Agen pemberdayaan kesehatan Pemberdayaan Kesehatan

38

4. Upaya pemberdayaan kesehatan

Meskipun kesehtaan sering dikaitkan dengan pendampingan dunia kedokteran, namun implementasi program kesehatan masyarakatnya berbeda jauh dengan dunia kedokteran. Kesehatan masyarakat sangat erat kaitannya dengan aspek sosial budaya masyarakat yang bersangkutan. Dalam memberdayakan kesehatan ada beberapa hal yang mendukung, sebagai berikut : a. Sumber Daya Manusia Setiap insan dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan kesehatan. Peran mereka bisa bermanfaat untuk skala kecil seperti diri dan keluarganya, bisa untuk sekelompok masyarakat apabila ia seorang tokoh masyarakat, bisa rakyat banyak apabila ia seorang pemimpin. Bentuk lain peran serta masyarakat adalah semua jenis institusi, organisasi, lembaga atau kelompok kegiatan masyarakat yang mempunyai aktivitas di bidang kesehatan. Seperti Pos pelayanan terpadu, Pos obat desa, Taman obat Keluarga, Pondok bersalin desa, Keluarga mandiri Lembaga swadaya masyarakat, dokter praktik, klinik kesehatan 24 jam, dan lain-lain. b. Dana Wujud lain dalam memberdayakan kesehatan adalah dalam bentuk pembiayaan kesehatan seperti dana sehat, asuransi kesehatan, jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat, dan berbagai bentuk asuransi di bidang kesehatan. Dengan begitu kesehatan masyarakat dapat terjamin dengan jangka waktu yang cukup lama. 39 c. Wujud lain Dalam memeberdayakan kesehatan, masih ada bentuk peran serta masyarakat selain dia atas, antara lain : 1 Jasa tenaga, misalnya pada gerakan jumat bersih, dan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk yang dilakukan masyarakat. 2 Jasa pelayanan, misalnya para bidan yang memberikan pelayanan gratis kepada ibu hamil resiko tinggi dalam program penanggulangan wanita rawan kesehatan. 3 Subsidi silang, misalnya partisipasi dunia usaha sektor swasta dalam program penannggulangan wanita rawan kesehatan. Perusahaan swasta tersebut menyisihkan sejumlah anggaran untuk disumbangkan bagi biaya pemeriksaan. kehamilan dan pertolongan persalinan ibu hamil resiko tinggi yang rendah tingkat sosial - ekonominya. 30

5. Pemandirian masyarakat

Berpegang pada prinsip pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk memandirikan masyarakat dan meningkatkan taraf hidupnya, maka arah pemandirian masyarakat dalam hal ini adalah berupa pemandirian untuk menyiapkan masyarakat agar benar-benar mampu mengelola sendiri kegiatannya untuk menunjang kesehatan. Proses pemandirian masyarakat terkait erat dengan faktor internal dan eksternal. Dalam hubungan ini, meskipun faktor internal sangat penting sebagai salah satu wujud self organizing dari masyarakat, namun kita juga perlu memberikan perhatian pada faktor eksternalnya. Proses pemberdayaan masyarakat mestinya juga didampingi 30 Wiku adisasmito, Ibid , Cet ke 4, h 183-186 40 oleh suatu tim fasilitator yang bersifat multidisiplin. Tim pendamping ini merupakan salah satu external factor dalam pembrdayaan masyarakat. Peran tim pada awal proses sangat aktif tetapi akan berkurang secara bertahap selama proses berjalan sampai masyarakat sudah mampu melanjutkan kegiatannya secara mandiri. 31

C. Kesehatan di Indonesia

Kesehatan mempunyai peranan besar dalam meningkatkan derajat hidup masyarakat, maka semua Negara berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya. Melalui pelayanan kesehatan menjadikan upaya yang diselenggarakan sendiri atau bersama-sama dalam suatu kelompok dengan tujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit, serta memulihkan kesehatan dan meningkatkan mutu hidup individu maupun masyarakat. Lebih lanjut pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan sumber daya manusia dalam mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir dan batin. Untuk memperjelas reformasi kesehatan, maka diperlukan undang-undang khusus kesehatan sehingga memayungi semua komponen dalam melakukan fungsinya sebagai sebuah sestem kesehatan yang lebih baik dan dapat diandalkan bagi seluruh masyarakat. Pembangunan kesehatan Indonesia meskipun secara status mengalami peningkatan, namun secara sistem hal itu belum menunjukkan adanya daya Relationship semua stakeholders yang menjamin sistem kesehatan yang sustainable dengan dasar mengupayakan system pelayanan kesehatan 31 Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan Masyarakat dalam Perspektif Kebijakan Publik, Bandung: Alfabeta, 2012 , h 127