Siti Ratna Syari,2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
No Psikomotor
F Jumlah
Jumlah skor Skor Ideal
2 Saya terampil membuat
prakarya dalam pelajaran kewirausahaan.
Sangat Setuju 19
15.3
473 620
76,3
Setuju 72
58.1 Kurang Setuju
25 20.2
Tidak Setuju 7
5.6 Sangat Tidak Setuju
1 0.8
Total 124
100
3 Saya mampu
mempelajari lebih lanjut materi yang telah
diajarkan. Sangat Setuju
16 12.9
467 620
75,3
Setuju 69
55.6 Kurang Setuju
34 27.4
Tidak Setuju 4
3.2 Sangat Tidak Setuju
1 0.8
Total 124
100
4 Saya mampu mengelola
suatu kegiatan belajar dengan nyaman.
Sangat Setuju 22
17.7
499 620
80,5
Setuju 85
68.5 Kurang Setuju
15 12.1
Tidak Setuju 2
1.6 Sangat Tidak Setuju
0.0
Total 124
100 JUMLAH SKOR
1921 2480
77,5
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015 Berdasarkan Tabel 4.10 mengenai tanggapan responden terhadap aspek
psikomotor untuk perolehan skor tertinggi terdapat pada item pernyataan butir 4 mampu mengelola suatu kegiatan belajar dengan nyaman, sebesar 80,5.
Kemampuan peserta didik untuk mengelola suatu kegiatan belajar dengan nyaman merupakan proses penciptaan atau kreativitas dimana siswa dapat menciptakan
suatu kegiatan belajar mengajar dengan nyaman atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri.
Selain itu, berdasarkan Tabel 4.10 mengenai tanggapan responden terhadap aspek psikomotor untuk perolehan skor terendah terdapat pada item pernyataan
butir 3 yaitu mampu mempelajari lebih lanjut materi yang telah diajarkan, sebesar 75,3.
Menurut hasil wawancara peneliti terhadap guru kewirausahaan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik mampu meningkatkan prestasi
belajar sehingga peserta didik dapat menciptakan dan menemukan suatu hal yang baru agar tercipta nya pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dari
kewirausahaan tersebut.
Siti Ratna Syari,2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
4.3.4 Gambaran Prestasi Belajar
Prestasi belajar pada hakikatnya merupakan tingkah laku yang menyangkut ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap setelah proses tertentu sebagai hasil
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Benyamin S. Bloom dalam Nurman, 2006 : 36 prestasi belajar merupakan hasil perubahan tingkah
laku yang meliputi tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Prestasi belajar merupakan sejauh mana penguasaan pengetahuan atau keterampilan pada mata
pelajaran tertentu. Prestasi belajar menunjukan proses belajar mengajar dan tingkat keberhasilan sebuah program pembelajaran.
Berdasarkan penelitian dari kuisioner yang disebar kepada 124 responden diketahui bahwa prestasi belajar kelas XI SMKN 1 Bandung mencapai skor 6595
dari skor kriterium atau jumlah maksimal perolehan nilai responden yang terletak pada daerah kriterium tinggi pada interval 1736 - 8680. Hal tersebut sesuai dengan
tanggapan responden sebagai peserta didik tehadap prestasi belajar mencapai skor 6595 dari skor kriterium atau jumlah maksimal perolehan nilai responden yang
terletak pada daerah kriterium baik pada interval1736-8680.Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini prestasi belajar kelas XI SMK Negeri 1
Bandung membaik.
4.4 Pengujian Hipotesis Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning
terhadap prestasi Belajar
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh model pembelajaran discovery learning terhadap prestasi belajar siswa kelas XI UPW
dan AP SMKN 1 Bandung. Untuk menguji bagaimana pengaruh antara model discovery learning
terhadap prestasi belajar, maka akan dilakukan perhitungan dengan analisis regresi sederhana dengan bantuan software SPSS 21.0 for
windows .
4.4.1 Uji Asumsi Klasik terhadap Model Regresi
Sebelum melakukan evaluasi terhadap model pengukuran dalam regresi sederhana mengenai pengaruh model discovery learning terhadap prestasi belajar,
perlu dilakukan uji asumsi regresi sederhana yang terdiri dari uji normalitas, uji
Siti Ratna Syari,2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
linearitas, diagram pencar, dan uji titik terpencil. Berikut ini di paparkan hasil uji asumsi analisis regresi sederhana yang dilakukan dalam penelitian ini.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah populasi berdistribusi normal atau tidak.Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan SPSS
Statistical Product and Service Solution 21.0 for windows. Output uji normalitas ini dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015
GAMBAR 4.1 OUTPUT UJI NORMALITAS
Pada gambar 4.1 tersebut menunjukkan bahwa data menyebar sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal.Maka regresi tersebut dapat disimpulkan
populasi memenuhi asumsi berdistribusi normal.
b. Diagram Pencar
Diagram pencar atau diagram serak Scatter Plot digunakan untuk menunjukkan ada tidaknya hubungan antara variabel X dan variabel Y melalui
penggambaran nilai dari variabel-variabel tersebut. Adapun outputdari diagram pencar dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut ini: