28
3. Meningkatkan partisipasi masyarakat
Salah satu indikator penting dalam pemberdayaan masyarakat adalah seberapa besar tingkat partisipasi masyarakat. Partisipasi memiliki makna keterlibatan.
Pertanyaannya apakah semua partisipasi masyarakat dapat dikatakan sebagai bentuk pemberdayaan. Dalam kenyataan di lapangan bisa terjadi adanya partisipasi
masyarakat yang tidak didukung oleh kesadaran. Bentuk partisipasi tersebut tidak bisa dikelompokkan dalam bentuk pemberdayaan.
15
Partisipasi merupakan suatu proses dan tujuan dalam mencapai tujuan pembangunan. Partisipasi mengandung
makna keterlibatan adanya kesadaran untuk berubah, terjadinya proses belajar menuju kearah perbaikan dan peningkatan kualitas kehidupan yang lebih baik.
Sejalan dengan hal tersebut, Asngari 2001 dalam buku “Pemberdayaan
Masyarakat Di Era Global” menegaskan bahwa pada dasarnya orang mau berperanserta dalam kegiatan atau aktivitaas apabila ia menyadari akan memperoleh
manfaat, dan mengetahui dengan benar makna kegiatan tersebut, seperti programnya, tujuan, langkahm proses, tahapan lainnya.
16
Sejalan dengan pendapat diatas, menurut Suyono 2009
dalam buku “Pemberdayaan Masyarakat Di Era Global” untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat perlu ditempuh melalui beberapa tahapan, setiap tahapan menopang sebagai dasar untuk mendukung tahapan selanjutnya. Tahapan tersebut yaitu tahapan
awal atau tahapan perluasan jangkauan, tahapan pembinaan, tahapan pelembagaan, dan tahapan akhir.
15
Oos M. Anwas, Pemberdayaan Masyarakat Di Era Global, Bandeng : Alfa Beta, 2014, h. 92
16
Oos M. Anwas, Ibid. h. 95
29
Tahapan awal disebut juga sebagai perluasan jangkauan. Dalam tahapan ini upaya peningkatan partisipasi masyarakat harus dilakukan secara sederhana, bisa
dipahami banyak orang. Semua orang bisa mengerti, mengikuti sehingga pada akhirnya bisa memahami walaupun kadarnya berbeda-beda. Cara penyampaian juga
sederhana. Komunikasi lebih bersifat missal atau komunikasi massa.
Tahapan pembinaan, yaitu setelah dilakukan kemunikasi tentunya masyarakat merespon secara beragam bergantung pada karakter dan kebutuhannya. Oleh karena
itu tahapan selanjutnya perlu adanya pembagian sasaran yang jelas. Pembagian sasaran berdasarkan karakteristik, kebutuhan, dan potensinya.
Tahap pelembagaan, pada tahap ini informasi tidak lagi datang dari pemerintah, tetapi dari anggota atau kelompok masing-masing. Di sini anggota kelompok
masyarakat beragam mulai dari yang tinggi, sedang, atau rendah. Tahapan terahir adalah umpan balik, yang ditujukan untuk merangsang atau
memberikan apresiasi secara benar.
17
Banyak cara yang dapat dilakukan dalam menciptakan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan seperti yang di jelaskan tersebut. Semua itu kata
kuncinya adalah masyarakat perlu diberikan kepercayaan untuk mengurus dan mengatur diri dan lingkungannya.
18
Tingkat partisipasi masyarakat sebagai salah satu indikator keberhasilan pemberdayaan perlu diketahui oleh agen pemberdayaan. Oleh karena itu indikator
dalam mengevaluasi tingkat partisipasi masyarakat penting dipahami secara benar. Sejalan dengan hal tersebut, menurut Ife dan Tesoriero 2008
dalam buku “ Pemberdayaan Masayrakat di Era Global” dapat dilakukan dengan menggunakan
indikator kuantitatif dan kualitatif. Indikator kuantitatif dalam mengukur partisipasi mencangkup :
a. Perubahan-perubahan positif dalam layanan lokal b. Jumlah pertemuan dan jumlah peserta
17
Oos M. Anwas, Ibid. h. 96
18
Oos M. Anwas, Ibid. h. 97
30
c. Proporsi berbagai bagian dari kehadiran masyarakat d. Jumlah orang yang dipengaruhi oleh isu yang diurus
e. Jumlah pimpinan lokal yang memegang peranan f.
Jumlah warga lokak yang memegang peranan dalam proyek g. Jumlah warga lokal dalam berbagai aspek dan pada waktu yang berbeda-beda
Semakin tinggi skor dari indikator-indikator tersebut maka dapat disimpulkan bahwa secara kuantitatif partisipasi masyarakat tinggi. Begitu pula sebaliknya. Secara
kualitatif, indikator dalam mengukur partisipasi masyarakat menurut Ife dan Tesoriero 2008
buku “ Pemberdayaan Masyarakat di Era Global” mencangkup : a. Suatu kapasitas masyarakat yang tumbuh untuk mengorganisasi aksi
b. Dukungan yang tumbuh dalma masyarakat dan jaringan yang tambah kuat c. Peningkatan pengetahuan masyarakat
d. Keinginan masyarakat untuk terlibat dalam pembuatan keputusan e. Peningkatan kemampuan dari mereka yang berpartisipasi dalam mengubah
keputusan menjadi aksi f.
Meningkatnya jangkauan partisipasi melebihi proyek g. Pemimpin-pemimpin yang muncul dari masyarakat
h. Meningkatnya jaringan dengan proyek-proyek masyarakat i.
Mulai mempengaruhi kebijakkan. Indikator- indikator partisipasi tersebut baik secara kualitatif maupun kuantitatif
dapat menjadi acuan dalam mengukur partisipasi masyarakat yang efektif dalam kegiatan pemberdayaan. Agen pemberdayaan dapat menentukan sejumlah indikator
atau seluruh indikator tersebut berdasarkan kebutuhan dan kondisi yang ada. Agen pemberdayaan juga dapat menentukan jumlah indikator minimum atau indikator
prioritas, inikator yang merepresentasikan proses partisipasi, sesuai dengan tujuan dari kegiatan pemberdayaan.
19
19
Oos M. Anwas, Ibid, h. 98