Agrowisata Kopi Sailand, Bali

Pusat Wisata Kopi Sidikalang Thommy John Pieter Sitepu 080406042 33  Semua jalan dan fasilitas ramah kepada orang-orang dari segala usia dan kondisi.  Restoran dikelilingi oleh taman tropis dan dapat menampung hingga 120 orang. Sebuah podium dan WiFi juga termasuk di lokasi ini. Khusus, disesuaikan menu yang tersedia untuk acara Anda.  parkir dapat menampung 65 mobil.  Fitur Amphitheatre meliputi: kursi untuk 180 orang, panggung besar 7m x 2.8m x9m tinggi, surround sound dengan film-jenis akustik, WiFi dan peralatan proyeksi video.  Semua tamu yang diundang ke toko roastery dimana mereka dapat menikmati harga pabrik, coklat kopi dan souvenir.

2.3.5. Agrowisata Kopi Sailand, Bali

Serombongan turis dari Jerman, Spanyol dan beberapa negara Eropa sangat antusias mencoba kopi yang ditawarkan di agrowisata perkebunan kopi Sailand di kawasan Bangli atau jalan yang menuju ke TampaksiringKintamani. I wayan Murtika, pengelola di Sailand menjelaskan dengan telaten mengenai produk kopi di perkebunannya dan mempersilakan para turis mencicipi kopi dan cacao olahan mereka. Tidak perlu mengeluarkan uang bila sekedar ingin menikmati segelas kopi hitam, tapi bila berminat perkebunan ini menjual bubuk kopi Bali dan Luwak hasil dari dua hektar lahan perkebunan yang terletak 1200 meter di atas permukaan laut. Udara yang sejuk dan pemandangan alam yang indah di sepanjang perjalanan ke lokasi agro wisata ini menjadi daya tarik para wisatawan yang banyak berkunjung ke kawasan Bangli, Kintamani. Universitas Sumatera Utara Pusat Wisata Kopi Sidikalang Thommy John Pieter Sitepu 080406042 34 Gambar 2.23. agrowisata kopi bali Pulau Bali merupakan salah satu penghasil kopi di Indonesia walau dari sejarahnya agak tertinggal dengan perkebunan kopi daerah karena perlawanan masyarakat terhadap pemerintah kolonial Belanda. Secara tradisi, Bali merupakan penghasil kopi robusta dan dikembangkan secara secara organik karena ketimpangan harga jual dengan biaya pemupukan modern. Perkebunan kopi biasanya dimiliki oleh para petani kecil dengan lahan terbatas dan dikelola secara kolektif dalam sistem koperasi khas masyarakat Bali. Beberapa perkebunan sudah dikembangkan secara modern dan banyak yang sudah dijadikan obyek wisata para turis manca negara. Gambar 2.24. Agrowisata kopi Sailand,Bali Universitas Sumatera Utara Pusat Wisata Kopi Sidikalang Thommy John Pieter Sitepu 080406042 35 Pada saat ramai, biasanya ratusan turis yang datang secara berombongan dengan seorang pramuwisata yang fasih berbagai bahasa asing. Para tamu yang datang bisa mencicipi kopi hasil olahan mereka dalam atmosfir perkebunan yang sejuk karena berada di atas 1000 meter permukaan laut. Beberapa turis tampak antusias memperhatikan penjelasan pemilik perkebunan sambil sesekali menikmati suguhan kopi hitam robusta. Banyak juga yang tertarik langsung membeli kopi hasil olahan perkebunan di toko khusus yang juga menjual berbagai produk termasuk suvenir. Tidak mengherankan jika banyak wisatawan sengaja datang untuk mencicipi kopi luwak yang eksotis itu dan dijual dengan harga 50 hingga 100 ribu per gelas. Selain kopi beberapa perkebunan menyediakan berbagai produk lain seperti buah2an, rempah, cocoa, perawatan kecantikan, aroma therapy, dan tentu saja suvernir berupa kerajinan tangan seniman Bali. Gambar 2.25. Agrowisata kopi Sailand,Bali Gambar 2.26. Agrowisata kopi Sailand,Bali Universitas Sumatera Utara Pusat Wisata Kopi Sidikalang Thommy John Pieter Sitepu 080406042 36 Pemandangan serupa terlihat di berbagai lokasi agro wisata lain seperti perkebunan Buana Amertha Sari BAS yang luasnya 10 hektar, atau Trisna Bali Agriculture, hingga satu dua perkebunan kopi kecil lainnya di daerah Kayuamba. Banyak faktor yang menarik dari kunjungan ke perkebunan kopi terutama bagi siapa saja yang belum pernah merasakan suasana agrowisata di sini. Pengelolalan yang masih tradisional terutama dalam proses roasting yang hanya mengandalkan tungku api dari kayu bakar merupakan kekhasan yang ditawarkan di beberapa perkebunan di sini. Jadi kalau bosan dengan wisata mainstream, mengapa tidak mencoba agrowisata perkebunan kopi di kawasan Kintamani yang mempunyai pemandangan menakjubkan ini. 2.4. Tinjauan Tema : Arsitektur Tropis 2.4.1. Latar Belakang Pemilihan Tema