52
BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA LAPANGAN
A. Pola Komunikasi pada Sub Dinas Pembinaan Mental dengan Prajurit Marinir
Pola komunikasi Sub Dinas Pembinaan Mental yang digunakan adalah pola roda. Sedangkan arah aliran komunikasi formal yang digunakan dalam menjalankan
proses birokrasi tugas-tugas dengan menggunakan komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, komunikasi horizontal serta komunikasi lintas saluran. Arah aliran komunikasi
lainnya yang juga digunakan adalah desas-desus atau grapevine.
1. Pola Komunikasi Roda
Pola komunikasi Sub Dinas Pembinaan Mental yang digunakan dalam menjalankan tugas-tugas adalah dengan pola komunikasi roda. Di mana pola roda
pemimpin dalam hal ini Kepala Sub Dinas Pembinaan Mental dalam jabatannya untuk periode saat ini sedang kosong atau tidak ada yang menjabat memiliki
kewenangan penuh terhadap informasi yang akan disampaikan kepada bawahannya dalam hal ini Kepala Seksi Juang yaitu Mayor Laut KH Abdul Wadud, S.Ag dan
Kepala Seksi Rohani yaitu Mayor Laut KH Syafruddin, S.Ag serta kepada seluruh prajurit di Markas Komando Korps Marinir.
Adapun pengaruh pola roda dalam proses komunikasi Sub Dinas Pembinaan Mental dapat terlihat dari beberapa variabel berikut:
1. Pengawasan arus informasi tinggi. Dengan menggunakan pola roda, di mana setiap prajurit hanya dapat
memperoleh informasipesan dari pemimpin. Sehingga pengawasan arus
53 informasi dapat terkendali, setiap kebijakan dari pimpinan dapat diterima dan
dipertanggungjawabkan oleh seluruh anggota untuk pelaksanaannya. 2. Moral atau kepuasan sangat tinggi
Setiap prajurit dengan adanya penerapan pola komuniksi roda maka dapat berkomunikasi langsung dengan pemimpin, dengan pola komunikasi roda
maka akan terdapat kepuasan yang diperoleh prajurit, karena prajurit dapat menyampaikan pendapat, ide, gagasan langsung kepada pemimpin.
3. Kecermatan tugas baik. Dalam melaksanakan tugas-tugas sebagai prajurit, dengan adanya pola
komunikasi roda maka dapat berjalan dengan baik dan informasi dapat diperoleh dari atasan langsung dengan akurat.
4. Jumlah pesan yang dikirimkan tinggi Jumlah pesan yang masuk dan keluar organisasi Sub Dinas Pembinaan
Mental sangat tinggi. Pesan yang keluar dipublikasikan langsung ke seluruh prajurit dengan media yang ada.
2. Pola Komunikasi Formal
Bila komunikasi mengalir melalui jalan resmi yang ditentukan oleh hirarki resmi organisasi atau oleh fungsi pekerjaan maka pesan itu menurut jaringan
komunikasi formal. Pesan dalam jaringan komunikasi formal biasanya mengalir dari atas ke bawah, dari bawah ke atas atau dari tingkat yang sama atau secara horizontal.
66
Sehingga dalam komunikasi organisasi Sub Dinas Pembinaan Mental akan dibicarakan tentang informasi berpindah secara formal dari seseorang yang memiliki jabatan atau
kepangkatan lebih tinggi ke seseorang yang jabatannya atau kepangkatannya lebih
66
Arni Muhammad, Komunikasi organisasi,Jakarta: Bumi Aksara,2008 cet.ke-9,h.107.
54 rendah dan komunikasi dari seseorang yang memiliki jabatan atau kepangkatannya
lebih rendah ke seseorang yang memiliki kepangkatannya lebih tinggi, komunikasi yang terjadi dalam tingkatan jabatan atau kepangkatannya yang sama, serta komunikasi
yang bergerak di antara jabatan atau kepangkatan yang tidak menjadi atasan atau bawahan satu dengan yang lainnya dan mereka menempati bagian fungsional yang
berbeda.
a Komunikasi ke Bawah
Komunikasi ke bawah menunjukkan arus informasipesan yang mengalir dari para atasan dalam hal ini Kepala Sub Dinas Pembinaan Mental ke
bawahannya yaitu seluruh prajurit di Markas Komando Korps Marinir dalam bidang militer di sebut dengan ”perintah atasan”. Secara umum tipe komunikasi
kebawah dapat digolongkan menjadi lima tipe
67
: a.
Instruksi Tugas yaitu pesan yang disampaikan kepada bawahan mengenai apa yang diharapkan dilakukan mereka dan bagaimana
melakukannya. b.
Rasional yaitu pesan yang menjelaskan mengenai tujuan aktivitas dan bagaimana kaitan aktivitas itu dengan aktivitas lain dalam
organisasi atau objektif organisasi. c.
Ideologi merupakan perlusan dari pesan rasional, yang dalam hal ini mencari sokongan dan antusias dari anggota organisasi guna
memperkuat loyalitas, moral dan motivasi. d.
Informasi, dimaksudkan untuk memperkenalkan bawahan dengan praktik-praktik
organisasi, peraturan-peraturan
organisasi,
67
Ibid,h.108
55 keuntungan, kebiasaan dan data lain yang tidak berhubungan dengan
instruksi dan rasional. e.
Balikan berisikan informasi mengenai ketepatan individu dalam melakukan pekerjaannya.
”Dalam organisasi militer tentu sudah jelas pembagian tugas dan wewenangnya semua sudah ada dalam buku panduan Petunjuk Taktis dan
buku Petunjuk Pelaksana. Adapun tugas dan wewenang sebagai Kepala Sub Dinas Pembinaan Mental adalah memberikan beberapa informasi atau
perintah dari atasan kepada bawahannya”
68
, diantaranya adalah: a
Pembinaan disiplin prajurit tidak terlepas juga dengan Dinas Hukum, dalam hal ini dalam memberikan penyuluhan tentang bidang hukum, sehingga
para prajurit mengetahui hukumansanksi yang akan diterima jika melakukan pelanggaran tersebut. Diharapkan dengan mengetahui sanksi
yang akan diterima maka para prajurit enggan untuk melakukan pelanggaran tersebut.
b Informasiperintah menyusun dan menyiapkan konsep rencana, program
dan anggaran dalam rangka pelaksanaan pembinaan kejuangan dan kerohanian. Perintah ini diberikan kepada anggota Sub Dinas Pembinaan
Mental untuk menyiapkan konsep rencana dan anggaran dalam rangka pembinaan mental dilingkungan Korps Marinir meliputi pembinaan mental
kerohanian dan pembinaan mental kejuangan yang menyangkut tentang kedisiplinan prajurit Marinir, sesuai jadwal waktu yang telah ditentukan.
c Memberikan Informasi dan pelaksanaan mengenai adanya peringatan hari-
hari besar agama, seperti Isra Mi’raj, Nuzulul quran, tahun baru Islam 1 Muharam dan sebagainya. Setiap ada hari besar keagamaan selalu
68
Wawancara Pribadi dengan Kasi Rohani, Mayor Laut KH Syafrudin, S.Ag, tanggal 09 Februari 2010.
56 mengadakan peringatan, sebagai salah satu pembinaan mental kerohanian
prajurit Marinir. d
Memberikan Informasi adanya lomba dalam bidang keagamaan, seperti lomba ceramah, lomba baca Al quran, dan lain-lain. Ketika dari Markas
besar Angkatan Laut Mabesal menberikan informasi adanya lomba dan setiap Satuan Kerja untuk menyiapkan anggota yang memiliki kemampuan
sesuai bidang yang dilombakan maka anggota memiliki kesempatan. Dalam hal ini sebelum berlomba maka Sub Dinas Pembinaan Mental sebagai
pelaksana di lingkungan Marinir maka terlebih dahulu melakukan seleksi dan pelatihan kepada prajurit terpilih. Setelah terpilih di tingkat lingkungan
Marinir maka para peserta akan dilombakan terlebih dahulu di tingkat Marinir sebelum berlomba di tingkat Markas Besar Angkatan Laut
Mabesal. e
Informasi kepada prajurit yang memiliki anak usia SMP-SMA untuk mengikuti BJRB Bintal Juang Remaja Bahari. Setiap anak dari prajurit
yang memiliki kemauan untuk lebih jauh mengenal tentang kelautan, maka Korps Marinir memberikan kesempatan untuk memgikuti praogram ini.
BJRB merupakan kegitan yang mengenalkan kelautan dengan langsung merasakan ikut berlayar dengan menggunakan kapal perang TNI AL selama
± 2 minggu. f
Memberikan nasehat kepada prajurit yang akan melaksanakan pernikahan dan prajurit yang memiliki masalah dalam rumah tangganya. Salah satu
kegiatan Sub Dinas Pembinaan Mental dalam memberikan informasi atau pencerahan kepada prajurit ialah ketika prajurit akan melaksanakan
57 pernikahan. Sebelum pernikahan dilaksanakan maka terlebih dahulu prajurit
dan calon istrinya menghadap ke Sub Dinas Pembinaan Mental untuk melaksanakan tes tentang keagamaan dan menjawab beberapa pertanyaan.
Sub Dinas Pembinaan Mental juga ikut bertanggung jawab ketika salah satu prajurit dalam rumah tangganya mengalami masalah sebagai contoh akan
bercerai, maka Sub Dinas Pembinaan Mental ikut memberikan solusi agar perceraian tidak terlaksana dan memberikan nasehat-nasehat kepada
keduanya. g
Bagan 01 Komunikasi Ke Bawah
Kasubdisbintal Jabatan Kosong
Kasi Rohani Mayor Laut KH
Syafrudin, S.Ag Kasi Juang
Mayor Laut KH Abdul Wadud, S.Ag
Paroh Islam Kosong
Kaur Juang Serka Mar M. Mundir
A B
C Urmin Bintal
Sertu Mar Armawi
Paroh Protestan Lettu Laut KH
Oktovianus P.A.D, S.Th Paroh Khatolik
Kosong Paroh HinduBudha
Lettu Laut KH Rustam, S.Ag
58 Keterangan:
A. Kepala seksi Kasi Rohani Mayor Laut KH Syafrudin, S.Ag sebagai
atasan berkomunikasi kepada Paroh Protestan Lettu Laut KH Oktovianus P.A.D, S.Th sebagai bawahan.
B. Kepala seksi Kasi Rohani Mayor Laut KH Syafrudin, S.Ag sebagai
atasan berkomunikasi kepada Paroh HinduBudha Lettu Laut KH Rustam, S.Ag sebagai bawahan.
C. Kepala Seksi Kasi Juang Mayor Laut KH Abdul Wadud, S.Ag
sebagai atasan berkomunikasi kepada Kaur Juang Serka Marinir M. Mundir sebagai bawahan.
Dalam komunikasi ke bawah di organisasi militer terdapat suatu pedoman yang sering dikenal dengan BFK Bintal Fungsi Komando, dimana
BFK terbagi menjadi 2 arti yakni: BFK dalam arti luas: bahwa setiap atasan atau golongan pangkat yang
lebih tinggi atau usia lebih tua berkewajiban dan bertanggung jawab atas pembinaan mentaldisiplin dari anggotabawahan, atau golongan pangkat yang
lebih rendah. BFK dalam arti khusus: bahwa pembinaan mentaldisiplin merupakan
tugas setiap lapisan kepemimpinan dalam saluran tatanan komando TNI Tentara Nasional Indonesia. Setiap komandanpemimpin sesuai lingkup
tugastanggung jawab serta tingkat komandonya, berkewajiban dan bertanggung jawab atas pembinaan mentaldisiplin kesatuannya.
69
69
Wawancara Pribadi dengan Kasi Rohani, Mayor Laut KH Syafrudin, S.Ag, tanggal 09 Februari 2010.
59
b Komunikasi ke atas
Komunikasi ke atas adalah komunikasi yang dilakukan mengalir dari bawahan kepada atasan atau dari tingkat yang lebih rendah kepada tingkat yang
lebih tinggi.
70
Sub Dinas Pembinaan Mental Korps Marinir selalu melakuakan pola komunikasi ke atas dengan menerima laporan rutin bulanan dan triwulan
dari setiap Komando Pelaksana Kolak di satuan bawah. Sesuai jalur birokrasi yang ada, ketika seorang prajurit akan menghadap komandan maka terlebih
dahulu harus melalui kepala tata usaha kataud yang menjadi salah satu bagian dari jalur komunikasi agar berjalan lancar dan tidak menggangu jadwal
kegiatan komandan. Sebagai Kepala Seksi Rohani Kasi Roh Mayor Laut KH Syafrudin,
S.Ag selalu memberikan laporan kepada Kasubdisbintal tentang kegiatan- kegitan prajurit yang berhubungan dengan bidang kerohanian, begitu pula
dengan Kepala Seksi Kejuangan Kasi Juang Mayor Laut KH Abdul Wadud, S.Ag juga memberikan laporan
tentang pembinaan disiplin prajurit dan kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan dan Kepala Sub Dinas Pembinaan
mental Kasubdisbintal demikian pula dengan Kasubdisbintal melakukan komonikasi keatas sebagai penanggung jawab laporan kepada Kepala Dinas
Administrasi Personel Kadisminpers Korps Marinir yaitu Letkol Marinir Endi Supardi.
”Komunikasi di organisasi militer itu sudah diatur dengan jelas tentang hirarki kepangkatan dan jalur komandonya, jadi secara formalnya
komunikasi ya mengalir sesuai jalur yang sudah ada. Misalnya Kasi juang dan Kasi Roh memberikan informasilaporan kepada Kasubdisbintal,
begitu juga Kasubdisbintal sebagai bawahannya Kadisminpers sesuai jalur
70
Arni Muhammad, Komunikasi organisasi,Jakarta: Bumi Aksara,2008 cet.ke-9,h.116.
60 komando maka akan meyampaikan laporan hasil kegiatan kepada
beliau.”
71
Ada beberapa hal yang biasanya dikomunikasikan bawahan ke atasan antara lain adalah:
a Memberitahukan apa yang telah dilakukan bawahan, kegiatan latihan,
prestasi, keadaan prajurit, rencana program dan lain-lain. b
Menjelaskan persoalan-persoalan kegiatan yang belum dapat dilaksanakan yang mugkin memerlukan bantuan.
c Memberikan saran dan ide kepada komandan untuk kebaikkan sarana dan
prasarana penunjang untuk kegiatan prajurit. d
Memberikan ide tentang keadaan organisasi agar pimpinan mengetahui apa yang harus dilakuakan.
e Memberikan informasi kepada pimpinan tentang keadaan keluarga prajurit
apabila ada yang tertimpa bencanamusibah.
Bagan 02 Komunikasi Ke Atas
71
Wawancara Pribadi dengan Kasi Roh, Mayor Laut KH Syafrudin, S.Ag, tanggal 09 Februari 2010.
61 Keterangan:
A. Paroh Protestan Lettu Laut KH Oktovianus P.A.D, S.Th sebagai
bawahan berkomunikasi kepada Kepala seksi Kasi Rohani Mayor Laut KH Syafrudin, S.Ag sebagai atasan.
B. Paroh HinduBudha Lettu Laut KH Rustam, S.Ag sebagai bawahan
berkomunikasi kepada Kepala seksi Kasi Rohani Mayor Laut KH Syafrudin, S.Ag sebagai atasan.
C. Kaur Juang Serka Marinir M. Mundir sebagai bawahan berkomunikasi
kepada Kepala Seksi Kasi Juang Mayor Laut KH Abdul Wadud, S.Ag sebagai atasan.
c Pola Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal adalah pertukaran pesan di antara orang-orang yang sama tingkatan otoritasnya di dalam suatu organisasi.
72
Dalam hal ini
72
Arni Muhammad, Komunikasi organisasi,Jakarta: Bumi Aksara,2008 cet.ke-9,h.121. Kasubdisbintal
Jabatan Kosong
Kasi Rohani Mayor Laut KH
Syafrudin, S.Ag Kasi Juang
Mayor Laut KH Abdul Wadud, S.Ag
Paroh Islam Kosong
Kaur Juang Serka Mar M. Mundir
A B
C Urmin Bintal
Sertu Mar Armawi
Paroh Protestan Lettu Laut KH
Oktovianus P.A.D, S. Th Paroh Khatolik
Kosong Paroh HinduBudha
Lettu Laut KH Rustam, S. Ag
62 komunikasi yang dilakukan antara Kasi Juang Mayor Laut KH Abdul Wadud,
S.Ag dan Kasi Roh Mayor Laut KH Syafruddin, S.Ag, masing-masing
berkomuniksi untuk mengkoordinasikan tentang tugas dan rencana kegiatan Sub Dinas Pembinaan Mental dalam upaya meningkatkan Disiplin dalam tugas
dan pembinaan rohani prajurit Korps Marinir. ”Koordinasi antar Kasi dalam Organisasi Subdisbintal itu memang
diharuskan untuk menyamakan persepsi dalam menyelesaikan masalah- masalah yang ada, saya sebagai Kasi Rohani selalu koordinasi dengan Kasi
Juang dalam berbagai masalah, sebagai contoh sesuai pertanyaan saudara tentang disiplin, kami selalu melakukan kajian-kajian agar bisa
meminimalkan pelanggaran.”
73
Begitu juga dengan Kepala Urusan kejuangan Kaur Juang selalu mengkoordinasikan rencana kegiatan prajurit dengan Kepala Urusan Rohani
Islam Kaur Rohis, dalam upaya perencanaan kegiatan dan pelaksanaan tugas- tugas yang menyagkut pembinaan mental kerohanian dan kedisiplinan prajurit
di lingkungan Korps Marinir.
Bagan 03 Komunikasi Horizontal
73
Wawancara Pribadi dengan Kasi Juang, Mayor Laut KH Abdul Wadud, S.Ag, tanggal 12 Februari 2010.
63 Keterangan:
A. Kepala Seksi Rohani Mayor Laut KH Syafrudin, S.Ag berkomunikasi
kepada Kepala seksi Juang Mayor Laut KH Abdul Wadud, S.Ag ataupun sebaliknya, sebagai rekan kerja dimana posisi jabatan mereka
sama tingkatannya. B.
Paroh Protestan Lettu Laut KH Oktovianus P.A.D, S.Th berkomunikasi kepada Paroh HinduBudha Lettu Laut KH Rustam, S.
Ag ataupun sebaliknya sebagai rekan kerja dimana posisi jabatan mereka sama tingkatannya..
3. Pola Komunikasi Informal