Teknik Pengumpulan Data Metode Penelitian .1 Jenis Penelitian dan Metode yang digunakan

Siti Ratna Syari,2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Usaha Perjalanan Wisata dan Administrasi Perkantoran kelas XI di SMK Negri 1 Kota Bandung dan peserta didik Usaha Perjalanan Wisata kelas XI di SMK Negri 1 Kota Bandung. 4. Kuesioner angket, dilakukan dengan menyebarkan seperangkat daftar pertanyaan tertulis kepada responden yaitu peserta didik Usaha Perjalanan Wisata dan Administrasi Perkantoran kelas XI di SMK Negeri 1 Kota Bandung sampel penelitian. 3.2.7 Pengujian Validitas dan Reliabilitas 3.2.7.1 Hasil Pengujian Validitas Dalam suatu penelitian data merupakan hal yang penting, karena data merupakan gambaran dari suatu variabel yang diteliti serta berfungsi membentuk hipotesis.Bener tidaknya data akan sangat menentukan mutu hasil penelitian. Kebenaran data dapat dilihat dari instrument pengumpulan data.Sebuah instrument yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan reliabel. Menurut Sugiyono 2013:177 Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Suharsimi Arikunto 2010:168 mengemukakan bahwa: Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesahihan suatu instrument.Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi.Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Adapun rumus yang dapat digunakan adalah rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson dalam Sugiyono 2013:248 : Keterangan: r = Koefisien validitas item yang dicari X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item Y = Skor total � = � − � � − � � � − � Siti Ratna Syari,2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu X = Jumlah skor dalam distribusi X Y = Jumlah skor dalam distribusi Y X 2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X Y 2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden. Selanjutnya, nilai r dibandingkan dengan nilai r tabel menggunakan derajat bebas n-2.Jika nilai r hasil perhitungan lebih besar daripada r dalam tabel pada alfa tertentu maka berarti signifikan sehingga disimpulkan bahwa butir pertanyaan atau pernyataan itu valid. Anwar Sanusi, 2013:77 Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi sebagai berikut: 1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika lebih besar dari atau 2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika lebih kecil atau sama dengan atau ≤ Perhitungan validitas item instrument dilakukan dengan bantuan software microsoft excel dan SPSS Statistical Product for Service Solution software SPSS 21.0 for windows. Besarnya koefesien korelasi diinterpretasikan dengan menggunakan Tabel 3.5 dibawah ini : TABEL 3.5 INTERPRETASI BESARNYA KOEFESIEN KORELASI Interval Koefesien Tingkat Hubungan Antara 0,700 – 1,000 Sangat Tinggi Antara 0,600 – 0,500 Tinggi Antara 0,500 – 0,400 Agak Tinggi Antara 0,400 – 0,300 Sedang Antara 0,300 – 0,200 Agak Tidak Tinggi Antara 0,200 – 0,100 Tidak Tinggi Antara 0,100 – 0,000 Sangat Tidak Tinggi Sumber: Suharsimi Arikunto 2010:245 Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa tes ini adalah teknik korelasi biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang divalidasikan dengan skor- skor tes tolak ukurnya dari peserta yang sama. Pengujian validitas diperlukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan untuk mencari data primer

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DAN EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PERALATAN KANTOR KELAS XI AP SMK NEGERI 1 TAN.

1 11 32

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY Studi Komparasi Penggunaan Model Pembelajaran Discovery Learning Dan Project Based Learning dalam Meningkatkan Partisipasi Belajar Pada Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMKN

0 3 10

PENDAHULUAN Studi Komparasi Penggunaan Model Pembelajaran Discovery Learning Dan Project Based Learning dalam Meningkatkan Partisipasi Belajar Pada Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMKN 9 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

0 4 5

KONTRIBUSI PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP SIKAP KEWIRAUSAHAAN PADA SISWA Kontribusi Praktik Kerja Industri dan Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Terhadap Sikap Kewirausahaan Pada Siswa Kelas XI Jurus

0 1 13

KONTRIBUSI PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP SIKAP Kontribusi Praktik Kerja Industri dan Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Terhadap Sikap Kewirausahaan Pada Siswa Kelas XI Jurusan Akuntansi Di SMK Neger

0 1 16

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK NEGERI 1 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 4 102

PENGARUH PERCAYA DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN KELAS XI AP SMK SWASTA BUDISATRYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 3 19

PENGARUH DISIPLIN SEKOLAH DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK NEGERI 5 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 3 23

PENGARUH PEMBELAJARAN PRAKTIKUM TERHADAP KOMPETENSI SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN : Survei pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Subang.

1 2 60

PENGARUH PRESTASI MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 5 BANDUNG.

0 1 42