Thommy John Pieter Sitepu 080406042
99
Resume
Pada kasus proyek Pusat Wisata Kopi Sidikalang ini memungkinkan di buat pondasi dangkal karena ketinggian bangunan relatif rendah dan berat bangunan juga relatif
kecil.
b. Kolom
1. Prinsip-prinsip Desain Umum Tujuan desain kolom secara umum adalah untuk memikul beban rencana
dengan menggunakan material seminimum mungkin, atau dengan mencari alternatif desain yang memberikan kapasitas pikul-beban sebesar mungkin
untuk sejumlah material yang ditentukan. Ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dasar atau prinsip-prinsip dalam desain elemen struktur tekan
secara umum, yaitu sebagai berikut : Penampang
Penentuan bentuk penampang melintang yang diperlukan untuk memikul beban, secara konseptual merupakan sesuatu yang mudah. Tujuannya adalah
untuk memperoleh penampang melintang yang memberikan nilai “rx” dan
“ry” yang diperlukan dengan material yang seminimum mungkin. Kolom pada Konteks Gedung
Pada umumnya, akan lebih menguntungkan bila menggunakan bracingpada titik-titik yang tidak terlalu banyak disertai kolom yang agak besar,
dibandingkan dengan banyak bracing dan kolom kecil. Ukuran Kolom
Prosedur desain untuk mengestimasi ukuran kolom cukup rumit karena harga tegangan ijinnya belum diketahui sebelum menentukan ukuran kolom.
Prosedur desain yang biasa digunakan adalah dengan mengestimasi tegangan ijin, ukuran kolom, dengan menggunakan dimensinya untuk menentukan
tegangan ijinnya, lalu kemudian memeriksa apakah kolom tersebut mempunyai ukuran yang memadai. Tegangan aktual yang ada dibandingkan
dengan tegangan ijin yang dihitung. Bila tegangan aktual melampaui tegangan
Universitas Sumatera Utara
Thommy John Pieter Sitepu 080406042
100
yang diijinkan, maka proses diulangi lagi sampai tegangan aktual lebih kecil daripada yang diijinkan.
c. Balok
1. Prinsip – prinsip Desain Umum
Variabel utama dalam mendesain balok meliputi: bentang, jarak balok, jenis dan besar beban, jenis material, ukuran dan bentuk penampang, serta cara
penggabungan atau fabrikasi. Semakin banyak batasan desain, maka semakin mudah desain dilakukan. Setiap desain harus memenuhi kriteria kekuatan dan
kekakuan untuk masalah keamanan dan kemampuan layan. Pendekatan desain untuk memenuhi kriteria ini sangat bergantung pada material yang dipilih,
apakah menggunakan balok kayu, baja atau beton bertulang. Beberapa faktor yang merupakan prinsip-prinsip desain umum dalam
perencanaan balok, yaitu: Kontrol kekuatan dan kekakuan
Variasi besaran material Variasi bentuk balok pada seluruh panjangnya
Variasi kondisi tumpuan dan kondisi batas
Prinsip desain praktis balok kayu dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah sifat kayu yang mempunyai kemampuan untuk memikul
tegangan besar dalam waktu singkat. Pada kondisi beban permanen, tegangan ijin perlu direduksi dengan faktor 0,90. Faktor beban untuk angin adalah 1,33.
Sedangkan beban normal mempunyai faktor 1,0. Desain balok baja umumnya didesain berdasarkan beban kerja dan tegangan ijin. Balok yang digunakan bisa
berupa penampang gilas wide flens sayap lebar, kanal, atau tersusun atas elemen-elemen plat atau siku. Untuk bentang atau beban yang sangat besar,
penampang girder plat yang tersusun dari elemen siku dan plat sering digunakan. Pada balok baja, apabila material balok mulai leleh pada saat
dibebani, maka distribusi tegangan yang ada mulai berubah. Balok masih dapat menerima tambahan momen sampai semua bagian penampang telah meleleh.
Universitas Sumatera Utara
Thommy John Pieter Sitepu 080406042
101
Desain balok beton tidak dapat digunakan sendiri pada balok karena sangat kecilnya kekuatan tarik, dan karena sifat getasnya brittle. Retakretak yang
timbul dapat berakibat gagalnya struktur, dimana hal ini dapat terjadi ketika balok beton mengalami lentur. Penambahan baja di dalam daerah tarik
membentuk balok beton bertulang dapat meningkatkan kekuatan sekaligus daktilitasnya. Elemen struktur beton bertulang menggabungkan sifat yang
dimiliki beton dan baja.
d. Atap