Pusat Wisata Kopi Sidikalang
Thommy John Pieter Sitepu 080406042 68
maksimum sekitar 60 dari 179.100 orangtahun adalah 107.460 orangtahun atau sebesar ± 300 oranghari.
f. Jumlah Pengunjung berdasarkan Jam Operasional
Jumlah pengunjung pada Pusat Wisata Kopi Sidikalang bergantung pada jam operasional tempat tersebut, dengan asumsi :
Buka : jam 08.00-18.00 =10jam Untuk melalui kegiatan wisata kopi museum,pabrik, dan ruang demo
dan berakhir dikebun kopi membutuhkan waktu ± 1 jam.
Sehingga untuk 1 hari : 300 orang10 priode : 30 orang1 priode dengan asumsi setelah pengunjung priode pertama melalui kegiatan wisata kopi lalu masuk priode
berikutnya. Setelah priode pertama melalui kegiatan wisata kopi maka diasumsikan pengunjung beristirahat ± 2 jam.
g. Jumlah Unit dalam Museum Kopi
Pameran kopi yang terdapat dimuseum ini diasumsikan dalam 4 kelompok, yaitu :
1. Mesin pembuat kopi dari zaman dahulu sampai sekarang :50 unit 2. manekin atau patung-patung yang merepresentasikan kegiatan di dalam
mengolah kopi : 50 unit 3. produk-produk olahan kopi dari berbagai belahan dunia : 50 unit
sejarah kopi dari awal hingga sekarang : 50 unit
3.3. Tema Perancangan 3.3.1. Latar Belakang Pemilihan Tema
Tujuan utama seseorang berwisata adalah untuk berekreasi atau bersenang- senang menikmati sesuatu yang menarik, baik itu dalam hal menambah pengetahuan
maupun menikmari keindahan alam. Rekreasi biasanya dilakukan saat seseorang memiliki waktu luang, ketika dia
bebas dari pekerjaan atau tugas, setelah kebutuhannya sehari-hari telah terpenuhi. Kamus Webster mendefinisikan rekreasi sebagai sarana untuk menyegarkan
Universitas Sumatera Utara
Pusat Wisata Kopi Sidikalang
Thommy John Pieter Sitepu 080406042 69
kembali atau hiburan a means of refreshmnet or diversion. Rekreasi dapat dinikmati, menyenangkan, dan bisa pula tanpa membutuhkan biaya. Rekreasi
memulihkan kondisi tubuh dan pikiran, serta mengembalikan kesegaran. Definisi yang lebih tepat lagi dari rekreasi adalah kegiatan atau pengalaman sukarela yang
dilakukan seseorang di waktu luangnya, yang memberikan kepuasan dan kenikmatan pribadi.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka kegiatan wisata dan rekreasi tersebut sebaiknya dilakukan di tempat yang aman dan nyaman. Menghasilkan kondisi
lingkungan yang sehat dan nyaman di dalam bangunan adalah merupakan salah satu tujuan dari pembuatan suatu bangunan. Bangunan yang merupakan selubung yang
memisahkan ruangan di dalam bangunan dengan lingkungan di luarnya, diharapkan dapat mengubah pengaruh langsung dari iklim seperti temperatur udara, radiasi
matahari, angin dan kelembaban udara. Permasalahan yang timbul adalah bagaimana mengantisipasi panas yang
tidak menyenangkan, memperkecil tingkat penguapan, menata pencahayaan di dalam ruangan, mengantisipasi tempiasan air hujan, laju angin, dan lain sebagainya.
Dalam hal ini penulis memilih arsitektur tropis untuk membantu memecahkan permasalahan perancangan dalam suatu kondisi lingkungan beriklim tropis, dengan
tujuan menciptakan suatu tingkat kenyamanan yang optimal. Karna pada dasarnya arsitektur tropis hadir untuk mengurangi atau meniadakan faktor-faktor yang
merugikan, seperti radiasi matahari yang kuat dan memanfaatkan faktor-faktor yang menguntungkan, seperti cahaya langit dan aliran udara sampai jumlah tertentu.
3.3.2. Interpretasi Tema
Arsitektur tropis adalah sebuah konsep desain yang beradaptasi dengan lingkungan yang tropis tetapi bukan berarti melupakan sisi estetika. Hanya disini hal
yang paling utama adalah sebuah respon positif dari efek iklim tropis itu sendiri. Tentunya ada beberapa hal yang harus diperhatikan dari segi material, sirkulasi
udara, dan penchayaan alami. Karena lingkungan yang tropis memiliki iklim dengan panas yang menyengat, pergerakan udara, dan curah hujan yang cukup tinggi. Oleh
sebab itu dalam konsep arsitektur tropis ini juga ada upaya yang harus dicegah dari timbulnya efek iklim tropis. Seperti faktor kelembaban, perubahan suhu, kesehatan
Universitas Sumatera Utara
Pusat Wisata Kopi Sidikalang
Thommy John Pieter Sitepu 080406042 70
udara. Pada bangunan arsitektur tropis juga didukung dengan materialnya yang banyak dengan material lokal dan alami. seperti kayu, bambu, dll. Bukaan untuk
bangunan arsitektur tropis harus memperhatikan arah pencahayaan matahari pagi dan sore. Agar tercipta suhu dalam bangunan yang cukup nyaman dan sehat. Juga
sirkulasi udara yang dirasa akan cukup sebagai udara yang sehat. Kita cenderung membayangkan bentuk-bentuk arsitektur tradisional
Indonesia ketika mendengar istilah arsitektur tropis, Tri Harso. Padahal, jenis arsitektur yang satu ini dikenal juga di negara lain yang beriklim topis. Tentunya
dengan budaya yang tidak sama dengan Indonesia. Pembahasan arsitektur tropis seharusnya didekati dari aspek iklim. Alhasil, pemahaman tentang arsitektur tropis
yang selalu beratap lebar ataupun berteras sekarang ini menjadi tidak mutlak lagi. Bangunan dengan atap lebar mungkin mampu mencegah air hujan tidak masuk
bangunan. Namun belum tentu mampu menurunkan suhu udara yang tinggi dalam bangunan.
Wujud arsitektur tropis lebih mengarah pada pemecahan persoalan yang ditimbulkan iklim tropis, seperti terik matahari, suhu tinggi, angin, hujan, dan
kelembapan tinggi. Karena itu, penilaian terhadap baik atau buruknya sebuah karya arsitektur tropis harus diukur secara kuantitatif. Kriterianya yaitu: fluktuasi suhu
ruang, fluktuasi kelembapan, intensitas cahaya, aliran atau kecepatan udara, adakah air hujan masuk bangunan, serta adakah terik matahari mengganggu penghuni dalam
bangunan. Pemecahan rancangan arsitektur tropis pada akhirnya sangatlah terbuka, bangunan dapat bercorak, bergaya, atau berwarna apa saja. Tapi dengan syarat,
desain bangunan itu dapat mengubah kondisi iklim luar yang tidak nyaman menjadi kondisi yang nyaman bagi manusia.
Dalam tulisan karya ilmiah Yuditha Claudia Lasompoh dengan judul Strategi desain bangunan tropis dibahas tentang : cirri-ciri arsitektur tropis lembab, masalah
umum dan masalah bangnan, strategi untuk bangunan dan desain bangunan tropis sebagai berikut :
1. Ciri-Ciri Iklim Tropis Lembab Curah hujan tinggi.
Kelembaban tinggi. Temperatur yang hampir selalu tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Pusat Wisata Kopi Sidikalang
Thommy John Pieter Sitepu 080406042 71
Angin aliran udara sedikit. Radiasi matahari sedang sampai kuat matahari bersinar sepanjang tahun
Pertukaran panas kecil, karena tingginya kelembaban sehingga air tidak
mudah menguap. 2. Masalah Umum dan Masalah Bangnan
Panas yang tidak menyenangkan. Penguapan sedikit, karena gerakan udara lambat.
Bagaimana udara tetap mengalir sehingga penguapan tetap terus
berlangsung. Perlu perlindungan terhadap radiasi matahari, hujan, serangga; disekitar
lautan juga perlu perlindungan terhadap angin keras.
3. Strategi Untuk Bangunan Bangunan sebaiknya terbuka dengan jarak yang cukup antara masing-
masing banguna, untuk menjamin sirkulasi udara yang baik. Menghalangi radiasi sinar matahari langsung dengan louvers dan sun
shading pembayang sinar matahari. Lebar bangunan untuk mendapatkan ventilasi silang.
Ruang sekitar bangunan diberi peneduh, tanpa mengganggu sirkulasi
udara. Isolasi radiasi panas dengan ruang udara pada atap dan pemakaian
bahan-bahan bersel dan berpori atau berongga. Kenyamanan Thermis dicapai dengan aliran udara yang mengenai tubuh
manusia. Menghentikanisolasi radiasi dengan reflektor kurang sesuai karena akan
menambah panas lingkungan dan mengurangi penerapan kelembaban dan penguapan.
Bahan-bahan yang dipakai sebaiknya mempunyai BJ kecil ringan, time lag rendah, kapasitas panas kecil, dimensi kecil, berat sendiri kecil, dapat
mengikuti kadar kelembaban udara sekitar dan konduktivitas panas rendah.
Universitas Sumatera Utara
Pusat Wisata Kopi Sidikalang
Thommy John Pieter Sitepu 080406042 72
Curah hujan tinggi diatasi dengan kemiringan atap curam Kelembaban tinggi, diatasi dengan:
Penggunaan dinding porous pada bangunan agar dapat ikut menyerap uap air di dalam ruangan dan meningkatkan kenyamanan. Dinding
dikeringkan aliran udara yang melewati celah-celah dinding, mendinginkan permukaan bangunan.
Bangunan mempunyai dua jenis jendela, temporal dan tetap. Jendela temporal digunakan pada siang hari.
Radiasi sinar langsung, diatasi dengan pemakaian sun shading. Agar panas tidak terakumulasi dipakai bahan yang kapasitas panasnya kecil.
Pada malam hari, udara lembab akan mengembun dan jenuh, yang akan menimbulkan rasa panas. Karena itu, bahan yang dipakai harus
mempunyai time lag rendah cepat panas, cepat dingin. Pada siang hari, radiasi tinggi, bahan bangunan harus mempunyai konduktivitas panas
rendah dan isolasi panas dengan udara mengalir membawa udara panas dan uap air di permukaan bahan, mengurangi panas bangunan. Dimensi
dan berat kecil agar tidak menyimpan panas. Pagi hari, suhu udara terdingin, bangunan harus membatasi pengeluaran panas dari dalam
bangunan. Udara lembab, tanah lembab, radiasi panas balik dari tanah membuat
udara jenuh. Keadaan ini ditanggulangi dengan mengangkat lantai bangunan untuk memberi kesempatan udara mengalir di kolong
bangunan.
4. Desain Bangunan Tropis Pertimbangan dalam mendesain bangunan yang berada didaerah tropis antara
lain sebagai berikut : a. Orientasi Bangunan
Pada orientasi bangunan perlu di perhatikan 3 tiga hal berikut : Radiasi Matahari
Universitas Sumatera Utara
Pusat Wisata Kopi Sidikalang
Thommy John Pieter Sitepu 080406042 73
Semakin curam sudut jatuh cahaya matahari, maka semakin besar penerima energi panas. Pada daerah tropika lembab kesilauan akibat
matahari tidak menguntungkan. Arah dan Kekuatan Angin
Pada daerah tropika lembab keberadaan ventilasi silang sangat penting, karena menyangkut pada kenyamana suhu ruang. Berarti
posisi bangunan terhadap angin lebih penting dibanding perlindungan tehadap radiasi matahari. Sehingga perlu dilakuakan kompromi
terhadap iklim mikro yang meliputi lokasi, bangunan sekitar, lingkungan sekitar, dan topografi. Jenis, posisi dan ukuran lubang
jendela guna terbentuknya ventilasi silang. Topografi
Sudut miring terhadap cahaya matahari diusahakan sekecil mungkin guna mengurangi efek pemanasan dan intensitas pemantulan.
b. Ventilasi Silang Syarat untuk terjadinya ventilasi silang yang baik perlakuan untuk denah
dan tampak adalah : Tata letak bangunan pada arah yang tepat bagi angin untuk mencapai
bangunan. Perencanaan lubang masuk angin dan kondisi-kondisi udara pada
dinding luar merupakan pengarah udara masuk kedalam ruang. Aliran udara yang terbentuk diarahkan pada tempat dimana manusia
berada. c. Pelindungan Matahari
Beberapa upaya perlindungan terhadap matahari dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut :
Element bangunan horizontal yang tidak tembus cahaya. Efektif untuk menahan matahri tinggi pada fasade Utara dan Selatan.
Element bangunan vertikal tidak tembus cahaya. Efektif untuk menahan matahari rendah pada fasade Timur dan Barat. Bisa
digerakkan agar tidak menghalangi pandangan.Diletakkan tegak lurus terhadap matahari.
Universitas Sumatera Utara
Pusat Wisata Kopi Sidikalang
Thommy John Pieter Sitepu 080406042 74
Kaca pelindung matahari. Berfungsi mengurangi radiasi matahari yang sangat besar. Sehingga
bangunan harus mempunyai penyejuk udara penuh, dimana jendela dengan mempergunakan kaca pelindung cahaya matahari biasanya
tidak dibuka. Sebagai penyimpan panas karena radiasi. Semua ini ditujukan sebagai upaya penyejukan pada ruang.
d. Kelembaban Udara Kadar kelembaban udara dapat mengalami fluktuasi yang tinggi
dan tergantung pada temperatur udara. Semakin tinggi temperatur semakin tinggi pula kemampuan udara menyerap air. Kelembaban
absolut adalah besar kadar air di udara, dinyatakan dalam gramkilogram udara kering. Cara yang lebih banyak digunakan adalah dengan
mengukur tekanan yang ada pada udara dalam Kilo Pascal Kpa yang lazim disebut “tekanan uap air” Kelembaban relatif menunjukkan
perbandingan antara tekanan uap air yang ada dengan uap air maksimum derajat kejenuhan dengan kondisi temperatur udara tertentu, dinyatakan
dalam persen. Titik jenuh akan naik jika temperatur udara meningkat. Temperatur lembab adalah kondisi temperatur kering yang diukur
secara normal dengan kadar kelembaban udara. Informasi mengenai kadar kelembaban udara sangat penting untuk menilai kecocokan
terhadap suatu iklim, semakin tinggi kadar udara semakin sukar iklim tersebut di toleransi.
e. Vegetasi Tujuan perencanaan pertamanaan yang baik adalah untuk
mempengaruhi arah dan kekuatan angin, menyimpan air, menurunkan temperatur, menyamakan perbedaan temperatur.
Universitas Sumatera Utara
Pusat Wisata Kopi Sidikalang
Thommy John Pieter Sitepu 080406042 75
3.4. Program Ruang Program Ruang Unit Agrowisata
Tabel 3.8. Program Ruang unit Agrowisata Sarana
Fisik Nama Ruang
Kapasitas orangunit
Standar m
2
orang Luas
m
2
Jumlah Unit
Sumber
Lobby Utama
Hall penerima
R. informasi R. ATM
50
1 5 unit
0.6-1.9
4 1.5
95
12 7.5
1
3 1
NMH
AS AS
Museum R. Pameran
gudang Toilet Pria
Wastafel
pria Urinoir
Toilet
wanita Wastafel
wanita Janitor
100 ---
1 1
1 1
1
1 10unit
48 3
1.5
1.5 3
1.5
1.2 1000
48 12
1.5
3 9
1.5
1.2 1
1 2
1
2 3
1
1 NDA
NDA NDA
NDA
NDA NDA
NDA
AS
Ruang Demo
Ruang pemanggang
an kopi Ruang
tutorial Gudang
50
50
--- 1.3-1.5
1,3 – 1,9
m
2
--- 75
95
20 1
1
1 NDA
NDA
AS
Pabrik R. sortasi
R.
pengolahan 15
15 8
8 120
120 1
1 NDA
NDA
Universitas Sumatera Utara
Pusat Wisata Kopi Sidikalang
Thommy John Pieter Sitepu 080406042 76
Sarana Fisik
Nama Ruang Kapasitas
orangunit Standar
m
2
orang Luas
m
2
Jumlah Unit
Sumber
R. pengemasan
Gudang R. karyawan
pabrik Toilet Pria
Toilet
Wanita 15
---
15
1 1
8
----
5.48
3 3
120
80
54.8
9 9
1
1
1
3 3
NDA
AS
NDA
NDA NDA
R. Bongkar Muat
R. Penerima
barang R. P3K
bengkel 1truk
1unit
4 10
24
25
6 1.2
24
25
24 12
1
1
1 1
NDA
NDA
AS NDA
Kebun kopi
RTH RTH
RTH RTH
RTH RTH
Total : 3344.9
Sirkulasi 30: 1003.47
Total keseluruhan: 4348.37
Program Ruang Unit Rekreasi Tabel 3.9. Program Ruang Unit Rekreasi
Sarana Fisik
Nama Ruang Kapasitas
orangunit Standar
m
2
orang Luas
m
2
Jumlah Unit
Sumber
R. Rekreasi
Gazebo Plaza
R. Bermain 5
100 ---
1.25 0.8
--- 31.25
80 400
5 1
1 AS
AS AS
Universitas Sumatera Utara
Pusat Wisata Kopi Sidikalang
Thommy John Pieter Sitepu 080406042 77
Sarana Fisik
Nama Ruang Kapasitas
orangunit Standar
m
2
orang Luas
m
2
Jumlah Unit
Sumber
Kolam renang
dewasa Kolam
renang anak
R.ganti Locker
R. Shower Toilet Pria
Wanita Wastafel
Pria Wanita
---
---
15 orang 15 orang
15 orang
1
1 25 x 13
100
1-1.5 0,8
– 1,0 2
3
1.5 325
100
45 30
60
9
3 1
1
2 2
2
3
2 NDA
NDA
NDA NDA
NDA
NDA
NDA
Total : 1093.75
Sirkulasi 30 328.125
Total keseluruhan:
1421.875
Program Ruang Unit Pengelola Tabel 3.10. Program Ruang Unit Pengelola
Sarana Fisik
Nama Ruang
Kapasitas orangunit
Standar m
2
orang Luas
m
2
Jumlah Unit
Sumber
R. Pengelola
R. pengelola bangunan :
R. pimpinan
R. divisi 1
1 1
18 5.48
5.48 18
27.4 32.88
1 5
6 NDA
NDA NDA
Universitas Sumatera Utara
Pusat Wisata Kopi Sidikalang
Thommy John Pieter Sitepu 080406042 78
Sarana Fisik
Nama Ruang
Kapasitas orangunit
Standar m
2
orang Luas
m
2
Jumlah Unit
Sumber
R. staff R. Rapat
R. tamu R. pantry
Gudang 12
1 12
--- 5.48
6 1.3-1.9
--- 65.76
6 20
5 1
1 1
1 NDA
NDA AS
AS
Toilet Pria Wastafel
pria Urinoir
Toilet
wanita Wastafel
wanita Janitor
1 1
1 1
1
1 3
1.5
1.5 3
1.5
1.2 12
1.5
3 9
1.5
1.2 2
1
2 3
1
1 NDA
NDA
NDA NDA
NDA
AS R. CCTV
R. panel
listrik R. sound
R. Genset R. Pompa
R.
kontrol teknis
--- ---
--- ---
--- ---
--- ---
--- ---
--- ---
8 10
8 15
15 10
1 1
1 1
1 1
AS AS
AS AS
AS AS
Universitas Sumatera Utara
Pusat Wisata Kopi Sidikalang
Thommy John Pieter Sitepu 080406042 79
Program Ruang Unit Komersil Tabel 3.11. Program Ruang Unit Komersil
Sarana Fisik
Nama Ruang Kapasitas
orangunit Standar
m
2
orang Luas
m
2
Jumlah Unit
Sumber
R. Komersil
Toko : R. Peraga
Gudang R. duduk
Kasir ---
4 5
1 400
15 0.8
2.5 400
45 16
7.5 1
1 4
3 NDA
NDA NDA
NDA Restoran :
R. Makan Dapur
Gudang Kasir
Toilet
Pria Toilet
Wanita Wastafel
Pria Wastafel
Wanita urionir
150 4
--- 1
1 1
1
1
1 1.4
10 ---
2.5 3
3
1.5
1.5
1.5 210
40 20
10 9
9
3
1.5
3 1
1 1
4 3
3
2
1
2 NDA
NDA NDA
NDA NDA
NDA
NDA
NDA
NDA
Total : 772
Sirkulasi 30: 231.6
Total keseluruhan: 1003.6
NMH : New Metric Handbook
NDA : Neufert Data Arsitek
WBDG : Whole Building Design Guide
Universitas Sumatera Utara
Pusat Wisata Kopi Sidikalang
Thommy John Pieter Sitepu 080406042 80
TSS : Time Saver Standard
ASS : Asumsi
Total keseluruhan ruangan : ruang unit Agro Wisata
: 4348.37 m2 ruang Unit Rekreasi
: 1421.875 m2 Ruang Unit Pengelola
: 810.16 m2 Ruang Unit Komersil
: 1003.6 m2 Total Ruang
= 7584.005 m2
Kebutuhan Area Parkir
Maksimal pengunjung asumsi : 30 orang, dengan asumsi setiap 1 priode beristirahat ± 2-3 jam, maka total adalah 3-4 jam. Sehingga 30 orang x 4 jam
terbesar = 120 orang.
Pengunjung menggunakan mobil pribadi
Asumsi : 60
Total : 72 orang
1 mobil : 4 orang, maka : 724
= 18 mobil Kebutuhan ruang
: 2.5m x 5m x 14 mobil = 225 m2
Sirkulasi : 30 x 175m2
= 67.5 m2 Total luas
= 292.5 m2
Pengunjung menggunakan sepeda motor
Asumsi : 10
Total : 12 orang
1 sepeda motor : 2 orang, maka : 122
= 6 motor Kebutuhan Ruang
: 2m x 1m x 6 motor = 12 m2
Sirkulasi : 30 x 16m2
= 3.6 m2 Total luas
= 15.6 m2
Universitas Sumatera Utara
Pusat Wisata Kopi Sidikalang
Thommy John Pieter Sitepu 080406042 81
Pengunjung menggunakan bus
Asumsi : 25
Total : 30 orang
1 bus : 40 orang, maka 3040
= 1 bus Kebutuhan ruang
: 12m x 5m x 1bus = 60 m2
Sirkulasi ruang : 30 x 60m2
= 18 m2 Total luas
= 78 m2
Pengunjung menggunakan angkutan umum sebesar 5 = 6 orang.
Parkir mobil pengelola untuk 10 mobil 2x5m2 = 100m2
Parkir sepeda motor untuk 60 sepeda motor 2x1m2 = 120m2
Parkir mobil servis untuk 2 mobil 3x5m2 = 30m2
Total perkiraan parkiran pengelola = 250m2
Sirkulasi 30 = 75m2
Total keseluruhan parkiran pengelola = 325m2
Total keseluruhan area Parkir
mobil pribadi : 292.5 m2
sepeda motor : 15.6 m2
bus : 78 m2
parkiran pengelola : 325m2
total
= 711.1 m2
Universitas Sumatera Utara
Thommy John Pieter Sitepu 080406042
82
BAB 4 ANALISA PUSAT WISATA KOPI SIDIKALANG
4.1. Analisa Tapak Eksisting Tapak
a. Lokasi tapak : Jl. Medan-Sidikalang
b. Luas lahan : ± 3.2 Ha.
c. KDB : 40
d. Bangunan Eksisting : perkebunan kopi e. Kontur
: Relatif datar f. Iklim :
Kab. Dairi Lokasi Site
site
Gambar 4.1. Eksiting Tapak
Indonesia
Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara