perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 36
Regression Standardized Predicted Value
3 2
1 -1
-2 -3
R e
gr e
s s
ion S
tud e
nt iz
e d
R e
s idu
a l
4 3
2 1
-1 -2
Scatterplot Dependent Variable: PBV
Gambar IV.1 Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Hasil Pengolahan Data Hasil uji heteroskedastisitas menunjukan bahwa titik-titik tersebar di atas
dan dibawah angka nol. Titik-titik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu yang teratur sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi
heteroskedastisitas
E. Uji Hipotesis
1. Koefisien Determinasi Adjusted R
2
Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil uji regresi menunjukan nilai
adjusted R
2
sebesar 0.256 atau 25.6 . Hal ini menunjukan 25.6 perubahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 37
nilai perusahaan dipengaruhi oleh struktur kepemilikan, likuiditas, growth, size, dan leverage. Sedangkan 74.4 lainnya dijelaskan oleh variabel lain di luar
model penelitian.
2. Nilai F Regresi Nilai F regresi merupakan pengujian yang bertujuan untuk mengetahui
apakah terdapat pengaruh secara simultan variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil nilai F dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel IV.6 Nilai F Regresi
Nilai F Hitung P-Value
Keterangan 10.651
0.000 Signifikan
Sumber : Hasil Pengolahan Data Hasil pengujian terhadap nilai F regresi menunjukan nilai F sebesar 6.699
dengan signifikansi sebesar 0.000. Nilai F memberikan hasil yang signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa struktur kepemilikan, likuiditas, growth, size,
dan leverage berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan.
3. Nilai t Nilai t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen secara parsial. Hasil nilai t dapat dilihat pada tabel berikut ini :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 38
Tabel IV.7 Hasil Uji Hipotesis
Variabel Koefisien Regresi t-hitung
P-Value Konstanta
-23.595 -4.415
0.000 MAN
-4.835 -1.145
0.254 INST
3.434 2.736
0.007 LIQ
-1.876 -.594
0.554 GROWTH
2.383 1.866
0.064 LEV
-2.851 -3.745
0.000 LNSIZE
.971 5.047
0.000 Sumber : Hasil Pengolahan Data
signifikan 5 signifikan 10
Pengujian Hipotesis ke-1 Hipotesis ke-1 menguji pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai
perusahaan. Hasil nilai t regresi menunjukkan koefisien regresi sebesar -4.835 dengan signifikansi sebesar 0.254. Pengujian memberikan hasil negatif tidak
signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hipotesis ke-1 tidak di dukung. Hasil
penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian Haruman 2008 yang membuktikan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negatif signifikan
terhadap nilai perusahaan. Penulis menduga hasil yang tidak mendukung penelitian sebelumnya ini disebabkan oleh perbedaan sampel yang digunakan
antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Selain itu, penulis menduga perbedaan hasil ini disebabkan kepemilikan manajerial yang digunakan dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 39
penelitian ini memiliki rata-rata persentase yang kecil sehingga tidak menjadi faktor yang dipertimbangkan oleh investor menentukan nilai perusahaan.
Pengujian Hipotesis ke-2 Hipotesis ke-2 bertujuan untuk menguji pengaruh kepemilikan
institusional terhadap nilai perusahaan. Hasil nilai t regresi menunjukkan koefisien regresi sebesar 3.434 dengan signifikansi sebesar 0.007. Pengujian
memberikan hasil yang signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Hipotesis ke-2 di dukung. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Haruman 2008 menyebutkan bahwa kepemilikan saham institutional memiliki
pengaruh dengan arah hubungan positif. Tingginya kepemilikan oleh institusi akan meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan. Hal ini akan berdampak
pada meningkatnya kinerja yang dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian Rachmawati dan Triatmoko
2007 menyatakan bahwa kepemilikan institusional diyakini memiliki kemampuan untuk memonitor tindakan manajemen lebih baik dibandingkan
investor individual. Investor institusional akan melakukan monitoring secara efektif dan tidak akan mudah diperdaya dengan tindakan manipulasi yang
dilakukan manajer sehingga dapat meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan. Pengujian Hipotesis ke-3
Hipotesis ke-3 bertujuan untuk menguji pengaruh likuiditas perusahaan terhadap nilai perusahaan. Hasil nilai t regresi menunjukkan koefisien regresi
sebesar -1.876 dengan signifikansi sebesar 0.554. Pengujian memberikan hasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 40
tidak signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa likuiditas perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hipotesis ke-3 tidak di dukung. Hasil
penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian Sola et al., 2008 yang menyatakan bahwa pasar modal akan bereaksi positif terhadap likuiditas
perusahaan. Likuiditas perusahaan yang terlalu besar adalah hal yang tidak produktif karena rawan penyimpangan penggunaan dana yang ada oleh pihak
manajemen. Likuiditas yang besar juga menunjukkan adanya potensi masalah keagenan yang besar karena perusahaan manjaga likuiditas pada tingkat tertentu
dengan tujuan untuk mengatasi masalah keagenan Jensen, 1986. Hal ini menyebabkan likuiditas perusahaan yang besar justru di reakasi negatif oleh
pasar. Pengujian Hipotesis ke-4
Hipotesis ke-4 bertujuan untuk menguji pengaruh tingkat pertumbuhan perusahaan growth terhadap nilai perusahaan. Hasil nilai t regresi menunjukkan
koefisien regresi sebesar 2.383 dengan signifikansi sebesar 0.064. Pengujian memberikan hasil signifikan pada tingkat signifikansi 10, sehingga dapat
disimpulkan bahwa growth berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hipotesis ke-4 di dukung. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian
Sriwardany 2006 yang menemukan bahwa pertumbuhan perusahaan akan direaksi secara positif oleh pasar. Wahyudi dan Parwestri 2006 menyebutkan
bahwa invetasi perusahaan dalam aktiva tetap adalah potensi keuntungan bagi perusahaan di masa depan, sehingga pertumbuhan perusahaan adalah hal positif
yang dapat meningkatkan nilai perusahaan. Semakin besar tingkat pertumbuhan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 41
perusahaan maka akan semakin tinggi potensi profitabilitas perusahaan di masa depan sehingga akan semakin tinggi pula nilai perusahaan.
Pengujian Hipotesis ke-5 Hipotesis ke-5 bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan
terhadap nilai perusahaan. Hasil nilai t regresi menunjukkan koefisien regresi sebesar 0.971 dengan signifikansi sebesar 0.000. Pengujian memberikan hasil
signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa size berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hipotesis ke-5 di dukung. Hasil ini mendukung penelitian
Rachmawati dan Triatmoko 2007 yang menyebutkan bahwa perusahaan yang memiliki total aktiva besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah
mencapai tahap kedewasaan dimana dalam tahap ini arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang relatif
lama, selain itu juga mencerminkan bahwa perusahaan besar relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan total asset
yang kecil. Hal ini dapat menjadi sinyal positif bagi pasar dimana investor akan lebih suka berinvestasi pada perusahaan besar karena kondisi keuangan
perusahaan yang lebih kuat dan kemampuan menghasilkan laba yang lebih baik. Perusahaan besar akan lebih banyak dipilih investor karena jaminan kepastian
operasi dan prospek bisnis masa depan yang lebih baik. Hal ini akan direspon dengan peningkatan harga saham perusahaan yang menyebabkan peningkatan
nilai perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 42
Pengujian Hipotesis ke-6 Hipotesis ke-6 bertujuan untuk menguji pengaruh leverage terhadap nilai
perusahaan. Hasil nilai t regresi menunjukkan koefisien regresi sebesar -2.851 dengan signifikansi sebesar 0.000. Pengujian memberikan hasil signifikan
sehingga dapat disimpulkan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Hipotesis ke-6 di dukung. Hasil penelitian ini mendukung hasil
penelitian Astuti 2004 dan Fanani et al. 2009 menyebutkan leverage yang besar adalah resiko karena perusahaan akan lebih rawan terhadap kebangkrutan.
Semakin besar leverage perusahaan maka semakin besar resiko kegagalan perusahaan dalam mambayar hutang yang bisa berdampak pada kebangkrutan
perusahaan. Investor pada umumnya menghindari resiko sehingga akan lebih memilih berinvestasi pada perusahaan dengan operasional yang stabil dan
keberlangsungan usaha yang jelas. Hutang yang besar akan menjadi resiko bagi investor sehingga akan direaksi secara negatif oleh investor yang berdampak
pada menurunnya nilai perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 43
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan