajurit Markas Komando Korps Marinir sebagai bagian dari komponen utama dalam penyelenggaraan pertahanan Negara yang memiliki kemampuan keprajuritan dan dihadapkan pada tugas rutin, maupun operasional serta pengaruh lingkungan, perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi, arus globalisasi yang dapat membawa dampak negatif terhadap pola kehidupan prajurit. Sebagai seorang prajurit yang disatu sisi prajurit dihadapkan dengan tuntutan untuk memenuhi kesejahteraan keluarga namun di sisi lain harus menjunjung tinggi nilai-nilai disiplin keprajuritan, dengan kondisi kesejahteraan prajurit yang pas-pasan, terkadang prajurit melakukan tindakan yang melanggar disiplin, Sebagai contoh dari tindakan prajurit yang melanggar disiplin seperti terlambat waktu masuk kekantor hingga Desersi atau tidak masuk kerja tanpa keterangan lebih dari dua hari, tidak melengkapi surat-surat kendaraan bermotor, hingga tindakan yang lebih besar seperti menjadi pengedar barang-barang terlarang narkoba, menjadi bakking tempat-tempat hiburan malam dan berbagai masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut merupakan suatu masalah yang dihadapi Markas Komando Korps Marinir, dalam pembinaan disiplin prajurit. Dalam hal ini Sub Dinas Pembinaan Mental sebagai salah satu Satuan kerja yang mempunyai peran dalam hal pembinaan disiplin prajurit yang salah satu kegiatannya memberikan pengarahan 2 http:www.ksatrian.or.idtulisanpatuh.htm. 4 kepada prajurit untuk mewujudkan sikap dan tingkah laku yang memiliki watak dan jati diri sebagai prajurit dengan menjunjung tinggi norma-norma dasar kehidupan. Dalam proses pembinaan disiplin tersebut, sebagai prajurit dituntut tetap berpedoman kepada nilai-nilai Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNI, Trisila TNI- AL, dan Enam Tuntunan Korps Marinir. Komunikasi adalah Proses dimana seseorang komunikator menyampaikan perangsang-perangsang lambang-lambang dalam bentuk kata-kata untuk merubah tingkah laku orang lain komunikan. 3 Dalam hal ini komunikasi yang baik merupakan salah satu proses yang diperlukan dalam peran pembinaan rohani Islam dalam pembinaan disiplin prajurit. Dengan adanya pola komunikasi yang baik maka sebuah organisasi akan memiliki kekuatan baik secara keanggotaan maupun jaringan di luar organisasi. Kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi maka proses pengelolaan keorganisasian akan macet dan berantakan 4 . Dilihat dari pentingnya komunikasi dan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya ketidakdisiplinan prajurit dalam sebuah organisasi maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pola komunikasi yang terjadi dalam sebuah struktur organisasi yang dalam memberikan pembinaan disiplin prajurit di Markas Komando Korps Marinir agar dapat menekan tingkat penyimpangan prajurit demi terwujudnya prajurit yang tetap memelihara disiplin dalam melaksanakan tugas yang dilandasi dengan nilai-nilai Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNI, Trisila TNI-AL, dan Enam Tuntunan Korps Marinir. 3 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007 ,cet.ke-1,h.18. 4 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi Jakarta: Bumi Aksara,2007 cet ke-8 h.1. 5 Berdasarkan dari penjelasan di atas, penelitian ini di beri judul ”Pola Komunikasi pada Sub Dinas Pembinaan Mental Subdisbintal dalam Upaya Meningkatkan disiplin Prajurit di Markas Komando Korps Marinir”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Batasan Masalah